Aluna Givana , seorang gadis cantik yang malang, dia harus bekerja paruh waktu untuk membiayai kehidupannya, kedua orang tuanya tidak tau dimana karena semenjak kecil dia ada di panti, saat Aluna hendak berjalan pulang setelah bekerja seharian, ia tertabrak mobil yang melaju dengan kencang dari belakang, membuat dirinya tidak terselamatkan. lalu saat bangun dia mendapati dirinya berada di brankar rumah sakit!?,
"kalian ciapa??" "princess" "mine!" "Lachella"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon natassya siregar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 25
"Princess. " Ucap Arkan dengan lirih nya, bahkan kini Bastian sedang di kamar nya yang kini di tempati oleh Clara dan El. El hanya menatap sekilas kemudian melongos kembali mengobrol dengan mommy nya selayaknya anak dan ibu sedang berbicara.
" Mommy kita cali daddy balu aja yuk, yang lebih tampan dan ndak cuka natain anak na gendut. " Sindir El membuat Arkan semakin tersudut kan. Bahkan kini Arkan sangat prihatin, duduk di lantai tepatnya di samping tempat tidur, melihat tawa dari anak dan istrinya namun ia tak bisa bergabung.
Gara-gara ucapan serta tindakan nya Arkan mendapatkan hukuman yang sangat berat menurut nya, bahkan jika memilih, Arkan memilih kehilangan tender nya dari pada harus di diamkan oleh kedua wanita yang dia cintai.
" Boleh juga tuh. " Jawab Clara membuat Arkan memelototkan matanya.
"Awas aja kalo cari daddy baru...." Arkan ingin bicara langsung terpotong
" Mom dengel ndak ada cualana?" tanya El
" Iya dimana itu ya?" Tanya Clara dengan ekspresi yang menjiwai, tak sia-sia Clara berkarir di dunia akting, terbukti kini bakat nya sedang di perankan bersama anak nya.
"Janan-janan ada mahkluk haluc lagi, huuuuu celem. " Ucap El sambil menutup wajahnya.
"Ohh iya kah? Mommy takut banget ya sampe-sampe mahkluk halus nya berani naik ke tempat tidur. " Sindir Clara yang melihat Arkan hendak naik ke tempat tidur.
"Udah dong maafin daddy. "Rengek Arkan
" Mommy ayo pindah kamal El, dicini ada mahkluk haluc. " El turun dari tempat tidur sedikit agak kesulitan. Arkan Ingin membantu El untuk turun tapi di tepis El , El langsung bergerak lincah membuat Arkan terkejut. Bahkan El menggelinding kan tubuh nya membuat Clara tertawa sedangkan Arkan tentu panik.
"Hiyaaa El bolo bolo. " Ujar El langsung terduduk kemudian bergoyang membuat El tertawa ngakak.
"Astaga aduh hahahahhaa. " Arkan langsung menutup mulutnya, entah syok atau apa yang jelas Arkan kini menghela nafasnya. Setiap hari selalu saja ada gebrakan baru dari El, entah itu membuat tertawa, kesal bahkan spot jantung karena melihat tingkah El yang diluar nurul.
"Ayo mommy. "Ajak El sudah berdiri, bahkan El kini merapikan baju yang tersingkap saat melakukan roll depan.
"Ahh iya ayo ayo hahaha " Clara yang masih membayangkan tertawa. Bisa kalian bayangkan, tubuh El yang bulat, menggelinding seperti bola, bahkan yang membuat tertawa adalah setelah berguling El bernyanyi dan berjoget lagu kesukaannya akhir-akhir ini.
" Kalian mau kemana?" Tanya arkan.
" Ayo mommy, buluan ihh takut ada hantu. " Celetuk El menarik lengan Clara. Arkan langsung lemas, padahal Bastian sudah mengerahkan beberapa cara agar anak nya bicara.
" Aishhhh. " Arkan mengacak rambutnya kemudian berjalan gontai ke ruang kerja. Di kamar El , terlihat Clara dan El cekikikan mengingat ekspresi daddy nya yang melas berharap El memaafkan nya. Ternyata tidak semudah itu, sepertinya El sangat kesal sekali, biasanya disogok es krim dan coklat El langsung luluh tapi sekarang El menolak nya. Iya sih El menolak, tadi menghabiskan banyak es krim dan clara sudah mewanti-wanti El untuk membatasi makanan atau minuman manis.
" Hihihi lacain, daddy langcung kayak gini. "El
Menirukan Bastian yang lemas hingga mengacak rambutnya frustasi.
" Hahahaha kamu emang anak daddy. "Celetuk Clara .
"Ndak, El anak mommy, El kan cantik pelti bidadali, maca di camain cama daddy yang puna otot. " Ucap El sambil mengangkat tangannya sambil menyingkapkan baju nya hingga memperlihatkan tangan berlemak nya.
"Tapi kan emang kamu anak daddy. " mengerjai anak bungsu nya
"Mommy." Rengek El.
