NovelToon NovelToon
Baby Sitter Untuk Yayah

Baby Sitter Untuk Yayah

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Janda / Anak Genius / Selingkuh / Pengasuh / Menikah Karena Anak
Popularitas:48.7k
Nilai: 5
Nama Author: IAS

Plak!
" Percuma aku menikahi mu, tapi sampai sekarang kamu belum juga memiliki anak. Kamu sibuk dengan anak orang lain itu!"

" Itu pekerjaanku, Mas. Kamu tahu aku ini baby sitter. Memang mengurus anak orang lain adalah pekerjaanku."

Lagi dan lagi, Raina mendapatkan cap lima jari dari Rusman di pipinya. Dan yang dibahas adalah hal yang sama yakni kenapa dia tak kunjung bisa hamil padahal pernikahan mereka sudah berjalan 3 tahun lamanya.

Raina Puspita, usianya 25 tahun sekarang. Dia menikah dengan Rusman Pambudi, pria yang dulu lembut namun kini berubah setelah mereka menikah.

Pernikahan yang ia harap menjadi sebuah rumah baginya, nyatanya menjadi sebuah gubuk derita. Beruntung hari-harinya diwarnai oleh wajah lucu dan tingkah menggemaskan dari Chandran Akash Dwiangga.

" Sus, abis nanis ya? Janan sedih Sus, kalau ada yang nakal sama Sus, nanti Chan bilang ke Yayah. Bial Yayah yang ulus."

Bagaimana nasib pernikahan Raina kedepannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Baby Sitter 01

Plak!

Lagi dan lagi, pagi ini Raina sudah mendapat cap lima jari dari Rusman, suaminya. Padahal dia baru saja selesai memasak dan membereskan rumah. Rasa lelah berkutat dengan pekerjaan rumah pagi itu seolah lengkap sudah dengan perlakuan buruk sang suami.

Raina hanya diam, untuk sekedar mengeluh pun ia sudah enggan. Diam adalah pilihan terbaik baginya saat ini.

" Kenapa kamu cuma diam hah! Dasar istri nggak guna. Kamu sekarang sedang haid kan, berarti kamu gagal hamil lagi? Percuma aku nikahin kamu, sampai sekarang kamu belum hamil juga. Kamu nggk fokus buat berusaha hamil, dan malah sibuk sama anak orang lain."

" Itu pekerjaan aku, Mas. Kamu tahu aku ini baby sitter. Memang mengurus anak orang lain adalah pekerjaanku."

" Halah, alesan. Apa jangan-jangan kamu mandul lagi. Dalam keluargaku soalnya nggak ada keturunan mandul."

Mulai lagi ucapan Rusman membahas tentang itu. Dia selalu berkata demikian setiap membahas kehamilan yang belum bisa didapatkan oleh Raina.

Raina tentu sudah sangat bosan mendengarnya.

" Tck, lagian kamu sih Rus, udah ibu bilang buat jangan nikah sama dia tapi kamu nekat. Sekarang gini kan. Lihat aja tuh temen mu si Ali, dia baru nikah setahun lalu, tapi udah punya anak. Mungkin bener kali istrimu ini mandul."

Fyuuuh

Raina hanya bisa membuang nafasnya kasar. Lama kelamaan dia merasa engap ada di rumah suaminya itu. Setiap hari yang dibahas hanya kapan hamil.

" Mas, Bu, aku mau berangkat dulu."

" Kemarin kamu habis gajian kan, sini Ibu minta. Ibu mau beli vitamin."

Sreek

" Apa an ini, cuma segini. Ini kurang. Gaji kamu kan banyak. Masa iya cuma ngasih segini?"

Raina mengulurkan uang 100 ribu, namum Ningsih terlihat tidak senang. Padahal jika benar hanya untuk membeli vitamin, seharusnya cukup.

" Bu, kalau cuma buat beli vitamin itu udah cukup. Gaji aku memang lumayan, tapi sisanya udah nggak banyak. Kemarin baru aja buat bayar tagihan listrik, belanja bulanan, dan juga cicilan motor kan. Jadi ya itu sek~"

Sruuuk

" Halah bilang aja kamu pelit."

Ningsih yang enggan mendengar ucapan menantunya itu memilih pergi sambil mengambil lembaran seratus ribu yang diulurkan oleh Raina. Dia juga menabrak bahu sisi sebelah kanan dari Raina dan membuat Raina terhuyung.

Wanita itu hanya bisa memejamkan matanya sambil berusaha menahan nafas. Entah kapan suami dan keluarganya itu bisa menerima semua yang sudah dilakukannya.

" Seharusnya kamu kasih Ibu lebih banyak. Kamu harus inget, kami ini satu-satunya keluargamu. Kalau nggak ada aku, ibu dan adikku, kamu bakalan hanya lontang lantung."

Degh!

Sakit rasanya hati Raina ketika Rusman bicara demikian. Ia sangat tahu posisinya, ia sangat tahu asal usulnya. Ya, dia adalah seorang sebatang kara. Dia yatim piatu sejak kecil, hidupnya besar di panti asuhan.

