NovelToon NovelToon
Bereinkarnasi Membangun Peradaban Baru

Bereinkarnasi Membangun Peradaban Baru

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi
Popularitas:39.5k
Nilai: 5
Nama Author: iimnn saharuddin

Novel ini berkisah tentang seorang pemimpin pemerintah bereinkarnasi ke dunia fantasi, namun keadaan di kehidupan barunya yang penuh diskriminasi memaksanya untuk membangun peradaban dan aturan baru...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iimnn saharuddin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 3.3

Sore itu, seluruh pejuang yang akan terlibat dalam pertempuran telah berkumpul. Aku selaku kepala desa sekaligus pemimpin operasi ini berdiri di hadapan mereka didampingi oleh Tuan Marsel dan Imran yang telah bersiap memandu pasukan.

"Tuan muda, kami sudah menempatkan perangkat serta Rune sihir di berbagai titik sesuai instruksi Anda. Strategi pun telah saya sampaikan dan tak butuh waktu lama bagi mereka untuk memahaminya."

"Secepat itu. Sepertinya aku tak perlu menjelaskannya lagi. Terima kasih, Marsel."

Jauh lebih cepat dari perkiraanku. Kini tugasku tinggal satu: menyalakan api semangat mereka dan melenyapkan bayang-bayang ketakutan yang tersisa.

Aku melangkah maju, suaraku lantang menggema yang tidak mungkin satupun yang tidak mendengarnya.

...----------------...

"Teman-temanku, saudara-saudaraku. Hari ini, aku berdiri di hadapan kalian bukan sebagai atasan, bukan sebagai tuan, tapi sebagai rekan seperjuangan. Aku berterima kasih dari lubuk hatiku yang terdalam atas keberanian kalian. Kalian datang bukan karena paksaan. Kalian berdiri di sini karena kehendak untuk mempertahankan hak kita, harga diri kita, dan kebebasan kita!"

Aku mengepalkan tangan, menatap satu per satu wajah mereka yang mulai membakar semangat mereka.

"Mereka mengirimkan pasukan bukan untuk berdamai, tapi untuk memperbudak kita. Di mata mereka, kita bukan manusia, kita hanyalah benda yang bisa dibeli, dijual, bahkan dihancurkan! Dulu kita diburu, diperbudak, dihina. Kita dipaksa tunduk, tanpa suara, tanpa kehormatan. Tapi hari ini... hari ini, aku tanya pada kalian: Apakah kalian rela hidup seperti itu lagi?!"

Sorak membahana secara bersamaan, "TIDAK! KAMI TIDAK MAU!!"

Marsel mengangkat tangan, mengepalkannya kemudian sorak-sorakan itu perlahan mereda.

"Kalau begitu, aku beri kalian dua pilihan. Bertaruh nyawa demi hidup yang bebas dan bermartabat… atau menyelamatkan nyawa dengan menyerahkan kebebasan kalian selamanya. Pilihlah!"

Mereka menjawab tanpa ragu, "KAMI MEMPERTARUHKAN NYAWA KAMI DEMI KEBEBASAN!"

Aku menarik dan mengumpulkan nafas dalam-dalam lalu melanjutkan dengan suara lebih keras dan lantang:

"Malam ini, kita tidak sekadar bertempur. Kita mendobrak rantai sejarah! Kita akan menunjukkan kepada dunia bahwa mereka salah! Kita bukan budak maupun iblis. Kita bukan mahluk buangan. Kita layak berdiri sejajar, layak menentukan jalan hidup kita sendiri!"

Aku mengangkat tangan kananku tinggi-tinggi.

"Untuk keluarga kita. Untuk masa depan anak-anak kita. Untuk hak hidup kita yang tak bisa dibeli atau diinjak-injak! Mari kita buktikan… bahwa kebebasan tidak akan pernah dimenangkan oleh mereka yang hanya menunggu. Kebebasan dimenangkan oleh mereka yang berani merebutnya!"

"Demi kebebasan!"

"DEMI KEBEBASAN!!!" teriak semua pasukan dengan tangan terkepal tinggi ke langit.

Burung berterbangan dan angin badai datang menerjang seakan mereka sedang memberikan kami semangat.

Semua yang berada di pengungsian mendengar suara teriakan yang sangat bersemangat itu dari kejauhan.

Zephyr bergumam "Berhati-hatilah adikku"

...----------------...

Malam hari di hutan, segala persiapan telah selesai.

Raka, aku sang kepala desa berdiri bersamaku dengan Imran memantau suasana di laut lepas. Sementara itu, Marsel dan beberapa anggota lain bersembunyi di balik pepohonan, dan anggota lainnya di kedua sisi lain bersiap untuk melakukan penyergapan kapan saja.

Imran mengangkat teropong kecilnya menatap tajam ke arah laut.

“Tuan muda, mereka sudah terlihat. Sekitar 5–7 kilometer dari sini, totalnya ada tiga kapal. Dua di antaranya bergerak ke barat dan timur dan satu lagi langsung menuju desa.”

