NovelToon NovelToon
Perjalanan Cinta Nisa

Perjalanan Cinta Nisa

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta pada Pandangan Pertama / Mengubah Takdir
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Syari Ba

Lupa ingatan?

Mana mungkin aku mau menerima jika ke dua orang tua ku menyuruh ku untuk menerima kekasih ku sendiri jadi adik angkat ku sekarang.
Baru kemarin diri nya melamar gadis yang akan menjadi adik angkat nya.

" Aku menolak, aku tidak mau jika dia menjadi adik ku" Tolak Wafa menahan kesal.

Halo semua nya, minta dukungan nya ya...biar semangat nulis nya. Thank you.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syari Ba, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Merindukan mu

" Yang kakak lakukan ini salah,...semua ini tidak benar" Ucap Nisa. Ke dua tangan nya terkepal di sisi kanan dan kiri.

" Kenapa harus salah...?,,,kenapa jadi aku yang salah.... kamu yang melupakan ku, kenapa sekarang jadi aku yang salah?..."

" Aku begitu merindukan mu....Mencium mu, dan membelai mu..." Ucap Wafa dan langsung mendapat tamparan oleh Nisa di sebelah pipi nya .

" Plak...

Satu tamparan mendarat di sebelah pipi Wafa. Pipi nya terasa panas dan perih, seperti hati nya saat ini. Bibir nya terangkat,, Bibir nya tetap tersenyum meskipun hati nya kini terasa sakit. Mata nya merendah, begitu sakit nya hati nya saat ini.

" Kamu boleh menampar ku,,,sesuka hati mu....Yang aku mau kamu bisa mengingat ku kembali...aki begitu merindukan mu" Ucap Wafa tersenyum.

Nisa mengepal kan ke dua tangan nya, mendengar ucapan Wafa barusan. Rambut nya bergerak karena hembusan angin. Ke dua mata nya ingin mengeluarkan cairan bening, Nisa ingin menangis melihat pria di hadapan nya malah tersenyum setelah diri nya baru saja menampar sebelah pipi nya. Bukan nya marah, kenapa malah berkata seperti itu.

" Sampai jumpa besok,,,jangan lupa jika aku benar - benar merindukan mu" Ucap Wafa berbalik dan pergi meninggal kan Nisa.

Akhirnya air mata Nisa lolos membasahi ke dua pipi mulus nya setelah Wafa pergi.

Nyeri di hati nya terasa sakit sekali. Entah mengapa bisa sesakit ini melihat kakak lelaki nya tadi merasa kecewa dan hancur di lihat dari raut wajah nya.

" Aku tidak bisa mengingat apa pun,,,kenapa kak Wafa berkata seperti itu pada diri nya...kenapa raut wajah nya seperti tidak mengatakan kebohongan sama sekali" Lirih Nisa mengusap air mata nya yang membasahi ke dua pipi nya. Kemudian ia masuk ke dalam kamar, tidak lupa menutup pintu balkon terlebih dahulu.

Wafa tersenyum miring. Betapa egois nya diri nya saat ini. Bisa - bisa nya diri nya memaksa Nisa yang hilang ingatan untuk mengingat diri nya.

" Hah...." Helaan nafas terdengar dari mulut Wafa.

Wafa mengambil satu puntung rokok lalu ia nyalakan. Wafa keluar menuju balkon. Di hisap nya rokok yang tadi ia nyalakan. Sebelah tangan nya masuk ke dalam saku celana. Sedangkan mata nya melihat ke arah balkon samping. Ternyata Nisa sudah masuk ke dalam kamar.

Mungkin Nisa jadi banyak pikiran karen diri nya yang tiba - tiba berkata seperti itu tadi.

Pandangan nya kembali melihat ke depan, setelah melihat Nisa sudah tidak berada di balkon lagi.

Asap rokok keluar dari mulut Wafa.

" Hufftt..." Mata nya menikmati kacau nya pikiran dan hati nya saat ini.

Malam semakin larut, Wafa masih setia di balkon menemani malam yang sepi dengan hisapan rokok berulang kali.

Ke esok kan hari.....

Burung - burung berkicau di taman bawah. Sinar matahari pun juga sudah masuk ke celah - celah jendela yang tidak di tutup tirai nya.

Mata Nisa mengerjap berulang kali, hingga mata nya terbuka lebar karena terkena pancaran sinar matahari.

Nisa mendudukkan diri nya sebelum turun dari ranjang.

Ingatan semalam, masih tercetak jelas di dalam kepala nya. Kejadian semalam seperti baru saja terjadi beberapa menit yang lalu, tapi nyatanya tidak.

