Ketika cinta bertabrakan dengan ambisi, dan kelembutan mengikis kekejaman…
Min Yoongi, seorang CEO muda tampan yang dikenal dingin dan kejam, menjalankan bisnis warisan orang tuanya dengan tangan besi. Tak ada ruang untuk belas kasih di kantornya—semua tunduk, semua takut. Sampai datang seorang gadis bernama Lee YN, pelamar baru dengan paras luar biasa bak boneka buatan, namun dengan hati yang tulus dan kecerdasan luar biasa.
YN yang polos, sopan, dan penuh semangat, menyimpan luka mendalam sebagai yatim piatu. Tapi hidupnya berubah saat ia diterima bekerja di bawah kepemimpinan Yoongi. Ketertarikan sang CEO tumbuh menjadi obsesi, membawa mereka ke dalam hubungan yang penuh gairah, rahasia, dan ketegangan.
Namun, cinta mereka tidak berjalan mudah. Yoongi masih terikat dengan Jennie, kekasih cantik nan angkuh yang tidak terima posisinya tergantikan. Sementara itu, Jimin—sahabat Yoongi yang terkenal playboy—juga mulai tertarik pada YN dan bertekad merebut hatinya.
Dibayangi fitnah, d
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Angle love, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 19 pembalasan terakhir
Malam itu, suasana di sekitar kantor Min Corp tampak sunyi. Namun, di balik kesunyian itu, sebuah pertempuran gelap sedang berlangsung. Jennie, yang sudah putus asa dan marah karena rencananya gagal, akhirnya memutuskan untuk melakukan langkah terakhir yang sangat berbahaya. Dia ingin menghabisi YN untuk selamanya.
Setelah semua perencanaan dan manipulasi yang dilakukan, Jennie mengarahkan orang-orang suruhannya untuk menculik YN. Para pengikutnya bergerak cepat, dengan kejam mereka menyeret YN keluar dari apartemennya dan memasukkannya ke dalam mobil tanpa bisa melawan.
---
YN terbangun dari tidur lelapnya, tubuhnya terasa lelah dan matanya terbelalak saat melihat dirinya sudah berada di dalam ruangan yang gelap dan terkunci. Tangannya terikat dengan erat. Tak ada siapa-siapa di sekitarnya, hanya suara detak jam yang menghantui. Ia menahan ketakutan yang merayapi hatinya, berusaha tetap tenang meskipun hatinya penuh kecemasan.
"Kau tidak akan pernah bisa menang, YN," kata Jennie dengan suara dingin dan penuh kebencian, masuk ke dalam ruangan sambil menatapnya dengan tajam. "Kau bukan siapa-siapa. Kamu hanya kebetulan yang datang dan menghancurkan segalanya. Tapi malam ini, semuanya akan berakhir."
---
Sementara itu, Yoongi merasa jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya. Ponselnya bergetar, sebuah pesan singkat dari Jimin yang mengabarkan bahwa YN hilang. Tidak ada petunjuk tentang keberadaannya, tetapi Yoongi sudah bisa merasakan bahwa Jennie ada di balik semua ini.
"Jimin, kita harus cepat!" serunya, matanya penuh amarah.
Mereka berdua segera bergegas menuju lokasi yang dicurigai. Perjalanan terasa seperti berlari melawan waktu. Setiap detik begitu berharga.
"Aku akan membuat Jennie menyesal atas apa yang dia lakukan," kata Yoongi dengan suara penuh tekad.
---
Di dalam ruang gelap itu, YN merasakan jantungnya berdegup kencang. Jennie berdiri dengan senyum mengerikan, matanya penuh kebencian yang tak tertahankan. Dia melangkah mendekat, dan tangan YN terasa semakin dingin dengan ketakutan yang mencekam.
"Kau benar-benar berharap bisa menang melawan aku?" Jennie berkata, sambil mengangkat pisau dengan tangan gemetar, namun tetap dengan penuh niat untuk menyakiti.
Namun, saat pisau itu akan mendarat, sebuah suara tegas memecah ketegangan.
"Cukup, Jennie!"
Pintu ruangan terbuka, dan Yoongi muncul dengan tatapan penuh amarah, diikuti oleh Jimin yang siap menghadapi apa pun. Sepertinya mereka sudah tahu bahwa hal ini akan berakhir dengan bentrokan.
"Yoongi!" teriak Jennie, tak percaya. "Kau datang terlambat. Semua sudah terlambat!" Dia tertawa sinis.
Yoongi melangkah maju, dengan matanya yang berkilat penuh dendam dan pelindungannya terhadap YN. Dia tahu dia harus bertindak cepat. Sebelum Jennie sempat melangkah lebih jauh, Yoongi langsung melemparkan tinjunya ke arah orang yang mendekat.
"Lepaskan dia!" teriak Yoongi, wajahnya penuh kemarahan.
Pertarungan dimulai. Orang-orang bayaran Jennie muncul dari bayang-bayang, menyergap mereka. Namun, Jimin yang sudah siap beraksi mengeluarkan gerakan mematikan, mengelakkan serangan dan menghabisi mereka satu per satu.
Ketegangan semakin meningkat. Yoongi bertarung dengan para pengawal Jennie yang mencoba menghalanginya. Tinju, tendangan, dan pukulan terbang dari segala arah. Di tengah keributan itu, YN masih terikat, gemetar ketakutan, namun tidak bisa berbuat banyak.
Setiap detik terasa seperti ribuan tahun, namun akhirnya, dengan kerja sama antara Yoongi dan Jimin, mereka berhasil mengalahkan para pengawal. Yoongi berhasil membebaskan YN, meskipun terjatuh ke lantai karena kelelahan dan luka.
"Kau baik-baik saja?" Yoongi bertanya dengan nada khawatir, meraih tangan YN yang lemah. Wajah YN pucat, tapi ia mengangguk, meskipun tubuhnya masih gemetar.
"Kita pergi sekarang," ujar Jimin, menyodorkan jaket untuk menutupi tubuh YN yang lemah.
---
Setelah mereka berhasil membawa YN ke mobil dan keluar dari tempat itu, polisi datang untuk menangkap Jennie. Para saksi dan bukti yang tak terbantahkan membuat Jennie tak punya pilihan lain. Ketika polisi memborgolnya dan membawanya pergi, air mata Jennie mulai mengalir, tetapi bukan karena penyesalan, melainkan karena kekalahannya.
"Kau akan menyesal, Yoongi. Aku akan membuat hidupmu hancur." Jennie berteriak, tetapi Yoongi hanya memandang dengan tatapan kosong. Dia tahu, Jennie tidak akan pernah bisa menang melawan mereka.
---
YN dibawa pulang ke rumah Yoongi, dan malam itu mereka berdua duduk bersama di sofa, diam, saling merasakan kenyamanan yang tak lagi terancam. Tidak ada kata-kata yang diperlukan untuk mengungkapkan perasaan mereka.
Yoongi mengusap rambut YN dengan lembut, menatapnya dengan mata penuh cinta.
"Aku akan selalu ada untukmu, YN. Tidak ada yang akan menghalangi kita lagi." katanya dengan suara yang penuh kepastian.
YN hanya tersenyum lemah, menggenggam tangan Yoongi.
"Aku tahu, Yoongi. Aku tahu."
Dan di saat itu, segala luka yang ada perlahan mulai sembuh. Mereka berdua tahu bahwa meskipun jalan mereka penuh dengan cobaan, bersama mereka akan selalu mampu menghadapinya.
---
kenapa gk ada yg nge like yaaa