NovelToon NovelToon
Menikah Kontrak

Menikah Kontrak

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengantin Pengganti / Nikah Kontrak / Agen Wanita / Tamat
Popularitas:13.1k
Nilai: 5
Nama Author: SOPYAN KAMALGrab

bagaimana jika seorang CEO menikah kontrak dengan agen pembunuh bayaran

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SOPYAN KAMALGrab, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

andika curhat

Makan malam berakhir tanpa suara.

Amira dan Andika kembali ke kamar mereka.

Di sudut rumah, Heni hanya bisa menggerutu dalam hati. Ia tidak rela melihat Amira, perempuan dari kampung itu, satu kamar dengan Andika. Dalam pikirannya, seharusnya keponakannya yang menjadi istri Andika, bukan Amira.

Begitu masuk kamar, Amira langsung menuju kasurnya. Ia membaringkan diri santai, lalu menoleh ke arah Andika sambil tersenyum genit.

"Enggak mau tidur sama gue, nih?" godanya.

Andika mendengus. "Kenapa lu selalu aja suka goda-godain gue?"

"Karena aku ini istri yang baik. Istri yang baik harus pintar menggoda sebelum suaminya tergoda sama wanita lain," jawab Amira sambil mengedipkan mata nakal.

Andika mencibir. "Pembohong. Kalau gue deketin juga paling-paling lu tampar gue."

"Belum juga dicoba, udah takut duluan," balas Amira cepat.

Dengan santainya, Amira mengangkat kakinya yang jenjang dan mulus ke atas kasur, lalu perlahan membuka beberapa kancing piyamanya.

Andika langsung menoleh ke arah lain. "Jangan coba-coba godain gue. Gue enggak tertarik."

"Ya udah kalau nggak mau. Tapi awas ya... nanti kalau lu yang pengin, gue enggak bakal ladenin," ancam Amira sambil tersenyum nakal.

"Tidak akan!" jawab Andika dengan penekanan, meski suaranya sedikit gemetar.

Amira tertawa kecil, lalu merengek manja, "Sayang... kelonin aku dong. Biasanya di rumah, ibu yang ngelonin. Kalau nggak dikelonin, aku suka ngorok lho."

Andika memutar bola matanya. "Orang gila. Gimana kalau lu hamil, hah? Ogah gue."

Amira malah semakin berani. "Ya bagus dong! Anak gue lahir langsung dapat warisan. Langsung jadi orang kaya! Daripada lu rebutan warisan sama paman lu, mending kita buat anak sekarang."

Andika memegang dahinya, frustrasi. "Lama-lama lu makin stres!"

"Sayang," panggil Amira manja.

"Apaan sih lu?" dengus Andika.

Tiba-tiba Amira merengek, "Hiks... hiks... hikss..."

Andika menoleh, kaget. "Kenapa lagi lu nangis?"

"Inget Bapak... Biasanya sebelum tidur, aku selalu lihat Bapak dulu, atau minimal telepon," ucap Amira, matanya berkaca-kaca.

"Ya udah tinggal telepon aja. Apa susahnya?" balas Andika setengah malas.

"Ibu nggak aktif nomornya," jawab Amira cemberut.

Andika menghela napas panjang. "Masa gua harus telepon direktur rumah sakit buat cari tahu?"

"Enggak usah... Sini, deketin. Kali aja lihat muka lu bisa bikin aku ngantuk," rayunya.

"Lah, lu kira gua baby sitter lu apa?" Andika melotot.

"Pelit... Ya udah, gua mau nangis sampai pagi," ancam Amira.

Hening. Andika bersikap bodo amat.

Dalam hati, ia menggerutu, "Ngoroknya aja udah menggelegar, apalagi kalau nangis."

Tak tahan, Andika akhirnya loncat ke kasur, tidur di samping Amira.

"Nih, liatin muka gua," katanya jutek.

Amira cekikikan. "Hehe... Muka lu jelek."

