NovelToon NovelToon
Dikhianati Tunangan Dinikahi Pria Mapan

Dikhianati Tunangan Dinikahi Pria Mapan

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Menikah dengan Kerabat Mantan
Popularitas:46.4k
Nilai: 5
Nama Author: Itta Haruka07

Kelahiran bayi hasil pengkhianatan tunangan dan adiknya, membuat Nara merasakan puncak kehancuran. Rasa frustrasi dan kecewa yang dalam membuat Nara tanpa sengaja menghabiskan malam dengan seorang pria asing.
“Aku akan bertanggung jawab dan menikahimu.” -Daniel Devandra Salim
“Menikah dengan pria asing? Apakah aku bisa bahagia?”
“Seluruh kekayaanku, akan kugunakan untuk membahagiakanmu.”
Dalam pernikahan yang dikira menjadi jalan bahagia, Nara justru menemukan sebuah fakta yang mengejutkan tentang Devan yang tidak pernah dia sangka. Di saat yang sama, ipar alias mantan tunangannya mencoba meyakinkan Nara bahwa dia hanya mencintai wanita itu dan menyesal telah mengkhianatinya.
Akankah Nara berhasil mendapatkan kebahagiaan dalam pernikahannya dengan Devan?
Ataukah dia mengalami kegagalan dan kembali pada mantannya?
*
*
Follow IG @ittaharuka untuk informasi update novel ini ❤️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itta Haruka07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10

Nara jelas takut jika adiknya, Renata, kembali salah paham jika melihatnya bersama Endra. Ia tidak ingin menciptakan konflik baru dan memperumit situasi yang sudah rumit.

Dengan tatapan mata yang sinis dan dingin, menunjukkan ketidaksukaannya pada pertanyaannya Endra, Nara menjawab, “Aku nggak punya kewajiban untuk cerita sama kamu. Apa pun, tentang kehidupanku.” Suaranya tegas dan menunjukkan bahwa ia tidak ingin berbicara lebih lanjut dengan Endra.

Nara mengambil ponsel, menunjukkan bahwa ia ingin mengakhiri percakapan ini dan kembali ke aktivitasnya. Ia berbalik badan dan hendak kembali ke kamar, mencoba untuk menghindari Endra.

Namun, lelaki yang terlanjur kesal karena rasa penasaran dan kecemburuannya itu, kembali berceletuk, “Jangan-jangan itu pacar sewaanmu aja karena kamu cemburu. Aku lihat kamu menangis waktu di rumah sakit.” Suaranya tajam dan menuduh, menunjukkan bahwa ia masih merasa cemburu dan tidak percaya pada Nara. Ia mencoba untuk menghina Nara dengan mengatakan bahwa Devan hanya pacar sewaan.

Nara mendengus kesal, menunjukkan ketidaksukaannya pada tuduhan Endra. Tatapannya kian sinis dan tajam, menunjukkan kemarahan dan kekecewaannya. “Nggak ada untungnya aku sewa pacar. Urus aja urusanmu sendiri, dan jangan banting-banting pintu! Berisik!”

Nara tidak mau berdebat lebih lanjut dengan Endra dan ingin agar Endra meninggalkan dia sendiri. Ia menekankan kata “berisik” untuk menunjukkan ketidaksukaannya pada tingkah laku Endra yang menciptakan kegaduhan.

**

**

Acara makan malam sekaligus pertemuan keluarga Devan dan Nara yang telah ditentukan akhirnya terjadi. Dengan balutan gaun merah muda pemberian Devan, gaun yang simpel namun elegan, Nara keluar dari kamarnya.

Wanita itu menuruni anak tangga satu per satu dengan anggun, langkahnya lambat dan terukur, menunjukkan kepercayaan dirinya. Ia bagaikan seorang dewi yang turun dari kayangan, menarik perhatian semua orang yang melihatnya.

Orang tua Nara sudah menunggu di bawah, berdiri tegak dan tampak bangga dengan penampilan anak perempuannya. Renata juga sudah menunggu di ruang tamu, menggendong bayinya yang baru tertidur lelap setelah menangis sebentar. Suasana ruang tamu terasa hangat dan menyenangkan.

“Wow, bagus banget gaunnya!” kata Renata sembari menggendong bayinya yang masih tertidur lelap di dalam gendongannya. Suaranya menunjukkan kegembiraan dan keheranannya terhadap kecantikan Nara, juga indahnya gaun yang tengah dipakai kakaknya itu.

Nara tampak anggun dengan penampilan yang sederhana, tetapi berkelas. Saat kakinya mendarat sempurna di lantai satu rumahnya, Mamanya langsung mendekat dan memperhatikannya dengan mata yang penuh kasih sayang.

“Kamu memang cantik, Nara. Makanya Devan tergila-gila sama kamu dan ngebet mau nikahin kamu cepat-cepat. Takut diambil orang kayaknya,” kata Mama, suaranya penuh dengan kebanggaan dan sedikit canda.