Ia menyerahkan teropong itu kepadaku.

"Sesuai rencana, mereka pasti berpikir bisa mengepung kami dari arah berlawanan."

“Pergilah, berikan aba-aba ke yang lain untuk bersiap!”

Imran berlari menembus kegelapan didalam hutan hutan.

Aku mengintip melalui teropong kecil yang ia berikan. Betapa terkejutnya aku, benda sekecil ini bisa memantau hingga jarak 5 kilometer dengan jelas! Sungguh mengesankan.

Baiklah… aku juga harus bersiap. Sudah hampir waktunya memberi pelajaran kepada mereka yang berani mengusik kehidupan kami.

Di kapal utama

Dua pria dengan jubah layaknya seorang penyihir berdiri di haluan depan kapal menatap ke arah desa kecil di pinggir laut, kira-kira dua kilometer jauhnya.

“Itukah desanya? Terlihat begitu tenang seperti tak ada satupun kehidupan di sana.” tanya salah satunya.

“Menurutmu mereka tahu kita datang dan memilih melarikan diri?” balas rekan satunya lagi.

“Tidak mungkin. Utusan kita adalah yang terbaik. Aku bahkan sudah memerintahkan untuk merusak ladang mereka supaya mereka memiliki kesibukan memperbaikinya. Selain itu, bos kita juga mengirim ramuan darah iblis dari pasar gelap yang sangat mahal. Itu akan membantu menutupi gerakan kita.”

Penyihir satunya tertawa kecil. “Kamu benar. Mereka mungkin saat ini sedang beristirahat di rumah tanpa tahu ajal sudah menantinya. Bahkan kalaupun mereka mau kabur sekarang, sudah terlambat. Semua sisi sudah terkepung. Rasanya seperti berburu binatang liar dengan mudah, hahaha!”

Namun, satu penyihir wanita yang menjadi pemandu merasa ada yang aneh. Ada firasat buruk yang menggantung di udara, dari kejauhan terlihat mana sihir dalam jumlah besar sedang mengintari pedalaman hutan memenuhi wilayah itu. Meski begitu, dia tetap memilih untuk diam. Percuma, mereka pasti hanya akan menganggapnya penyihir aneh.

Begitu kapal merapat di pesisir pantai, mereka terkejut, tak ada satu pun tanda kehidupan di desa itu.

“Sepertinya mereka memang melarikan diri,” gumam salah satu penyihir diantara keduanya.

“Kita sudah mengamankan sisi lain. Kalau dugaanku benar, mereka bersembunyi di hutan. Lihat saja, suasana desa ini baru saja ditinggalkan.”

“Jadi, apa rencananya?”

“Tetap seperti semula. Hancurkan desa ini, lalu perintahkan pasukan lain mengepung mereka di kedua sisi di hutan.”

“Benar-benar taktik bagus, kawanku.”

Keduanya melirik penyihir wanita dan satunya mulai memerintah.

“Kamu Cuma penyihir penerang. Sihir cahaya-mu hanya berguna untuk menerangi kami di dalam hutan. Ayo, cepat pimpin pasukan!”

Penyihir wanita itu mengepalkan tangan dan dalam hati, "Beraninya dia memperlakukanku seperti bawahannya, setelah semua selesai, kau akan kubinasakan."

“Hei, kenapa diam saja? Cepat gerak!” dengan gerakan mengancam.

“Baiklah… semua, ikut aku!”

Di dalam hutan

Kedua penyihir itu berada di barisan paling belakang, berbincang sambil mengikuti rombongan.

“Aku tak tahu apa yang dikerjakan kedua tim lain. Apa mereka sudah menemukan buruan?”

“Tenang saja. Ini bukan hal sulit. Aku sudah biasa ikut berburu binatang buas.”

“Tapi kalau kita berhadapan dengan orc? Itu beda. Mereka tak bisa diremehkan.”

“Sadarlah, kita penyihir. Kalau bertemu mereka, kubakar saja dengan sihirku. Kita hanya perlu memancing mereka menyerang dulu, lalu membalikkan keadaan.”

Tiba-tiba, penyihir wanita di depan berhenti. Ia merasa ada yang aneh. Saat ia mendongak keatas, terdengar ledakan keras dari arah berlawanan, tempat tim lain berada.

“Kita terperangkap! Ini jebakan!” teriaknya.

“Apa?!” seru kedua penyihir pria di belakang.

Belum sempat bergerak, rune sihir di tanah menyala. Tanah di bawah kaki mereka tiba-tiba berubah menjadi lumpur yang lengket menarik tubuh mereka ke bawah sebelum mengeras seperti batu.

“Sial, ini jebakan sihir!” teriak salah satu prajurit.

Penyihir wanita berhasil melompat ke batang pohon besar menatap ngeri saat satu per satu rombongannya terbakar oleh jebakan yang tertanam. Kedua penyihir lainnya juga berhasil lolos dari jebakan itu.

“Berniat kabur?” sindir salah satu penyihir.

