Senja di Ujung Percakapan
--- Senja di Ujung Percakapan Ada dua cangkir kopi yang kini sudah dingin di meja itu. Sisa percakapan masih menggantung di udara — seperti awan yang enggan pergi meski langit sudah gelap. Aku dan
0
0
Takdir Tuhan
Mentari mulai menunjukan sinar indahnya, dimana orang-orang akan memulai aktivitasnya. Hari baru semangat baru, itulah kata kebanyakan orang. Dunia akan semakin indah apabila jika ditemani seorang sah
0
0
Rantha (Part 1)
Aku menatap pintu coklat di depanku. Berpikir ulang tentang benar atau tidakkah kedatanganku kemari. Aku tak yakin jika ia ada di ruangan dibalik pintu minimalis dengan aksen khas eropa lama tersebut.
0
0
Sahabat Lama (Part 2)
Sambil menunggu pesanan datang, kami menyoroti cewek-cewek yang tengah asyik dengan dunia ngerumpinya masing-masing. Dan tak lama kemudian kopi hangat telah menuju kami, yang dibawah oleh pelayan berm
0
0
Dewasa Itu Enak Ya?
Tiada malam tanpa menangis, dunia suram, pikiran tenggelam. Hampa dan hampa, sudah berapa tahun gadis yang jarang tersenyum itu merasakan riuhnya isi kepala. Amarita, dahulu gadis itu tidak menyangka
0
0
Key
Seulas senyum ramah pemilik bibir merah muda menghidupkan hati Rendy yang telah mati akan rasa cinta. Seolah terhembus angin harapan saat melihat kedua mata sipit lentik yang berbinar memancarkan masa
0
0
Aku Hanya Ingin
Tawa mereka masih juga terdengar di telingaku, aku tau semuanya telah berbeda. Kumohon sobat!!! Lihatlah aku, lihatlah keberadaanku. Tapi entah mengapa satu kali pun kalian tak melihat keberadaanku, t
0
0
Dandelion
Kau ingat? Hari saat pertama kita berdua bertemu. Iya, hari indah itu. Kamu mengajakku bermain bunga dandelion. Berlarian kesana kemari merasakan sejuknya angin. Sepasang kaki mungilmu berderap bergan
0
0
Leon dan Leo
Saat ini Leo tengah menjelajahi hutan larangan untuk kontennya. Akan tetapi, Leo tersesat. Dia sudah berjalan menyusuri jalan yang dia lewati sedari awal berangkat, tetapi selalu kembali ke tempat awa
0
0
Ketika Hati Ini Ingin Semuanya Berakhir
Angin berhembus menerpa wajah Ara yang terlihat sendu. Kalau kalian lihat mata Ara sembab itu karena Ara habis nangis. Kenapa Ara nangis? sepertinya pertanyaan itu gak usah Ara jawab karena Ara gak ma
0
0
My Sweet Seventeen
Redup mengikis keindahan dengan balutan asap rok*k di sekitar kamar. Butiran obat bulat kecil berwarna kuning di atas meja belajar. Lalu mereka tertawa dibalik cerita yang tidak begitu lucu. Aku kelua
0
0
Pemberian Terakhir
Dimalam begini suara seseorang dan ketukan pintu dari rumahku berbunyi. Aku membuka pintu rumahku dan menerima paket dari kurir pengantar paket dan berkata “Terimakasih, maaf ini dari siapa ya? Aku ti
0
0
Sahabat dan Janji (Part 2)
Nita telah sampai di halte bus dengan beberapa orang yang tengah menunggu juga, sedangkan Yasha perempuan itu sedikit berlari agar cepat sampai menuju halte. “Nit, kenapa ninggalin?” ucap Yasha setela
0
0
Rindu Di Penghujung Senja
Sore ini aku dan kedua sahabatku menikmati senja di bawah pohon tepi pantai. Keindahan air pantai sore ini masih terasa hampa tanpa kehangatan matahari yang tak kunjung jua terbenam. Angin sore terasa
0
0
Sampai Jumpa, Elene (Part 2)
Keenan. Lelaki tinggi tak terlalu tegap yang akhirnya kutemui berdua dengan Elene hari ini. Pagi-pagi buta Elene membangunkanku, memilihkan bajuku dan bahkan memaksaku memakai sedikit riasan wajah. Hu
0
0
Pertemuan dan Perpisahan
Aku terbaring lemas di ranjang. Menatap langit langit kamar. Pintu dan jendela kamarku dikunci rapat. Udara hanya masuk lewat ventilasi kecil. Mataku sayu, lelah, berat, tapi tidak bisa tidur. Suhu tu
0
0
Memoria
Gumpalan kapas di langit seketika mengubah warna mereka. Jelas, ini bukan pertanda baik untukku dan semua yang pergi tanpa membawa pelindung. Meskipun demikian, aku masih beruntung karena aku sendiri
0
0
Sahabat Lama (Part 1)
Dimanakah engkau berada sahabat lama yang kutunggu Telah lama tak ada kabar darimu sahabat lama ku Aku rindu saat-saat kita lewati panjangnya malam Menghisap rokok nikmati kopi bicara tentang cinta da
0
0
Hear
Mulailah menerima orang-orang orang yang ada disekitarmu. Kamu tidak akan tahu seseorang itu berhati baik atau jahat, sebelum kamu menemukannya. “Kei, ayo ke kantin,” menarik tangan Keina “Gua mau bel
0
0
Sahabat dan Janji (Part 1)
Yasha gadis itu sedang duduk manis di kursi taman menunggu sahabatnya datang untuk bermain ke pameran malam. Yasha memotret taman yang indah dengan ponselnya, dia memang hobi memotret, bahkan galeriny
0
0