Valerie Zionathan. Seorang gadis cantik yang menarik, meskipun memiliki kekurangan karena matanya yang buta karena kecelakaan yang terjadi padanya, kecelakaan yang di sebabkan oleh seorang pemimpin organisasi mafia yang sangat terkenal kejamnya, Gabriel Smith, putra sulung dari Gerald Smith dan Celine Smith.
Kesialan Valerie tidak sampai di kebutaan matanya saja, tetapi dia juga mendapatkan kesialan lain, harus di jodohkan dengan Gabriel untuk melunasi hutang keluarganya, Gabriel sangat membenci wanita, beginya wanita sangat merepotkan. Apakah setelah menikah akan menjadi perubahan untuk Valerie dan Gabriel.?
Ini kelanjutan kisah Gabriel putra Gerald di novel berjudul. [ Istri Kontrak Sang Mafia ]
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Incy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18
“Jangan menatapku seperti itu Val, apa kamu sudah bosan memiliki mata? Kalau kamu sudah bosan aku akan mencongkelnya" Ucap Gabriel mengalihkan pandangannya karena merasa gugup, entah sejak kapan seorang Gabriel Smith bisa gugup seperti ini hanya di tatap oleh Valerie.
Vale langsung menutup matanya. “Jangan, aku baru saja bisa melihat dunia dan ketampanan wajah suamiku" Jawab Vale dengan suara manja.
Valerie sudah menceritakan semuanya kepada sang suami, jika kedua orang tuanya lah yang mencarikan donor mata untuk dirinya dan menemani pemeriksaan sampai operasi.
Gabriel tidak marah tetapi juga tidak mengucapkan terimakasih, dia hanya kesal kepada pria tua itu yang mendahuluinya menjadi pahlawan untuk istrinya, padahal Gabriel juga sudah menemukan orang yang mau mendonorkan matanya.
Dan yang membuatnya lebih kesal adalah bukan dirinya yang menjadi orang pertama yang di lihat oleh Valerie, melainkan keluarganya, terlebih Noah juga ikut menemani istrinya operasi.
“Noah juga tampankan?" Celetuk Gabriel.
Vale mengangguk dia tidak ingin berbohong dan menjadi perempuan munafik, Noah memang tampan. melihat istrinya mengangguk Gabriel berdecak kesal.
“Perempuan memang seperti itu, tidak cukup dengan satu pria tampan" Gumamnya namun Vale masih bisa mendengarnya.
Vale terkekeh geli. “Cemburu?"
Gabriel melirik sekilas. “Omong kosong macam apa yang sedang kamu tanyakan?, meskipun kamu memuji Noah tampan dia tidak akan tertarik dengan perempuan kurus seperti mu" Kesalnya mencemooh sang istri.
Vale mengangguk pelan ucapan suaminya memang benar, tetapi dia kembali teringat ucapan Kimmy. “Tapi sejak di rumah sakit dan di mansion Mommy, Noah selalu memandangku tanpa berkedip" Ucapnya.
Gabriel mengenalkan kedua tangannya. “Itu bukan karena dia menyukaimu, tetapi karena heran melihat perempuan aneh seperti mu" Ketusnya.
Daniel yang sejak tadi mendengar perdebatan sepasang suami istri itu hanya menggeleng sembari melanjutkan pekerjaan nya.
“Ngomong-ngomong aku tidak melihat Liana sejak kalian kembali? kemana dia?" tanya Vale penasaran lantaran dia belum melihat kehadiran perempuan yang mengajaknya bersaing itu.
Danie melirik Gabriel yang santai seakan tidak perduli dengan pertanyaan istrinya. “Liana dia.. "
“Sudah mati, Daniel yang membunuhnya karena tidak bisa membuat adik kecilnya berdiri" Gabriel menyela kalimat Daniel, mendengar ucapan pria kejam itu, baik Vale maupun Daniel tercengang.
Vale menoleh ke arah Daniel yang menggeleng keras, sebenarnya yang di katakan Gabriel adalah kebenarannya, Liana sudah tiada tapi alasannya bukan karena tidak bisa membangunkan adik kecil Daniel.
“Kalau otakmu tidak sampai jangan di pikir kan Val, itu akan membuatmu semakin bo*h" ujar Gabriel menyandarkan tubuhnya di sofa panjang di ruang kerjanya.
Tubuhnya benar-benar sangat lelah, selama dua bulan membereskan semua kekacauan dan menormalkan kembali markasnya yang di Meksiko, bahkan lebih besar dari sebelumnya
Vale menghembuskan nafas kesal. “Gabriel, karena aku sudah bisa melihat dan berjalan dengan benar, bolehkah aku pergi jalan-jalan? Aku ingin ke taman dan aku minta uang, aku ingin belanja" Vale berucap dengan nada yang membuat Gabriel gemas. bahkan kedua matanya berkedip-kedip seperti anak kucing.
