FRIEND END 2

FRIEND END 2

01

HAPPY READING 🥰🥰🥰

,

,

,

,

,

......................

 Tiga tahun telah berlalu,

Semenjak Kepergian Ardila kini Nesti bagaikan wanita yang tidak punya hati dan perasaan

"Maafkan saya nona boss saya akan mencoba untuk mengecek nya kembali,,!" Ucap salah satu karyawan dengan expresi takutnya

"Tidak perlu,,!! Sekarang bereskan semua barang-barang mu dan segera pergi dari kantor ku,,!!!" Ketus Nesti dengan tatapan mautnya

"Maafkan saya nona „tolong jangan pecat saya,, saya Sangat membutuhkan pekerjaan ini nona,,!" Tangis karyawan tersebut dengan berlutut di depan meja Nesti.

Nesti hanya diam Seakan tidak peduli dengan nasib karyawan tersebut dan menekan kasar tombol telepon yang ada di atas mejanya.

("Keruangan saya sekarang,,!!,," Satu ucapan kata yang membuat Nesti langsung mematikan panggilan nya

"Nona,, aku mohon nona boss,, beri saya satu kali kesempatan untuk memperbaiki pekerjaan saya nona,,!" Mohon karyawan tersebut namun Nesti sama Sekali tidak mengindahkannya.

CEKLEK (Suara pintu terbuka)

"Ada apa nona boss memanggil saya,," Ucap salah satu pria yang berpenampillan bak seorang security

"Bawa dia keluar sekarang,,!" Sahut Nesti dingin tanpa menghentikan aktivitas mengetik nya hingga membuatnya karyawan tersebut semakin panik

"Nona,, saya mohon maaf kan saya nona,,!!!" Teriak Karyawan tersebut yang langsung di seret ke arah luar ruangan Nesti dan menutup kembali pintu dari arah luar ruangan.

Nesti mengangkat kembali lagi pandangan nya dan memperhatikan Pintu yang Sudah tertutup dengan tatapan dingin nya.

Stelah itu Nesti menurun kan pandangannya ke arah Bingkai Poto yang ada di atas meja nya

"Kenapa semua orang selalu membuat ku marah Bunny,,? Cekzz andai kamu ada Disini mungkin kekesalan ku akan sedikit berkurang,, saat ini aku merindu kan pelukan mu bunny,, aku harap kamu tidak marah padaku,, karena aku Harus kembali memecat salah satu karyawan ku,, karena dia tidak bekerja dengan teliti dalam mengecek pengeluaran dan pemasukan perusahan,," Ucap Nesti dengan mode cemberut nya

"Hufftt aku sungguh sangat lelah bunny,,!" Keluh Nesti dengan menyenderkan kepalanya di atas meja

"Aku tidak akan bosan-bosan untuk mengatakan Kalau aku masih sangat mencintaimu bunny,, aku benar-benar merindukan mu Ardila,," Sambung Nesti dengan memeluk bingkai foto tersebut dan meletakkan satu tangan nya di atas meja sebagai penopang kepala hingga akhirnya Nesti memejamkan mata nya.

Satu jam kemudian Muon yang masih setia bekerja di perusahaan Nesti mulai memasuki ruangan Nesti dengan membawa beberapa bekal untuk sarapan siang .

CEKLEK (Suara pintu terbuka)

Muon melangkah masuk kedalam ruangan Nesti dan mendapati Nesti yang masih terlelap dengan satu bingkai Poto di pelukan nya hingga membuat Muon memberhentikan langkah nya.

"Nesti,,?" Ucap Muon dalam batin dengan tatapan sedih dan mata berkaca-kaca

"Sampai kapan kamu akan terus seperti ini Nesti,, hati ku juga hancur melihat mu yang Terus terpuruk dalam situasi ini,," Sambung Muon dan segera menghapus air mata nya dengan melangkah kembali.

Nesti yang mendengar langkah heals Muon segera sadar dari tidur nya.

"Hmmp Muon,,?" Lenguhan Nesti dengan menarik kembali kepalanya dari atas meja

"Oh hey Nesti,?" Sahut Muon dengan senyum paksa nya

"Ada apa,,?" Sahut Nesti datar sembari memperbaiki rambut nya

"Ini,, seperti biasa aku membawa kan mu makan siang,,!" Jawab Muon yang segera berjalan kearah sofa yang tersedia di dalam ruangan Nesti

"Berapa kali lagi aku harus katakan pada mu,, kau tidak perlu repot-repot untuk ini semua,,?"

"Sudah,, kau jangan ngoceh terus,, ayo bergabung kesini,,!" Celetup Muon sembari membuka satu persatu makanan nya.

Nesti memicing kan mata nya Dengan membuang nafas panjang nya dan segera berdiri dengan melangkah malas ke arah Muon.

"Ini milk tea Boba dengan gula 100%,, dan ini salmon kesukaan mu,,!" Nesti segera duduk di samping Muon dan mengambil satu cup milktea Boba dan langsung menyeruput nya.

"Oh ya,,malam ini kita akan pergi ke tempat Nafisa,, karena dia mau kita semua hadir untuk merayakan ulang tahun anak nya,," Sahut Muon sembari memakan makanan nya

"Maaf tapi sepertinya aku tidak bisa bergabung dengan kalian semua,,!" Ucap Nesti dengan tatapan kosong sembari terus menyeruput minuman nya.

"Oii,,apa kau akan terus seperti ini,,!!!"

"Bukan urusan mu,,!!"

"Nesti,,? Sampai kapan kau Akan terus mengucilkan diri seperti ini,, kami semua merindu kan mu Nesti,,!"

"Sudah aku katakan bukan urusan mu,,!!!" Ketus Nesti dengan tatapan tajam nya.