Nara hanya tersenyum tipis, tidak terbuai dengan pujian ibunya itu. Ia mencoba untuk tetap tenang dan tidak terlalu menunjukkan kegembiraannya.

Dia lalu melirik sang ayah yang juga sudah siap dengan setelannya yang rapi dan berkelas. Lalu, ekor mata Nara menangkap sosok Endra yang berdiri di dekat pintu, memperhatikannya dengan tatapan yang penuh selidik dan sedikit kecemburuan.

Nara, dengan santai berkata, suaranya tetap tenang dan terkendali, menunjukkan bahwa ia tidak terpengaruh oleh kehadiran Endra. “Ayo, Pa. Devan sama orang tuanya sudah berangkat. Jangan sampai kita terlambat!”

Setelah Nara dan orang tuanya pergi, Endra menghampiri Renata yang tengah menggendong anak mereka. “Mereka mau ke mana? Kenapa kamu nggak diajak?” tanyanya, suaranya menunjukkan rasa penasaran yang tercampur sedikit kecemburuan.

“Katanya sih Papa Mama mau ketemuan keluarga sama pacarnya Kak Nara. Mana mungkin aku bisa ikut, aku harus urus anak kamu yang dari tadi rewel,” jawab Renata. Kelelahan dan ketidaksukaan karena tidak diajak, tersirat dari suaranya.

Endra melirik sebentar putrinya yang tengah tidur nyenyak, seakan tidak percaya kalau bayi sekecil itu bisa membuat Renata kerepotan. Tatapannya kini tampak sedikit meremehkan kesulitan yang dihadapi Renata.

“Kamu tinggal taruh stroller aja, dia bisa tidur kok,” balas Endra, suaranya terdengar santai dan sedikit acuh tak acuh. Ia kemudian duduk di sofa dan merebahkan tubuhnya di sana, mencoba untuk merilekskan otot-otot tubuhnya yang kaku.

“Kamu nggak tau aja dia dari tadi nangis. Ini baru bisa diam. Daripada aku diusir sama Kak Nara di sana,” kata Renata, suaranya menunjukkan sedikit kekesalan.

Wanita itu kemudian memindahkan anaknya ke kereta bayi. Ia ingin menunjukkan pada Endra bahwa ia lebih memilih untuk fokus pada anak mereka daripada bertemu dengan calon suami Nara.

Renata duduk di samping suaminya dan mendekati lelaki yang dulu pernah menjadi kekasih kakaknya itu. “Calon suaminya Kak Nara kayaknya sih kaya, tapi nggak tau kaya beneran atau nggak. Dia kasih kado mahal buat aku sama bayi kita,” kata Renata, suaranya terdengar gembira meski masih ada sedikit rasa iri.

Endra yang tadinya memejamkan mata, kini menatap istrinya itu dengan serius. “Nara sungguhan punya calon suami? Dia cerita ke kamu?”

“Mana ada!” sahut Renata dengan cepat. “Sejak kita nikah ‘kan dia nggak banyak ngomong sama aku. Jenguk aku lahiran aja atas paksaan Mama,” jawab Renata. Ia menekankan bahwa hubungannya dengan Nara tidak dekat setelah dia menikah dengan Endra.

“Selama ini dia kayak nggak kelihatan lagi dekat sama seseorang. Kenapa tiba-tiba langsung mau nikah gini?”

Endra menunjukkan rasa heran dan bingungnya terhadap keputusan Nara yang tiba-tiba ingin menikah. Pertanyaannya menunjukkan bahwa ia masih memiliki perasaan yang rumit terhadap Nara.

Renata, dengan tatapan penuh kecurigaan dan kecemburuan yang tersirat jelas di matanya, bertanya pada suaminya itu, “Kenapa kamu merasa sangat tahu tentang Kak Nara? Kamu masih punya perasaan kan sama dia?” Suaranya sedikit bergetar, menunjukkan kecemasan dan ketidakpercayaan yang mendalam.

Endra menghela napas berat, tangannya memegang pundak Renata yang gemetar karena emosi. Ia merasakan tekanan pertanyaan istrinya yang menusuk.

“Renata, Nara itu satu kantor sama aku, wajar kalau aku sedikit tahu tentang dia. Lagi pula, aku cuma berkomentar karena dia kakakmu, alias kakak iparku juga. Nggak ada hubungannya sama hubungan kami dulu,” balas Endra, suaranya terdengar sedikit tegang. “Aku paling nggak suka dituduh-tuduh!” Ia berusaha menjelaskan, tetapi nada suaranya terdengar defensif.

Renata tampak ketakutan. Wajahnya pucat pasi. Ia sadar, tubuhnya yang baru saja melahirkan, lemah dan rentan, tidak cukup kuat untuk menahan Endra jika ia benar-benar berpaling. Ketakutan kehilangan suami mulai membayangi pikirannya.

“Ma-maafkan aku. Aku … aku cuma terbakar cemburu,” kata Renata, napasnya memburu, suaranya terbata-bata. Air mata mulai menggenang di pelupuk matanya.

