NovelToon NovelToon
Amelia Mengejar Cinta

Amelia Mengejar Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Diam-Diam Cinta
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: Lion Queen

*ini novel remaja bukan novel dewasa*

Amelia Chandra Kusuma sudah lama jatuh cinta pada
Arjuna Suryanata,namun cintanya bertepuk sebelah tangan
perjodohan yang diatur dua keluarga konglomerat itu menjadi beban untuk Juna
karena sebenarnya dia menentang perjodohan itu
karena mamanya yang terus mendesak
membuat Juna tak bisa menolak
berbeda dengan Amel yang dengan senang hati menerima perjodohan itu
apakah cinta Amel akan terbalas

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lion Queen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

lukisan lagi,, lukisan lagi

Karena rasa penasarannya akhirnya membuat, Juna memilih untuk bertanya langsung pada Amel,Juna bergegas keluar dari pabrik Lexi,dan memutuskan untuk kembali ke cafe Amel, jika benar apa yang dikatakan Amel tentang lukisan itu, kalau orang yang ada di dalam lukisan itu adalah dirinya,berarti sekali lagi Juna telah salah paham terhadap Amel

Dengan pikiran yang campur aduk Juna mempercepat laju mobilnya,dan tak lama kemudian dia sampai di cafe Amel

Amel sedang berdiri di belakang meja service,membantu menyiapkan pesanan dari pelanggan

"Amel,,gue mau ngomong sama lo"ucap Juna yang baru saja sampai ke cafe

Amel yang sedang meracik kopi pesanan pelanggan,tak merespon ucapan Juna

"Amel,,lo denger gak sih gue ngomong"tegas Juna

"iya gue denger,lo bisa gak sih sabar,apa lo gak liat gue lagi sibuk"ucap Amel dengan nada ketus

"sini biar gue terusin,mending lo urus dulu tu laki lo,,dari pada nanti dia ngamuk disini"ujar Cindy

Lalu Amel melepas celemek yang dia kenakan kemudian berjalan menuju ruang kerjanya,dan Juna mengikuti dari belakang

"lo mau ngomong apa gue sibuk jadi cepat sedikit"Amel duduk di sofa sambil melipat tangannya di dada

"sok sibuk lo,baru cafe sekecil ini,kalau lo mau gue bisa beliin lo cafe yang lebih besar dari ini"Juna menyahuti Amel dengan nada ketus

"jadi Tuan Arjuna,Anda kesini hanya ingin merendahkan saya,apa uang yang anda banggakan itu bisa membeli kebahagiaan seseorang, kalau saya merasa bahagia dengan semua hal yang anda anggap kecil ini,apa Anda yakin bisa menggantinya dengan yang lain"Amel meninggikan suaranya dan matanya menatap tajam pada Juna

"CK,,aku hanya asal bicara,kamu gak perlu menganggapnya serius"seketika Juna menciut mendengar ucapan Amel

"lalu kamu mau apa sekarang"gaya bicara Amel pun ikut berubah

"aku mau bertanya lagi tentang

lukisanmu itu"Juna berbicara dengan nada lembut

"bukankah aku sudah katakan dengan jelas, terus kamu mau tanya apa lagi"Amel masih merasa jengkel dengan sikap Juna tadi pagi

"aku pikir kamu gak serius dengan ucapanmu itu,Lexi bilang kalau aku harus bertanya lagi

agar semuanya jelas"Juna hanya menuruti perkataan Lexi saja

"Lexi,apa saja yang sudah dia ceritakan sama kamu,dasar mulut ember"Amel kesal

"Lo gak usah ngatain temen gue,sekarang lo cepet ngomong,bukannya lo bilang lagi sibuk"secepat kilat gaya bicara Juna berubah

Juna menatap ke dinding yang menggantung lukisan Amel,yang Amel klaim kalau itu adalah dirinya,tapi Juna melihat lukisan berbeda digantung disana,sebuah lukisan Amplop berwarna pink dengan setangkai mawar merah di atas Amplop tersebut dan seekor kupu-kupu berwarna biru yang hinggap di kelopak mawar itu

"mana lukisan yang tadi pagi"tanya Juna

"bukannya kamu suruh aku buang tadi"jawab Amel dengan entengnya

"jadi lo beneran buang lukisan itu,lo buang dimana?"

"tempat sampah!"jawab Amel

"apa,,!tempat sampah,lo bilang orang di lukisan itu adalah gue,terus lo buang ke tempat sampah,sekarang tunjukkin mana tempat sampahnya"Juna terlihat panik

"mau ngapain,?"tanya Amel

"ya mau ngambil lukisan itulah,pake nanya lagi"perkataan Juna membuat Amel tak bisa menahan tawa

"hahaha,, ekspresi wajah kamu beneran lucu"

"kenapa lo malah ketawa,?gak jelas"

Amel menarik nafas dalam' lalu menghembuskannya,kemudian mendekati Juna yang sedari tadi duduk di ujung sofa,lalu Amel memegang tangan Juna, membuat Juna kebingungan

"lo mau ngapain"tanya Juna penasaran

"bukannya lo mau lihat lukisan tadi,sini gue tunjukkin sama lo"

Amel menggandeng Juna mendekati ruang rahasia Amel,lalu menurunkan lukisan yang menutupi tombol masuk ke dalam ruang rahasia itu,Amel menekan angka sandi sekaligus menempelkan sidik jarinya, kemudian pintu ruangan itu terbuka

Akhirnya Amel menunjukkan ruang rahasianya pada Juna,entah bagaimana reaksi Juna ketika melihat isi ruangan itu yang di penuhi lukisan serta foto dirinya

