Pada hari Rabu tanggal 14 Januari 2008 terdengar suara Riuh di sebuah Rumah sakit Pelita Agung yaitu Rumah Sakit terbesar di sebuah Kota. terdengar suara tangisan dua orang wanita yang hendak melahirkan dan sampailah mereka di sebuah ruangan yang hanya disekat oleh Kain Biru. Ibu yang hendak melahirkan sebelah Kanan bernama Buk Rana ditemani oleh sang suami yang bernama Pak Aryo dan anak laki-laki pertamanya yang baru berusia 4 tahun bernama Hans dan ibu yang hendak melahirkan di sebelah kiri bernama Buk Sary hanya ditemani Putranya yang juga berusia 4 tahun yang anak tersebut bernama Handoko hanya menangis melihat ibunya kesakitan dalam pelukan sang suster yang menenangkannya karena saat ditanya perihal suaminya, ibu tersebut hanya menjawab jika suaminya telah meninggal dunia saat Bayinya baru berusia 4 Bulan.
Beberapa menit kemudian akhirnya kedua ibu yang sedang melahirkan tersebut berhasil melahirkan Anaknya masing masing dengan jenis kelamin yang sama yaitu Perempuan lalu kedua Bayi tersebut dipindahkan ke sebuah Ruangan Khusus Bayi ditempatkan dan tak lama kemudian datanglah anak yang bernama Hans yaitu anak dari Buk Rana menghampiri ruangan Bayi tersebut karena ingin melihat adik perempuannya yang sangat ia nanti nantikan dan ternyata Bayinya itu sudah diberi nama yaitu Enxi, namun kelakuannya itu kepergok oleh sang suster lalu Hans diantarkan oleh suster menuju ruangan ibunya dirawat.
Tanpa ia sadari Hans menjatuhkan 2 Papan Nama Bayi yang satunya adalah Papan nama yang bertuliskan nama Enxi dan yang satu lagi bertuliskan nama Xinai Bayi yang berhadapan dengan Keranjang Adiknya. lalu karena suster tersebut menempelkan Papan namanya sambil melihat Hans yang berjalan akhirnya Suster tersebut salah menempelkan Papan nama tersebut hingga Papan nama yang bertuliskan Xinai yaitu anak dari Buk Sary ditempelkan di Keranjang Milik Enxi dan papan yang bertuliskan Enxi malah ditempelkan di Keranjang milik Xinai.
13 Tahun kemudian Enxi hidup dan dibesarkan oleh keluarga yang Kaya raya dan Sangat Harmonis saling menyayangi satu sama lain dan serba kecukupan cukup kasih sayang dari kedua orangtuanya dan Ada Kakaknya yang sangat sayang dengan Enxi yaitu Hans yang kini berusia 17 tahun bocah yang menjatuhkan papan nama tersebut. dan Hari itu adalah tanggal 14 January 2021 tepatnya hari Ulang tahun Enxi di dalam rumahnya tampak wajah bahagia dari Buk Sary dan Pak Aryo Hans juga Enxi yang mendapatkan Kado dari Mamah Papahnya dan Kakaknya Hans yang memberikan kado Spesial setiap Ulang tahunnya.
Berbeda dengan Xinai yang saat itu sedang mencuci piring sambil dibentak bentak oleh Ibunya karena dia tidak becus membantu Warung makannya tersebut lalu Buk Sary dengan kasarnya mendorong Xinai kebelakang lalu mencuci piring. Xinai yang hanya bisa berdiri sambil bertunduk akhirnya bicara pada Ibunya bahwa hari ini adalah Hari Ulang tahunnya namun Ibunya hanya terdiam dan membentaknya agar tidak usah lebay dan harus tau diri dengan perekonomian keluarganya yang sekarang warung makananya sedang dilanda kesepian. namun Xinai hanya ingin diucapkan Selamat Ulang Tahun oleh Ibunya maupun kakak laki-lakinya.
