Sebuah benua bernama Azure Dragon tempat dimana yang kuat yang bertahan dan tempat bertarung ahli kuat. Setelah ratusan tahun, mereka bersembunyi di dalam tempat yang tidak bisa di jamah oleh masyarakat dan keberadaan mereka juga di lupakan oleh masyarakat.
Di suatu tempat terpencil di masyarakat yang tidak mengenal dan mengingat tentang hukum rimba sebenarnya, hidup seorang pemuda biasa.
Pemuda bernama Ren Yuu yang menyedihkan dan tidak memiliki orang tua. Pemuda pecundang yang sering di tindas oleh orang lain serta di tinggalkan oleh kekasihnya .
Ren Yuu menemukan peninggalan keluarga yang membawanya menuju sesuatu yang tidak pernah di harapkan olehnya.
Saksikan perjalanan Ren Yuu menuju keilahian.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DeaLova, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch 10. Identitas
"Harga yang sangat tinggi," pikir Ren Yuu.
Harga peta itu naik dengan cepat, sudah mencapai 500 ribu batu roh kelas atas.
Ren Yuu bingung apa istimewanya kaisar Pangu. Ia akan bertanya pada wanita di sebelahnya nanti.
Harga terus naik. Ren Yuu di sisi lain hanya melirik Ren Huanran terus menerus dari waktu ke waktu. Ia merasa aman dekat dengan wanita di sebelahnya.
Ren Huanran fokus pada pelelangan, jadi tidak menyadari bahwa Ren Yuu terus melihatnya dari waktu ke waktu.
"Wanita ini memang sangat cantik. Tapi, sayang sekali ... Kami dari level yang berbeda," desah Ren Yuu dengan agak sedih dan mengingat kembali Mei. Amarahnya naik lagi sambil mengutuk seluruh wanita di dunia ini.
Lelang terus memanas dan harga peta itu telah mencapai hampir satu juta batu roh kelas atas.
Setelah lima menit, akhirnya peta terjual dengan 13 Crystal roh. Crystal roh sangat langka dan satu Crystal roh seharga 1juta batu roh kelas atas. Itu sangat jarang di pakai oleh orang orang dan biasanya hanya clan dari kelas atas dan sekte kelas atas yang memilikinya walaupun cuma sedikit.
"Siapa yang membelinya nona?" Tanya Ren Yuu penasaran sambil melihat wajah cantik Ren Huanran dengan seksama.
"Itu berasal dari clan Luo. Clan terkuat di wilayah Gui Empire," jawab Ren Huanran pelan.
"Aku tidak tau itu," bisik Ren Yuu dalam hati dan merasa malu pada dirinya sendiri karena tidak tau apa apa tentang semua kekaisaran, sekte dan clan kuat.
"Ayo kita pergi, banyak pertarungan yang akan terjadi di sini nanti karena peta itu," ucap Ren Huanran serius.
Walaupun sekte Ren Huanran kuat, tentu saja jika di bandingkan dengan semua kekuatan yang ada di benua, sekte mereka hanya tingkat menengah kelas atas hampir mencapai tingkat atas.
Lalu Ren Yuu mengikuti Ren Huanran dari belakang menuju keluar. Mereka pergi menuju daerah lain untuk melakukan transaksi.
Setelah tiga menit mereka berjalan perlahan, banyak bentrokan terjadi dan Ren Yuu melihat ke arah belakang dengan serius.
"Sepertinya para petarung Gold Core beraksi," bisik Ren Yuu pelan karena dari auranya Ren Yuu tau itu dari ingatannya.
Ren Huanran dan Chuahua sedikit terkejut bahwa Ren Yuu langsung tau aura orang yang bertarung. Mereka tidak dapat mendeteksinya karena terlalu jauh. Jika dari dekat mereka akan tau langsung kekuatan apa yang bertarung.
Ren Yuu melompat ke atas pohon dan melihat ke arah pertempuran dengan seksama. "Hanya ada Gold Core yang tertinggi dan itu bahkan tidak mencapai tahap ke 6," batin Ren Yuu.
Jika seseorang tidak bertarung, Ren Yuu tidak akan tau bagaimana tingkatan kekuatan mereka dan tidak bisa mendeteksinya dengan kekuatannya yang sekarang.