Juna mengikuti Amel masuk ke dalam ruangan itu,,dan tidak mengira kalau ada ruangan tersembunyi di cafe itu,dan pastinya Juna lebih terkejut lagi saat melihat isi ruangan itu

"apa semua ini,,?apa kamu yang membuat semua lukisan ini,?"berbagai pertanyaan di lontarkan Juna

Sementara Amel hanya diam tak merespon pertanyaan Juna,

"jadi orang yang diam' kamu sukai itu adalah aku,apakah seperti itu Amel?"suara Juna bergetar seakan tidak percaya dengan apa yang dilihatnya saat ini

Juna tidak bisa berkata-kata lagi lalu dia meneliti satu demi satu semua lukisan itu, dengan tatapan kagum,sampai akhirnya keluar kata' yang diluar nalar

"berapa harga semua lukisan ini,,aku akan beli semua lukisan ini"celetuk Juna

"apa maksud kamu,?!"Amel benar' tidak paham dengan orang yang ada di depannya saat ini, semua lukisan itu adalah ungkapan perasaan Amel pada Juna,dan Juna tidak menanggapi perasaan Amel, justru ingin membeli semua lukisan itu,

"punya hati gak sih ini orang"gumam Amel dalam hati

"aku suka semua lukisan ini jadi kamu bilang,berapa harganya,aku akan beli berapapun harganya,"sekali lagi Juna telah membuat Amel marah

"dasar kepala batu,!manusia tidak peka, manusia es"Amel mengumpat Juna dalam hati

Amel berharap Juna akan mengerti tentang rasa cinta yang dia pendam selama ini,tapi justru semua tidak seperti yang Amel pikirkan

"tidak semua hal bisa kamu beli dengan uang

Juna,,!"Amel meninggikan suaranya

Lalu dengan perasaan marah,Amel menarik kasar tangan Juna, keluar dari ruangan itu dan ruangan itu kembali terkunci

"apa apaan ini,,aku mau semua lukisan itu

sekarang"Juna tetap ngotot

"gak,,!aku gak jual semua lukisan itu,! kamu pergi dari sini sekarang,!"Akhirnya Amel ngamuk

Lalu Amel mendorong Juna keluar dari ruang kerjanya, kemudian Amel membanting pintu dengan keras, membuat bangunan itu bergetar,lalu Amel mengunci pintu

"Mel,,Amel buka pintunya"berkali kali Juna

memanggil Amel berharap dia akan membuka pintunya

"kamu pergi sekarang,!aku gak mau lihat kamu!"kata kata marah terlontar dari mulut Amel

"sebaiknya lo pergi dulu Juna,,biar gue yang ngomong sama Amel"ucap Cindy yang tiba' muncul di belakang Juna

"ok,, gue harap dia bisa segera tenang"

kemudian Juna menuruni tangga dan berjalan menuju mobilnya

Lalu didalam mobil Juna, tertawa cekikikan sendiri seperti orang sinting

"gue gak nyangka ternyata dia suka sama gue

selama ini"kalimat yang penuh tanda tanya

apakah Juna akan segera membalas perasaan Amel,ataukah Juna akan mengabaikan perasaan Amel

"dan gue selalu saja salah paham sama dia"

seketika raut wajah Juna berubah muram

"berapa banyak lagi hal yang kamu simpan dariku Amel"gumam Juna dalam hati sambil menatap cafe Amel dengan tatapan penuh arti

lalu Juna memutuskan untuk pulang kerumah,karena jiwa dan raganya sudah lelah, memikirkan semua hal yang terjadi hari ini

Tok!Tok!

"Mel,ini gue,bukain pintunya dong"ucap Cindy

Ya, hanya sahabatnya itulah yang Amel butuhkan saat ini, lalu Amel membuka pintu untuk Cindy

"kalian berantem lagi, berantem masalah apa,kenapa kalian suka sekali berantem"Cindy menghujani Amel dengan pertanyaan

"gara gara lukisan gue"jawab Amel

"lukisan lagi,lukisan lagi gak ada habis habisnya,ngomongin soal lukisan"

"gue dah tunjukkin ruang rahasia kita

sama dia"curhat Amel

"yang bener lo,terus gimana reaksi dia"

"dia seenaknya saja mau beli semua lukisan itu"sambung Amel

"ya bagus dong,berarti lukisan kamu bagus"

ujar Cindy

"Lo tu sama aja kayak dia"

"denger Amel,kalau dia suka sama lukisan lo

berarti tandanya dia menghargai lo,,"Cindy mencoba menenangkan Amel

"tapi gue gak mau dihargai pakai uang,gue mau dia balas perasaan gue,"

"iya juga sih,lo kan gak kekurangan uang,

tapi kekurangan kasih sayang mas Juna"

kekeh Cindy

"lo tu ya,bisa gak kalau gak olok olok gue"

"iya iya bestie maaf,lo kan mau bikin dia supaya bisa cepet jatuh cinta sama lo,terus lo udah punya rencana belum?"

Amel yang semula terlentang di sofa kini berganti posisi dengan duduk dan pasang wajah serius

"belum,,lo ada ide gak"Amel meminta saran dari sahabatnya

"eeemm,,,gue tahu,diakan suka sama lukisan lo,,mending lo pilih salah satu lukisan yang terbaik terus lo kirim ke Juna sebagai hadiah,,

keren gak tu,,gue yakin dia bakal tersentuh"

"bagus juga ide lo,,makin sayang gue sama lo" ucap Amel sambil memeluk Cindy

~£Q~

1
Cevineine
semangat terus nulisnyaa
💫0m@~ga0eL🔱
mampir perdana slm knl thor 🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!