Dan ternyata Xinai dan Enxi satu sekolahan dengan Hans juga Handoko, Xinai satu kelas dengan Enxi dan Hans juga satu kelas dengan Handoko. Hans selalu menemani adiknya jika berangkat sekolah bahkan jika ada yang mengganggu Enxi, orang tersebut akan dihajar habis-habisan oleh Hans Kakaknya. namun berbeda dengan Xinai yang jika berangkat sekolah Xinai harus berjalan kaki sangat jauh saat Pagi masih sangat Buta tetapi entah mengapa setiap hari ada seorang sopir angkutan umum yang selalu mau mengantarkannya ke sekolah dengan Cuma-Cuma, bahkan sopir tersebut membiarkan Xinai Sarapan terlebih dahulu dan hanyalah Handoko yang diberikan uang saku untuk ongkos pulang pergi ke sekolah dan untuk uang Jajannya di sekolah. namun itu tidak membuat Xinai Putus Asa karena entah mengapa setiap hari ada yang menaruh uang sebesar 20.000 di Laci meja sekolahnya dan selalu dengan Surat yang bertuliskan bahwa jangan terlalu memikirkan siapa yang memberikannya dan pakailah uang itu untuk jajannya di sekolah. Xinai terus mencari cara agar Ibu dan Kakaknya menyayanginya terkadang dia berfikir bahwasanya dia tetap merasakan kasih sayang dari Kakaknya dan Ibunya walaupun mereka seperti itu.
Xinai diBully karena dia adalah anak Miskin sedangkan Kakaknya Handoko menjadi anak populer di Kelasnya karena Handoko memang Tampan namun dibalik ketampanannya tersebut dia tidak tau diri dan tidak pernah kasihan pada adiknya sendiri dan sok Kaya dan tidak itu saja Handoko menyuruh Xinai untuk tidak mengaku bahwa dia adalah Kakaknya dan di sekolahnya Xinai selalu dipalak oleh Kakaknya sendiri ditempat sepi contohnya di Gapura sekolah.
Suatu Hari di Pagi yang masih gelap tepatnya pada jam 05:30 terlihat Xinai yang dipaksa Bangun oleh Ibunya untuk bersekolah dan memaksanya untuk mandi saat pergi ke sekolah dan Handoko masih tertidur pulas di kasur yang sangat empuk dengan selimut serta guling namun terkadang Xinai selalu merasa bahwa Handoko seperti pura-pura tidur dan entah mengapa. sedangkan Xinai hanya beralaskan Karpet dan Bantal yang sedikit keras tanpa selimut tetapi saat tengah malam dia selalu seperti merasakan ada seseorang yang selalu menyelimutinya dan mencium dahinya entah mengapa.
Handoko selalu dibanguni dengan lembut oleh Buk Sary dan disiapkan air hangat untuk Mandinya itupun Handoko dibangunkan pada pukul 06:00 dan diberikan sarapan yang sangat lezat tidak dengan Xinai yang hanya diberi Nasi dan Garam, walaupun begitu Xinai setiap paginya selalu didatangi oleh Lelaki yang sebaya dengan kakaknya memakai masker dan memberinya Sarapan dan lelaki itu mengatakan bahwa dia akan membuka maskernya saat pada waktu yang tepat dan memberikannya alasan mengapa lelaki itu selalu memberinya sarapan.
Pada jam 06:45 di keluarga Buk Rana mereka sedang sarapan pagi bersama, dan Enxi serta Kakaknya Hans meminta Izin Untuk berangkat sekolah menaiki Sepeda dan itu diizinkan oleh mamahnya. saat mereka sampai di sekolah, ada anak yang sedang bermain Bola ada seseorang yang salah sasaran menendang bolanya ke kepala Enxi dan itu adalah Handoko, lalu Hans sangat marah Pada Handoko dan hendak dipukul oleh Hans namun dihentikan oleh Enxi yang merasa bahwa Handoko tidak sengaja yah memang benar Handoko tidak sengaja menendang bola kearah Enxi.
