My Heart Is Yours

" Ya Tuhan, Kai, Vier...! " seru Sky dan Daniel.

Bagaimana tidak dua laki-laki tampan itu sekarang berdiri didepan mereka dengan kedua tangan terikat kebelakang.

Wajah mereka sangat menyedihkan. Jika saja Daniel tidak mengingat ini semua karena ulahnya mungkin dia akan tertawa sekeras mungkin melihat dua sahabatnya sekarang.

" Bagus, jadi begini caramu hah? " wajah Noaj sudah memerah menahan amarah.

" Bukan begitu uncle... " Daniel berusaha membela diri tapi seperti nya Noah tak mau tau.

" Bukan begitu apa?! Masuk rumah orang seperti maling begitu? Pakai bawah antek-antek untuk jadi mata-mata juga" ujar Noah dengan mata melotot.

" Kami bukan mata-mata uncle, cuma kaki tangan " celetuk Kai.

" Haish, sama saja itu! " ketus Noah.

" Maaf uncle, saya tidak bermaksud untuk tidak sopan. Tapi bagaimana lagi, saya sangat merindukan putri om" jawab Daniel dengan wajah sedihnya. Sedangkan kedua sahabatnya sudah memperagakan gerakan mau muntah. Sky sendiri mencoba menahan tawanya, ia takut sang daddy semakin emosi.

" Alah, malas saya dengar alasan kamu. Saya sudah bilang, putri saya masih kecil. Sekarang kamu pulang bawa sekali antek-antek mu " usir Noah pada Daniel.

" Kaki tangan uncle! Antek-antek sudah kuno sekali" seru Kai santai.

" Ya, apapun itu. pergi kalian! Sakit kepala saya dibuatnya, anak orang kaya kelakuan kayak maling " gerutu Noah sambil memijat kepalanya.

" Dad, gak baik kayak gitu. Gak sopan " suara lembut milik Aubrey terdengar.

" Sayang, kamu jangan ikutan. Lihat dia, berani sekali masuk kekamar putri kita " tunjuk Noah pada Daniel yang menundukkan wajahnya. Daniel benar-benar memposisikan diri sebagai korban disini.

Aubrey malah tersenyum, ia menoleh pada Kai dan Xavier yang masih terikat tangannya.

" Ya Tuhan, kasihan sekali kalian. Siapa yang ikat kalian begitu? " Kai dan Xavier menunjuk Noah dengan gerakan kepala.

" Daddy, lepas ikatan mereka. Mereka anak orang itu, cepat lepas! " ucap Aubrey tegas. Mau tak mau Noah pun melepaskan ikatan dua antek-antek itu.

" Sudah pulang sana! " usir Noah lagi.

" Loh kok pulang? aunty sudah suruh maid siapkan makanan untuk kalian. Kalian kan tamu, ayo makan dulu " wajah Daniel, Kai dan Xavier berbinar mendengar itu. Sky sudah tak bisa menahan tawanya melihat sang daddy yang tak bisa berbuat apa-apa.

Aubrey tahu saat sang suami membawa Kai dan Xavier ke lantai atas sebagai tawanan. Karena kasian walaupun sudah hampir tengah malam ia tetap meminta maid yang masih ada untuk menyiapkan makanan simple untuk tamunya.

" Aunty baik sekali, seperti bidadari. Kebetulan Kai lapar sekali malam ini " adu Kai pada Aubrey.

" Ya ampun, kasihan sekali. Ya sudah ayo kita ke ruang makan " Aubrey berjalan lebih dulu diikuti oleh Kai yang paling semangat.

" Awas kalian jangan makan banyak-banyak! " Noah memperingati dengan berbisik. Lalu laki-laki paruh baya itu berjalan cepat menyusul istrinya.

" Mommy mu baik, kayak kamu " puji Daniel yang menggandeng tangan Sky.

" Daddy juga baik kok " ucap Sky sambil menahan tawa. Ya daddynya baik, tapi ya begitu lah sedikit kekanak-kanakan.

" Sudah jadian ya kalian? " ujar Xavier dengan mata memicing.

Sky tersenyum malu-malu, Daniel malah merangkul pundak sang kekasih seakan memberi jawaban pada Xavier.

" Sialan! Awas aja kalian kalau gak ada bagiannya" ujar Xavier kesal.

" Dia enak-enakan pacaran, orang jadi Sandra" lanjut Xavier dengan sinis.

