NovelToon NovelToon
Kisah Cinta Di Tengah Genosida

Kisah Cinta Di Tengah Genosida

Status: tamat
Genre:Action / Fantasi / Tamat / Kehidupan Tentara / Perperangan
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Kiky

Menceritakan kekacauan yang terjadi di sebuah negara, di tengah kekacauan dan kehancuran yang terjadi terbangun nya satu kisah cinta antara seorang pejuang dengan seorang gadis.

Kisah cinta yang penuh perjuangan dan juga tantangan, kedua nya mencoba bertahan dengan tekad yang kuat namun kekacauan dan masalah terus datang berturut-turut.

dapat kah mereka mempertahankan cinta mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kiky, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hidup di tengah kekacauan

Dari tempat ketinggian seorang pria gagah dan tampan berdiri sambil tersenyum , hatinya terus memanjat kan rasa syukur melihat pemandangan di sekitar nya .

Bandara besar yang megah, masjid, toko, gereja, pasar dan lainnya. semuanya terlihat Damai dan sejahtera, orang orang memakai topi hitam tinggi bicara dengan beberapa orang yang baru selesai melakukan ibadah di masjid.

Tidak ada perbedaan atau apapun itu, semua nya saling menghargai satu sama lain dan tidak pernah saling mengungkit perbedaan.

Semua duduk dan saling berbicara, pria itu tersenyum senang merasakan kedamaian itu dia perlahan melangkah ke pasar melihat lihat jika ada sesuatu yang mau dia beli.

"kain.. kain.. "

"roti.. roti hangat nya.. "

"guci.. guci indah! "

"Sarman!! Sarman jus segar... " Seorang pria lain datang dari arah berlawan menghampiri pria nyang sedang melihat lihat "tidak jafar, aku tidak haus. " tolak pria itu dengan sopan.

Pria yang di panggil jafar itu tetap bersikukuh memaksa pria bernama Sarman tadi untuk meminum jus segar "ayo Sarman!! cepat minum.. bertahan lah! " Sarman masih menolak namun jafar malah merangkul nya menahan pergerakan nya dan memaksa nya untuk meminum jus itu.

Mau tidak mau Sarman menelan jus yang di berikan oleh jafar "bagus Sarman! habiskan. " jus segar itu benar benar terasa dingin di tenggorokan, Sarman memejamkan mata nya karena nikmat nya rasa jus itu.

"alhamdulillah Sarman meminun jus nya!!!"

"alhamdulillah.. ambil kan jerami untuk bantal kepala nya! "

"bantal? " Sarman membuka mata nya dan mendapati dirinya ada di dalam terowongan besar dengan beberapa pria berbaju hitam, dia langsung berusaha untuk duduk namun teman nya melarang nya dan meminta nya untuk tetap berbaring selagi teman nya yang lain sedang menjahit luka di paha Sarman.

Sarman terdiam beberapa saat setelah sadar semua yang dia lihat tadi adalah mimpi nya, karena negara nya sekarang sedang dalam kondisi kacau dan di jajah oleh negara lain.

"mau minum lagi Sarman? " tanya jafar.

"jafar, aku bermimpi melihat pasar, bandara dan kota...kota kita sebelum perang. "

Jafar tersenyum dan mengusap wajah Sarman dengan handuk basah "insyaallah nanti setelah perang kota kita akan kembali seperti semula, jangan banyak berfikir dulu dan istirahat lah luka mu sangat parah. " ucap jafar dengan lembut sambil menutupi tubuh Sarman dengan kain kasar setelah di obati.

\*\*\*\*\*\*\*\*

Di luar terowongan terlihat banyak kerusakan yang sudah terjadi di mana mana, para reporter berkerja mengabarkan kondisi yang terjadi.

Beberapa warga sipil duduk bersandar di gedung yang sudah hancur ada yang sedang berteriak menangisi keluarga nya yang hilang, ada yang mencari sanak saudara yang tertimpa reruntuhan karena ledakan bom.

Anak anak kecil saling berpelukan dengan perasaan takut, mereka duduk tidak tau apa yang sedang terjadi.mereka jauh dari keluarga dan hanya bisa pasrah pada takdir.

Suara ledakan masih terdengar bersamaan suara gedung yang hancur, asap putih dari roket memenuhi langit biru yang cerah.

"paman.. paman... ya.. rab.. " seorang pria menangis di depan reruntuhan gedung, pemandangan seperti itu sudah biasa di sana.

Gerobak kayu yang di seret keledai kecil membawa beberapa jenazah yang di bungkus kain sederhana, pemandangan menyedihkan terlihat di mana mana.

Para tentara kejam terus menyerang warga sipil tanpa henti tidak perduli bayi ataupun orang tua mereka akan membunuh siapapun.

Banyak gedung dan rumah hancur, sekolah tempat ibadah semuanya berubah menjadi puing-puing reruntuhan yang menelan korban jiwa.

Korban terus bertambah tiap detik nya, bisa di katakan ini bukan lagi perang namun pembantaian besar besaran karena tentara kejam itu terus menghabisi warga sipil tanpa belas kasih sedikit pun.

Seiring berjalan nya waktu dan tahun kota yang dulu nya indah berubah menjadi puing-puing reruntuhan, tidak ada lagi tempat aman semuanya di penuhi dengan perasaan ngeri dan takut.

