NovelToon NovelToon
Cinta Karang Samudra (Season 2)

Cinta Karang Samudra (Season 2)

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Tukar Pasangan
Popularitas:278
Nilai: 5
Nama Author: bidadari

𝘒𝘦𝘭𝘶𝘢𝘳𝘨𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘩𝘢𝘯𝘤𝘶𝘳


"𝘙𝘰𝘴𝘦"
"𝘒𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢? "
"𝘗𝘢𝘱𝘢, 𝘮𝘰𝘩𝘰𝘯 𝘮𝘢𝘢𝘧𝘬𝘢𝘯 𝘱𝘢𝘱𝘢"
"𝘔𝘢𝘢𝘧? 𝘜𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘢𝘱𝘢 𝘴𝘦𝘨𝘢𝘭𝘢 𝘭𝘶𝘬𝘢? "
"𝘔𝘢𝘢𝘧𝘬𝘢𝘯 𝘱𝘢𝘱𝘢! "
"𝘕𝘨𝘨𝘢 𝘢𝘬𝘢𝘯! "


“ 𝘈𝘮𝘣𝘪𝘴𝘪 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘵𝘦𝘳𝘣𝘢𝘪𝘬 ”

"40 𝘬𝘨? 𝘞𝘩𝘢𝘵? 𝘎𝘦𝘯𝘥𝘶𝘵. 𝘖𝘭𝘢𝘩𝘳𝘢𝘨𝘢 𝘥𝘪𝘦𝘵. 𝘋𝘢𝘯 𝘯𝘨𝘨𝘢 𝘶𝘴𝘢𝘩 𝘮𝘢𝘬𝘢𝘯! "
"𝘔𝘢... "
"𝘗𝘢𝘱𝘢 𝘬𝘢𝘮𝘶, 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘢𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘢𝘯 𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘬𝘢𝘮𝘶.. 𝘈𝘵𝘦𝘯𝘴𝘪 𝘱𝘢𝘱𝘢 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘮𝘣𝘢𝘭𝘪. 𝘒𝘦 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘭𝘢𝘨𝘪 𝘬𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘢𝘯𝘢𝘬 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘤𝘢𝘯𝘵𝘪𝘬"
"𝘔𝘢.. 𝘙𝘰𝘴𝘦 𝘤𝘢 𝘱𝘦𝘬"
" 𝘕𝘨𝘨𝘢 𝘢𝘥𝘢 𝘤𝘢𝘱𝘦𝘬-𝘤𝘢𝘱𝘦𝘬𝘢𝘯! "
"𝘔𝘢.... 𝘚𝘢𝘬𝘪𝘵𝘵! "

_ 𝘒𝘦𝘣𝘰𝘯𝘨𝘬𝘢𝘳𝘯𝘺𝘢 𝘳𝘢𝘩𝘢𝘴𝘪𝘢 _


"𝘈𝘱𝘢 𝘫𝘢𝘥𝘪? 𝘒𝘢𝘮𝘶 𝘢𝘯𝘢𝘬𝘯𝘺𝘢 𝘱𝘢𝘬 𝘫𝘢𝘺𝘢? "
"𝘉𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘳𝘬𝘢𝘯 𝘢𝘬𝘶 𝘥𝘶𝘭𝘶! "
"𝘑𝘦𝘭𝘢𝘴𝘬𝘢𝘯! "
"𝘠𝘢, 𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘪𝘵𝘶 𝘴𝘦𝘮𝘶𝘢.. 𝘜𝘥𝘢𝘩 𝘭𝘦𝘸𝘢𝘢𝘵! "
"𝘗𝘦𝘯𝘪𝘱𝘶!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bidadari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagian 9 “Hati yang keras ”

Isak tangis tidak jelas.terdengar di kamar nabila ia merintih kesakitan di area perutnya yang semakin hari semakin membuncit rasa sakit itu membuat dirinya, merasa tidak enak bibir nya yang mencong ke kiri bergumam tidak jelas kemarin malam. Sudah bi maya kompres karena panas perutnya bahkan sudah di cek ke dokter namun dokter keluarga Tirtayasa berkata 'baik-baik saja ' namun rasa sakit itu selalu menghujami perutnya,

Air mata menggenang di mata nabila. Ia merintih kesakitan tangan kanannya menarik sprai kamar nya meluapkan segala kesakitannya. Seperti jutaan jarum panas menusuk-nusuk perut buncitnya, nabila Berusaha menggerakkan tubuh yang seolah terbelenggu dalam kurungan tak kasat mata tubuhnya tak sanggup merespon.

"Akhh! " Rintihnya tidak jelas seorang perawat yang sengaja irsyad. Panggil untuk mengurus nabila pun mengusap perut nabila yang membuncit "sabar.. Ya bu.. Sabar " Perawat usia empat puluh empat itu menenangkan. Nabila yang berusaha menggapai-gapai sekitarnya, bi maya bergedik ngeri ketika melihat tersebut ia bergegas pergi ke kamar Irsyad memberitahu kondisi nabila

Tidak lama kemudian, wanita paruh baya tersebut kembali bersama irsyad. Ke kamar tersebut "Gimana sus? " Tanya irsyad suaranya tenggelam dalam kepanikan

"Sebaiknya bu nabila.. Di rawat di rumah sakit.. Pak kondisinya sangat membutuhkan perawat intensif " Terang perawat tersebut "ya sudah.. Kalau begitu bi tolong minta dewa bawa nabila ke rumah sakit "ujar irsyad

" Baik den! " Bi maya pergi dari sana menghampiri dewa yang sedang di halaman rumah. "Sus, tolong tinggalkan saya sama adik saya berdua ada hal yang hendak saya bicarakan" Cakap irsyad matanya menatap. Lekat nabila yang mengerang kesakitan di atas ranjang. "Baik pak.. " Perawat tersebut keluar dari kamar nabila.

