TWO In ONE

Setelah melalui jalan yang panjang, akhirnya Kami tiba di pantai macupe,

Aku dan bella lantas bergegas pergi untuk melanjutkan perjalanan kami, menuju tujuan kami selanjutnya.

"Terimakasih telah mengantar kami tuan"

Ucapan ku untuk pengemudi kapal cepat itu.

Lantas ia langsung bergegas pergi dengan kapal cepat nya.

"Aaakkkkkkkhhhhhhhhn,,,,, "

Dengan nada yang manja.

"Akhirnya kita bisa mengakhiri perjalanan sulit itu".

Bella seperti terbebaskan dari sebuah beban yang sangat berat.

Lantas aku melanjutkan langkah ku menuju petugas dermaga pantai,

" Selamat siang tuan".

Sapa petugas itu kepadaku,

"Sepertinya kalian berdua datang dari tempat yang jauh".

Aku sadar bahwa dermaga itu bukan dermaga resmi, karena saat kami tiba, mereka tidak memeriksa kelayakan passport kami.

Tidak salah lagi, kami tiba di dermaga ilegal.

" Bella, jangan jauh jauh dariku, firasat ku kurang baik".

Lalu aku berbicara dengan petugas dermaga itu, mencoba bernegoisasi soal perjalanan ku dengan bella.

"Aku adalah rekan james, aku harap anda tidak Mempersulit kami berdua"

Ucapku dengan nada yang datar.

Petugas itu lantas mengerti maksudku, sehingga ia tidak mencoba untuk memanfaatkan situasi itu.

"Ikuti aku tuan"

Ia mengajak ku ke suatu ruangan,

Di dalam ruangan itu, aku bertemu dengan seseorang, yang terlihat sangat tegas dan Berwibawa.

"Kemana tujuan anda? "

Tanpa basa basi ia langsung bertanya kepadaku.

"Tujuan kami adalah nigeria, kami tidak membutuhkan pemandu, kami hanya membutuhkan sebuah kendaraan yang bisa mengantarkan kami  mencapai nigeria".

Terangku menjelaskan nya kepada pria itu.

" Kalian pengunjung gelap bukan?"

Tanya nya kepadaku, yang langsung tahu, mungkin karena aku berkaitan dengan james.

"Aku memberi mu saran, sebaiknya kau melewati jalur pantai menuju somalia hingga maroko, jalur itu lebih aman bagi para warga ilegal seperti kalian".

Ucap nya memberikan ku arahan.

Lalu pria itu memberikan ku satu unit SUV ford Everest.

Dengan harga yang fantastis, jika di rupiahkan, maka senilai 3 milyaran rupiah.

Karena aku tidak memiliki uang sebanyak itu, aku menghubungi feron.

"Feron, kau dengar aku? ".

Feron terkejut saat aku menghubunginya, ia lantas menanyakan keadaan ku.

" Pak Arnold, bagaimana kondisi anda di sana?, apakah anda baik baik saja? "

Ucap nya dengan suara yang panik.

"Aku baik baik saja, saat ini aku sedang ber expedisi melalui jalur darat, karena kami mengalami trouble di lautan, aku dan bella berkeliaran di benua asing layak nya warga illegal, saat ini aku hendak membeli sebuah mobil, bisakah kau bantu? "

Aku menceritakan keadaan ku yang sangat darurat itu kepada feron.

"Pak Arnold, apakah aku harus mengirim bala bantuan kesana segera, untuk menjemput kalian? "

Tegas feron di dalam telpon itu.

"Tidak bisa, misi kita belum tuntas, kau kirim uang sebanyak 5 milyar, sebagai ganti nya, kau bisa menjual Mustang milikku yang ada di apartemen".

Ucapku kepada feron.

Lalu feron dengan sigap mengurus Keuangan yang aku butuhkan itu.

Setelah menerima kiriman dari feron, aku langsung membeli ford everest itu,

Dan melanjutkan perjalanan kami melalu lintas pesisir.

"Tuan, ketika anda tiba di Somalia, katakan kepada mereka, bahwa kau adalah rekan Victor".

Ucap pria itu kepadaku.

Dan aku mengiyakan isyarat nya.

Berjam jam kami melewati jalur itu dengan sebuah mobil, sampai kami tiba di kota darussalam.

Di kota itu kami berhenti dan beristirahat.

"Waaahhhhhhhh,,,,,, pantai!!!!!!!!!!!"

Ucap bella ketika melihat pesisir pantai yang indah.

Sikap manja dan kekanak-kanakan nya itu mulai kambuh lagi, ia seperti merasa aman seolah sedang tidak terjadi apa apa.

"Arnold, hmmmm kita cari villa yang dekat dengan pantai lagi kan,,,,??? "

Ucapnya yang gila pantai itu.