Lalu Enxi pun berpamitan pada kakanya karena hendak memasuki kelas bersama Sahabatnya yang bernama Yoo Jien dan Enxi pun tidak sengaja melihat Xinai yang sedang dimintai uang oleh Handoko “akhhh enggak Kak aku tidak diberi uang oleh Ibu Kak” tangis Xinai “bohong kau pasti Bohong kalau pun iya aku tidak peduli serahkan uang yang kamu punya atau aku akan menamparmu” Ancam Handoko “tidakk kaaak aku tidak punya Uang hik hik” tangis Xinai sambil menjawab Lalu Handoko ingin menamparnya dan entah mengapa handoko tidak jadi menamparnya lalu Enxi segera datang dan membentak Handoko serta mengancamnya jika dia menyakiti Xinai, Handoko akan diadukan kepada Kakaknya Hans
“berenttiii kasar sekali kau pada dia memang apa salah dia hingga kau memalaknya dengan kasar?” bentak Enxi “hey kau siapanya dia? dia ini punya banyak hutang padaku memang kau mau membayarkan hutangnya?” Bentak Handoko pada Enxi “ok berapa hutangnya nih kubayarkan” teriak Enxi sambil menyawerkan Uangnya pada Handoko sambil menarik Xinai pergi dari hadapan si Handoko
Dan kini Yoo Jien Xinai serta Enxi sedang duduk di bawah pohon Rindang dan menyerahkan Sebotol air putih kepada Xinai untuk sekedar menenangkannya namun Bel Masuk sudah berbunyi dan mereka malanjutkan pembicaraannya pada Istirahat terakhir
Istirahat terakhirpun telah tiba dan Kini Xinai Yoo Jien serta Enxi duduk kembali di bawah pohon rindang tersebut “kenalkan namaku Enxi dan Ini yoo Jien” ucap Enxi memperkenal kan diri “hay” ucap Yoo Jien menyambung “Hai Enxi Yoo Jien terimakasih ya kalian sudah mau membantuku tadi aku janji akan membayar hutangku padamu Enxi” ucap Xinai “tidak Apa aku ikhlas kok menolongmu, lagian aku penasaran Karena kan selama 1 Minggu ini Cuma kamu yang belum aku kenal lagi pula waktu itu kau menolongku mencari siapa yang mengambil Buku PR ku yang disembunyikan oleh Si Pembuly itu” ucap Enxi “oh iya Xinai waktu itu kau juga sempat di Bully oleh mereka tapi kenapa kamu sangat pendiam dan tidak melawan saat di Tindas oleh si pembully tersebut?” tanyanya Yoo Jien “aku hanya tidak mau melawan mereka karena aku tau diri bahwa aku hanyalah seorang yang di sekolahkan khusus orang yang serba ada itupun dibayari orang sedangkan aku hanya anak tukang warung nasi yang sepi pembelinya” Jawab Xinai sedih “Xinai walaupun kau hanya Orang miskin kau tetap punya Harga diri, sebaiknya kau cerita saja kepada kita apa masalahmu dengan Kakakmu itu” ucap Enxi
Tanpa pikir panjang Xinai bercerita tentang semua masalahnya dimulai dari sifat ibunya hingga Kakaknya yang seperti itu tanpa terasa panjang sudah Xinai bercerita hingga dia lupa pesan Kakaknya bahwa jangan mengaku pada siapapun bahwa dia adalah Kakaknya karena sudah terlanjur akhirnya Xinai bilang pada Yoo Jien dan Enxi jangan bilang pada siapapun bahwa Handoko adalah Kakaknya, setengah Jam berlalu Bel sudah telanjur berbunyi.
