NovelToon NovelToon
Hubungan Terlarang Bersama Ayah Mertua

Hubungan Terlarang Bersama Ayah Mertua

Status: tamat
Genre:Selingkuh / Cinta Terlarang / Beda Usia / Pelakor / Saling selingkuh / Bercocok tanam / Tamat
Popularitas:513.8k
Nilai: 5
Nama Author: Zhy-Chan

Perkenalkan namaku Tuti berusia 25 tahun, anak pertama dari dua bersaudara.

Aku sudah menikah satu tahun dan belum mempunyai anak. Suamiku, Mas Sugeng (26) dia anak tunggal. Sedangkan ayahnya, Bapak Hendra (46). Beliau pensiunan PNS, kebetulan beliau pensiun dini untuk membuka usaha di rumah nya. Ibu dari mas Sugeng, Ibu Ani (42) kesibukannya menjaga toko di rumah.

Sampai suatu ketika tingkah pak Hendra begitu aneh, tingkahnya jauh berbeda saat aku baru pertama kali tinggal di rumahnya. Akhir-akhir ini beliau selalu mendekatiku saat suamiku bekerja dan Ibu mertuaku sibuk menjaga tokonya....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhy-Chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 5

Kami benar-benar mencapai puncak dan menyatukan semua rasa yang kami miliki, membuat aku merangkul ayah dengan sangat erat.

Di saat kami mengatur nafas. Tiba-tiba kami di kaget kan oleh suara ibu mertuaku yang memanggilku.

"Nak Tuti...," Suara ibu memanggil dari luar kamar mandi.

"Iya Bu," jawabku dengan tenang.

"Lihat ayahmu, Nak?" Tanya Ibu mertuaku

Aku dan ayah kaget mendengarnya.

"Tadi nonton tv Bu," jawabku dengan santai agar ibu mertuaku tidak curiga.

Setelah mendengar jawabanku, aku mendengar langkah ibu mertuaku pergi dari depan pintu kamar mandi.

"Ayah, cepat keluar," pintaku dengan suara lirih kepada ayah.

"Iya," jawab ayah kemudian dengan tergesa memakai pakaiannya dan keluar.

"Ayah, cepat keluar," pintaku dengan suara lirih kepada ayah.

"Iya," jawab ayah kemudian dengan tergesa-gesa memakai pakaiannya dan keluar dari kamar mandi.

Aku yang masih di dalam kamar mandi mendengar percakapan ibu dan ayah mertuaku.

"Ayah dari mana?" Suara ibu bertanya kepada ayah mertuaku.

"Dari nyiram bunga di halaman belakang Bun," jawab ayah mertuaku.

"Tapi, bunda cari tidak ada?" tanya ibu mertuaku.

"Bunda saja yang tidak lihat," jawab ayah mertuaku dengan tegas.

Aku yang mendengarkan dari dalam kamar mandi begitu gelisah, dadaku berdebar kencang, aku takut ibu mertuaku mengetahui perbuatan ku dan ayah mertuaku.

Aku pun masih mendengarkan percakapan mereka berdua.

"Ada apa bunda cari ayah?"tanya ayah mertuaku.

"Bunda minta tolong belikan beras di pasar," kata ibu mertuaku.

Ternyata ibu mertuaku meminta ayah untuk membeli beras. Syukurlah, ibu mertuaku tidak curiga, aku jadi lega, aku pun melanjutkan mencuci baju.

...🍄🍄🍄...

Pada sore harinya....

Saat aku menunggu suamiku pulang kerja di ruang tamu, ayah menghampiriku.

"Nak Tuti, ini buat kamu," kata ayah sambil menyodorkan sejumlah uang kepadaku.

"Untuk apa, Yah?" tanyaku penuh keheranan.

"Untuk keperluan belanja mu, itu gaji pensiunan ayah," ujar beliau kepadaku.

"Tapi Yah, kalau ibu tanya gaji ayah bagaimana?" tanyaku menatap ayah mertuaku.

"Sudah tidak apa-apa, nanti ayah bilang buat beli bunga," jawab ayah dengan tangannya tetap menyodorkan sejumlah uang kepadaku.

"Iya, terima kasih, Yah," kataku seraya mengambil uang dari tangan ayah.