Endra, yang sebenarnya juga masih menyimpan rasa cemburu pada Nara, perasaannya menjadi campur aduk melihat wajah istrinya yang rapuh dan ketakutan. Ia mencium Renata dengan penuh naf- su, bukan karena cinta yang tulus, melainkan untuk melampiaskan kekesalan dan kecemburuannya sendiri.

Gerakan tangan Endra yang cepat dan kasar membuat Renata kesulitan mengimbangi dan terjatuh di sofa. Ia terengah-engah, merasakan sakit dan ketidaknyamanan.

Endra melepaskan ciuman mereka, menarik napas panjang. Ia melepas dasi dan kancing kemejanya.

“Kak Endra, aku baru lahiran!” seru Renata kian ketakutan.

“Hah! Si-al!”

***

Mon maap, puasa dulu bang 😆😆 Kembang kopinya jangan lupa 😙😙😙

1
Lsari
bagus ceritanya
Nasira✰͜͡ᴠ᭄
ko bisa ya devan bara jelasin boleh nga ni thor
🍒 ig@ittaharuka 🍒: jelasinnya lewat cerita berkelanjutan mak 😂😂
total 1 replies
K4RL4
aku prnh nonton drakor, dia pny 7 kepribadian. dg sabar si cewe menyatukan kembali
🍒 ig@ittaharuka 🍒: kak, judulnya apa??
aku butuh referensi soalnya 😂😂
total 1 replies
K4RL4
klo bara yg muncul, mslh bs teratasi dg baik walo ad tragedi, seru nih.
Rosy
kalau Bara mau melakukan itu gimana kita mau nyelametin kak..yg ada malah bengong jadi penonton 🙈🤣🤣✌️✌️
🍒 ig@ittaharuka 🍒: wkkkkk kalau dengan kekerasan, masak gak mau nolongin 😂😂😂
total 1 replies
Esther Ling
semoga secepatnya kontrak noveltoon biar bisa double upload hehe
🍒 ig@ittaharuka 🍒: udah aku kirim, tunggu review Kak babnya 🤭🤭
total 1 replies
❤️ mamah kanay ❤️
lanjut kak ...🥰🥰🥰
vivinika ivanayanti
Kak Jiaannn... digantung koyok jemuran 🤭🤭🤭
🍒 ig@ittaharuka 🍒: musim hujan 😂😂😂
total 1 replies
宣宣
pasti mau MP di ruangan nya Dev🤭🤭🤭😅😅😅😅
🍒 ig@ittaharuka 🍒: helehhhhh maunya 🤣🤣🤣
total 1 replies
宣宣
jangan berfikiran negatif Dev, aku yakin Nara gx akan ninggalin kamu meskipun dia tahu ke anehan mu....
vj'z tri
aku tahuuuu ,,,,ber sam bung 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
🍒 ig@ittaharuka 🍒: brati gak tau 🤣🤣
total 1 replies
enur 🍀⚘
please deh Devan atau Bara atau siapa pun kamu ,, jan bikin Nara takut dong ,, ni kalo kamu sering memperlihat kan wajah begitu , bisa2 Nara kabur loh ,, 🤧 asli jadi ikut deg2an 🙊😢
🍒 ig@ittaharuka 🍒: jangan kabur²an kayak Syera 🤣🤣🤣
total 1 replies
Reni Anjarwani
kayak dirasuki jin devan
🍒 ig@ittaharuka 🍒: perlu diruqyah Kak 😂😂
total 1 replies
Intan Nurwulan
Aq bacanya jd tegang gini ka othor,smoga Bara ga nyakitin Nara🙏🏻
🍒 ig@ittaharuka 🍒: artinya, dapat feelnya Kak 🤭🤭
total 1 replies
tau ach
positif thinking aja, seumpama ada kekerasan yg di lakukan kepada Nara,paling kekerasan di atas ranjang,atau sofa kantor 🤭😂😂
tau ach: jangan di ganti,,,biar ada Devan junior
🍒 ig@ittaharuka 🍒: ihhh kok tau jalan pikiranku, apal banget 🤣🤣🤣
dahlah, aku ganti aja 🤣🤣🤣🤣
total 2 replies
Santi Eprilianti
masih penasaran sama sosok bara,,,
kak semangat up nya,,klo bisa yg banyak up nya😁
🍒 ig@ittaharuka 🍒: nanti aja kalau udah dikontrak Kak, aku usahakan update doble 😂😂😂
total 1 replies
Suci Dava
Nara terlalu sembrono
Sri Rahayu
jangan takut Nara....malah kamu bisa tau seperti apa sosok Devan yg misterius itu...semoga Devan tidk menyakiti mu...lanjut Thorr 😘😘😘
ᰔᩚ 𝙼𝚊𝚖 𝚄𝚖𝚎𝚢𝚜 ♡ᰔᩚ
jangan galak² Dev
Kamiem sag
heran aja sama Nara
udah dilarang bejerja di oerusahaan suami tapi tetap dilanggar
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!