NovelToon NovelToon
I Love You OM

I Love You OM

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Terlarang
Popularitas:10k
Nilai: 5
Nama Author: Ade Diah

"I love you, om!!
maaf Tari pergi tanpa pamit, karena ternyata selama ini perasaan Tari, bukanlah rasa sayang seorang ponakan pada pamannya, melainkan rasa sayang seorang wanita pada lawan jenisnya, maaf sekali lagi, Tari pergi tanpa pamit, dan semoga kita bertemu setelah Om menikah."

Itu adalah isi surat dari Mentari Putri untuk pamannya yang bernama Andre tian.

Putri pergi tanpa pamit, karena sungguh jika dia harus pamit secara langsung, rasanya tidak mungkin, Tari tidak akan kuat, sungguh.

Sementara itu yang membaca surat langsung meremas surat tersebut dengan sangat kuat, sampai urat ditangannya terlihat mengeras,-

Dan semoga karya saya kali ini, bisa dinikmati banyak pembaca Aamiin.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ade Diah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mentari

Hari ini adalah hari keberangkatan Mentari kekota M, kota tempat tinggal adik dari ibunya yang bernama Andre Tian.

Mentari kesana untuk malanjutkan pendidikannya kejenjang perkuliahan, ya Mentari adalah seorang gadis yang baru lulus SMA, dan dia bercita-cita ingin menjadi seorang Guru.

Alasan dia ingin menjadi Guru, karna dia ingin menjadikan anak-anak dinegrinya, menjadi orang-orang yang pintar, dan satu lagi, agar dia bisa berinteraksi dengan banyak orang.

Alasan kenapa dia ingin berinteraksi dengan banyak orang, karena sungguh ditempat dia tinggal, orang yang dia temui hanya itu-itu saja, dan dengan menjadi Guru, Mentari berpikir akan bisa bertemu banyak orang yang berbeda setiap tahunnya, dan tentunya dengan sifat mereka yang pasti berbeda-beda pula.

Oh iya hampir lupa, alasan kenapa Mentari memilih kota M, untuk berkuliah, karena disana ada sebuah yayasan milik keluarga ibunya, yang sekarang dipegang Om Tian, setelah kakek dan nenek Mentari meninggal, yang berarti jika kelak Mentari mempunyai waktu luang dia bisa langsung berbagi ilmu disana tanpa halangan.

"Bu, Tari pamit" ucapnya sambil mencium tangan sang ibu yang bernama Anyelir.

"Iya, disana harus bisa jaga diri, jaga sikap, ingat dimana langit di jung jung disitu bumi dipijak" ucap Sang ibu memberi nasehat.

"Iya Bu, Tari ingat dan untuk jaga diri, ibu tenang saja, toh disana, Tari tinggal bersama dengan om Tian, jadi ibu tidak perlu khawatir" ucapnya sambil tersenyum ceria, berbanding terbalik dengan orang-orang yang akan dia tinggalkan terutama sang ayah.

"Ayah, kita itu masih tinggal di negri yang sama, dan jika ayah rindu ayah tinggal naik mobil duduk santai beberapa jam dan kita bisa bertemu," ucap Tari mencoba menenangkan sang Ayah dan ya lumayan, Ayahnya bisa lebih tenang, walau sebenarnya bukan ucapan sang anak yang membuatnya lebih tenang, melainkan tatapan sang istri Anyelir, yang seperti mata elang yang siap menerkam hidup-hidup.

"Ya sudah sayang, ingat pesan ibumu tadi, jaga diri, jaga sikap, dan satu lagi kamu harus selektif dalam berteman, kamu mengerti maksud Ayah bukan??" ucap Juna sambil mengusap rambut Mentari yang sedang mencium tangannya.

"Siap Ayah, nanti aku akan sangat-sangat selektif dalam memilih teman" ucap Mentari penuh dengan senyum.

"Yasudah ayo bang, kita berangkat" ajak Mentari pada sang kakak yang akan mengantarnya sampai kerumah sang paman.