Ketika menikah dengan Rusman, Raina sangat bahagia karena dia kini memiliki sebuah keluarga yang begitu dia dambakan. Tapi ternyata semua itu tidak seperti yang dipikirkannya.

Haaah

Raina menyahut tas nya yang sudah sejak tadi dia letakkan di atas meja. Tanpa perlu pergi ke kamar lagi, Raina langsung pergi berangkat bekerja. Dia juga enggan untuk sarapan.

Raina mengulurkan tangannya untuk mencium tangan Ningsih, tapi Ningsih tidak memberikannya. Wanita paruh baya itu asik makan.

Lagi-lagi Raina hanya bisa menahan rasa sesak di dada. Ia memilih untuk mundur dan berpamitan kepada suaminya.

" Aku berangkat."

Tidak ada satu pun yang menjawab. Raina sungguh sudah sangat bersabar selama ini, dan rasanya dia sudah berada di batas sabarnya.

Sepanjang jalan, sembari mengendarai motor, air mata wanita itu terus jatuh membasahi pipi. Basah dan dingin menerpa wajahnya. Masker yang ia gunakan pun menjadi basah.

Isakan yang sekuat mungkin dia tahan, terasa begitu menyesakkan dada. Berkali-kali ia menyeka air matanya, namun agaknya air itu tak kunjung mau berhenti.

" Astagfirullah."

Hanya itu yang mampu Raina keluarkan dari bibirnya.

Ciiiiit

Raina memejamkan matanya sejenak, ia mengambil nafas dalam-dalam dan membuangnya perlahan. Saat ini dirinya sudah berada di depan rumah tempatnya bekerja. Rumah yang tidak kecil namun juga tidak terlalu besar, tapi bagi Raina itu terlihat seperti istana karena di dalamnya begitu banyak kehangatan. Sebelum masuk, tak lupa ia mengganti maskernya.

" Haaah, bismillah."

Dengan berjalan sedikit cepat, wanita itu segera masuk ke dalam rumah. Dan ini yang membuatnya bisa tersenyum serta rasa sesak dala dadanya berkurang.

" Sus Aiiiiiiii."

Greb

" Sayang, jangan lari begitu Nak."

" Selamat pagi, Pak."

" Ya selamat pagi Sus Raina."

Chandran Akash Dwiangga, bocah laki-laki 4 tahun ini adalah anak yang Raina asuh. Chan begitulah anak itu biasa dipanggil, ia adalah putra semata wayang dari Bagus Dwi Angga yang merupakan seroang single parents.

Sudah setahun Raina bekerja di rumah itu. Meskipun ayah Chan tidak terlalu banyak suka bicara namun pria berusia 33 tahun itu adalah pribadi yang baik.

Dari cerita yang dia dengar, Bagus adalah duda yang ditinggal meninggal sang istri. Istrinya meninggal setahun setelah Chan lahir. Untuk penyebabnya tentu tidak banyak yang tahu. Dan bagi Raina dia tidak perlu tahu itu.

" Chan sudah sarapan belum?"

" Bewum, Chan tundu Sus Ai salapannya. Sus Ai, salapan baleng yuu. Yayah kalau Yayah mau belangkat kelja ya belangkat aja. Chan uda Sus Ai."

Bagus memasang ekspresi sedih. Tentu saja itu hanya akting. Dia senang putranya itu menemukan pengasuh yang cocok. Ya Raina adalah pengasuh yang paling lama bekerja di rumah itu. Biasanya Chan hanya bertahan 3 bulan saja dengan pengasuhnya, tapi dengan Raina tidak, Chan benar-benar suka sehingga Raina termasuk paling awet disana.

" Astaga, bener-bener kamu ya. Oke Yayah kerja dulu, daaah Boy."

Bagus memeluk putranya dengan erat. Ia lalu berangkat, sedangkan Raina hanya menundukkan kepala dengan canggung.

" Nah, sekarang ayo kita sarapan."

" Siaaap."

Raina membawa Chan menuju ke dapur, ternyata sudah ada banyak makanan tersedia. Selain dirinya di rumah itu, ada pekerja lain. Satu art dan satu supir.

Meskipun mengenal melalui bekerja, namun Raina malah merasa nyaman ada bersama Bik Yah dan Pak Barjo. Mereka orang-orang yang baik yang mempu membuat hatinya terasa tenang ketimbang suami dan keluarga suaminya.

" Mbak Raina, ayo sarapan dulu."

" Terimakasih Bik Yah."

Raina tersenyum kecut, dia di rumah yang memasak namun malah jarang sekali memakannya. Sedangkan di sini, dia tidak pernah memasak namun dia mendapatkan makanan untuk mengisi perutnya.

" Sus Ai," panggil Chan lembut. Bocah kecil itu tiba-tiba mengulurkan tangannya dan menyentuh pipi Raina.

" Ini kok melah. Apa atit?"

Degh!

Raina tentu terkejut. Tadi dia memang mengenakan masker, dan baru dilepasnya ketika hendak makan bersama Chan.