🌹

🌹

" Makan yang banyak ya. aunty tau menjadi suporter itu menguras energi" Aubrey mempersilahkan mereka semua makan. Menu malam ini hanya spageti dan ayam panggang tapi karena lapar mereka makan dengan lahap. Terutama Kai yang memang sudah sangat kelaparan sejak tadi.

" Aunty yang terbaik " puji Kai.

" Harusnya kamu sabar aja sampai besok Daniel, besok Sky juga sudah bisa kerja lagi. Gak perlu sampai manjat balik segala" Daniel tersenyum malu.

" Ya, sudah kepalang rindu aunty. Apalagi Sky gak balas chat sejak kemarin " Noah yang mendengar itu hanya mencibir dengan meniru ucapan Daniel tanpa suara.

" Kami besok langsung ke MG ya nak?" tanya Aubrey pada Sky.

" Iya mom, meeting konsep dulu besok " jelas Sky.

" Harus banget Jessica yang jadi modelnya? " kini suara Xavier terdengar.

" Kenapa? kamu gak setuju? " tanya Sky hati-hati.

" Kalau harus jujur, iya. Aku gak setuju dia jadi model" kini semua mata tertuju pada Xavier.

" Tapi dia berbakat Vier" Daniel mencoba memujuk sahabatnya.

" Ya sudah nanti aku cari model lain saja " Sky pasrah saat Xavier tak memberi izin.

" Memangnya kenapa? " Noah bertanya dengan suara beratnya.

" Kamu punya agensi model, tap adik kami tidak boleh jadi model itu gimana konsepnya? " lanjut Noah.

" Jika ingin melarang, kasih alasan logis. Kalau tidak ya kamu tidak bisa melarang " nasihat Noah pada Xavier. Xavier terdiam sejenak, memikirkan ucapan Noah.

" Berarti daddy tak bisa melarang Sky pacaran dengan Daniel, karena alasan daddy tidak logis" seru Sky semangat. Dibawah meja tangan Daniel dan Sky bertos ria melihat Noah terdiam dan tak bisa menjawab. Dasar pasangan durhaka!.

Cukup lama terdiam, mata Noah membulat ketika menyadari sesuatu. " Kalian sudah pacaran?! " Daniel dan Sky mengangguk dengan semangat.

" Kau, bocah tengik! Berani sekali kau memacari putriku yang masih kecil, hah?! " berang Noah.

" Karena saya mencintai putri uncle" tegas Daniel.

Noah bangkit dari duduknya dan menarik kerah Daniel menyeret nya dari ruang makan.

" Daddy! " teriak Sky terkejut.

" Noah, sayang anak orang itu" Aubrey mencoba mencegah Noah menyeret Daniel.

" Tidak akan ku biarkan, pergi kau dari sini !" Noah benar-benar memperlakukan Daniel seperti anak kucing yang ditarik lehernya.

" Kalian juga, keluar dari rumahku! Jangan mencoba menarik perhatian istriku, pergi! " Kai dan Xavier saling pandang. Dengan terpaksa meninggalkan sisa makanan mereka yang masih bersisa banyak, da menyusul Daniel yang masih diseret.

Sampai dipintu utama baru Noah melepaskan Daniel.

" Pergi sana! Jangan coba-coba menghasut putriku! " ucap Noah sambil bertolak pinggang

" Dad, tapi Sky udah terima Daniel " Sky memujuk daddynya. Noah menolehkan wajahnya, menatap wajah putrinya lalu menangkup nya lembut.

" Dengar sayang, jangan membela laki-laki itu. Kamu masih kecil, dan kamu belum bisa memiliki komitmen sama lawan jenis" jelas Noah lembut.

" Sky dua puluh tiga tahun daddy! " keukeuh Sky.

Noah menarik nafasnya dan menghembuskan pelan. " Masuklah, kamu harus banyak istirahat " Noah meminta Sky dengan lembut untuk naik kekamarnya.

Aubrey hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah suaminya. Mungkin ia akan bicara setelah suaminya itu tenang.

" Dan kalian, pulang lah! " Daniel, Kai dn Xavier tercengang dengan sikap Noah yang berbeda saat denganmu Sky dan mereka.

" Daddy ngeselin! " Sky menghentakkan kakinya dan masuk kekamarnya. Noah hanya bisa pasrah jika putrinya sudah merajuk seperti ini.

"Gara-gara kamu ini Muller "

BRAK!

Pintu utama ditutup keras oleh Noah setelah kalimat terakhir nya tadi.