“Jika kamu bosan di rumah dan ingin jalan-jalan, pergilah ke hutan belakang, tidak jauh dari rumah kaca, ada kolam renang, kamu bisa berenang bersama buaya peliharaanku" jawabnya santai.
Daniel menyemburkan tawanya, Gabriel sekarang sangat berbeda, otaknya seakan bergeser, pria itu sering berucap kalimat yang mengundang tawa, meskipun wajahnya tetap datar tanpa ekspresi.
***
Keesokan harinya, Gabriel mengajak Vale keluar tanpa pengawal, dia ingin keluar berdua bersama istrinya, Gabriel juga ingin merasakan yang namanya kencan, hanya saja dia tidak tau bagaimana caranya.
“Gabriel, kamu membawaku kemana?" Tanya Vale melihat sekeliling sebenarnya tanpa di jawab pun Vale sudah tau jawabannya, mereka sedang berada di taman yang begitu luas.
Gabriel tidak menjawab, istrinya sudah tidak buta lagi, artinya tidak membutuhkan jawabannya, lalu dia melepaskan seatbeltnya kemudian keluar dari mobilnya.
“Kalau kamu tidak keluar akan.. "
Braak
Vale membanting pintu mobil suaminya cukup keras, dia kesal pertanyaannya tidak di jawab dan di tinggalkan di dalam mobil, memang tidak romantis si Gabriel itu.
Baru juga menggerutu Gabriel meraih tangan istrinya dan menggenggam nya, membawa Vale masuk ke taman yang begitu luas, mata keduanya di suguhkan dengan pemandangan yang menyejukkan mata.
“Gabriel, di sana ada kolam, apakah.. "
“Berenang lah kalau kamu ingin mati" selanya, lantaran yang Vale tunjuk adalah danau yang di ketahui banyak buaya liar.
“Kalau begitu aku ingin bermain Skateboard" ujarnya sembari tersenyum lebar.
Gabriel tergelak dia menatap heran sebenarnya perempuan ber IQ berapa yang dia nikahi, bagaimana bisa bermain Skateboard jika semua adalah rumput dan danau.
“Lebih baik kamu cosplay jadi monyet saja Val, banyak pohon di sebelah sana itu akan lebih masuk akal dari pada kamu ingin bermain Skateboard di rumput" ucap Gabriel sebelah tangannya menunjukkan ke arah pepohonan.
Vale kembali berdecak, lalu apa yang bisa dia lakukan di taman seluas ini, taman yang di perkirakan memliki luas 1500 hektar itu dan ribuan pohon. tetapi yang membuatnya lebih heran lagi, tidak ada pengunjung selain mereka berdua.
“Taman ini memilikku tidak ada yang bisa masuk selain keluargaku" ucapnya seakan paham dengan kebingungan Vale.
“Hah?" Vale terperangah.
“Butamu sudah sembuh, besok mintalah ke Pria Tua itu untuk mencarikan donor telinga"
Vale kekeh pelan, di mana ada pendonor telinga. “Maaf, aku terkejut, ternyata suamiku sangat kaya" jawabnya cengengesan.
Gabriel kembali mengajak Vale berjalan menelusuri taman, Vale hanya mengikuti langkah suaminya, sampai tiba-tiba Gabriel menghentikan langkahnya di dekat pohon yang begitu besar. sampai akarnya memiliki sela-sela untuk bersandar.
Gabriel membalikkan tubuhnya menghadap Vale, cukup lama dia menatap wajah cantik itu. “Val, aku merindukanmu" ujarnya menarik pelan tangan Vale dan membawanya masuk kedalam pelukkan.
“Kamu sudah mengatakannya sejak kemarin"
Gabriel tersenyum. “Aku tidak tau bagaimana cara mengungkapkan perasaan, tetapi aku mulai merindukanmu jauh sebelum aku melakukan perjalanan bisnis. jantungku selalu berdetak kencang ketika berada di dekatmu"
Vale terdiam dia mencerna setiap kalimat suaminya, hatinya cukup berbunga mendengar kata-kata manis itu.
“Aku juga tidak ingin jauh darimu, aku terus ingin dekat bersamamu, dan Daniel bilang, itu karena aku jatuh cinta sama kamu" Lanjut Gabriel, dia sebenarnya tidak ingin mengungkapkan perasaannya, tapi Gabriel sudah tidak bisa menahannya lagi.
Zian bilang jangan sampai kehilangan baru menyesali, lebih baik ungkapkan selagi memiliki kesempatan.
“Aku juga sepertinya sudah jatuh cinta dengan mu" jawabnya dengan pelan. mendengar itu Gabriel tersenyum senang, jawaban Vale sesuai keinginannya. Tidak banyak pertanyaan lagi, Gabriel langsung memberikan kecupan kecil di bibir mungil Vale.
Bersambung.
saling dukung ya kak😁
Isin yaa