Bel Pulang berbunyi dan Hans pun menjeput Enxi lalu tak lama kemudian datanglah Xinai serta Yoo Jien datang lalu untuk berpamitan pulang serta Xinai memberikan Alamat Rumahnya kepada Enxi dan Yoo Jien sepulang di sekolah Hans bertanya pada Enxi soal Xinai yang dikira Hans Mungkin dia memiliki Sahabat baru dan Enxi pun menjelaskan apa yang terjadi serta menceritakan penderitaan yang dialami oleh Xinai dan nanti ia juga ingin bermain ke Rumahnya. dan Hans sangat tidak menyangka bahwa Handoko sejahat itu pada Adiknya sendiri lalu Hans menghibur adiknya untuk Balapan sepeda dan Finishnya di samping tiang Listrik tersebut namun saat Enxi menyeberangi jalan Enxi tertabrak Mobil hingga tak sadarkan diri lalu dilarikan ke Rumah Sakit Pelita Agung.
Di rumah tersebut sakit sudah ada Kedua orangtuanya di depan ruangan ICU dan Hans yang menangis karena merasa bersalah telah mengajaknya Balapan. dan Yoo Jien yang sudah tiba di rumah Xinai pun mendapat kabar bahwa Enxi kecelakaan lalu Xinai dan Yoo Jien pun menuju Rumah Sakit untuk Menjenguk Enxi.
Sesampainya Xinai Dan Yoo Jien di rumah sakit, Xinai pun bertemu dengan kedua orangtuanya Enxi lalu menanyakan Perihal Enxi dan Enxi masih menunggu Kabar dari dokter tak lama kemudian Keluarlah dokter dan ingin memberikan kabar di Ruangannya saja.
Lalu dokter menjelaskan bahwa Enxi mengalami kekurangan darah hingga membutuhkan Donor darah Golongan A betapa terkejutnya kedua orangtuanya mendengar perkataan Dokternya tersebut dan dari sinilah mereka tau bahwa Enxi bukan anak kandung mereka karena golongan darah mereka adalah BO dan tidak ada yang A, lalu Dokter memanggil sang suster untuk menyakan stok darah BO dan saat suster itu melihat Buk Rana dan Pak Aryo, suster itupun ketakutan dan mengaku bahwa dia melakukan kesalaahan saat mempelkan papan Nama yang dijatuhkan Oleh Hans 13 tahun yang lalu, bahwa Anaknya ini tertukar oleh anaknya Buk Sary yang waktu itu lahiran pada hari yang sama. Merekapun sangat terkejut Dan Buk Rana pun memanggil Buk Sari dan sampailah Buk Sary bertemu dengan mereka lalu menjelaskan permasalahannya dan setelah itu Buk Sary pun mendonorkan darahnya kepada Enxi.
“Mamah? mamah kenapa disini apa Mamah mendonorkan darah untuk Enxi?karena kan Mamah juga bergolong darah A” ?tanya Xinai dengan tiba-tiba “kamu kenapa disini?” tanya mamahya balik “Enxi itu temanku Mah dan aku disini menjenguknya” Jawab Xinai
Lalu Enxi pun telah sadarkan diri dan Xinai juga Yoo Jien dipersilahkan masuk untuk bertemu dengan Enxi, dan Buk Sary Buk Rana juga Pak Aryo mengobrol panjang soal putrinya yang tertukar dan karena mereka sudah terlanjur sayang akhirnya mereka pun menyepakati untuk tetap merahasiakannya. Dan Hans yang ternyata sudah mendengarnya dari awal bahwa ternyata Enxi bukanlah adik kandungnya melainkan Xinai lah adik kandungnya dan Enxi adalah adik Kandung dari Handoko, satu sisi Hans juga sudah terlanjur sayang pada Enxi dan tidak ingin berpisah dengannya satu sisi juga ia tidak tega dengan Nasib Xinai yang diperlakukan tidak adil oleh Buk Sary.