" Loh, kalo bukan karena daddy kamu gaakan lahir loh. " Jelas clara.
" Ahh mommy ndak acik. " El memilih merebahkan tubuh nya di tempat tidur.
Ceklek...
" Loh mommy disini?" Tanya Kenan yang memakai baju tidur dinosaurus nya.
"Iya, mau tidur sama princess ya?" Tanya Clara
"Iya dong, tapi tumben gaada daddy?" Kenan uduk di samping Clara.
"Jangan cebut-cebut, nanti makhluk na datang. "Celetuk El membuat Kenan menatap tak mengerti.
"Lagi marahan sama daddy. " tanya Kenan
"Oh, kan tadi kan ada es krim sama coklat, princess gak makan?" Tanya Kenan.
"Ndak, El lagi malahan, mucuhan cama daddy." Jawab El menggelengkan kepala nya.
"Kenapa?'
"Daddy bilang El gendut, padahal kan El tuh gemoy. Jawab El sambil mengunyel-unyel pipi nya yang bulat.
Kenan menatap Clara, sedangkan clar hanya mengedikkan bahu nya.
" Sekarang tidur ya udah malam ini. " Ujar Clara menatap jam dinding sudah menunjukkan pukul delapan malam.
" Iya mom. " Bental El mau kelual dulu bental, janan tidul duluan. " Ucap El berusaha turun dari tempat tidur. Clara dengan sigap membantunya karena takut El Menggelinding kan tubuh nya seperti tadi. Takutnya El sakit badan berakhir tak bisa tidur nyenyak.
" Makacih mommy." "Sama-sama, emang nya mau kemana hm?" kata Clara
" Pokok na tungguin janan ikutin Lili, janan tidul duluan. "Ucap El.
"Iya iya. " Jawab Clara..
"Jangan lama ya. " Timpal Kenan.
"Oke." El keluar dari kamar kemudian berjalan ke arah kamar kedua orang tuanya.
Ceklek... El membuka pintu nya, sambil menyembulkan kepala nya.
"Ndak ada. "Gumam El. Keluar dari kamar, mata El melihat lampu hidup di ruang kerja. Kebetulan pintu tak tertutup rapat hingga El bisa sedikit mengintip.
" Ngapain ngintip?" Tanya Arkan di ruang kerja, padahal mata Arkan berfokus pada dokumen serta laptop. El l angsung tersentak, dengan polos nya El berbicara.
"Ndak ada olang, ini bukan El. "Celetuk El membuat Arkan menahan senyuman nya, apalagi dapat Bastian lihat lewat ekor matanya, El menyembulkan kepala nya.
"Oh, yasudah sana jangan ganggu. " Ucap Arkan membuat bibir Ellangsung maju.
" Dacal daddy celalu caja bikin El kecal. "Gumam El namun masih terdengar oleh Arkan .El membalikkan badanya namun belum sempat El melangkahkan kaki nya, tubuh nya tiba-tiba diangkat siapa lagi pelaku nya jika tak lain dan tak bukan adalah arkan.
" Aaaaaaa ndak boleh gitu, kaget. " El reflek berteriak, sedangkan Arkan tertawa. Tawa yang sangat mempesona, bahkan kacamata tampak masih bertengger di hidung mancung nya.
"Kenapa ngintip hm? Kangen sama daddy ya? " Goda Barkan
"Daddy DP. " Celetuk El membuat tawa Arkan semakin terdengar. Arkan langsung membawa El masuk ke dalam ruangan kerja nya.
"PD, astaga ngomong aja masih suka typo pake marah segala ke daddy." El seakan tersadarkan, meronta ingin turun dari gendongan Arkan , namun seperti nya sia-sia karena Bastian malah memeluk El.
"Jangan marah lagi, daddy minta maaf, tadi daddy fokus kerja jadi pikiran daddy bercabang. " kata Arkan
"Hem, alacan." Jawab El sambil memalingkan wajahnya, tak lupa kedua tangan nya di lipat di dada.
"Serius, makanya tadi sebagai permintaan maaf daddy, daddy bawakan es krim dan coklat kan itu kesukaan princess. " ujar arkan
" Tapi na ndak boleh banak-banak El ndak mau cakit gigi ntal ke doktel, emang na daddy mau anak na di pelikca doktel gigi?" kesal El
"Ya bagus dong, kan dokter periksa gimana kondisi gigi .El" kata Arkan
"Ahh daddy ndak acik, nih ya lagian tadi El udah makan ec klim cama mommy banak, dadi na El udah ndak boleh makan es klim." Jelas El.
"Oh begitu, yasudah nanti kapan-kapan daddy ajak ke kantor mau gak sebagai permintaan maaf? " tanya Arkan
"Emmm gimana ya?" El mengetuk-ngetuk dagu nya seolah sedang berfikir
" Boleh, tapi na daddy haluc tulutin kemauan El."
"Oke itu gampang. Mereka bertos ria, kemudian El menatap Arkan dengan mata yang berbinar.
"Daddy na El tampan. "Celetuk El.