"Sama-sama sayang," jawab beliau dengan senyum.

"Ayah, jangan panggil sayang, nanti ayah keceplosan saat ada mas Sugeng dan ibu," pintaku kepada ayah.

"Oh, iya nak Tuti," jawab beliau sambil tersenyum ke arahku.

Semakin hari ayah mertuaku semakin perhatian kepadaku, aku jadi merasa tidak enak, aku takut jika suami dan ibu mertuaku curiga. Sebisa mungkin aku bersikap biasa, seperti tidak terjadi apa-apa antara aku dan ayah mertuaku.

Pada malam harinya, seperti biasa suamiku akan pergi ngopi sambil bermain game online bersama teman-temannya. Aku sebenarnya tidak suka dengan tingkah laku suamiku, kebiasaanya saat masih belum menikah tidak bisa berubah.

Aku beberapa kali sudah melarangnya untuk tidak sering-sering keluar malam apalagi bermain game online, karena dia sudah berkeluarga. Tapi dia tidak memperdulikannya, dia tetap saja dengan kebiasaannya.

...🍄🍄🍄...

Keesokan paginya...

Aku mandi membersihkan tubuh ku dari sisa-sisa semalam bersama ayah mertuaku.

Setelah mandi, aku menyiapkan sarapan untuk suamiku.

Saat aku sedang sibuk menyiapkan sarapan, suamiku menegurku.

"Dik, tumben kamu mandi pagi-pagi sekali," tanya suamiku seraya duduk di kursi meja makan.

"Iya panas sekali, Mas, dari semalam aku gerah" jawabku dengan tenang.

1
Jamayah Tambi
Klubini benar2 terjadi,sungguh jijik.Loya tekak bila bapak mertua setan merayu menantu iblis/Facepalm//Facepalm//Grin//Tongue//Awkward//Hey/
Jamayah Tambi
Patut pun kena cerai.Bukan dgn ayah mu saja.Tp juga Mas Dika, tetanggamu
Jamayah Tambi
Jangan percaya.Cetaikan perempuan durjana tu.Tak cukup satu burung.Semua dia nak.
Jamayah Tambi
Kau ni memang mengundang nafsu.Berbaring depan tv.sambil nonton dramkor.
Jamayah Tambi
Hentam saja Bu Rani.Perempuan ituvtidak bisa menolak ajakan suami
Jamayah Tambi
Bapak mettua setan ni bila nak mampus.Nafsu mcm kuda.Apa salahnya menikah lain daripada mencucuk lubang menantu.Sakit hsti aku.
Jamayah Tambi
Tak faham la si Tuti ni.Gila apa.
Jamayah Tambi
Korang hal dalam kain pun nak cerita kat orang.Nabi kata hal hubungan intim suami isteri jgn diceritakan ke orang lain..../Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Jamayah Tambi
Marah.Usteri mu lagi teruk Sugeng.
Jamayah Tambi
Gila.Bayangkan kalau anda mati dlm keadaan berzina
Jamayah Tambi
Memang kamu hina.Tak cukup didikan.Mau yg sedap2 saja
Jamayah Tambi
Tuti kamu bpleh elak kalau tidak mau berjumpa bapak mertuamu yg setan itu.Ini kamu pulak yg lebih..Klu ajak ketemu, ya jgn mau
Jamayah Tambi
Tak rasa bersalah ke kau Tuti.Perempuan gatal.Apa saja burung masuk lubang mu
Jamayah Tambi
Jangan memanjakan suami dgn memberi harta dan uang berjuta.Dia akan jd egois keranavtau kita sayang padanya.Biarkan suami usaha dgn titik peluhnya sendiri
Jamayah Tambi
Salah rumah Bu Rani curat
Jamayah Tambi
Nanti Icha cerita sama papa ya bagaimana kakek n mamamu
Jamayah Tambi
Tau takut bini/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Jamayah Tambi
Ada apa.Mesti jiran2 dah bising tentang hubungannya dengan Dika
Jamayah Tambi
Kalau tendang saja burung orang tua tu biar mati pucuk terus/Grin//Grin//Grin/
Jamayah Tambi
Apa Tuti tidak mendapat /Facepalm//Facepalm//Facepalm/burung dari Sugeng.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!