Amira menyandarkan tubuhnya ke dada Andika.

Andika dag-dig-dug.

"Kayaknya gue denger dangdutan," ucap Amira.

"Telinga lu kesasar ke orang hajatan tadi," balas Andika.

"Ini loh, dada lu dangdutan. Lu gemetar, ya? Katanya, kalau seorang laki-laki dadanya dag-dig-dug saat deket sama cewek, itu tandanya suka. Apakah lu suka sama gue?"

"Enggak..."

"Suka..."

"Enggak... Enggak!" bantah Andika keras.

"Hehe, lu lucu juga kayak badut."

"Udah, tidurlah. Besok banyak yang harus ku kerjakan," ucap Andika, berusaha mengalihkan suasana.

Amira terus membelai dada bidang Andika.

Andika merasa nyaman.

"Kamu lelah, ya?" tanya Amira lembut.

"Iya..." jawab Andika.

"Lelah ngadepin gue apa lelah rebutan warisan?"

Andika menghela napas. Menghadapi Amira memang melelahkan, tetapi jujur saja, Andika menikmatinya.

"Jadi lu ternyata nggak enak, ya? Di satu sisi lu harus berbakti pada ibu lu, di sisi lain lu harus menjaga keutuhan keluarga. Semua orang nggak ada yang ngerti maksud lu. Lu masih saja dianggap anak kecil yang harus nurut, padahal kadang kala lu sendiri nggak menginginkannya. Lu benar-benar kehilangan jati diri lu."

Andika kembali menghela napas. Entah kenapa, apa yang dikatakan istri kontraknya itu terasa begitu benar. "Gue juga nggak ngerti. Sejak kecil, gue sudah didoktrin sama ibu gue buat berhati-hati sama orang, tapi bokap gue malah mendoktrin gue buat percaya sama orang. Katanya, kalau kita baik, nggak akan ada yang nyakitin kita. Bokap gue sangat sayang sama Paman Bagas, meskipun Paman Bagas cuma anak angkat. Paman Bagas orang yang cerdas, perusahaan jadi lebih maju karena kecerdasan Paman Bagas. Paman Bagas juga sangat dekat sama bokap, sampai pas bokap mau meninggal, dia berwasiat pada Paman Bagas supaya jaga gue. Makanya, gue nggak mau ibu itu ribut terus sama Paman Bagas. Gue cuma mau mereka hidup damai, tapi mereka selalu aja bertengkar. Bahkan gue rela nggak mau jadi pewaris asal hidup damai. Tapi ibu kayak paranoid. Gue tahu ibu mau melindungi gue, tapi menurut gue ibu terlalu over."

Andika menarik napas panjang sambil lihat ke arah Amira. Andika rasanya pengen mencekik Amira dari tadi dia cerita , ternyata Amira udah tidur, dan tidur dengan tenang tanpa mengorok.

Andika tersenyum melihat wajah tenang Amira. Ada wanita cantik di dekatnya yang bersandar pada bahunya, namun Andika merasa tidak bisa berbuat apa-apa. Dia masih memegang komitmen bahwa Amira hanyalah istri kontrak. Andika mengakui bahwa sejak menikah dengan Amira, hidupnya jadi lebih berwarna. Sebelumnya, semuanya terasa monoton, namun Amira membawa sesuatu yang berbeda—meski seringkali emosinya meledak-ledak, kadang galak, kadang cengeng, dan seringkali menyebalkan.

Bianka, di sisi lain, adalah sosok yang cantik, elegan, dan cerdas dalam berbisnis. Itulah sebabnya Andika jatuh cinta pada Bianka. Namun, Amira berbeda. Meskipun kadang-kadang membuatnya kesal, Andika merasa ada sesuatu yang tak bisa ia jelaskan di dalam hatinya. Perasaan itu makin menguat setiap kali dia melihat Amira.

