NovelToon NovelToon
Hilangnya Para Pendaki

Hilangnya Para Pendaki

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Horor / Hantu
Popularitas:329
Nilai: 5
Nama Author: Irmann Nhh

Lima mahasiswa mendaki Gunung Arunika untuk hiburan sebelum skripsi. Awalnya biasa—canda, foto, rasa lelah. Sampai mereka sadar gunung itu tidak sendirian.

Ada langkah ke-enam yang selalu mengikuti rombongan.
Bukan terlihat, tapi terdengar.
Dan makin lama, makin dekat.

Satu per satu keanehan muncul: papan arah yang muncul dua kali, kabut yang menahan waktu, jejak kaki yang tiba-tiba “ada” di tengah jejak mereka sendiri, serta sosok tinggi yang hanya muncul ketika ada yang menoleh.

Pendakian yang seharusnya menyenangkan berubah jadi perlombaan turun gunung… dengan harga yang harus dibayar.

Yang naik lima.
Yang turun… belum tentu lima.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irmann Nhh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 11 UNIVERSE ARUNIKA-Yang Tidak Pernah Benar-benar Pulang

Satu bulan setelah pendakian, aku masih bangun setiap malam jam 19:57.

Nggak peduli aku tidur jam berapa.

Nggak peduli aku capek atau nggak.

Selalu angka itu.

Jarum jam di tembok kamar berhenti tepat di menit itu.

HP-ku freeze sebentar di menit itu.

Bahkan jam masjid dekat rumah kadang terasa telat semenit sebelum kembali normal.

Awalnya aku pikir cuma trauma.

Sampai suatu malam, jam itu berhenti lagi — dan aku dengar sesuatu dari teras rumah.

Tap. Tap. Tap.

Langkah.

Pelan.

Mantap.

Enam langkah.

Aku nggak buka pintu. Aku cuma duduk di lantai, gemetar, nahan napas sampai suara itu hilang.

Besoknya aku langsung ngirim pesan ke Sari:

> “Lu jam 19:57 ngerasain apa?”

Dia bales cuma dua kata:

> “Jangan lewat chat.”

Tiga jam kemudian aku di kosnya.

Sari kelihatan jauh lebih kurus, mata cekung. Tapi yang paling bikin ngilu adalah senyumnya — senyum orang yang berpura-pura baik-baik saja supaya tidak ditanya lebih banyak.

Kami duduk di dapur kecil kosnya. Sunyi.

Aku langsung to the point: “Lu denger langkah juga?”

Sari ngangguk, pelan. “Sejak dua minggu pulang.”

Aku nunduk. “Gue takut, Sar.”

Dia tertawa kecil, tapi itu tawa orang putus asa. “Semua orang takut. Tapi nggak semua orang tau mereka harus takut sama apa.”

Aku lihat meja makan kecil di antara kami — ada koran harian. Judul kecil di sisi bawah membuat darahku langsung naik ke wajah.

> Pendaki Menghilang di Gunung Arunika — Pola Kasus Lama Berulang

Aku baca cepat koran itu. Satu rombongan — delapan orang.

Yang turun cuma enam.

Aku ngerasa mual.

“Raka,” Sari bilang pelan, “ini belum selesai.”

Aku mau bilang “kita jangan ke sana lagi”, tapi sebelum sempat, Sari meletakkan benda di atas meja.

Gelang biru.

Gelang milik Dimas.

Yang waktu pulang dari gunung tertulis nama Lintang.

Tapi sekarang…

Ada nama baru di bawah ukirannya.

> Raka.

Aku langsung mundur dari kursi tanpa sadar. Punggung nabrak dinding.

“Gue… gue nggak pernah sentuh gelang itu sejak pulang…”

Sari menggeleng pelan. “Gue kunci di kotak baja. Nggak ada orang lain yang bisa buka.”

Aku nggak bisa nafas. “Jadi… nama gue ditulis siapa?!”

Sari menatap dalam mataku.

“Bukan ‘ditulis’. Dipilih.”