Irsyad, menatap nabila yang tidak berdaya bibirnya yang mencong berusaha. Mengurai kata demi kata, "baw-a aku- ke ruma-h ibu bang! " Suaranya terdengar tidak jelas di pendengaran irsyad. Irsyad mencoba memajukan badannya agar bisa jelas mendengar nya "ngga.. Bisa dek, ibu dan bapak kamu belum tahu kalau kamu... Pisah dengan aris " Cakap irsyad setelah mengerti apa perkataan nabila, ia menatap dingin wanita yang mengerang kesakitan karena rasa sakit menghujami perutnya yang buncit.

"Nabila, apakah tidak ada niatan kamu.. Untuk meminta maaf pada istriku?, karena perlakuan mu dulu? " Tanya irsyad tetiba membuat nabila berusaha menoleh ke irsyad tangan kirinya berusaha bergerak namun. Tidak bisa tangannya seperti di tahan oleh makhluk tidak kasat mata. "Ken--apa aku harus, min-ta maa-f?.. Aku tak salah dia yang merebut semuanya dariku! " Tegas nabila berusaha mengeluarkan setiap kata yang terpendam di lubuk hatinya.

"Kamu sangat keras kepala!.. Kamu tidak takut, hukum tabur tuai? " Kesal irsyad membuat Nabila menarik jas irsyad dengan tangan kanannya. Membuat badan irsyad condong ke dirinya irsyad segera menepis kasar membuat wanita itu, terjatuh ke kasur

"Abang--ngga usah, ceramah disini tidak butuh cermaah! Aku butuh .. Obat sakit sekali perut ku ! " Suaranya serak membuat irsyad menghela napas berat "Kamu sungguh berhati keras. Obat yang sebenarnya bisa menyembuhkan kamu adalah permintaan maaf! Kepada istriku dan keluarganya! " Ketus irsyad ia sudaah capek menasihati nabila

"Sampai mati pun. Aku tidak akan pernah, meminta maaf padanya aku tidak bersalah pada istri--mu yang pembawa sial itu! " Cemooh itu keluar bagaikan Gumaman kehilangan daya dan emosional dari setiap kalimat yang keluar,

"Astaghfirullah, dek.. Lebih baik kamu minta maaf sama zenny!. Kesombongan akan membuatmu celaka! " Nasihat irsyad suaranya jauh lebih tegas dari sebelumnya, nabila berusaha bangkit dari kasur. Namun ia tidak. Bisa rasa sakit itu menerjang perutnya "Aba--ng ngga usah sok suci abang juga, bejat kan kaya bang ari-s pasti. Memanfaatkan zenny saja hanya untuk mainan abang saja, pelepas penat abang.. Abang pasti lakukan zenny kayaknya lubang WC! " Hinaan itu keluar dari mulut nabila membuat irsyad mendengkus kesal "Kamu itu keras sekali hatimu! " Ucap irsyad lalu mendorong kursi roda nya sendiri. Keluar dari bilik kamar tersebut,

"Abang! " Pekik zenny dari arah ruang tengah. Irsyad yang hendak naik tangga, melirik ke arah gadis tersebut "kamu udah pulang dek? "Zenny.langsung menyambut tangan irsyad. Yang mengulur ke arahnya, lalu menciumnya

" Udah, abang kok.. Naik tangga sendiri? Kalau jatuh gimana? "Zenny membantu sang suami untuk naik tangga. Ia tidak mungkin membiarkan suaminya naik tangga sendirian apalagi dengan kursi roda " Maafin abang ya dek.. Nyusahkan kamu" Ucap irsyad penuh penyesalan

"Ih.. Apaan sih bang, aku malah seneng di susahin sama abang" Sahut zenny ketika mereka sampai di kamar gadis itu bergegas. Ke. Kamar mandi

Irsyad, melirik ke walk in closet lalu mendorong kursi roda nya ke arah sana. Ia berencana mengambil kan baju untuk sang gadis, seperti halnya yang zenny selalu lakukan ketika dirinya habis mandi, zenny keluar dari. Kamar mandi dengan Bathrobe yang melapisi badannya.

"Abang," Panggil zenny ketika tidak menemukan sang lelaki di kamar, ia berjalan ke arah walk in closet miliknya. Melihat irsyad yang sedang mengambil beberapa baju untuknya, "abang, ngapain disini? " Tanya zenny ia melangkah ke sang suami.

"Pakai ini, " Irsyad. Mengasih dress berwarna putih ke zenny yang panjang nya selutut. Lalu dengan aksesoris pita besar yang imut sekali, "yaudah abang tunggu di luar ya" Zenny mendorong kursi roda irsyad sampai luar lalu ia memakai baju tersebut.

*.. *

Segini dulu lumayan banyak gulir lagi aja siapa tau ada,

*Jika yang kita dengar adalah nasihat, maka jangan lihat siapa yang mengucapkan, tapi dengarlah apa yg diucapkan. Namun jika menyangkut suatu pemikiran/pendapat, lihatlah dulu siapa yg mengucapkan, baru dengar apa yg dia ucapkan.*

_irsyad rivano_

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!