Pura-pura Hamil

Jihan seperti tak asing dengan Kenzo,namanya seperti pernah dia dengar,namun Jihan lupa.

Sedangkan Gibran merasa cemburu,walau kenyataan Tuan Mark bukan ayah kandungnya namun bagi Gibran Tuan Mark tetap ayahnya,dulu saja dia sering dibandingkan dengan Gao,sekarang bertambah lagi saingannya untuk mendapat perhatian Tuan Mark.

"Saya harap kalian bisa segera beradaptasi,"ucap Tuan Mark.

"Kapan ayah akan mengumumkan berita ini?",tanya Gao.

Gibran dan Kenzo terkejut,Gibran berpikir berarti itu tandanya dia benar-benar akan dihilangkan dari keluarga Mark,sedangkan Kenzo berpikir hidupnya pasti akan menjadi konsumsi publik yang membuatnya tak nyaman.

"Saya belum siap tuan,tolong jangan diumumkan dulu,"ucap Kenzo,membuat Gao dan Tuan Mark saling pandang.

Gibran menatap sinis Kenzo,"Dasar cari perhatian",batin Gibran.

"Kenapa?",tanya Gao.

"Saya masih sibuk dengan penambahan anak cabang jadi saya tak bisa lama-lama dikota ini,hari ini saja saya akan ke luar kota,"jelas Kenzo.

"Memang pekerjaan mu apa?",tanya Jihan penasaran kepada Kenzo.Tuan Mark yang melihat perubahan wajah Gao segera berkata

"Dia(Kenzo),pengusaha seperti Gao hanya saja lebih ke waralaba",jelas Tuan Mark agar Jihan teralihkan tak menatap Kenzo secara intens.

Jihan mengangguk,Gao melirik tajam kearah Jihan,"Kenapa?",tanya Jihan pelan.

"Tidak",ucap Ketus Gao.

"Segera umumkan saja ayah,kalau tidak bisa besok sekarang ini,saya akan menghubungi semua pihak terkait,cepat diumumkan,ayah akan merasa cepat tenang",ucap Gibran.

"Baiklah,siapkan semuanya",ucap Tuan Gao.

Tuan Mark segera mengumumkan Kenzo sebagai anak yang hilang,adik dari Gibran dan Gao.

Berita ini menjadi gempar,Dokter sekaligus pemilik rumah sakit menemukan anaknya yang hilang,hasil DNA menjadi bukti bila Kenzo benar-benar putra yang hilang.

Gibran tersenyum,ternyata Tuan Mark tetap melindungi namanya,"Terimakasih ayah",ucap Gibran memeluk Tuan Mark.

"Untuk apa?",tanya Tuan Mark.

"Karena tetap menjadikanku anak mu",ucap Gibran.

"Sudahlah,hiduplah bahagia,kamu akan tetap menjadi putra kedua ku",ujar Tuan Mark.

Jihan mengobrol dengan Kenzo setelah acara pers,"Keuntungannya banyak sekali,aku jadi ingin membuka usaha sendiri",ucap Jihan.

"Mau jadi sainganku?",tanya Kenzo,Jihan tertawa.

"Bisa saja,tapi seru mungkin ya,saingan sama ipar",ucap Jihan.

Gao berdehem,"Ayo kita pulang",ajak Gao tak suka Jihan dekat dengan Kenzo.

"Aku duluan Ken",pamit Jihan,namun segera ditarik Gao untuk menjauh.

Kenzo mengangguk sambil tersenyum geli.

Didalam mobil.

"Jangan terlalu dekat dengan Kenzo,dia itu duda",ucap Gao.

"Memang kenapa kalau duda?",tanya Jihan.

"Tidak tau",jawab Gao ketus.

Jihan menatap Gao aneh,tidak jelas.

Keesokan harinya.

Jihan pergi ke mini market tanpa Gao,"Jihan,mau cari apa?",tanya Julie.

"Mau cari camilan,kamu sendiri juga?,dimana Amel?",tanya Jihan.

"Iya,Amel dengan papinya",ujar Julie.

Jihan mengangguk,mereka berdua berbelanja,setelah selesai tak sengaja mereka bertemu Kenzo,"Kakak-kakak ipar",sapa Kenzo.

"Apa mini market ini milik mu?",tanya Jihan.

"Iya,ini salah satu yang bekerja sama dengan ku",ujar Kenzo.

"Wah,bisa dapat gratisan ini",ucap Jihan berharap,Kenzo tertawa.

"Boleh",ucap Kenzo.

"Asyik,Julie mau atau tidak?",tanya Jihan.

"Iya kak Julie",ucap Kenzo.

"Tidak Jihan,tidak Ken,kasihan Amel pasti menunggu lama,aku duluan kalau begitu",ucap Julie menolak.

"Okelah,"ucap Jihan.

Jihan masuk kembali kedalam mini market dengan Kenzo.setelah pulang belanjaan camilan Jihan sangat banyak.

"Surga dunia ini namanya",gumam Jihan senang menata belanjaannya.

Sedangkan dikantor Gao mendapat kiriman foto,Jihan dan adiknya yang hilang,Jihan terlihat bahagia dengan senyum mengembang.

Gao hanya menghela nafas dan kembali fokus bekerja.

Pagi hari.

Jihan terlihat kesal menatap Gao yang tertidur pulas dengan bau minuman yang menyeruak.