" Ooh ini, tadi tuh di pipi Sus ada nyamuk. Sama Sus dipukul, eh nyamuknya kabur malah pipi Sus yang sakit."

" Ooh ditu, uugh pasti sakit ni. Besok besok janan dipukul ya. Nanti pipi Sus jadi atit."

Raina mengangguk, ia sekuat hati menahan air matanya untuk tidak luruh. Rasanya begitu menyenangkan dikhawatirkan seperti ini meskipun itu oleh anak kecil sekalipun.

" Terimakasih Chan, terimakasih karena buat hati Sus senang."

TBC

1
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝑯𝒂𝒏 𝒑𝒆𝒑𝒆𝒕 𝒕𝒓𝒖𝒔 𝑺𝒖𝒔 𝑨𝒊 𝒏𝒚𝒂 𝒃𝒊𝒂𝒓 𝒏𝒂𝒏𝒕𝒊 𝒀𝒂𝒚𝒂𝒉 𝑩𝒂𝒈𝒖𝒔 𝒍𝒖𝒍𝒖𝒉 𝒃𝒖𝒂𝒕 𝒅𝒆𝒌𝒆𝒕𝒊𝒏 𝑺𝒖𝒔 𝑨𝒊 💪💪
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝑹𝒂𝒊𝒏𝒂 𝒋𝒏𝒈𝒏 𝒉𝒂𝒓𝒂𝒑 𝒅𝒂𝒏 𝒔𝒂𝒚𝒂 𝒈𝒂𝒌 𝒏𝒚𝒂𝒏𝒈𝒌𝒂 𝒌𝒍 𝑩𝒂𝒈𝒖𝒔 𝒎𝒔𝒉 𝒌𝒆𝒍𝒖𝒂𝒓𝒈𝒂 𝒅𝒓 𝑨𝒓𝒋𝒖𝒏𝒂
U_Lee
Yaa Allah, disaat anak lain masih suka tantrum dan suka sibuk dg aktivitasnya sendiri, si Chan malah tau mana wanita yg baik dan yg buruk untuk menjadi pendamping ayahnya? Belum lagi ortu Bagus juga menerima jika si Raina jadi ibu sambung Chan. terus apa lagi yg dipertimbangkan? Lagian mencari wanita yg bener2 tulus dan mai menerima Chan juga pasti sulit karena Chan sendiri juga beberapa kalo ganti baby sitter. semoga saja si Bagus mau menuruti permintaan Chan sebelum Uler Keket aka Rizka mengacaukan segalanya. Kasihan Chan kalo sampai si Bagus salah mengambil keputusan.
asih
sekali Dua Kali di sakiti Masih bisa mentoleransi tp kalau sudah berkali² orang pendiam jika marah akan bisa menghancurkan segala ..
Raina wanita yang kuat dengan kesabarannya menghadapi mertua yg cerewetnya naudzubillah suami yg hanya memanfaatkannya utk memenuhi kebutuhan keluarganya ..suami bukan melindungi tulang rusuk tapi malah menindas nya bahkan dia yatim piatu Raina tdk butuh harta yg muluk² dia hanya membutuhkan kasih sayang suami Dan keluarga,Karna ingin merasakan hangatnya hidup berkeluarga
kamu hebat raina 👍🏻👍🏻
marie_shitie💤💤
ungkapan hati yg tulus merindukan sosok bunda nya
marie_shitie💤💤
besok besok bagus akan JD imam dalam rumah tangga mu kok rai
marie_shitie💤💤
cwe ga laku y km mpe ngejar ngejar duda
marie_shitie💤💤
Taukan Rizka hanya butuh bagus tanpa chan
marie_shitie💤💤
pantesan chan g suka m Rizka taunya dia licik
GiZaNy
dahlah Bagus... nurut aja apa kata anak kamu... biar Chan bahagia... 😁😁😁
sunshine wings
Ya coba aja dalam mimpimu.. 😏😏😏😏😏
aryuu
ga da harga diri lu buaya riska
Nanin Rahayu
pede pake bgt nih d Riska
𝐌𝐢𝐦𝐢💋🅁🄸🄽🄰👻ᴸᴷ
Rizka sebelum malunya lebih banyak lagi mending mundur teratur jelas2 kehadiran mu tak diharapkan syuhhhhhhhh
Rini
tembok amat mbak mukanya 🤦
U_Lee
Udah ditolak2 mentah2 masih aja ngeyel, bener2 definisi gak tau malu 😂 lagian si Bagus bukan tipe cowok yg gamoang tertarik sama cewek, apalagi modelan si Rizka jelas tuh byk ditolaknya. lah ada si Raina aja si Bagus masih ragu mau menuruti permintaan Chan.
mama_im
coba aja terus mba, sampai beneran di tendang sama bagus 😅😅😅
Mahendra Sari Anwar
siapaaa ya tamunya🤔🤔🤔🤔
sunshine wings
mmm.. Siapa ya??? 🤔🤔🤔🤔🤔
GiZaNy
wahhh kayaknya Riska tuh yg dateng...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!