"Itu bukan urusanku," bisik Ren Yuu mendarat di dekat Huanran dan berkata lagi, "ayo tinggalkan tempat ini, ada lebih dari 10 orang di tingkat Gold Core sedang bertarung di sana."
Mereka berdua serius mendengarkan dan mengangguk. Ren Huanran juga waspada melihat Ren Yuu karena begitu mudah mendeteksi dari jarak jauh.
Itu bukan hal sulit dengan banyak teknik yang ada di kepala Ren Yuu. Walau itu hanya teknik pendukung, itu sangat hebat. Sekte-sekte besar atau clan-clan lain akan iri dengan teknik pendukung miliknya.
Setelah mereka bergerak lebih dari 10 menit mereka berhenti. Ren Yuu melihat Ren Huanran dengan seksama.
"Aku benar benar jatuh hati dengan wanita ini," Ren Yuu berkata dalam hati sambil mendesah dan menghilangkan pemikiran konyolnya.
Ren Yuu mengeluarkan Teratai Darah berumur lebih dari 1000 tahun lalu melemparnya ke arah Ren Huanran.
Ren Huanran menangkapnya lalu memeriksanya. "Ini memang asli dan berumur setidaknya 1200 tahun," pikir Ren Huanran.
Ren Huanran juga melempar Bunga Yin Yang kepada Ren Yuu. Ren Yuu menangkapnya dan menyimpannya kedalam ruang dimensi. Karena Ren Yuu memakai sabuk, Ren Huanran tidak heran barang muncul dan menghilang.
"Aku boleh bertanya?" Tanya Ren Yuu pelan.
"Silahkan," Ren Huanran berkata datar.
"Apa kamu mau bertukar sesuatu dengan batu yang awalnya kamu beli?" Tanya Ren Yuu.
Ren Huanran mengerut mendengarnya karena itu penting baginya dan juga penting bagi Ren Yuu karena pola yang ada di batu itu.
"Tidak!! Ini sangat penting bagiku," jawab Ren Huanran datar.
"Baiklah kalau begitu. Sampai jumpa lagi nona ...." Ren Yuu berhenti sebentar karena tidak tau namanya.
"Boleh aku tau siapa namamu?" Tanya Ren Yuu pelan.
"Untuk apa kau ingin tau nama Guru?" Tanya Chuahua dengan jijik ke arah Ren Yuu. Ren Yuu berkedut mendengarnya.
"Hentikan Hua'er!" ucap Ren Huanran pelan. Ia melihat ke arah Ren Yuu lalu menjawab, "saya Huanran dari sekte Pengadilan Surgawi."
Ren Yuu membeku di tempat mendengar namanya dan mengingat kembali perkataan ayahnya sewaktu dia berumur 8 tahun.
Flash back 9 tahun lalu
"Yuu'er!! Dulu ayah mempunyai seorang adik yang menghilang sebelum kamu lahir. Matanya sangat mirip denganmu dan ayah juga. Dia lebih tua darimu sekitar 9 tahun."
"Ayah selalu mencarinya dan tidak pernah menemukannya. Itu adalah penyesalan terbesar ayah karena tidak bisa menjaganya dengan benar."
"Ayah sangat malu jika bertemu kembali dengan kakekmu di akhirat. Ayah telah berjanji selalu menjaganya bahkan dengan nyawa ayah."
"Jika kamu sudah besar nanti, tolong bantu ayah mencari bibimu, apakah kamu mau Yuu'er?" Tanya ayah Ren Yuu dengan wajah sedih.
"Tentu saja ayah, aku akan mencari bibi sampai ke ujung dunia," Jawab Ren Yuu kecil dengan senyum.
"Seorang pria tidak boleh menarik kata katanya nak...." sambung ibu Ren Yuu sambil mengelus elus kepala Ren Yuu.
"Tentu saja tidak," ucap Ren Yuu kecil dengan percaya diri.
Ayah Ren Yuu tersenyum dan mengacak acak rambut Ren Yuu juga dan berkata, "ingat nak, nama bibimu Ren Huanran."