\*\*\*\*\*\*\*\*

Beberapa mobil besar bermuatan bahan makanan air serta kebutuhan lainya melewati sebuah jalan dengan pagar besi tinggi, Beberapa tentara bersenjata langsung bergerak mendekati mobil dan langsung memeriksa semuanya.

Mobil lainnya juga berdatangan dengan membawa beberapa orang di dalam nya, tentara datang mendekat dan menyuruh semua nya untuk turun dari mobil.

Gadis berhijab hitam dengan hoodie ungu muda keluar dari mobil sambil membawa tas di punggung nya.

"cepat!! cepat!! "

Mata gadis itu terbelalak melihat tentara menarik seseorang keluar dari mobil dengan kasar "buka tas mu!! " tentara lain mengacungkan senjata ke arah gadis itu, air mata nya nyaris keluar namun dia menahan nya dan langsung membuka tas nya.

Terlihat isinya mukena, sajadah, hijab, headset, beberapa foto pria tampan, tasbih, snack dan lainnya. gadis itu mundur di saat para tentara ingin menyentuh wajah nya "hahahha.. galak sekali! " mereka menarik gadis itu dan melempar nya ke arah lain untuk terus jalan ke pemeriksaan selanjutnya.

Banyak mobil yang berjajar antri untuk masuk ke tempat tujuan, rasa takut tidak dapat tertahankan lagu. gadis berhoodie ungu itu menangis sambil terus jalan.

Hari menjelang pagi lagi gadis itu baru dapat melanjutkan perjalanan nya dengan beberapa orang lainnya, sepanjang jalan selalu terlihat tentara dengan wajah garang dan senjata lengkap.

Hari menjelang sore, pemandangan di jalanan tertutup kabut dan suara ledakan terdengar terus menerus. gadis berhoodie ungu itu menangis sesegukan melihat gedung di sekitar nya hancur dan ada banyak jenazah berserakan di mana mana.

Rasa takut nya membuat tubuh nya mengigil "hei, " gadis itu menoleh dan menatap seorang pria di samping nya, keliatan nya pria itu seorang reporter.

"ya, "

"kenapa datang ke sini? oh ya, aku arryan seorang reporter yang menggantikan teman ku yang gugur. "

"gu-gugur? "

"iya, kalau kau? "

"aku.. aku ingin mencari seseorang. "

"seseorang? keluarga? "

Gadis itu menggeleng kan kepala nya lalu mengeluarkan ponsel nya dan menunjukkan sebuah foto pria dengan mulut tertutup sorban corak kotak kotak "siapa pria itu? " tanya arrayan dengan penasaran.

"aku tidak tau bagaimana cara menyebut nya, kami bertemu di live media sosial dia tinggal di negara ini sedang kan aku Indonesia.

aku bergabung dalam kegiatan sosial yang menyalurkan bantuan ke sini, lalu pria ini dia juga orang yang membantu kegiatan sosial kami sering bertemu di live dan berbicara.

hingga suatu hari dia mengajak ku untuk taaruf dan berjanji akan menemui ku dan menikahi ku, namun dari dulu sampai dua ribu tiga belas sekarang dia tidak juga datang jadi aku ingin menemui nya aku khawatir pada nya.

dia tidak ada kabar sudah hampir setengah tahun dan juga tidak ada live lagi, aku takut sesuatu terjadi pada nya maka nya aku memutuskan untuk mencari nya. "

Reporter pria itu tercengang mendengar nya "kau langsung menerima nya? " tanya arryan dengan tidak percaya "iya, aku tidak tau kenapa aku merasa aku jatuh cinta pada nya. " ucap gadis itu sambil tersenyum kecil.

"kau tau ini tempat bahaya kan? "

"aku tau, tapi kau tau.. dia bertahan dari awal di tempat seperti ini. dia lebih menderita dari pada aku maka nya aku datang untuk merasakan hal yang sama, "

"siapa nama mu? "

"santa."

"santa, ku akui kau gadis yang pemberani dan kuat. semoga bertemu dengan nya dan kalian segera menikah. "

"amin.. "

Mobil berhenti di dengan tenda tenda kecil. "santa.. um.. ada air minum? air minum ku habis, " ucap arryan "oh." santa mengeluarkan sebotol air dari tas nya dan memberikan nya ke arryan.

"uh.. itu bukan nya idol terkenal? " arryan melihat foto yang menyembul keluar dari tas santa, gadis itu tersenyum "ini idola ku. " ucap santa sambil tersenyum melihat arryan meneguk minuman dari nya.

"Terima kasih santa, semoga kita bertemu lagi. " arryan pergi menemui rekan nya yang masih ada di sana sementara santa langsung pergi ke tempat penampungan, tidak ada rumah disana dia hanya bisa tinggal di penampungan dengan warga sipil lainya.

Setelah mendapatkan tempat santa duduk mengeluarkan ponsel nya menatap foto pria di layar ponsel nya "aku datang.. kau di mana xoro. "

1
happy day
kaya gak asing Thor sama suasana di dalam cerita ini 🤔🤐
Kiky: ssstttt... 🤫🤫🤫rahasia ok😅
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!