Sudah satu tahun lebih Nada menikah dan berumah tangga dengan pria yang bernama Xavier Amran. Dan selama itu, Nada belum di sentuh sama sekali oleh suaminya. Tak jarang Xavier bersikap dingin kepada istrinya.
Xavier selalu beralasan belum siap untuk itu. Bahkan tak jarang Xavier selalu berkata sibuk dan pulang malam agar bisa menghindar sampai membuat Nada bertanya-tanya.
Hingga suatu fakta terungkap. Nada mengetahui bahwa suaminya telah diam-diam menjalin hubungan kembali dengan cinta pertamanya. Sejak saat itulah, Nada berontak dan tak lagi menurut. Cerai adalah salah satu jalan yang ia ambil.
Namun siapa yang menyangka, Saat rumah tangganya berada di ambang perceraian. Nada justru kembali di pertemukan dengan cinta pertamanya yang ternyata selama ini masih menyimpan rasa padanya. Akankah Nada menerima kembali cinta pertamanya nanti?
•••••
"Ceraikan aku dan menikahlah dengannya. Karena aku sudah tak ingin hidup dengan manusia pengkhianat seperti mu Mas" Nada Maulia Sanjaya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon El Viena2106, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kepergok Brian
Panas terik matahari menyinari bumi siang ini. Namun tak menyusutkan bagi mereka yang seorang pejuang rupiah.
Meski matahari sedang terik-teriknya. Xavier tak mengurungkan niatnya untuk menemani Alika pergi berbelanja. Seperti yang sudah-sudah, Alika pergi bersama Xavier dan bermesraan dengan pria itu. Xavier memakai pakaian serba tertutup agar tidak di ketahui oleh siapapun mengingat Alika adalah seorang model yang terkenal.
"Alika ya.." Seorang gadis menghadang perjalannya. Gadis dengan pakaian SMA itu tersenyum manis ke arah Alika yang perlahan membuka kacamata hitamnya.
"Siapa kamu??" Gadis itu tersenyum lalu mengeluarkan sebuah buku dari dalam tasnya yang sejak tadi menempel di punggungnya.
"Aku adalah penggemar kakak.. Boleh aku minta tanda tangannya kak.." Ucap Gadis berkacamata bulat dengan rambut kepang dua itu.
"Maaf, Ya.. Kamu tahu kan aku lagi sibuk.. Lebih baik kau menyingkir.." Ucap Alika menolak permintaan gadis itu. Padahal hanya meminta tanda tangan saja tapi Alika langsung menolak. Gadis itu tampak sedih karena penolakan itu.
"Tapi kak.. Cuma bentar aja kok..
"No! Udah deh ya.. Sana pergi! Ganggu aja.."
"Lagian dia cuma minta tanda tangan kamu apa salahnya sih.." Xavier merasa kasihan dengan gadis itu. Mungkin gadis ini adalah fans berat Alika. Sayangnya Alika tak mau buang waktunya hanya untuk tanda tangan.
"Ya, Ampun sayang.. Kamu lihat dia dong.. Dari penampilannya aja dia itu berantakan banget. Dan udah pasti banyak kuman yang berkeliaran.. Aku gak mau kulit aku jadi ketempelan bakteri gara-gara nyentuh barang dia.."Gadis itu terlihat terkejut dan sangat kecewa dengan sikap Alika. Dia tak menyangka bahwa Alika ajan bersikap demikian.
Dia yang sangat mengidolakan Alika karena seorang model cantik serta ramah saat di depan camera membuat gadis itu suka hingga akhirnya Alika ia jadikan idola.
Tapi setelah ia tahu sikap Alika yang sebenarnya. Gadis itu tampak sangat kecewa sekali. Dengan berani gadis itu mengangkat kepalanya menatap menantang Alika yang terlihat angkuh dan sombong di sana.
"Aku gak nyangka ya... Seorang Alika yang aku kira adalah seorang model cantik yang baik dan ramah ternyata semuanya palsu. Kakak cuma menang cantik aja tapi sayang sikap kakak minus.." Alika membulatkan matanya mendengar ucapan gadis itu.
"Eh.. Seharusnya kamu itu sadar ya. Siapa kamu berani bicara seperti itu ke saya! Kamu itu cuma gadis jelek yang udik tau!! Kamu lihat dong penampilan kamu.. Sudah pasti kamu ini banyak kuman hueeekkk.." Gadis itu marah. Kedua tangannya terkepal, Ingin rasanya gadis itu mencakar wajah Alika agar wajah itu tidak cantik lagi.
"Baru beberapa bulan jadi model aja udah sombong.. Aku doakan semoga popularitas mu hancur.. Biar gak ada lagi yang di buat sombong.." Usai mengatakan itu, Gadis SMA tersebut segera pergi dengan dada yang bergemuruh.
"Hey! Dasar anak gak tahu diri kamu!!" Teriak Alika. Emosinya sudah berada di ubun-ubun.
"Udah, Mending sekarang kita makan.. Katanya kamu lapar.. " Alika menganguk meski ia terasa kesal.