" Ah ya ampun...." Ucap Nisa meraup wajah nya kesal.

Bagaimana nanti, kalau berpapasan dengan kakak nya, apa yang harus diri nya lakukan. Apa harus pura - pura tidak terjadi apa - pun,,,atau....

Nisa mengacak rambut nya,frustasi sendiri memikir kan nya.

" Sudahlah,,,biarkan saja jika berpapasan sekalipun...." Ucap Nisa turun dari atas ranjang, sembari menggulung rambut panjang milik nya.

Di sisi lain di kamar sebelah, Wafa masih terlelap di kursi panjang yang biasanya untuk bersantai di balkon. Wafa semalam tidak masuk ke dalam kamar, melainkan tidur di balkon.

Langkat cepat terdengar menaiki tangga. langkah nya terus terdengar sampai melewati kamar Nisa.

Vani berjalan cepat sampai di depan pintu kamar kakak lelaki nya. Sebelum berangkat sekolah Vani menyempatkan untuk bertemu dengan kakak nya, karena semalam lupa mau memberitahu kakak nya.

" Kak Wafa....!!!!!" Panggil Vani dari luar kamar.

" Seperti nya Kak Wafa belum bangun..." Ucap Vani tidak mendapat sautan dari dalam kamar.

Vani terus menggedor - gedor pintu kamar kakak nya.

Nis tidak mendengar gedoran pintu kamar Wafa karena sedang berada di dalam kamar mandi. Suara gemericik air membuat nya tidak mendengar suara dari luar.

Wafa yang tadi nya masih terlelap, berdecak sebal. Suara gedoran pintu dari liar kamar, membuat tidur nya jadi terusik.

Wafa bangun dari tidur nya, berjalan kesal menuju pintu.

" Berisik banget,,,ganggu orang tidur....ada apa pagi - pagi begini udah gedor - gedor pintu?" Tanya Wafa kesal dengan adik nya, setelah membuka pintu dan terlihat adik nya yang berdiri.

Wajah bangun tidur yang masih acak - acakan . Mata nya masih ingin terpejam belum mau terbuka sepenuh nya.

" Ada sesuatu yang penting....aku ingin bicara sama kak Wafa,,,ayo kita masuk ke dalam dulu" Ucap Nisa mendorong kakak nya sampai masuk ke dalam kamar.

" Sebentar aku akan menutup pintu kamar dulu" Ucap Nisa.

" Apasih Van,,,kamu tuh ganggu kakak tidur"Ucap Wafa cemberut. Wafa berjalan meninggal kan Vani yang sedang menutup pintu, pergi ke balkon.

Malas sekali pagi - pagi begini meladeni adik nya.

Apalagi diri nya ini baru saja bangun tidur. Nggak di rumah atau pun di kantor, sama saja ada yang menggangu diri nya.

Adik dan sahabat nya memang sam saja suka sekali mengusik hidup nya.

" Aku cuman mau bicara sebentar aja kak..." Ucap Vani berbalik, tapi kakak nya sudah tidak berada di dalam kamar.

" Kak...Kak Wafa....kemana sih,,,,kok malah pergi" Gerutu Vani.

" Kakak di balkon" Jawab Wafa.

Vani segera menghampiri Wafa yang sudah berbaring kembali dengan mata terpejam.

" Kak...kok malah tidur..."

" Hem...ada apa,,kakak nggak tidur, cuma. penjamin mata aja,,,,buruan mau ngomong apa,,,,nanti kamu telat pergi ke sekolah nya..." Ucap Wafa.

" Kakak lebih perhatian lah ke kak Nisa" Ucap Vani tiba - tiba membicarakan Nisa. Mata nya terbuka sedikit melirik ke arah Vani.

" Memang nya kenapa?" Tanya Wafa sedikit penasaran. Padahal mah asli nya sangat penasaran jika menyangkut kekasih nya.

" kakak tau nggak...

" Nggak.." Wafa sudah menjawab perkataan Vani, padahal belum selesai.

" Maka nya dengerin dulu, aku mau bilang ini,,,kakak udah jawab melulu dari tadi" Kesal Vani.

" Iya...iya...kakak diem..." Ucap Wafa memejamkan mata nya kembali.

" Kak Nisa kemarin nggak mau berhenti mukul kepala nya sendiri " Ucap Vani memberitahu.

1
Jangan lupa mampir yah di Cerita Irene dengan judul "Istri Dan Ibu Sambung" Terima kasih
Elisabeth Ratna Susanti
like plus subscribe 👍 salam kenal 🙏
Shinn Asuka
Jlebbbbb!
tao shin
Suka banget!
Amai Kizoku
Aduh, gak sabar pengen baca kelanjutannya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!