NovelToon NovelToon
Menjadi Janda Karena Janda.

Menjadi Janda Karena Janda.

Status: sedang berlangsung
Genre:Janda / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Crazy Rich/Konglomerat / Pelakor / Keluarga / Romansa
Popularitas:8.3k
Nilai: 5
Nama Author: Cumi kecil

Fenomena pernikahan tidak selalu berjalan sesuai harapan. Pengkhianatan pasangan menjadi salah satu penyebab utama keretakan rumah tangga. Dalam banyak kasus, perempuan sering menjadi pihak yang dirugikan. Namun, di tengah luka dan kekecewaan, tak sedikit perempuan yang mampu bangkit dan membuka hati terhadap masa depan, termasuk menerima pinangan dari seorang pria.

Pertemuan yang tak terduga namun justru membawa kebahagiaan dan penyembuhan emosional.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cumi kecil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPISODE 32 BERTEMU PENGACARA.

Pagi itu, cahaya matahari menerobos perlahan ke ruang keluarga. Umi sedang merapikan sajadah usai sholat dhuha, Abi duduk di kursi rotan membaca koran, sementara Bang Dafi yang baru bangun setelah semalam lelah mengurus pekerjaan duduk di ruang makan sambil menyeruput kopi buatan Umi.

Namun, ketiganya masih dibayangi kejadian semalam. Tentang Ilham. Tentang Sofia.

Suasana tenang itu terusik ketika langkah kaki Sofia terdengar menuruni tangga. Ia tampil sederhana, dengan blus longgar dan celana panjang berwarna lembut. Wajahnya tenang, tapi mata itu menyimpan kelelahan. Meski begitu, ada satu hal yang tak bisa disangkal. matanya tak lagi rapuh seperti dulu.

Umi menatap putrinya dengan haru. Ia segera menghampiri, meraih tangan Sofia, menggenggam erat.

"Umi bangga sama kamu, Nak..."

Sofia terdiam. Matanya memerah. Ia tahu kalimat itu bukan basa-basi.

"Keputusanmu semalam... bukan keputusan yang mudah," lanjut Umi, "Tapi kamu memilih berdiri tegak, bukan tunduk pada luka. Itu... keberanian yang besar."

Abi pun menutup korannya, menatap Sofia dengan senyum tipis tapi hangat. "Abi tahu, Sofia itu punya hati selembut kapas. Tapi juga punya prinsip yang keras seperti baja. Abi bangga kamu bisa jaga itu."

Sofia hanya mengangguk pelan. Air matanya akhirnya jatuh, diam-diam.

Bang Dafi yang sejak tadi hanya memperhatikan, akhirnya ikut bicara. "Dulu waktu kamu nikah sama Ilham, Bang Dafi diam. Walau sebenarnya hati abang udah ngerasa ada yang ganjil dari orang itu. Tapi kamu waktu itu yakin, jadi Bang diam."

Ia berdiri, menghampiri adiknya, lalu menepuk bahunya dengan lembut. "Tapi sekarang... kamu nunjukin ke semua orang, kalau kamu bukan gadis lemah yang bisa diabaikan. Kamu adikku, dan kamu perempuan yang tahu harga dirinya."

Sofia menutup wajahnya dengan tangan, menangis pelan. Tapi kali ini bukan karena lemah. Justru karena ia merasa utuh. Dicintai. Didukung. Dan yang paling penting: dihormati.

"Aku cuma... nggak mau terus hidup dalam hubungan yang bikin aku mempertanyakan diri sendiri," gumamnya, terbata. "Aku bukan perempuan sempurna, tapi aku juga bukan pilihan kedua siapa pun."

Umi memeluk Sofia erat. "Kamu nggak sendiri, Nak. Kami semua ada buatmu."

Dan pagi itu, untuk pertama kalinya sejak hatinya retak, Sofia merasa kuat. Bukan karena tak pernah terluka, tapi karena luka itu telah menempanya jadi perempuan baru: tegas, berani, dan tahu bahwa cinta sejati dimulai dari mencintai diri sendiri.

" Hari ini kamu ada jadwal ketemu dengan pak arman. semalam pak amar meminta menyampaikan nya kepada kamu " Kata bang dafi.

Sofia mengangguk " Iya bang.. " Jawab Sofia.

" Semangat ya nak, semoga semuanya di mudahkan "

" Aamin. "

" Yasudah ayok kita sarapan dulu sebelum kita mulai aktivitas, hari ini akan menjadi hari yang melelahkan untuk Sofia " Kata ibu

" Iyah. " Saut bang dafi.

Semuanya langsung pergi ke meja makan untuk menikmati sarapan yang telah umi buat sebelumnya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Hari itu, sekolah tampak sedikit sepi tanpa kehadiran Sofia. Beberapa rekan guru sempat bertanya, tapi kepala sekolah sudah mengabarkan bahwa Sofia mengambil cuti sehari karena urusan pribadi. Tak ada yang menyangka, di balik wajah tenang guru muda itu, sedang ada badai besar yang sedang ia hadapi sendiri.

Sementara itu, di sudut sebuah rumah makan kecil yang cukup tenang di pusat desa, Sofia duduk di bangku dekat jendela, menatap ke luar sambil memainkan gelas air putih yang sudah setengah kosong. Di hadapannya, sebuah map berwarna cokelat terbuka, berisi berkas-berkas yang tampak resmi.

Tak lama kemudian, seorang pria berusia empat puluhan, mengenakan kemeja putih dan blazer gelap, datang menghampiri. Ia tersenyum sopan.