Ruangan tiba-tiba terasa sempit.

Ketakutan lama muncul — bukan takut mati, tapi takut kehilangan kendali atas kenyataan.

Sari berkata sesuatu yang bikin bulu kudukku bangkit semua:

“Lintang bilang, kalau gunung sudah ambil korban… sisanya boleh turun.”

Aku mengangguk pelan. “Iya. Dia bilang begitu.”

Sari menatap gelang itu. “Tapi waktu kita turun… gunung nggak bilang dia sudah selesai.”

Aku menelan ludah — tenggorokan seperti luka.

“Apa maksudnya, Sar?”

Sari mendekat, suaranya nyaris bisikan:

“Gunung cuma bilang… satu harus tinggal.

Tapi nggak pernah bilang cuma satu.”

Dunia terasa runtuh di kepalaku.

Sari melanjutkan tanpa berkedip:

“Dan sekarang nama lu terukir.”

Aku melihat gelang itu.

Dan untuk pertama kalinya dalam sebulan… aku sadar.

Gunung tidak menyerah.

Gunung menunggu.

Dan Giliranku…

pelan-pelan…

mendekat.

Sari meraih tanganku dan berkata dengan suara paling serius yang pernah kudengar darinya:

“Kita harus kembali. Bukan buat naik — tapi buat berhenti lari.”

Aku ingin bilang tidak.

Tapi jauh di dalam hati… aku tahu dia benar.

Karena hal paling menyeramkan dari gunung itu bukan saat kita datang…

Tapi saat gunung mengejar kita sampai ke rumah.

Dan malam itu — meski tanpa aku sadari —

aku menjawab panggilan itu dalam diam.

Bukan dengan mulut.

Bukan dengan pilihan.

Tapi dengan ketakutan yang tidak pernah selesai.

Gunung selalu tahu siapa yang belum selesai.

1
Roro
waduh gak mudeng aku thor
Roro
hummmm penasaran
Irman nurhidayat: sebenernya aku gak serius si ngerjain novel ini wkwk,tapi kalo misal udah baca sampe ke bab terakhir dan minta lanjut,bakal aku lanjutin si,tpi aku ada prioritas novel lain yg lebih horor lagii,pantau yaa💪
total 1 replies
Roro
🤣🤣🤣🤣🤣 kok makin kesini malah gak horor tur, malah lucu
pintu tertutup terbuka aja
lama banget horonrnya datang
Irman nurhidayat: cek novel terbaruku kak,lebih seru,seram,mudah di cerna,lebih horor dan seram 🔥🔥
total 3 replies
Roro
ahhh keren inj
Roro
lanjut besok aja, jadi merinding aku
Roro
ouu UU main horor lagi,
Roro
lah... Arif apa kabar
Roro
sulit aku mencerna , tapi seru u tuk kubaca, dan akhirnya aku faham jalan cerita
Roro: iya kek nya Thor, tapi aku tetap menikmati bacaanya
cerinya nya seru banget
total 2 replies
Roro
beuhh makin keren aja
Roro
hah... tamat kah
Roro
makin seru dan makin penasaran aku
Roro
ahhhh keten banget
Roro
gak sabar pengen tau Arif sama Dimas udah koit atau kek mana yah
geram sekali sama mereka main kabur aja
Roro
keren.. makin penasaran aku
Roro
aku doakan pembaca mu banyak Thor, aku suka banget sumpah
Irman nurhidayat: Aamiin🤲makasih yaaaaa🙏
total 1 replies
Roro
Ter amat bagus...
Irman nurhidayat: mantapp makasih rating bintang 5 nyaa😍😍
total 1 replies
Roro
aku bacanya sesak nafas,
terasa banget horor nya.
Irman nurhidayat: bisa sampe sesak nafas yaa🤣
total 1 replies
Roro
ahhh seru banget
Irman nurhidayat: Bantu share yaaa💪💪
total 1 replies
Roro
misteri...
aku suka horor
Irman nurhidayat: mantap kak lanjut baca sampai tamatt💪💪
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!