Malam hari Gao pulang dengan keadaan mabuk,dan memaksa Jihan untuk melayaninya.Walaupun tidak kasar melakukannya namun Jihan kesal,dihubungi tidak bisa ditunggu hingga larut malam,niat hati ingin memberikan kejutan malah terkejut sendiri dengan kelakuan suaminya.

Jihan beringsut dari tempat tidur menuju kamar mandi,Gao mengerjap saat terdengar gemericik air dikamar mandi,dia melihat jam diponselnya.

Gao merasakan sedikit pusing,Jihan keluar dari kamar mandi hanya berbalut handuk,Gao hanya melihat sekilas dan fokus dengan ponselnya.

Jihan berdecak,Gao tak meminta maaf pun kepadanya,Jihan segera berganti pakaian.

Selesai berpakaian rapih Gao ternyata masih fokus dengan ponselnya,Jihan mengambil kotak hadiah yang disiapkan untuk Gao tadi malam.

"Ini untuk mu",ucap Jihan.

Gao mengerutkan dahi,membuka kotak tersebut,Jihan menanti ekspresi suaminya tersebut.

"Kamu yang hamil?",tanya Gao.

"Iya,kamu tidak bahagia?",tanya Jihan,karena Gao hanya biasa saja.

"Apa itu benar anak ku?",tanya Gao.

"Apa maksud mu?",tanya balik Jihan.

"Yang kamu kandung itu,apa benar murni anak ku?",tanya Gao meragukan.

"Jelas anak mu,kamu kira anak kura-kura",ucap Jihan ngegas.

Gao memperlihatkan foto Jihan dan Kenzo kemarin,"Itu kemarin waktu aku ke mini market,disana juga ada Julie,kami bertiga dan masih banyak orang juga",jelas Jihan.

Gao menghubungi Gibran,"Halo Gao",ucap Gibran.

"Apa kemarin Julie ke mini market?",tanya Gao.

"Tidak,kemarin kami hanya menghabiskan waktu dirumah seharian",tutur Gibran.

"Mana Julie?",tanya Jihan.

"Julie sedang jalan pagi bersama Amel",ucap Gibran.

"Ya sudah,terimakasih",ucap Gao,Gao menatap Jihan.

"Kamu berbohong",ucap Gao.

"Gibran yang berbohong,kalau tidak percaya tanya Kenzo",ucap Jihan tak terima.

"Kenzo?,siapa tau kalian bersengkongkol",ucap Gao menuduh.

"Maksud mu?,kamu menuduhku?,kamu kira aku selingkuh??,"ucap Jihan tak terima.

"Siapa tau,jangankan kamu yang aku kenal baru empat bulan yang tiga tahun bersama ku saja bisa mengkhianati ku",ucap Gao,Jihan merasa sangat emosi.

"Kamu menyamakan ku dengan Julie,kamu kira aku semurahan Julie,ingat Gao aku dan Julie itu berbeda",ucap Jihan.

Jihan akan keluar kamar,"Aku akan membuktikan bila ini anak kandung mu dan darah daging mu,bila kamu tak mengakuinya tidak apa,aku masih bisa mengurusnya sendiri,"ucap Jihan membanting pintu kamarnya.

Gao hanya diam tanpa mencegah Jihan untuk pergi.

Jihan merasa dongkol,hatinya kecewa,Jihan segera mendaftar secara online untuk periksa kandungan,niatnya ingin ditemani Gao,agar tau perkembangan calon anak mereka.

Namun diluar dugaan,hanya karena sebuah foto dirinya dituduh selingkuh,bahkan meragukan calon anak mereka.

Ya tuhan,tenang Jihan,rileks,Jihan segera menuju rumah sakit milik ayah mertuanya,setelah tau usia janin dalam perutnya Jihan ingin memberitahu ayah mertuanya tersebut,namun tidak disangka Gao masuk kedalam ruang Tuan Mark.

Jihan menguping pembicaraan ayah dan anak,"Kamu tidak bekerja?",tanya Tuan Mark.

Gao menggeleng,"Ada apa?",tanya Tuan Mark.

"Jihan hamil ayah",ucap Gao,Senyum Tuan Mark merekah.

"Benarkah,selamat putra ku,sebentar lagi akan menjadi ayah,dan keinginanku menggendong cucu akan terwujud",ucap Bahagia Tuan Mark.

Gao hanya mengangguk",Selamat,keinginan ayah akan terpenuhi",ucap Gao lesu,Jihan merasa sangat kecewa dan sakit hati,ternyata anak bukan keinginan Gao melainkan hanya memenuhi keinginan Tuan Mark,Jihan jalan mundur dan perlahan meninggalkan rumah sakit tersebut,dia akan membawa pergi calon anak mereka.

"Kenapa?,apa kamu tidak bahagia?",tanya Tuan Mark.

"Entahlah ayah,seseorang mengirimi ku foto Jihan dan Kenzo membuat ku meragukan kesetiaan Jihan,"ucap Gao.

"Bodoh kamu Gao,kamu hanya cemburu,tidak mungkin Jihan bertingkah seperti itu,sekarang dimana putri Joseph?,"tanya Tuan Mark.

Gao terperanjat,Cemburu?,apa dia hanya cemburu?dan tuduhan kepada Jihan tadi,Gao telah menyakiti hati istrinya,hati seorang yang dicintainya.

Gao segera pergi menuju apartemennya.