Entahlah padahal Tari merasa jika dia sudah besar dan berani pergi sendiri kerumah pamannya, tapi ya begitulah yang namanya orangtua pasti tetap saja merasa hawatir jika anak gadisnya bepergian sendiri apalagi untuk pertama kalinya.

Sang kakak yang bernama Bayu mengangguk dan dia pun langsung berpamitan pada kedua orang tuanya.

Sepanjang jalan Mentari terus memperlihatkan senyumannya, mewakili perasaannya yang sangat bahagia.

"Oh iya Tari nanti saat disana jangan menangis, jangan menyesali pilihanmu yang memilih jauh dari ayah dan ibu." ucap Bayu yang sepertinya tahu rasanya berjauhan dengan kedua orangtuanya, dengan alasan berkuliah, yang memang berbeda rasa dengan rasa saat berjauhan karena alasan berlibur.

"Abang ini ada-ada saja, mana mungkin aku akan menangis, tunggu apa Abang dulu saat berkuliah diluar negri menangis karena rindu." ucap Tari yang seolah mengejek jika sang kakak terlalu cengeng seperti ayahnya.

"Jangan mengejek,"

"Aku tidak mengejek."

"Tapi terdengar mengejek ditelinga Abang,"

"Ya, berarti Abang baperan."

"Wah, apa benar Abang baperan?, mirip Ayah kalau gitu?" dan Tari mengangguk setuju dengan ucapan sang Abang.

"Ya sudah, tapi jika sampai apa yang Abang katakan tadi terjadi, langsung hubungi Abang!! ponsel Abang akan aktif dua puluh empat jam untuk kamu."

"Sip!!!"

"Ingat pesan ibu dan ayah" dan Tari langsung mengulang ucapan kedua orangtuanya tanpa ada yang terlewat.

"Bagus!!! praktekkan jangan cuman dihapal." Itu pesan sang kakak.

1
Ade Diah
Dapat kontrak itu gampang, tapi untuk dapat menghasilkan pembaca lebih dari seribu perhari rasanya hanya ada dalam mimpi.
Yulleanz Yuniie
ngapain masih mikirin indah sih , seharus nya kalo cinta sama mentari putus in indah saja ,,
jadi cowok munafik banget, sudah jelas tau kalo mentari mencintai nya dan dia pun mencintai nya kenapa gak mutusin indah saja
Robby'adja
ditunggu kelanjutannya...semoga jodoh klo ga, autor harus jodoh2kan mereka
Ade Diah: Siap!!!
Makasih dah komen.
total 1 replies
Ade Diah
Beginilah..... nasib penulis abal-abal, sepi vote, sepi like, sepi hadiah dan komentar.
Sabar terus mau selebar apa tubuhku ini kalau harus sabar terus hik hik hik/Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob/
Satria Sikki Daeng Nurung
semangatt Thor 💪💪🥰🥰
Ade Diah: /Pray//Pray//Pray//Pray/
total 1 replies
Ade Diah
Pasrah, bukannya semakin banyak malah semakin menurun, namun karya sudah dibuat jadi berusaha terus menulis sampai kata tak sanggup keluar dari mulut.
Dewinggi
best
Ade Diah: Terimakasih
total 1 replies
Ade Diah
Man teman like, dan komentarnya dong.
plissssssss./Pray//Pray//Pray//Pray//Pray//Pray//Pray//Pray/
ku mohon.....
Robby'adja
lanjut...
Ade Diah: semoga terus suka dengan cerita Mentari dan Tian.
Ade Diah: semoga terus suka dengan cerita Mentari dan Tian.
total 3 replies
Ade Diah
Kata editornya sih bagus tapi sampai sekarang belum ada yang kasih bintang.

Jadi plis kasih bintangnya dong biar penulis amatir ini semangat nulisnya /Pray//Pray//Pray//Pray//Pray/
Ade Diah
Katanya editor sih bagus tapi belum ada yang kasih bintang.
Ade Diah
Hai teman-teman, ini novel ku yang kesekian, semoga banyak yang suka, dan terimakasih yang udah baca, semoga bisa terus mendampingi Mentari dan Tian sampai tamat. semoga.
satu lagi jang lupa tinggalkan jejak dengan cara vote, dan like. makasih dan sehat selalu.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!