"Punya mata nggak?" mengabaikan permintaan maafnya, orang itu malah membentak. Ia menatap Rahma benci. "Kalo punya tuh dipake baik-baik, jangan asal nabrak aja." Pemuda berwajah rupawan itu mendengkus keras, kesal tentunya. "Dasar aneh," ucapnya lagi.
Ridho Ahmad Wibowo dari awal sekolah sangat tidak suka dengan gadis bernama Rahma. Bahkan tak segan-segan membully walaupun gadis itu tidak salah apa-apa.
Namun, takdir berkata lain dimasa depan ia malah menikahi gadis itu dengan perjuangan yang tak mudah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon WidiaWati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Prolog
~ Tidak ada manusia yang sempurna karna kesempurnaan hanyalah milik Allah ~
~ Tidak baik menyimpan dendam, karna itu adalah awal dari kebinasaan ~
~ Memaafkan itu memang sulit, karna ini melibatkan hati yang pernah sakit ~
~ Hijrah di Jalan Allah ~
Namaku Rahma. Rahma Putri Ramadhani. Berusia 18 tahun. Siswi kelas 12 IPA B di salah satu sekolah swasta terfavorit di kotaku. Jakarta Utara.
Aku termasuk siswi beruntung karena bisa masuk di SMA ini dengan jalur beasiswa. Dengan kondisi ekonomi keluargaku saat ini mustahil mereka bisa membayar uang sekolah yang sangat mahal.
Ayahku hanya supir angkutan umum, sedangkan ibuku hanya tukang penjual gado-gado. Mereka tidak akan mampu.
Awalnya kupikir semua sekolah sama saja. Namun ternyata tidak, di sini aku diperlakukan berbeda. Bermacam ragam sifat siswa-siswi di sini kuhadapi. Dari yang suka membully sampai yang mencaci maki. Ternyata rupanya aku tidak seberuntung itu.
Kalian tau siapa orang yang suka membullyku? Namanya Ridho. Ridho Ahmad Wibowo. Pemuda berwajah rupawan, tapi tidak punya rasa kemanusiaan.
Pemuda yang ditakuti oleh seantero sekolah itu selalu saja semena-mena. Merupakan ketua geng motor balap liar yang merajai jalanan membuat orang tunduk.
* * *
Memang tidak mudah aku menjalani hari-hari di sekolah. Tapi demi keluarga, ku coba untuk sabar. Meraih mimpi mencapai ke suksesan agar mereka bangga padaku.
Walaupun kadang merasa tak sanggung dan ingin menyerah. Tapi kalau teringat bagaimana bahagia ayah dan ibu saat aku mendapatkan beasiswa di sekolah ini, ku coba untuk kuat.
Saat rasa sedih melanda pun karna aku diperlakukan berbeda kuingat lagi wajah orang tuaku. Hingga sedih berganti dengan senyum tipis yang kupaksakan.
Begitu banyak duka yang ku lewati di SMA ini. Dari awal sekolah sampai sekarang aku selalu sendirian. Tidak ada yang mau berteman.
* * *
Aku dilahirkan dari keluarga sederhana yang alim. Mengamalkan ajaran Rasulullah. Salat lima waktu dan sunnahnya sering kami kerjakan.
Membaca al-qur'an sehabis salat. Menutup aurat sesuai dengan perintah Allah. Karna menutup aurat bukan hanya wajib, tapi juga melindungi kita dari tindakan kejahatan.
Ibu dan ayah selalu mengajarkan kebaikan kepadaku. Menjaga akhlak, adab dan bertutur kata sopan setiap sesama. Saling menghormati dan menghargai. Membantu orang yang membutuhkan. Tidak dendam serta memaafkan kesalahan orang lain dengan ikhlas.
Tidak ada yang sempurna di dunia ini kecuali hanyalah Allah. Oleh karna itu pasti semua manusia berbuat kesalahan dan kita tidak perlu mendendam bukan?
Karna menyimpan dendam akan membuat kita mencapai kebinasaan. Cobalah memaafkan karna dengan memberi maaf akan membuat hati lebih damai.
Aku juga tidak pernah berpacaran dan selalu menjaga diri dari yang nama nya zina. Alhamdulillah, aku sangat bersyukur Allah selalu menuntunku ke jalan yang benar dan tidak menjadi anak remaja pada umumnya yang suka berpacaran dan selalu memikirkan duniawi. Mereka lupa bahwa ada nya kehidupan akhirat setelahnya.
Kadang-kadang aku juga merasa sedih melihat banyak orang yang berpacaran di zaman sekarang ini. Mereka tidak memikirkan apa akibat dari perbuatan mereka itu. Aku hanya selalu berdoa mudah-mudahan Allah memberikan hidayah kepada mereka agar mereka bertaubat. Aamiin.
* H I J R A H D I J A L A N A L L A H *
Terimakasih telah membaca😇