Flash back berakhir
Pikiran Ren Yuu menjadi kosong seperti patung karena mendengar nama wanita yang di cintainya hanya dengan pandangan pertama.
Ren Huanran dan Chuahua bingung melihat Ren Yuu mematung seperti batu dan merasa waspada sedikit.
Ren Yuu tersadar dari lamunannya dan berkata pelan, "tidak mungkin! Tidak!" bisik Ren Yuu dan melihat Ren Huanran lagi dengan serius dan bertanya, "berapa umurmu?"
"Untuk apa kau bertanya umur Guruku ha? Apa kau tau arti dari bertanya umur seorang wanita? Apakah kepalamu di bentur oleh sesuatu?" Teriak Chuahua karena tidak senang.
Ren Yuu tidak memperdulikannya dan berkata pelan, "26 tahun."
Ren Huanran semakin waspada dengan Ren Yuu. Bahkan di sektenya umurnya di ketahui orang lain lebih dari 30 untuk menipu orang lain. Dia tidak lagi mau mempercayai orang lain. Sebab orang yang menculiknya ingin mengorek informasi juga darinya sewaktu kecil.
"Siapa kau??!!!" Tanya Ren Huanran dingin dan niat membunuh keluar. Dia ingin membunuh Ren Yuu di tempat jika dia tau rahasianya.
Ren Yuu melepas topengnya, karena malam itu tidak terlihat jelas, lalu awan yang menutupi bulan hilang perlahan dan menampilkan pemuda tampan berumur hampir 17 tahun.
Ren Huanran membeku melihatnya dan merasa wajah Ren Yuu familiar.
Chuahua juga merasa aneh, dia melihat mata Ren Yuu dan melihat kembali Gurunya. Dia tercengang karena mata mereka sangat sama.
Ren Yuu hanya diam dan mendesah karena orang di depannya kemungkinan bibinya walaupun tidak yakin karena Ren Huanran tidak memberi tau nama depannya.
"Aku Ren Yuu, putra Ren Douzi," bisik Ren Yuu datar memberanikan diri karena berharap wanita di depannya mengenalnya.
Chuahua bergetar mendengarnya karena tidak menyangka orang yang mereka cari selama ini ada di sebelah mereka.
Ren Huanran di sisi lain memiliki mata berkaca-kaca karena merasa sangat familiar dengan wajah Ren Yuu, karena Ren Yuu sangat mirip dengan Ren Douzi sewaktu muda. Hanya warna rambutnya yang berbeda karena Ren Yuu mewarisi warna rambut ibunya.
Melihat Ren Huanran tidak bergerak Ren Yuu mendesah dan berbalik pergi dengan cepat karena takut identitasnya bocor. Dia sekarang adalah buronan sekte Sword Heaven dan harus bersembunyi setiap saat.
Ren Huanran dan Chuahua tercengang melihat Ren Yuu pergi dengan cepat entah kenapa.
"Tunggu!!!" Teriak Ren Huanran keras yang membuat Ren Yuu kaget lalu berhenti.
"Ada apa? Aku kira aku salah mengenal orang. Jadi lebih baik aku bergegas pergi karena aku buronan sekarang," Ren Yuu langsung melompat lagi ke arah pohon dengan cepat.
"Berhenti bocah sialan!!!" Teriak Ren Huanran. Ia mengejar Ren Yuu seperti orang gila.
"Ada apa wanita? Kenapa malah kau yang marah? Apa kamu bagian dari sekte Sword Heaven? Katamu kamu dari sekte Pengadilan Surgawi!!" Teriak Ren Yuu tidak senang dan terus berlari karena sudah merasa takut.
Chuahua di sisi lain tercengang, dia tau Ren Yuu adalah keponakan Gurunya. Hanya padanya tuannya jujur. Dia sudah di rawat oleh Ren Huanran semenjak dia kecil. Dan Ren Huanran juga memberinya nama keluarganya untuknya.
"Orang itu Ren Yuu? Bagaimana bisa? Bukankah dia sangat lemah dari informasi yang kami terima?" Pikir Chuahua dan mengejar mereka juga dengan cepat.
