Brendis Ansel Rolf merupakan pria mapan kaya raya yang bergulat sebagai seorang dokter bedah di rumah sakit ternama di negeri Cessnockland!! meski ia memiliki keturunan darah bangsawan namun pria tampan itu lebih memilih untuk mengabdikan diri sebagai seorang dokter bedah di rumah sakit Orchard Slope! kesibukannya dalam menjalankan profesi membuat keluarga Brendis menaruh kecurigaan tersendiri! pasalnya Brendis sama sekali tak pernah terlihat berkencan apalagi menggaet seorang gadis!
Hal itu lah yang membuat keluarga besar Brendis berencana untuk mencarikan calon pendamping untuk putra tunggal mereka, namun-, kedekatan Ansel Rolf dengan Jaecar Oriel tampak menarik perhatian tersendiri bagi keluarga sang dokter! apakah dokter Ansel Rolf memiliki kepribadian menyimpang?? atau pria itu justru menyimpan perasaan terhadap sosok gadis yang lebih muda darinya yang sempat ia selamatkan beberapa tahun silam?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JackRow, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pelayan????
"Ternyata -, kau ini benar-benar bodoh ya??"
"A-apa??"
"Apa kau tersesat??" Ansel Rolf menaikkan satu alis setelah ia mendaratkan bokong di atas sofa.
"Tidak!!"
"Lalu???"
Lalu??? apa maksudnya??? tak bisakah dia berbicara dengan jelas???
Anneliese tertunduk! demi menyembunyikan rasa kesal di hati! Ansel Rolf yang terus memandanginya dengan sinis membuat gadis itu merasa jengah semenjak ia memasuki kediaman besar bak istana milik sang pria.
"Dahi mu berkerut!! apa kau sedang mengumpat dan memaki diriku dalam hati??"
"M-maaf! saya tidak melakukannya!"
Harga dirinya benar-benar tinggi! raut wajah garang juga menggemaskan itu! ingin rasanya aku menggigit pipi mu Eliese!!! kenapa dirimu suka sekali membantah?? sepanjang kehidupan yang ku jalani, semua tertata rapi serta berjalan sesuai dengan keinginan ku! rasanya baru kali ini aku melihat gadis pemberontak! dan dia-, dia bahkan selalu menampilkan raut wajah kesal terhadap diriku! Brendis Ansel Rolf yang selalu di hormati dimanapun ia menapakkan kaki, kini harus berurusan dengan seekor kelinci liar yang sulit di atur!!
Senyuman di bibir Ansel Rolf terlampau tipis hingga tak seorangpun mampu menyadari, bahkan mungkin dirinya sendiri.
"Kau melakukannya! hanya saja-, kau tak ingin mengakui nya! benar begitu??"
"Terserah Anda saja, Tuan! saya kemari, karena saya ingin bersikap profesional!! dan sebagai rasa tanggung jawab terhadap pekerjaan! tapi jika Anda -,"
"Aaaaaghh!!! dirimu benar!!! pekerjaan!!! aku membutuhkan tenaga mu, Eliese!!!" Ansel Rolf terperanjat, pria itu melangkah perlahan mengitari tubuh Anneliese sembari memegangi dagunya sendiri.
Ada apa sebenarnya pria ini? kenapa tingkahnya sungguh tak terduga? aku jadi merinding karena tatapannya yang pshycho itu!!
"Ikuti aku!"
"As-taga!!"
"Kau terkejut?? aku hanya mendekatkan wajah ku, Eliese! bukan sesuatu yang menyeramkan dalam diriku!!"
Oh Tuhan!!! sepertinya diriku telah salah memilih klien!! semoga saja diriku bisa bersabar hingga kesepakatan kontrak ini berakhir!!
Anneliese lagi-lagi mengusap area dada sembari memejamkan mata, ia mencoba untuk meyakinkan diri sendiri bahwa semua akan baik-baik saja sebelum akhirnya mengekor pada langkah Ansel Rolf.