Muon meletakkan kembali makanan nya dan memegang satu pundak Nesti.

"Nesti,,? Aku mengerti perasaan mu,, tapi kamu harus bangkit dan move on dari ini semua,, ini sudah tiga tahun lebih semenjak kepergian p'ardila,, aku yakin p'ardila juga menginginkan mu untuk bahagia Nesti,,!"

"Bagaimana aku bisa bahagia,,? Sedangkan kau tahu kebahagiaan dan semangat ku cuma bersama Ardila,, jika kau ingin aku bahagia,, bisakah kau menghidupkan nya kembali untuk ku,,!!!!!"

PAK (satu tamparan Muon melayang di pipi Nesti)

"Nesti,,???" Bentak Muon hingga membuat Nesti menurunkan pandangan dengan tatapan penuh kesedihan tanpa peduli dengan tamparan yang dia terima.

"Nesti aku mengerti perasaan mu,, tapi masa depan mu masih panjang,, jangan menghukum diri mu seperti ini,, ayo bangkit,,aku akan membantu mu untuk menatap dunia kembali Nesti,,!" Sambung Muon dengan nada bergetar dan mata berkaca-kaca.

Nesti tidak menjawab air mata matanya seketika jatuh dan membasahi cup milk tea nya tanpa Isakan dan tangisan Muon yang melihat expresi Nesti seketika membuat nya menyesal dan menurunkan tubuh nya dengan berjongkok di bawah Nesti duduk Muon meraih kedua tangan Nesti.

"Maafkan aku Nesti,, aku tidak bermaksud membuat mu bersedih seperti ini,, aku hanya ingin kau cepat bangkit kembali,, apa kau tidak kasihan pada Daddy dan mommy mu,,?" Ucap Nesti sembari menghapus air mata Nesti.

Nesti tidak menjawab sedangkan air mata nya terus mengalir tanpa Isakan dan tangisan lebih tepat nya membeku seribu bahasa.

"Oke kalau kau tidak mau,, aku tidak akan memaksa mu lagi,, dan jangan seperti ini,, kau membuat ku ikut hancur karena kondisi mu sekarang Nesti,,!" Ucap Muon sudah sudah kuat lagi menahan air matanya dan meraih tubuh Nesti kedalam pelukan nya.

"Maafkan aku Muon,, tapi sampai hari ini aku belum bisa terima Atas Kepergian istriku Muon hiks hiks hiks". Tangis Nesti pecah

"Aku mengerti,, aku tidak meminta mu untuk melupakan p'ardila,, aku hanya ingin kau bangkit dan menerima kenyataan ini Nesti,,". Ucap Muon dengan menarik kembali tubuh Nesti dan menghapus air mata Nesti.

"Hiks hiks aku sudah mencoba nya Muon,, namun aku tetap tidak bisa,, bayangan nya Terus menghantui aku,, aku tidak bisa melupakan senyum dan canda tawa nya Muon,, semua tentang nya terus menghantui aku,, dan aku tidak bisa melupakannya,, karena Sampai hari ini aku masih sangat mencintai nya Muon,,"

"Iya aku mengerti,, sudahi kesedihan mu,,aku akan selalu ada untuk mu,, dan siap mendengar curhatan dan kesedihan mu,, namun kamu jangan egois seperti ini Nesti,, lihatlah Daddy dan Mommy mu begitu hancur melihat keterpurukan mu,, setidak nya jadikan lah kedua orang tua mu untuk semangat hidup mu, aku merindukan Nesti kami yang dulu,,"

"Aku mohon Nesti,, ayo bangkit dari keterpurukan mu ini,, kami semua akan selalu ada untuk mensupport mu Nesti,,!" Sambung Muon

"Baiklah aku akan datang di hari ulang tahun anak Nafisa,, tapi sebelum nya aku harus menemui istri ku dulu,,"

"Hmmp ya,,dan aku akan menemanimu,,!"

,

,

,

Di sore hari nya Nesti yang kini sudah tiba di makam Ardila dengan membawa kan seikat bunga tulip dan di temani oleh Muon Nesti berjongkok dan mengganti bunga yang kemarin dia berikan dan diganti dengan seikat bunga tulip yang baru dan masih segar.

"Hey Bunny,,?? Lihatlah aku datang kembali,,!" Ucap Nesti dengan senyum hangat nya sembari mengusap bingkai foto Ardila yang terlihat terus awet karena Nesti selalu mengganti nya seminggu sekali.

Sedang kan Muon hanya berdiri di samping Nesti dengan terus memperhatikan Nesti dengan tatapan iba nya

"Bunny,,? Aku ingin bercerita padamu,, semalam aku kembali bermimpi tentang mu,, aku bermimpi kamu datang kembali dan memeluk ku dengan erat,, dan itu seperti sangat nyata,,! Atau kamu juga sedang merindukan ku dari atas sana,,??"

"Entahlah Bunny,, tapi aku selalu berharap mimpi ku itu menjadi kenyataan,,!" Ucap Nesti dengan senyum penuh harapan membuat Muon semakin luluh.

"Maaf aku tidak bisa lama-lama Disini,, karena aku Harus menghadiri acara ulang tahun anaknya Nafisa,!" Sambung Nesti dengan wajah cemberut nya

"Aku pergi dulu,, tapi kamu jangan bersedih karena besok aku pasti akan kembali lagi untuk menemui mu,, aku akan selalu mencintaimu Bunny,,!" Ucap Nesti dengan mengecup bingkai Poto tersebut .

Di rasa cukup Nesti segera berdiri dengan melambaikan tangan nya ke arah makam Ardila dan langsung pergi meninggalkan lokasi pemakaman

,

,

,

,

,

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!