"Aku bilang berhenti!!!" Teriak Ren Huanran keras lalu muncul di belakang Ren Yuu dengan cepat dan meninjunya dengan kuat di punggung Ren Yuu.
Buak!!
Ren Yuu oleng oleh pukulan keras itu dan menabrak pohon sambil berteriak, "apa yang kau lakukan sialan!!! Itu sakit!!" Teriak Ren Yuu dengan nada tidak puas.
"Apa maksudmu memanggilku sialan dasar bocah sialan!!!" Teriak Ren Huanran lalu memukuli Ren Yuu selama lebih dari 2 menit lalu berhenti.
Ren Huanran tersadar setelah memukuli Ren Yuu karena tidak dapat di kenali lagi.
Chuahua yang tiba di tempat mereka merasa heran dengan wajah Ren Yuu yang bengkak di sana sini.
"Kenapa kau memukuliku?" Tanya Ren Yuu dengan sedih. Dia menangis tanpa meneteskan air mata karena merasa menderita setiap saat.
"Maafkan aku...." Ren Huanran langsung memeluk Ren Yuu dengan erat.
"Ada apa denganmu wanita? Lihat wajahku ini!!" Teriak Ren Yuu mendorong Ren Huanran sambil menunjuk wajahnya yang sudah seperti babi.
Ren Huanran merasa malu karena wajah Ren Yuu sudah berubah seperti babi sekarang. Dia memeluk Ren Yuu lagi dan berkata, "maafkan bibi oke?"
Ren Yuu terkejut mendengarnya karena memang benar orang yang memeluknya adalah bibinya. Dia senang sekaligus sedih. Dia tentu saja senang menemukan bibinya. Tapi, di sisi lain dia sedih karena dia terlanjur menyukai bibinya sendiri.
Ren Yuu hanya diam dan tidak berbicara karena apa yang ingin di carinya sudah di temukannya dalam waktu yang cepat.
Ren Huanran takut Ren Yuu masih marah karena memukulinya dengan keras sampai wajahnya berubah drastis.
"Kamu tidak apa apa bukan?" Tanya Ren Huanran dengan nada sedih setelah melepas pelukannya.
Ren Yuu ingin menangis mendengar pertanyaan, ia bertanya sambil menunjuk wajahnya, "apa menurutmu ini tidak apa apa?"
Ren Huanran merasa canggung melihat wajah Ren Yuu yang bengkak. Chuahua menahan tawanya karena takut dimarahi oleh Gurunya.
"Ayo kita kembali terlebih dahulu," Ren Huanran berkata untuk mengalihkan pembicaraan.
"Kemana?"
"Ke kediamanku."
"Tidak."
"Kenapa?!" Tanya Ren Huanran kesal.
"Banyak orang yang mengincarku sekarang. Nanti mereka mengejarmu karena aku," jawab Ren Yuu karena agak khawatir juga mereka memburu bibinya.
"Aku akan membunuh mereka jika mereka menyentuhmu," ucap Ren Huanran dingin.
"Ayo kita pergi kerumahku saja. Aku tidak ingin di lihat siapapun untuk sementara ini," bisik Ren Yuu pelan.
"Baik." Kata Ren Huanran tidak menolak sama sekali dan Chuahua hanya ikut saja karena tidak berani membantah Gurunya.
"Ayo." Ren Yuu bergerak ke arah rumah yang di sewanya.
Ren Yuu yakin dia tidak akan di deteksi di situ karena ia menyamar sewaktu menyewa rumah di pinggiran kota Huangwu.
"Apakah wanita berisik ini ikut?" Tanya Ren Yuu melihat ke arah Chuahua.
"Apa maksudmu berisik?!" Tanya Chuahua dingin.
"Lebih baik kau memikirkannya sendiri gadis kecil," jawab Ren Yuu datar lalu melihat lagi kearah depan.
"Kau..." Chuahua ingin menjawab tapi di potong oleh Ren Huanran, "Hua'er... Jangan sering berteriak asal asalan. Apa yang di katakan Yuu'er benar," sambung Ren Huanran datar yang membuat Chuahua malu sambil melototi Ren Yuu. Jika tatapan bisa membunuh orang, Ren Yuu akan mati ribuan kali sekarang.
(NAFF)