Mencari cinta sejati tidak semudah membalikkan telapak tangan. Pria bermata biru terus mencari cinta sejatinya yang telah lama menghilang. pengorbanan yang tulus tidak selalu membuahkan hasil yang memuaskan. Namun, Perjuangan untuk menemukan wanitanya akan terus ia lakukan walaupun rintangan datang menghadang.
"Aku kembali untuk mu, Tidak akan kubiarkan kau pergi dari kehidupan ku!"
Wanita cantik dan berkelas lahir dari anak konglomerat ternama di Jakarta. Sang Daddy memiliki banyak bisnis di berbagai Negara, Ia memilih berkarir dan meneruskan bisnis kelurga.
Akan kah Petualangan cinta si kembar akan berakhir di pelabuhan terakhir? bagaimana nasib Safira setelah memilih menikah dengan pria yang tidak pernah ia cinta?"
Yuk ikuti kelanjutannya hanya di karya Bunda enny76.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon enny76, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penyerangan
Malam semakin larut, hanya terdengar suara jangkrik dan binatang malam di area perkebunan. Seluruh kelurga tertidur lelap dalam pembaringan masing-masing. Namun tiba-tiba suara alaram terdengar bising di telinga, membangun kan seluruh penghuni mansion.
"Suara apa itu mas!" tanya Delena yang terlihat panik.
"Sepertinya ada yang tidak beres!" Reno menarik selimut dan turun dari ranjang.
"Kau tetap di sini dan jaga Arabella!" perintah Reno setelah berjalan ke arah pintu lalu menutup rapat.
"Arabella!"
Delena turun dari ranjang dan berjalan ke arah box baby. ia melihat Arabella masih tertidur pulas. Tidak ingin bayi mungil yang sudah berusia satu tahun itu terbangun, Delena mengangkat Arabella dari box dan menggendong dalam dekapannya.
Sementara Reno sudah berada di bawah ruangan. Vano, Vana dan Zidan ikut terbangun, mereka sudah berkumpul di ruangan kelurga.
"Daddy! ada apa sebenarnya? kenapa bunyi alaram itu sangat keras. Apa ada sesuatu yang mencurigakan?! Vano bertanya dengan ekspresi terkejut.
"Dor!
"Dor!
Suara tembakan terdengar dari luar mansion, kejutan itu membuat mereka bertanya-tanya.
"Dad! sepertinya ada penyusup!"
"Cepat kalian ambil senjata! titah sang Daddy. Reno melompat dan menarik selaras panjang yang ia pajang di dinding.
Mereka bertiga berlarian ke dalam ruangan khusus untuk menaruh senjata api dan masing-masing mengambil senjata.
"Zee! kamu naiklah ke atas, jaga mommy dan Arabella!" seru Reno sambil berlari ke arah pintu utama.
"Baik Dad! Vana tidak membantah ia berlari menaiki anak tangga, di mana sang mommy dan keponakan nya berada.
"Ingat! kalian harus siaga, sepertinya ada penyerang di mansion kita!" Reno berbicara pada kedua anak lelakinya untuk berhati-hati.
Suara letusan semakin terdengar bersamaan suara erangan terdengar di luar mansion. Reno keluar dari pintu depan sambil membidikkan senjata api ke arah orang-orang berpakaian serba hitam.
"Darimana orang-orang ini? siapa yang menggerakkan mereka?! sahut Vano saat sudah berada di depan pintu.
"Ayo kita musnahkan hama-hama ini! Mereka sudah berani menyerang mansion kita! teriak Reno sambil membidikkan tembakan bertubi-tubi.
Tidak jauh dari tempat mereka berada, Reno dan Vano melihat sosok pria berpakaian putih sedang bertempur melawan orang-orang berpakaian serba hitam.
"Siapa pria berpakaian putih-putih itu? dia hanya sendiri melawan pasukan berbaju hitam!" Zidane melihat suasana mansion bak pesta senjata api.
"Ternyata benar ada penyusup Dad! aku akan membantu pria tersebut! Vano melompat dan ikut bergabung untuk membantu pria yang sedang melawan banyak penyusup.
"Mundur lah, biar aku saja yang menghabisi mereka!" seru pria berbaju putih, wajahnya memakai topeng. Ia meminta Vano untuk tidak membantunya.
"Aku tidak akan biarkan Iblis-iblis ini menyerang mu sendirian!" balasnya dengan sorot mata terhunus pada orang-orang berpakaian hitam dengan wajah di tutupi penutup kain,
"Dad! kenapa orang-orang berpakaian serba hitam semakin banyak berdatangan. Lihat lah ia melompat dari pagar!" Zidane terlihat panik, meskipun ia memiliki ilmu bela diri dan mahir memegang senjata api, tetapi belum pernah berhadapan dengan orang sebanyak itu.
"Kau tetap berada di belakang daddy! titah Reno yang tidak ingin anaknya terluka. Reno terus membidikkan musuh dengan senjata api di tangannya. Bidikan mereka mengenai lampu taman dan jendela. Sungguh aneh, setiap orang yang terkena tembakan Reno langsung berubah menjadi asap hitam tanpa wujud.
"Kemana mereka semua Dad?! Zidan bertanya dengan nada bingung. "Kenapa tiba-tiba menghilang dan menjadi asap?"
"Ayo kita kesana! Zidane menuruti sang Daddy yang mendekat ke arah Vano.