Lalu kami memasuki villa di pinggiran pantai itu,

"Bella, untuk kali ini, kau yang akan membayar administrasi nya,"

"Hah?, ".

Bella seperti terkejut, dan mengerutkan dahi nya.

" Baiklah, kalau begitu, kami memesan satu kamar ya mba"

Ucap nya kepada wanita penjaga meja resepsionis di sana.

Ahhhhhhh,,, sudah ku duga. Dia sangat perhitungan.

Kami memasuki kamar villa, terdapat sebuah tv di sana.

Bella  sedang sibuk merapikan pakaian nya, sedangkan aku menyalakan tv, dan muncul lah berita terkini, terkait benua afrika.

Somalia sedang sangat kacau, mereka semua mengalami krisis ekonomi,  para warga somali merupakan pekerja kapal di kapal perompak.

Ketika para bajak laut telah di basmi pemerintah, maka mata pencaharian mereka telah hilang.

Aku berfikir saat itu juga, bagaimana cara kami melewati Somalia, jika keadaan di sana sangat lah darurat.

Bella membuat kopi hangat untuk ku, ku raih kopi itu, dan aku beranjak pergi menuju balkon.

"Arnold, jika kau sudah selesai dengan kopi mu, kembali lah kemari, di luar sangat dingin bukan?, istirahat lah bersama ku di kamar ini"

Ucap nya yang hendak berbaring.

"Iya"

Singkat padat jelas, aku tetap duduk di balkon villa.

Memikirkan rencana apa yang harus aku kerjakan demi melewati Somalia.

Rasa kantuk mulai menyerangku, dan aku Tertidur di balkon villa.

"Arnold,,,,,, Arnold,,,,,, Arnold,,,,,, "

Terdengar suara bella membuyarkan mimpi ku pagi itu.

Aku terkejut, bella sudah ber bikini,

"Bella,,,, kau,,,,, ini masih sangat pagi, kau lihat matahari belum terbit sepenuhnya".

"Arnold, mandi air laut, di saat fajar itu bagus loh untuk kesehatan, apalagi akhir akhir ini perjalanan kita membuat kesehatan kita menjadi terganggu, ayolah cepat bergegas pergi dengan ku".

Dengan memaksa ia menarik ku menuju pantai, air laut terasa sangat dingin.

Kami kembali ke villa setelah bella puas dengan main nya,

Aku menemukan sebuah majalah, terpampang foto seorang pria kulit hitam.

Nama nya wright, orang itu merupakan orang nomor satu di Somalia, dia adalah kepala perompak.

Saat aku cek di sosial media, nama nya berseliweran di media, dia cukup terkenal dan di segani di Somalia.

Akhirnya aku menemukan alasan untuk bebas dari Somalia.

"Bella, kau baca ini, dan kau cari tahu tentang dia, "

Ucapku kepada bella, lantas aku melanjutkan tidurku.

Bella mulai mengutip seluruh data Wright, alhasil bella menemukan  satu hal yang menjadi kelemahan nya, wright seorang penggila wanita.

"Oke, kita lanjutkan perjalanan kita menuju Somalia, kau tahu kan Bella, apa tugasmu? "

Bella Cemberut, sepertinya sangat kesal dan ngambek.

"Tega tega nya kau menjadikan aku umpan untuk pria bejad seperti itu"

Tegas nya sangat marah.

"Bella, ini demi misi"

Ucapku menenangkan nya.

Kami memacu mobil ford everest itu dengan kecepatan tinggi, hingga berhari hari  tibalah di pintu masuk Somalia.

Beberapa penjaga itu menghalangi kami, lengkap dengan laras panjang,

Lantas aku dan bella tetap tenang di dalam mobil kami.

"Kalian bukan penduduk asli Somalia"

Katanya ketika melihat kami.

Aku menjawab dengan tetap tenang,

"Aku adalah tamu wright".

Lalu kedua orang itu saling bertatap, dan mempersilahkan kami memasuki wilayah somalia.

" Mereka membiarkan kita lewat hanya karena nama wright, sekuat itu nama nya di Somalia "

Ucap bella yang takjub.

"Jangan senang dulu bella, somalia sangat luas, kita tidak tahu apa yang ada di depan kita"

Sembari terus memacu mobil itu dengan cepat.

Lalu kami berhenti di sebuah jalanan yang sepi, gurun yang luas dan sepi.

" Apakah kita tersesat arnold? "

"Tidak, kita hanya menjauhi jalur pantai, akan tetapi, jika di depan sana tidak ada kehidupan, kita akan sulit melanjutkan perjalanan ini"

Aku yang sedang memikirkan solusi dalam situasi itu.

"Kita berada di Ufurow,"

Aku mengaktifkan Navigation untuk menuju jalur pantai.

Dan mulai memacu kembali kendaraan itu.