Agnia Pricilla Dewi harus menelan pil pahit ketika sang pacar yaitu Andre,pergi meninggalkannya dengan setumpuk hutang yang ia pinjam ke lintah darat sehingga hal itu membuat kehidupan Agnia harus dikejar kejar oleh lintah darat yang menagih hutang milik Andre.
Agnia yang kesehariannya hanya bekerja sebagai pelayan disebuah restoran,merasa tidak mampu untuk melunasi hutang milik Andre.
Hingga suatu ketika, restoran tempat Agnia bekerja didatangi oleh Arkan Farrel Arganta, seorang duda kaya yang dibuat tergila gila oleh Agnia.
Arkan pun lantas menawari Agnia untuk mau menjadi teman tidurnya dengan iming iming gaji dua ratus juta.
Akankah Agnia menerima tawaran Arkan untuk menjadi teman tidurnya? Meskipun taruhannya adalah ia akan kehilangan kesuciannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sylvia Rosyta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10
Agnia merasa terkesan dengan kata-kata Arkan. Ia tidak tahu apa yang akan terjadi kepada mereka selanjutnya.
Agnia mengambil kunci dari dalam tasnya lalu membuka pintu kontrakannya untuk mempersilakan Arkan masuk ke dalam kontrakannya.
"Silakan masuk,pak Arkan," kata Agnia dengan senyum.
Arkan memasuki kontrakan Agnia,kedua matanya terlihat memandang sekeliling ruangan sebelum kembali fokus pada Agnia.Arkan berjalan mendekati Agnia dan membuat tubuhnya semakin dekat dengan wanita itu.
"Apa yang sedang pak Arkan lakukan?" tanya Agnia saat ia merasakan denyut jantungnya berdegup kencang.
Tanpa menjawab pertanyaan dari Agnia, Arkan segera mendorong tubuh Agnia ke dinding dengan lembut. Ia mengunci tubuh Agnia dengan kedua tangannya di kedua sisinya. Agnia merasa terkejut karena tindakan Arkan yang begitu tiba tiba itu, namun juga merasakan kehangatan dari sentuhan Arkan.
"Apa yang sedang anda lakukan,pak Arkan?" tanya Agnia dengan napasnya yang terengah-engah.
"Aku ingin kembali melakukan apa yang kita lakukan kemarin malam,Aku tidak bisa berhenti memikirkan kamu, Agnia." jawab Arkan dengan suaranya yang lembut, dan matanya yang berkilau dengan keinginan.
Agnia merasa bingung dan tergila-gila. Ia tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan Kedekatan yang terjalin diantara dia dan Arkan, kedekatan itu membuat Agnia lupa akan segalanya.
"Pak Arkan, aku...," katanya, terhenti karena kekurangan kata-kata.
Agnia mencoba berbicara, namun Arkan segera mendaratkan jari telunjuknya di bibir Agnia,dan membungkam perkataannya.Sentuhan lembut tersebut malah membuat perasaan Agnia semakin gelisah dan berdebar-debar.
"Aku tidak ingin mendengar kata-katamu sekarang, Agnia.Saat ini aku hanya ingin merasakan kamu." kata Arkan dengan suaranya yang lembut, dan matanya yang berkilau dengan keinginan.
Arkan menghujani bibir dan leher Agnia dengan ciumannya yang kuat.Agnia berusaha untuk membuat Arkan menjauh darinya,namun tubuhnya terjepit di antara dinding dan tubuh Arkan yang kuat. Ia merasa lemah dan tidak berdaya.
"Akan ku buat kamu merasakan sesuatu yang pernah kita rasakan sebelumnya,Agnia." bisik Arkan di telinga Agnia.
Agnia merasa terjebak dalam badai emosi. Ia tidak tahu apa yang harus dilakukan. Sebagian dari dirinya ingin menolak, namun sebagian lainnya ia ingin menyerah pada keinginan Arkan.
Agnia menarik tangan Arkan,dan berusaha untuk melepaskan diri dari pelukannya.
"Tunggu,pak Arkan. Jangan di sini," kata Agnia dengan napasnya yang terengah-engah dan membuat Arkan memandang Agnia dengan mata yang berkilau.
"Memangnya apa yang salah?" tanya Arkan dengan suara lembut.
"Tetanggaku,aku tidak ingin mereka melihat apa yang sedang pak Arkan lakukan kepada saya" jawab Agnia yang kini membuat wajahnya memerah.
Arkan tersenyum dan mengikuti Agnia ke dalam kamar. Begitu mereka berdua berada di dalam kamar, Agnia segera menutup pintu dan mengunci pintu kamarnya rapat rapat.
"Aku menginginkanmu,Agnia.Aku tidak bisa menunggu lebih lama lagi." Ucap Arkan dengan suara penuh gairah.
Arkan pun mendekati Agnia dan memeluknya dengan erat. Agnia merasa terjebak dalam keinginan yang tak terbendung. Ia tidak bisa menolak lagi.Dan membiarkan laki laki asing itu melakukan apapun kepadanya.
Arkan memeluk Agnia dengan erat,bibirnya menemukan bibir Agnia dalam ciuman yang lembut namun penuh gairah. Agnia merasa terbawa dalam keintiman yang mendalam, hatinya dibuat berdebar-debar.
"Aku ingin merasakan kamu seluruhnya, Agnia." bisik Arkan di telinga Agnia.