“Kabur? Tidak mungkin. Ini perburuan harta. Kita serang balik!” balas rekan satunya.

Namun begitu mereka berbalik, beberapa orc muncul mengepung mereka dari segala sisi. Jumlah mereka terlalu sedikit. Tim sudah terpecah dan sebagian besar sudah tewas akibat jebakan dan serbuan anak panah.

Penyihir wanita yang berdiri di atas batang pohon mulai panik. Ia mulai merapal mantra, tangannya memancarkan cahaya terang. "Aku harus melakukan ini untuk melarikan diri."

“Hentikan, atau kau mati.”

Suara itu terdengar familiar membuatnya langsung membeku.

“Tunggu… suara ini…!” gumamnya kaget.

Sementara itu

Kedua penyihir lain makin terdesak. Mereka tak bisa bertarung melawan orc dalam gelapnya hutan dengan tiba-tiba. Akhirnya, mereka memutuskan melarikan diri meninggalkan rekan-rekan yang tersisa.

Begitu tiba di kapal, mereka disambut oleh Raka dan serta kelompok goblin dan ras beastman dengan panah yang mengarah padanya.

"Sekelompok orang najis, memangnya apa yang bisa kalian lakukan pada kami" Teriak salah satu penyihir.

Ucapannya itu membuat Raka sangat kesal.

"Sebenarnya aku ingin membiarkanmu hidup untuk sementara waktu. Tapi ucapanmu barusan membuatku sangat kesal tau.

"Aku tidak membutuhkan pengampunan oleh seorang rendah seperti mu"

Salah satu penyihir itu mengeluarkan bola api dan langsung menyerang Raka dan kelompoknya, namun berhasil di tahan oleh tebasan Imran yang muncul entah darimana.

"Maafkan aku tuan, aku sedikit terlambat" Ucap Imran.

"Tidak masalah. Semuanya, bunuh mereka" Perintah Raka.

Tanpa ampun, kedua penyihir diserbu panah habis-habisan. Keduanya tewas di tempat tanpa sempat melawan kembali.

1
AZZAM KAMIL ROBBANI
next Thor
RyanSote
keinget lempar kunai lagi
Huntersgames Official
BG ada typo disini harusnya tanpa bukan tampa
iimnnwkyy: oke kak.. makasih ya koreksinya 🙏
total 1 replies
ヴァネッサ
aku mau koreksi, aku ingin kita membangun kita desa di sana.
itu typo ya, seharusnya seperti ini, aku ingin kita semua membangun sebuah desa di bagian sana atau belah sana
iimnnwkyy: makasih koreksinya kak
total 1 replies
KHAI SENPAI
yoo
Manior Lagatuna
"menyerap mengeluarkan mana"?
typo ya bang?
iimnnwkyy: tolong ditandai ya kak. biar aku bisa ubah segera... makasih banyak atas koreksinya 🙏
total 1 replies
Devi Rizki
aku suka~
Huzair Imran
gk bosan , gk seperti novel yg lain lain nya
iimnnwkyy: makasih kak 🙏
total 1 replies
Sena Sena
thor jangan pake "aku" pakai nama mc aja
iimnnwkyy: iyya ka.. makasih sarannya
total 1 replies
Anonim Century
Bagus Banget Ceritanya 😅👍
iimnnwkyy: thanks kak
total 1 replies
Arkara Novel
koreksi ku(jgn tersinggung ya)
emosi nya masih belum terasa, itu membuat pembaca belum menghayati dan mengikuti alur secara mendalam. juga pacing nya terlalu cepat, transisi pergantian tempat dan juga suasana masih terlalu tiba-tiba, dari sampai, antri tiket, sampai gudang, dan juga pergantian siang ke malam terlalu tiba-tiba... jadi tambahkan sedikit emosi dibagian awal cerita agar pembaca memiliki kesan pertama yg bagus, juga pacing yang sedikit di perpanjang
iimnnwkyy: makasih kak koreknya, soalnya aku juga masih belajar buatnya🙏aku usahain🙏
total 1 replies
glorify
makasih udah command tik tok aku
Manior Lagatuna: comment kak bukan command 😭😭
command ituu komandan kak 🤧
iimnnwkyy: semangat ya
total 2 replies
Raditiya Noob
👍
azkar044
ditunggu nextnya thor
iimnnwkyy: siap kak
total 1 replies
KHAI SENPAI
ini kenapa di ganti covernya?
iimnnwkyy: diganti sama noveltoon, ini lagi minta diganti ulang/Frown/
total 1 replies
mfahriiqbal Op
mantap udah dikontrak cuyy/Good//Good/
mfahriiqbal Op: yoi gk cocok sma mc yg umurny msih 15 th,di cover mlah jdi om" si raka/Sob/
iimnnwkyy: malah bikin jengkel, ini covernya diganti/Frown/
total 2 replies
KHAI SENPAI
punya gw hiatus dulu stuck idea 🗿
Mas Putra
budak Ngawi 😹
Mas Putra
budak hideng😹
Nstar
udh keterima kontraknya bang??
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!