Bulan demi Bulan pun berlalu akhirnya 2 Bulan perawatan Enxi di rumah sakit pun telah selesai dan Enxi kini sudah sembuh dan Enxi pun pulang ke rumahnya lagi lalu disini Hans memberikan Hadiah kepada Enxi berupa kalung dan Enxi menerimanya dengan senang hati lalu tiba-tiba ada yang mengetok pintu rumahnya dan Buk Rana pun terkejut saat melihat ada Xinai yang datang sambil menangis dan menggengam sebuah Map Coklat yang tak lain itu adalah Data Identitas dirinya yang ternyata kini Xinai telah mengetahui Bahwa dirinya tertukar saat ia masih Bayi dan itu semua karena Hans.
“Hai apa anda kenal saya?apa anda tau isi Map ini?” bentak Xinai pada ibu kandungnya “kalian tidak menjawabnya juga kalian pasti tau, tapi kenapa kalian tega kepada ku? belasan tahun aku tinggal bersama ibu kandung Enxi yang memperlakukanku seperti hewan dan bersama kakaknya kandungnya yang brengsek itu, aku tidur di papan, sedangkan Enxi tidur di kamar yang indah dan tidur di atas kasur yang empuk, yang seharusnya itu milikku dia selalu dilindungi oleh kakaknya yang sayang padanya sedangkan aku selalu dipukul oleh si Handoko kakak kandungmu itu aku makan dengan sesendok garam sedangkan kau makan yang enak-enak, kau disayang oleh ibu kandungku sedangkan ibumu membalasnya dengan menyiksaku” teriak Xinai sambil menangis sejadi jadinya
Lalu Hans yang tak terima dengan sikap Xinai langsung mengusirnya dan dengan kesal Xinai pun menunjukan rekaman cctv 13 tahun yang lalu di ruangan Bayi yang ia dapat dari suster yang salah menempelkan papan nama tersebut. Sontak Enxi yang melihatnya juga kaget dan hendak pergi namun Xinai memegang tangannya
“mau kemana kau aku kira dengan aku kesini mereka akan mau menerimaku dan tetap mengasuhmu aku tidak masalah dengan ada kamu di keluarga kandungku karena aku hanya mengincar kasih sayang bukan harta namun nihil mereka lebih menyayangimu dibandingkan aku, maka bahagiakanlah mereka aku yang pergi dan tidak akan kembali kemari lagi karena umurku tidak lama lagi” ucap Xinai dengan tatapan kosong dan terlihat mukanya yang mulai terlihat pucat sekali lalu dari hidung Xinai meneteskan darah lalu dia pingsan tak sadarkan diri dan kedua orangtuanya pun panik lalu membawanya ke rumah sakit.
Dirumah sakit Hans menyesal karena sudah membentak Xinai dan selalu teringat ingat oleh kata-kata yang diucapkan oleh Xinai tadi dan Enxi hanya termenung di pangkuan ibu angkatnya. tak lama kemudian Dokter pun keluar dan Dokter itu mengatakan Bahwa Xinai sebelumnnya pernah ke rumah sakit ini dan dia mengalami Kanker Paru-paru, dan kini Xinai mengalami Koma. Hans mengintip Xinai yang sedang terbaring lemas di kasur Rumah Sakit itu melihat Pucatnya Wajah Xinai kurus sekali badannya dan dia teringat cerita Enxi yang mengatakan bahwa Xinai sangat menderita hidupnya Hans pun merasa sangat bersalah karena telah memarahinya tadi.
“seharusnya keberuntungan yang aku dapat itu milik Xinai dan penderitaan yang dirasakan oleh Xinai adalah Miliku” teriak Enxi
Tiba-tiba Enxi berlari dan Ibunya pun mengejarnya saat Hans juga ingin mengejarnya ada Pak Aryo yang menahannya biarlah ibunya saja yang mengejar Enxi dan mereka harus tetap menjaga Xinai yang koma. dan ternyata Enxi lari ke alamat yang diberikan oleh Xinai waktu itu dan hendak ingin melihat Ibu Kandungnya dan ia langsung memeluk Buk Sary Ibu kandungnya itu disusul oleh Buk Rana. Buk Sary hanya terdiam mematung dipeluk sang anak lalu Buk Rana datang dan meminta agar Enxi ikut ke Amerika bersama Xinai untuk tinggal disana namun Enxi menolaknya dan ingin ikut Ibu Kandungnya agar dia bisa membayar semua penderitaan Xinai saat dia tinggal bersama ibu Kandungnya.