Andika membelai rambut Amira dengan lembut. Rasanya, dia ingin sekali mencium Amira, namun perasaan itu segera menghilang saat Amira semakin mengeratkan pelukannya ke dada Andika. Dalam keheningan itu, Andika memegang tangan Amira, merasakan kedekatan yang belum sepenuhnya dia pahami. Tangan Andika beralih ke dada dirinya, merasakan detak jantung yang kencang, seolah-olah mengikuti irama yang tak terkendali.

Benar saja, jantungnya berdetak lebih cepat, seperti sedang "dangdutan" yang tak bisa dihentikan. Andika menghela napas panjang. Ada wanita halal yang dekat dengannya, namun dia tidak ingin menodai hubungan ini. Dia merasa belum tahu dengan pasti perasaan dirinya terhadap Amira, maupun perasaan Amira yang sebenarnya. Terkadang, Andika merasa bingung dengan apa yang dia rasakan, namun satu hal yang pasti, dia harus berhati-hati dalam melangkah, karena belum sepenuhnya jelas apa yang ada di antara mereka.

dan akhirnya mereka tidur bersama sampai pagi walau Andika hanya dipeluk oleh Amira, dan Amira malam ini tidur dengan tenang,ntah nyaman karena dekat Andika atau kelelahan karena habis dipenjara dua hari.

1
Osie
dan pada akhirnya yg naninu bianka n bagus/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Jar Waty
lanjut thor
ChikoRamadani
pada akhirnya bagus yang tidur dengan bianka hahhaha
kena jebakan sendiri nih...
Osie
semoga tdk ada baku hantar antara amira n alessandro..kalau ma andika moga aja amira pisah dr andika
Osie
wuuuuiihhh budi n rahayu yg nyusup..aku yg deg deg an
ChikoRamadani
oh berarti felix adalah ayah rio sekaligus bagus....
felix ini yang jadi tangan kanan oma viona yang berusaha menyingkirkan keluarga wijaya dan bagus akan dijadikan pewaris....



wah, keren nih ceritanya 👍 makin seru

lanjut dong thor...
Fasa
Lanjut kak, suka sama novel2nya
Osie
kereeeen ceritanya
ChikoRamadani
berarti di sisi oma viona pengkhianat si felix,.
dipihak allesandro ada si rio....


jadi ini semua adalah jebakan mereka yang pasti ada dalang utama nya... membuat dua kubu saling berselisih paham, semoga cepat terbongkar...


kira2 siapa ya ? apa jangan2 yang disebut ayah oleh si bagus .....


lanjut dong thor❤️
Fasa
Lanjutkan, semoga Amura segera ketemu
ChikoRamadani
kan benar si felix pengkhianat...

allesandro tidak tahu kalau amira anaknya, tanpa disadari hasil TEs DNA sudah di sabotase....

alecia selidiki lebih lanjut tentang amira,,,
coba tes Dna ulang kembali pasti 99,9%.
kalea rizuky
bkin cerai donk
ChikoRamadani
oma viona dalam bahaya ...
siapa yang disebut bagus adalah ayah???

setiap kesalahan yang mengenai oma viona pasti dicuragai allesandro....

benarkan sudah disabotase hasil Tes DNA milik amira....

semoga secepatnya terbongkar kebusukan mereka....
kalea rizuky
mksdnya gmna
kalea rizuky
tes DNA ma bapak lo lah
ChikoRamadani
wah tidak ada kecocokan, hilang sudah nyawa mereka berduaa....
ChikoRamadani
sepertinya cocok, tapi setelah itu bakalan terungkap dari awal sampai akhir tentang asal-usul amira....



tapi kenapa yah oma viona selalu menuduh allesandro setiap ada masalah perusahaan? dan bagaimana nasib andika selanjutnya
ReGaya Craft
hamdew amiraaa... ibu nomor sekian yg penting atm berjalan/Facepalm//Facepalm/
SOPYAN KAMALGrab
aku belum update bab ka
Ninik
kayaknya ini kemaren dah aku baca y bab ini kok muncul lagi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!