Tanpa Alika sadari,,Sebuah camera telah merekam sifat negatif tersebut. Seorang wanita tersenyum licik..
"Kita lihat saja setelah ini.. Akan aku buat karirmu hancur.. " Ucap Wanita itu. Matanya kembali melihat sebuah rekaman yang sekarang mulai ia simpan di memory ponselnya.
***
Sementara itu, Seorang pria tampan sedang jalan-jalan bersama dengan keluarga kecilnya. Pria yang tak lain adalah Brian dan istrinya itu sedang berada di pusat perbelanjaan.
"Ada yang di butuhkan lagi?
"Kayaknya masih ada deh.. Tapi bentar.. " Arumi masih celingukan mencari barang yang hendak ia beli, Namun secara tak sengaja matanya menangkap seseorang yang mungkin sangat ia kenal.
"Pipi..
"Iya Mi..
"Itu.. Itu Xavier bukan sih?" Arumi menunjuk sepasang kekasih yang sedang bergandengan tangan dengan sangat mesranya. Meski Xavier menutupi wajahnya dengan masker dan kecamatan hitam, Tetep saja Brian dapat mengenali suami dari sepupunya itu.
"Kamu tunggu sini.."
"Pipi mau kemana?" Arumi memegang lengan suaminya.
"Aku harus samperin mereka.. Aku akan kasih pelajaran sama mereka...
"Tapi Pi..
"Mi! Kamu tahu gak? Opa Aditya sakit. Nada udah telfon suaminya tapi kata Nada pria brengsek itu lagi sibuk.. Dan lihat kan? Apa itu yang di namakan sibuk?" Brian tak bisa tahan lagi. Brian sudah tahu kalau Xavier menjalin hubungan dengan seorang wanita. Tapi apa harus di pamerkan. Setidaknya menunggu cerai dulu..
Brian melangkah panjang dan lebar menuju ke arah Xavier dan Alika yang tanpa menyadari kehadirannya.
.
.
.
BUGH!!
Tanpa pikir dua kali Brian langsung menghajar wajah Xavier dengan bogem mentah hingga membuat suami dari Nada tersebut tersungkur.
"Aaaaa" Alika menjerit saat Brian tiba-tiba datang menyerang. Tak puas disitu saja, Brian segera membuka masker serta kacamata Xavier.
"Sudah ku duga.. Kalau pria itu adalah kau! Dasar pria brengsek! Gak tahu diri.. " Maki Brian terhadap Xavier yang perlahan mulai bangkit.
Xavier terlihat gelagapan. Tak di sangka saja akan bertemu dengan Brian di tempat ini.
Orang-orang mulai merekam aksi itu. Siapa yang tidak kenal dengan Brian Sean Abraham. Seorang artis yang terkenal yang sekarang mulai vakum. Namun, Meski sudah tak lagi berada di dunia keartisannya. Nama Brian masih tetap bersinar..
"Opa Aditya sedang masuk rumah sakit. Semua ada di sana dan ternyata kau ada disini.. Di kira sibuk tapi ternyata malah jalan sama jall-ang ini!" Tunjuk Brian ke arah Alika yang mulai panik dan ketar ketir. Pasalnya semua orang tengah mengabadikannya dengan memakai camera mereka.
"Kak.. Kau salah paham.. Aku tidak..
"Gak ada yang salah paham disini ya! Aku sudah tahu kalau selama ini kau tidak pernah peduli kepada Nada. Kau tidak pernah menganggapnya istri! Tapi sekarang kau malah selingkuh dengan wanita ini? Menjijikkan.." Tatapan mata tajam Brian beralih kepada Alika.
"Kau! Kau ini model yang sedang naik daun itu kan? Apa selain menjadi model kau juga menju-al diri!! Asal kau tahu, Pria yang kau kencani ini adalah suami orang! Apa kau tidak laku sampai menjalin hubungan dengan suami orang!? Dasar model MURA-HAN!
"Kak Brian cukup!!" Xavier berdiri di hadapan Brian. Ia harus bisa menghentikan Brian, Karena kalau tidak. Akan berdampak buruk terhadap Alika dan karirnya yang sedang tenar-tenarnya.
"Kenapa? Apa kau malu? Kau sudah punya istri, Tapi kau lebih mementingkan wanita lain di bandingkan istrimu.. Suami macam apa kau ini!! Nada, Istrimu sedang berada di rumah sakit menemani Opa Aditya yang tengah sakit tapi kau justru bersenang-senang, Hebat ya..?
Brian menatap Alika kembali. Wanita itu masih diam karena Alika tak tahu harus bicara apa.
"Kau..
"Tapi Maaf, Sepertinya Anda salah paham Tuan.. Saya dan Tuan Xavier tidak saling kenal kami hanya ..
"Tidak saling kenal tapi kau tahu nama pria ini.. " Brian menunjuk Xavier. Alika mengatupkan bibir. Bagaimana bisa ia keceplosan..
"Dan kalian, Siap-siap jadi gembel!.
.
.
.
TBC