Dan ternyata Buk Sary malah memarahi Enxi dan mebentaknya agar tetap ikut bersama Buk Rana dan keluarganya Ke Amerika lalu Buk Sary memberikan Tas untuk diberikan kepada Xinai dan Handoko dengan tiba–tiba datang dan memberi sebuah Kotak Ungu untuk diberikan juga pada Enxi untuk diberikan kepada Xinai dan mereka berdua pergi dengan terpaksa Enxi pun ikut bersama Buk Rana kerumah sakit lagi.
1 Minggupun berlalu akhirnya Xinai bangun Dari pingsannya namun disiini Xinai seperti orang ketakutan saat melihat Laki-laki seperti Pak Aryo dan Hans dia teriak histeris dan selalu menghindar saat didekati oleh Hans dan ayahnya, Dokterpun berkata bahwa Xinai mengalami Trauma yang sangat berat karena mungkin ada yang selalu membentaknya dan itu akan harus segera di sembuhkan.
Lalu Xinai dipulangkan ke rumahnya dan kamarnya terletak di sebelah Kamar Enxi dan disini ternyata Xinai memaafkan Enxi yang sudah membohonginya padahal Enxi pun sebenarnya tidak tahu. Enxi selalu memikirkan Sikap Ibunya saat bertemu dengan Enxi anak kandungnya yang sudah berpisah selama 13 tahun lamanya.
Selama sampai di rumah Xinai hanya mengurungkan diri dan selalu termenung dikamarnya dan hanya mau didatangi oleh Enxi dan Ibunya entah mengapa mungkin agak sedikit trauma dibentak.
Keesokan Harinya mereka sudah siap untuk pergi ke Bandara dan mau gak mau Xinai harus satu mobil dengan Hans dan juga ayahnya dan dia hanya menunduk enggan untuk melihat kedua laki laki tersebut dapangkuan ibunya saat sampai di Bandara Enxi dan Xinai ingin sekali dijenguk oleh Handoko dan Buk Sary untuk terakhir kalinya namun mereka harus merasakan kecewa.
“Xinai, ” panggil Enxi “iya ada apa?” jawab Xinai yang sedang menaruh barangnya “hmm aku ingin berikan ini” ucap Enxi sambil memberikan Kotak ungu pemberian Handoko “apa ini?” tanya Xinai “ini pemberian Handoko kakakku yang selalu kasar pada mu” jawab Enxi “oh” jawab Xinai singkat sambil mengambil kasar kotak Ungu itu dan buru-buru ia masukan ke dalam Tasnya. “Xinai Mama juga ingin memberikan ini, ini juga barang yang diberikan Buk Sary untuk terakhir kalinya sebagai perpisahannya denganmu mungkin” ucap Buk Rana “baiklah akan kubuka saat aku sudah di Amerika” jawab Xinai ketus.
Cerpen Karangan: Hanifahnk Blog / Facebook: Kamila Nur Hanifah Usia: 13 Tahun Sekolah: SMPI Nusantara Jenis Kelamin: perempuan Instagram: hanifahnur_kamiela maaf ya guys kalo misalkan cerita-cerita kiriman gw itu ada yang gak jelas soalnya gw juga baru nemu situs ini guys jadi gw baru belajar bikin Cerpen guys makasih ya buat yang udah baca dan yang udah mau hargain cerpen Karangan gw :)dan kalo ada yang mau kasih saran tolong pake bahasa yang bagus ya biar gak nyinggung perasaan 🙂 Good Luck semua terimakasih kalo udah mau mampir di Cerpen karangan gw!:)
Cerpen ini dimoderasi oleh Moderator N Cerpenmu pada 12 Mei 2021 dan dipublikasikan di situs Cerpenmu.com