Pertempuran terus terjadi, Vano merasakan keanehan pada penyusup Yang tidak mengeluarkan darah sedikitpun saat menghantamkan wajahnya bertubi-tubi. Ia menoleh pada pria bertopeng seakan meminta penjelasan.
Pria bertopeng itu menoleh ke atas, ia terlihat khawatir di sana. "Kau urus ini semua, bila ingin membunuhnya jangan sampai tubuhnya menyentuh tanah!" selesai berbicara pria tersebut melesat Keatas pohon.
Vano mulai mencerna ucapan pria tersebut. ia kembali menyerang sekelompok orang-orang yang tidak ia ketahui dari mana asalnya.
"Van, ambil lah ini! Reno melempar pedang samurai pada anak lelakinya, pria matang yang sudah memiliki seorang putri itu menangkap pedang dari tangan sang Daddy. Vano melompat tinggi dan melayang di udara, mereka ikut mengejar Vano. Sebuah tebasan secepat kilat langsung membelah tubuh mereka satu persatu hingga mereka berubah menjadi asap hitam dan menghilang.
Vano tercengang melihat fenomena yang baru saja ia alami sendiri. Reno dan Zidan berlari ke arah Vano.
"Dad! mereka semua menghilang!"
"Lawan kita bukan lah orang sembarangan!" tukas Reno sambil mengepalkan kedua tangannya.
"Apa mereka mengunakan ilmu sihir?!
"Entahlah, daddy belum mengetahui ilmu hitam ini."
"Mereka masih ada dan berlari ke arah sana, ayo kita kejar sebelum mereka menghilang!" Ketiga orang berbeda generasi itu berlari untuk mengejar sekelompok orang yang sudah berani memasuki areanya.
Sementara di lantai atas, pria berpakaian putih dengan mengunakan topeng di wajahnya masuk melalui celah jendela yang sudah terbuka. Ia melihat dua orang wanita sedang di arahkan pistol di dahinya. Sementara bayi perempuan itu menjerit, salah satu dari mereka membekap mulut Arabella agar diam.
"Lepaskan mommy dan keponakan ku, bila kalian ingin membunuh ku lakukan saja!" tantang Vana
"Tidak! Zee.. kau jangan bicara sembarangan!" teriak Delena, ia kesal kenapa anaknya semudah itu bicara.
"Apa yang kalian cari? bila ingin perhiasan milikku akan aku berikan! Tetapi lepaskan anak dan cucu ku!" Delena berbicara berapi-api, apalagi ia kesal melihat cucu kesayangannya di bekap.
"Serahkan flashdisk yang kalian simpan di rumah inii?!"
"Flashdisk?! Delena mengerutkan alisnya "Flashdisk apa? kalian salah orang, kelurga kami tidak tahu soal flashdisk yang kalian bicarakan!"
"Sial, ternyata mereka kelompok kalajengking! pasti mereka datang kesini ingin mencari flashdisk itu? tetapi flashdisk itu sudah lama menghilang." gumam Vana dalam hati.
"Bila kalian masih bersikeras tidak menyerahkan flashdisk itu, kami akan membawa gadis kecil ini ke markas kami!"
"Tidak! jangan kau sentuh cucu ku!" Delena terlihat frustasi dan berusaha bernegosiasi. Namun pria-pria tersebut terlihat acuh.
"Langsung kalian tembak mati kedua wanita itu, kita masih punya sandra gadis cilik ini! seru salah satu dari mereka.
Vana dan Delena tidak dapat bergerak apalagi melawan, sebab kedua tangan mereka sudah diikat. Dua orang lainnya memegang pistol ke dahi Vana dan Delena, ia mulai menekan pelatuk
"Tunggu! flashdisk itu ada padaku! teriak Vana. Ia sengaja mengulur waktu agar daddy dan kakaknya menyadari kalau ia sedang dalam masalah.
"Kau jangan berbohong atau mengulur waktu kami! bentak pria berwajah codet. Dari mata ke pipinya ada bekas goresan tajam.
"Aku tidak berbohong, lepaskan dulu ikatan ini. Aku akan memberikan flashdisk itu."
"Kau kira kami gampang di kelabui?! tunjukkan saja di mana tempat nya!"
Vana menghela nafas panjang, sekali lagi ia terjebak dengan ucapan nya sendiri. Tanpa mereka sadari seseorang sudah siap siaga untuk menolong mereka berdua.
💜💜💜
Assalamualaikum...
Ini adalah karya Bunda terbaru, masih tentang kisah anak-anak Reno dan Delena. Meneruskan kisah Takdir Cinta Twin's.
Bagi kalian yang baru membaca di karya ini, lebih baik baca dulu kisah Reno dan Delena, agar bisa mengikuti alur ceritanya.
~Istri pengganti Ceo season 1&2
~Anak-anak macam Asia
~Takdir cinta twins
~Mengejar cinta nona CEO.
Tidak lupa Bunda ucapkan banyak2 terima kasih kepada para Readers yang selalu mendukung dan menyukai karya Bunda enny76🙏🙏
cewek rambut panjang.... Safira kah...?
beruntung mereka, masih ada Markus yang bisa ngasih makan dan ramuan...
kok kayak nggak asing ya.... nama Markus ini....
ku beri kopi buat bunda biar gak ngantuk...
serta sekuntum mawar 🌹 merah tanda kasih sayang ku buat bunda Enny 😘....
love Nathan Alea dan zeevano 😍😘
semangat ya bund