****
Rasanya akan menyenangkan jika aku mengurung gadis itu disini! setidaknya! pekerjaan disini lebih aman daripada di luaran sana!
Ansel Rolf melipat lengan perhatiannya terhadap Anneliese seketika teralihkan saat gawai dalam saku kemejanya bergetar dan menampilkan sebuah panggilan.
"Mom, aku baik-baik saja! maaf karena diriku belum sempat kembali berkunjung ke rumah! ada beberapa hal yang harus ku tangani untuk sementara waktu ini!" Ansel Rolf memutar tubuh pria itu tampak membelakangi Anneliese saat mendapati perbincangan yang kian serius.
Pria di lantai dua itu!!!! dia menjebak ku dengan sempurna!! sungguh kurang ajar sekali dia!!!
"Aaaaaghh!!! kenapa aku harus melakukan semua ini??? pria kaku itu-, dia benar-benar sudah tak waras!!!" Anneliese membanting kanebo juga cairan pembersih kaca di atas meja berbentuk oval yang cukup panjang pada salah satu ruangan di lantai utama.
"Barang-barang disini-, sungguh antik juga mewah bukan? ukiran pada langit-langit ruangan itu, waaah ..., rasanya aku akan puas dengan duduk diam sembari menatap ukiran-ukiran indah yang membentang di sepanjang ruangan rumah ini!" Anneliese bergumam ia menopang dagu sembari melayangkan pandangan hingga kepalanya semakin mendongak.
Kenapa tak ada satupun pelayan di kediaman sebesar ini? tunggu -, ada dia bermaksud menjadikan diriku satu-satunya pelayan untuk nya?
"What????" netra Anneliese terbelalak oleh pemikirannya sendiri.
Tidak! Tidak!! aku bukan gadis bodoh! jika sampai dia memaksaku untuk melakukan kerja rodi! maka aku akan membunuhnya! tapi bagaimana dengan perjanjian itu?? Aaaaaghh!!! Anneliese!! bagaimana ini? tulang ku bisa lepas satu persatu jika harus membereskan semuanya!!! Oriel!!!! Ibu ... tolong lah diriku!!
"Ada apa dengannya?? kenapa membenturkan kepalanya sendiri seperti itu? apa dia sudah gila??" Ansel Rolf memicingkan mata, tatapan tajamnya kini tertuju fokus pada Anneliese yang berulah konyol di lantai utama.
"Hentikan Nona!!"
Astaga!! pria itu kemari?? bukankah dia tengah sibuk menerima panggilan tadi??
Tubuh Anneliese membeku, suara telapak kaki dari Ansel Rolf yang kian mendekat membuat gadis itu akhirnya memaksa diri untuk menegakkan postur dengan pandangan tertunduk.
"Apa yang kau lakukan??"
"S-saya??"
"Furniture di tempat ini-, semua merupakan barang luxury! apa dirimu bisa mengganti nya jika sampai terjadi sedikit kerusakan??"
"A-apa??" mulut Anneliese pun menganga saat mendapati Ansel Rolf menaikkan alis dihadapannya.
"Bekerja lah dengan benar!! aku tak ingin ada sedikitpun kesalahan!! apa kau mengerti??"
"T-tapi Tuan!!!"
"Kenapa?? aku telah membooking juga mentransfer sejumlah uang pada agensi Drop Romance! dirimu juga telah menyetujui kesepakatan kita bukan?! jadi aku berhak memperlakukan dirimu sebagaimana dengan keinginan ku!!"
Apa-apaan ini?? apa dia sedang merendahkan diriku?? apa dia pikir aku ini seorang pelayan??
Netra Anneliese turut menajam! bibir mungilnya gemetar karena mencoba untuk menahan semua kalimat umpatan yang seharusnya terlontar untuk Ansel Rolf!!