Jatuh cinta pada pandangan pertama ? siapa yang percaya ?
Ziva bersyukur bisa terlepas dari mantan toxicnya atas bantuan Arshaka, tapi suatu ketika karena mantan toxicnya juga hubungan yang sedang mereka jalin harus berakhir.
Setelah kejadian buruk itu Ziva jadi trauma berat. Dan semakin berat pula hidupnya karena hubungannya dengan Arshaka berakhir di waktu yang sama.
Satu tahun terlewati tanpa saling berkomunikasi, mereka tidak sengaja di pertemukan lagi.
Akankah cinta yang selama ini Ziva jaga dan tertanam untuk Arshaka harus dia perjuangkan atau harus dia relakan ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nyiem, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
10.
“Udah gak usah sedih lagi, ayo main” tiba-tiba saja Arshaka sudah berlutut dengan satu kaki di depan Ziva dan memakaikan gelang tanda masuk playground di tangan Ziva
“Tiba-tiba gak mood pak”
“Nanti juga mood kalo udah main”
“Hem”
“Pertama-tama, panggil saya Shaka aja, saya gak tua-tua banget loh dan kita kan lagi di tempat umum”
“Gak mau pak”
“Kenapa ?”
“Gak sopan”
“Ck, ya udah paling gak jangan panggil saya pak, ngerti”
“Eum.. kalau daddy gimana ?”
Tuk..
Sudah dua kali kening Ziva diketuk oleh Arshaka.
“Ini jidat pak bukan pintu” gerutu Ziva mengusap keningnya
“Ya lagi kamu pikir saya sugar daddy kamu apa”
Ziva hanya terkekeh menunjukkan deretan gigi putihnya.
“Ayo” ajak Arshaka
Saat memasuki arena bermain, mata Ziva seolah berbinar menatap banyaknya permainan di depan matanya.
Pluk..
Sebuah busa berbentuk kotak mendarat tepat di wajah Ziva yang masih mengagumi tempat itu hingga senyumnya langsung berubah dengan wajah kesalnya.
“Mau sampai kapan berdiri di situ ?”
Nyatanya Arshaka sudah berada di dalam kolam busa kotak itu.
“Ck, kayanya bapak sengaja ngajak saya kesini buat obatin inner child bapak” ledek Ziva
“Jangan ngeledek terus, sini”
“Gak mau, saya mau main trampolin aja”
Di jam-jam segini memang tidak terlalu banyak pengunjung, apalagi di luar sedang turun hujan. Terhitung hanya 5 pasang orang yang datang dan menjadikan tempat itu sebagai tempat kencan mereka hari ini.
“Ck, malah asik sendiri dia” gerutu Arshaka menyusul Ziva
“Ziva” panggil Arshaka di tepi trampolin
Sialnya, kakinya terpeleset hingga memasuki kolam trampolin membuat Ziva yang masih asik melompat ikut terjatuh dan menabrak tubuh kekarnya itu.
Satu detik, dua detik, sampai lima detik keduanya masih terpaku di posisi mereka saat ini.
Posisi dimana Arshaka jatuh terbaring dengan Ziva berada di atasnya menumpu bobot tubuhnya dengan kedua tangan dan lututnya.
“Kamu cantik Zi”
Ziva seakan tersadar dari kebodohannya, dia segera beranjak bangun dan menetralisir degup jantungnya yang berpacu hingga 3 kali lipat karena Arshaka.
“Ayo kita main yang lain”
Belum sampai disana, Arshaka berani menautkan jemari tangannya dengan Ziva dan menuntunnya untuk bermain seluncur ban.
“Gak mau pak, saya takut”
“Kamu pasti bisa, aku bakalan jagain di bawah”
Mata Ziva sampai sulit berkedip mendengar ucapan Arshaka yang menyebut dirinya dengan kata aku.
Giliran Ziva, dia sudah duduk di ban seluncur dengan bantuan petugas yang berjaga disana. Terlihat jelas dia takut untuk meneruskannya.
“Ya tuhan ya tuhan” Ziva terus bergumam sepanjang dirinya meluncur turun
Dan memang benar, Arshaka menunggunya di bawah bahkan menghentikannya agar tidak menabrak bantalan pembatas.
Arshaka tertawa melihat wajah pucat Ziva.
“Seram tau pak, gak mau lagi main itu”
“Shaka, Zi”
“Daddy Shaka”
“Ck, benar-benar”
Ziva langsung melengos pergi saat melihat arena mandi bola yang sangat besar itu.
“Sayang, tunggu” seru Arshaka sengaja mengeraskan suaranya
“Ba-Bapak jangan aneh-aneh ya” sahut Ziva yang mendadak kembali menghampiri Arshaka
“Kenapa ? sebagai sugar baby ku, emang udah semestinya aku manggil kamu sayang, tau”
“Gak ! saya bukan sugar baby tau ! lihat nih sampai merinding” seru Ziva menunjukkan punggung tangannya
“Kalau gak mau dipanggil sayang makanya jangan panggil aku bapak, gak usah pakai saya-saya an juga, paham ?”
“Ck justru itu, kesannya jadi kaya pacaran tau”
“Jadi kamu maunya jadi pacar apa jadi sugar baby ?”
“Ya pac-“
“Kok berhenti ? bilang dong kalau mau jadi pacarku, malu-malu banget” goda Arshaka
“Haish ya tuhan”
“Yuk !”
“Pak”
“Kenapa sayang ?”
“Bapak udah gila ya ?”
“Ck kalau ngomong”
“Ya habisnya kaya gitu, bapak punya penyakit bipolar ya ?”
“Kalau kamu terus formal begitu, aku pastikan di tempat kerja juga aku panggil sayang, mau ?”
Ziva langsung menggelengkan kepalanya.
“Sesusah apa sih hilangin kata-kata formal kamu itu pas lagi di luar gini ?”
“Bapak kayanya-“
“Sayang” kurang lembut apa lagi cara Arshaka memanggilnya seperti itu pada Ziva
“I-Iya ayo main lagi”
“Kamu ajak siapa, hem ?”
“Ajak ba- ajak kamu, kak Shaka, ayo” ralat Ziva buru-buru
“Kak ?” gumam Arshaka mengulum senyumnya
“Ck, gak tau lah”
Ziva langsung meninggalkan Arshaka. Apa pria itu tidak berpikir kalau nyatanya Ziva sangat malu karena dirinya itu.
Bisa-bisa Ziva merasakan jatuh cinta kalau sikap yang Arshaka tujukan padanya manis seperti ini.