"Maaf sudah menunggu, Bu Sofia. Saya Pak Arman, pengacara yang akan mendampingi Ibu dalam proses perceraian."

Sofia mengangguk sopan, lalu mempersilakan duduk.

"Terima kasih, Pak. Saya... baru pertama kali menghadapi ini," ucapnya jujur, suaranya tenang namun terdengar getir.

Pak Arman tersenyum hangat. "Itu wajar, Bu. Dan saya akan membantu sebisa mungkin agar prosesnya berjalan lancar, tanpa drama yang tak perlu."

Mereka mulai membahas detail demi detail. Tentang pernikahan Sofia dan Ilham, tentang hak atas harta, dan... soal kemungkinan adanya tuntutan dari pihak Luna.

Sofia mengangguk pada tiap penjelasan, sesekali mencatat hal-hal penting. Tapi di sela-sela percakapan, tatapannya sempat menerawang.

"Ada banyak yang bilang saya terlalu cepat mengambil keputusan," gumam Sofia tiba-tiba. "Tapi kalau saya terus bertahan di situ, saya merasa kehilangan diri saya sendiri."

Pak Arman memandangnya dengan penuh pengertian. "Memilih pergi bukan berarti kalah. Justru kadang, itu bentuk paling murni dari keberanian."

Sofia tersenyum. Kali ini, senyum kecil yang tulus.

Setelah menyelesaikan semua berkas yang perlu ditandatangani, Pak Arman pun pamit. Sofia kembali duduk sejenak, memesan sepiring nasi dengan ayam panggang dan teh manis hangat. Ia makan perlahan, sambil memandangi map cokelat di sampingnya.

Map itu kini bukan sekadar tumpukan kertas hukum. Tapi simbol dari satu bab yang resmi akan ditutup. Dan meski pahit, Sofia tahu, hidupnya akan terus berjalan.

Sambil menyesap teh, ia berbisik dalam hati:

"Aku mungkin kehilangan cinta... tapi aku tidak akan pernah kehilangan diriku sendiri."

Restoran kecil itu tetap tenang, aroma ayam panggang dan teh manis menguar lembut. Sofia menyendok nasi pelan-pelan, mencoba menikmati momen damai setelah membicarakan hal yang berat dengan pengacaranya. Ia butuh jeda sejenak dari dunia yang penuh luka.

Namun, kedamaian itu hanya bertahan sebentar.

Tiba-tiba, suara langkah tergesa terdengar. Ilham muncul di depan meja Sofia, dengan wajah panik dan mata yang tampak lelah. Sofia langsung tertegun, sendoknya berhenti di udara.

“Sofia… aku tahu aku nggak seharusnya nyamperin kamu,” ucap Ilham buru-buru, duduk tanpa diminta. “Tapi aku... aku nggak bisa tidur sejak semalam. Aku masih berharap semuanya belum terlambat.”

" Aku janji, aku janji akan memperbaiki semuanya " Mohon Ilham.

Sofia menatapnya, tenang tapi jelas tidak tertarik lagi membuka luka lama. "Kang Ilham, tolong... aku sudah cukup dewasa untuk memilih sendiri siapa yang pantas aku perjuangkan. Dan maaf... itu bukan lagi kamu."

Ilham baru akan menjawab, namun tiba-tiba terdengar suara tinggi penuh emosi dari arah pintu.

"Ilham! Kamu ngapain di sini sama dia?!"

1
🌷💚SITI.R💚🌷
kucing di kasih ikan tetep nyosor lah
Samsiah Yuliana
lanjut Thor,,, 🙏🙏🙏
🌷💚SITI.R💚🌷
sabar ammar tunggu masa indah selesai..klu sdh selesai langsung ijab qobul aja
🌷💚SITI.R💚🌷
dan yg penting buat ammar itu kamu sofia
🌷💚SITI.R💚🌷
klu memaafkan pasti ya sofia tp klu melupakan itu susah,dan klu kamu baik lg rasay suami kamu susah berubah krn selingkuh itu penyakit
🌷💚SITI.R💚🌷
smg tambah semangaat ya sofia dan kamu bisa menemukan cinta sejati kamu
Samsiah Yuliana
kang Ilham percaya diri bgt sih, masih aja maksa²🥱
lanjutkan Thor 🙏🙏🙏
🌷💚SITI.R💚🌷
klu sdh kehilangan baru terasa ya ham
Mundri Astuti
tuhhh...peliharaanmu dtg ham...itu yg kamu sebut memperbaiki ???
Samsiah Yuliana
lanjut Thor 🙏🙏🙏
Richard
Luna benar-benar gak punya otak dan gak punya hati, pantes dia cocok sama si ilham itu
Richard
sweet banget sih ammar 🥰
Richard
intinya ammar butuh istri yang solehah bukan istri yang suka pamer
Richard
Saking takutnya Sofia di ambil orang, ammar sampai gak sabaran gitu. sabar ammar, Sofia belum resmi bercerai dengan ilham. nanti kalo dah resmi langsung gasss🔥😅
Richard
Lanjut kak
Richard
Luna jadi yang paling tersakiti mencari keadilan kesana kemari padahal saat melakukan perselingkuhan sama ilham, Diam-diam aja tuh bahkan gak mikirin Sofia.
Richard
Semangat Sofia
Richard
Kalo dah kaya gitu gimana tuh ham?
Richard
ilham plim plan. laki-laki seperti dia gak berhak bahagia, semoga ilham segera mendapatkan karma
Richard
Rumah yang seharusnya menjadi tempat ternyaman, tempat untuk pulang namun kini berubah menjadi rumah hantu karena sudah tercemar oleh ilham dan juga selingkuhan nya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!