Hari Pengumuman (Part 00 ‘Abang Adek’ Universe)
Malam Rabu. Kalau orang-orang biasanya keluar ketika malam Minggu, maka tidak dengan keluarga Ressi. Ia dan ayah ibunya serta Nata, kini sedang menikmati makan malam bersama di salah satu restoran pec
0
0
Senandika (Part 1)
”Terima kasih, ya. Sudah berusaha menjadi bagian yang baik di bumi” Langit cerah meredup, menggantikan cahaya gemilangnya. Hitam dan abu-abu tiba dengan begitu cepatnya. Langit bersinar telah musnah m
0
0
Tuan, Lala Rindu
Berteriak kearah langit, masih tak terima dengan takdir Tuhan. Mengacak rambut yang nampak kusut, menatap kosong kedepan. Tatapan gadis itu tampak nanar kearah sebuah nisan. Membayangkan wajah sosok y
0
0
Aku Benar dan Kamu Salah
Aku berteman dengan siapa aja kok? Watak peduli sesama Watak mmbagus watak “saya benar” Mungkin awalnya biasa, tapi dari situ dimulainya cerita Kita cinta karena sering jumpa Bukan salah kita, tapi sa
0
0
Paham (Part 2)
Tidak lama setelah ibu selesai menulis di lembaran kertas, ada ibu-ibu yang menghampiriku dia mengukur badanku menggunakan tali pengukur badan, sepertinya dia akan menjaitkan baju untukku, aku masi ti
0
0
Mother’s Day
Langit sore terhampar seumpama permadani. Pendar kekuningan memenuhi setiap penjuru ruang. Cicit kenari pada dahan pohon depan kamar perlahan lekas berganti dengan lengang. Hanya menyisakan satu dua b
0
0
Embusan (Part 2)
Saat ini Nindya dan Mia sudah kembali berada di pantai, tepatnya di sebelah pohon kelapa tempat mereka pertama kali bertemu pagi tadi. Hari hampir senja. Semburat jingga terlukis di langit dengan inda
0
0
Kisah Haru Seorang Perantau Muda
Aroma tanah di pagi hari seusai hujan semalam menusuk kedua lubang hidungku, aku pun bergegas menuju sebuah langgar kecil dengan sarung yang kubalutkan ke tubuh dan peci hitam yang menutupi helaian ra
0
0
Paham (Part 1)
Siapa Aku? Aku hanyalah seorang wanita dari milyaran manusia di muka bumi ini, wanita yang mempunyai banyak pertanyaan dalam hidupnya dan selalu mencari jawabannya sendiri, tentang arti hidup yang ia
0
0
Embusan (Part 1)
Matahari mulai menampakkan dirinya. Sinarnya yang hangat menyambut siapa saja yang berada di pantai itu, termasuk seorang perempuan yang sedang berdiri menghadap ke laut. Punggungnya bersandar ke sebu
0
0
Hujan dan Keraguan
Rumah beratapkan genteng berwarna merah bata kokoh berdiri. Di ambang pintu berwarna cokelat seorang gadis berusia 20 tahun tengah berbaring menatap langit biru, bersih, dan tidak berawan. Kaki yang i
0
0
Usaha dan Cita Cita
Pukul 3 pagi, ayam-ayam telah berkokok dengan bersautan, Mak rum segera bergegas bangun dari tempat tidurnya dan melangkahkan kakinya ke ruangan samping beliau tidur untuk membangunkan suaminya Pak Ha
0
0
Mertua Ujianku
“saya terima nikah dan kawinya Viana Mumtaz binti bapak munhadip dengan mas kawin seperangkat alat sholat dibayar tunai” Kalimat terindah yang pernah aku dengar, Dangan Kalimat itulah statusku berubah
0
0
Sepucuk Surat dari Bapak (Part 2)
Angin mendesir menggoyangkan beberapa pohon hingga tega menjatuhkan beberapa lembar daun yang bercokol mesra yang masih ingin menggantung di ranah sang ranting. Daun yang berserakan di pelataran kampu
0
0
Buta (Part 5)
“Yo, kayaknya minus kakak kamu nambah, deh?” cerita kak angel yang sedang merapikan kembali penampilan gue. Ya, sebelumnya gue sudah mencoba berdandan, istilah bagi perempuan. Tapi karena gue tidak bi
0
0
Bilakah Aku Akan Pulang?
Hari masih begitu pagi ketika aku akan memulai perkuliahan pada semester ini. Jam dinding menunjukkan pukul empat kurang sepuluh menit. Azan Subuh juga belum berkumandang dari surau di dekat tempat ti
0
0
Kasih Sayang
Saat ini seorang laki-laki yang dari dulu sampai sekarang yang, berumur 17 tahun itu tidak pernah merasakan arti dari kasih sayang dari keluarga maupun teman-temannya. Dia bernama Andi yang sekarang s
0
0
Tak Semudah Yang Dijalani
Ini adalah sebuah kisah dari seorang anak remaja yang beranjak dewasa. Ia hidup di sebuah keluarga kecil yang sederhana. Kehidupan yang dulunya ia rasakan sangat menyenangkan dan hampir tidak merasaka
0
0
Lipur
Aku patah arang, tak kulihat lagi nama ayah dan ibu dalam buku hidupku, aku memilih jalur hidupku sendiri, perih pedih namun aku tak gentar menjalaninya. Genap setahun aku meninggalkan rumah, terakhir
0
0
Derita Sang Hamba Sebatang Kara
Rumahnya cukup jauh dengan tempat dia bekerja, sehingga harus bagun pagi setiap hari untuk membantu ibunya sebelum berangkat ke tempat kerja. Namanya Ina, yang merupakan gadis desa dengan cita-cita ya
0
0