NovelToon NovelToon
Menjadi Ibu Tiri

Menjadi Ibu Tiri

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Mengubah Takdir / Keluarga / Suami Tak Berguna / Ibu Tiri / Menjadi Pengusaha
Popularitas:19k
Nilai: 5
Nama Author: Carrot_Line

Bangun-bangun sudah menjadi Ibu sambung 4 anak, Li Hua tidak habis pikir dengan itu. Memiliki suami yang suka berfoya-foya dan jarang pulang kerumah.

Menanggung kehidupan keempat tauge kecil membuat Li Hua harus berpikir tentang uang!
Uang,uang dan uang. Dia terus memikirkan itu demi kelangsungan hidup.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Carrot_Line, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Saya telah membelinya dengan 10 Yuan

Matanya terasa berat, saat kesadaran kembali seutuhnya. Rasa sakit kepala bagian belakang menyerang, seolah-olah kepalanya akan pecah berkeping-keping. Huang Ji mengerang kesakitan, mengeluarkan umpatan kasar.

Xiao Ping segera menghampiri Huang Ji,"Sepertinya sangat menyakitkan, apa perlu saya panggil tabib?"

Gelas tembikar berisi air diberikan, Huang Ji menerima dan meminumnya. Setelah dapat menahan rasa sakitnya, dia menggeleng. Memanggil tabib akan menghabiskan banyak uang.

"Anda yakin? Saya khawatir ada kerusakan kecil di kepala anda."Xiao Ping menatap ragu.

"Tidak ada yang perlu anda khawatirkan,"geleng Huang Ji.

Xiao Ping terdiam, dia ingin menyampaikan sesuatu yang penting. Sebagai nona dari keluarga berada, dia tidak menerima fakta bahwa dirinya kini menjadi isteri kedua Huang Ji. Meskipun reputasi didalam keluarga terdengar buruk, akan tetapi di luar sana semua orang memandang ny dengan baik.

"Mungkin ini terdengar lancang,"

Wanita itu mencoba berbicara lembut, membuat Huang Ji merasa Xiao Ping pasti akan membicarakan soal Li Hua.

"Saya tidak ingin menjadi Isteri kedua, kalau saja anda tidak mau menceraikan Nona itu. Saya akan membuat surat cerai dan menarik mahar yang saya berikan."Xiao Ping menatap Huang Ji hati-hati.

Lelaki itu bereaksi dengan tenang, dia tidak bisa kehilangan mahar 100.000 Yuan. Uang sebanyak itu bisa memperbaiki beberapa bagian rumah dan membeli perabotan baru. Nyatanya dia tak rela untuk melepas Li Hua.

"Sebenarnya saya ingin menceraikannya, tapi mengingat saya telah mengeluarkan 10 Yuan untuk membelinya..."Huang Ji terdiam sejenak.

Tentu Xiao Ping tidak bod*h, lelaki itu pasti menginginkan uang ganti rugi. Melepas Li Hua sama saja melepaskan 10 Yuan nya.

"Uang itu, tidak perlu khawatir. Saya akan mengganti nya 2 kali lipat,"angguk Xiao Ping.

Lelaki itu tersenyum puas, melihat itu Xiao Ping merasa tidak menyukainya. Begitu tertarik pada uang, jelas sekali lelaki itu pintar menjilat Ayahnya untuk mendapatkan banyak uang.

"Akan segera saya buat surat nya."Huang Ji mengangguk senang.

Makan malam telah tiba, tumis daging, semangkuk penuh nasi putih porselen. Tumis sayur brokoli dan wortel, telur dadar lembut dan berminyak. Terlihat sangat menggiurkan, Siniang menahan air liur yang hampir menetes.

Bahan makanan berkualitas bagus memenuhi gudang bawah tanah kecil, hanya ruang tanah yang di gali dan ditutupi. Li Hua heran mengapa begitu banyak makanan segar, bahkan beras putih ada dalam gentong besar tembikar. Mengingat wanita itu datang kerumah kecil Huang, Li Hua memahaminya. Dia mengolah beberapa dari bahan-bahan itu untuk makan malam.

"Sepertinya kamu sangat pandai memasak,"Xiao Ping menatap netra Li Hua secara langsung.

"Tidak sangat pandai, hanya memasak sebisa mungkin."Li Hua memberikan semangkuk penuh nasi putih pada Xiao Ping.

Wanita itu menerimanya tanpa banyak bicara, Huang Ji sedari tadi terlihat sangat tidak menyukai Li Hua. Awalnya dia berniat untuk bersikap baik, sayangnya Li Hua malah membuat ulah. Dia tidak akan bilang sekarang, sebelum surat cerai sudah jadi.

"Hua Niang, besok aku akan pergi ke ladang milik Paman Ye. Membantu membersihkan ladangnya dari rumput liar."Erlang menjepit daging dan memasukkannya kedalam daging.

Mengunyahnya perlahan, rasa empuk dan bumbu serta minyak keluar dari dalam daging. Setiap gigitan terasa memuaskan.

"Apa perlu ku bantu?"

Erlang menggeleng, dia menunjuk Da Lang dan Sanlang,"mereka berdua akan membantu."

Sanlang dan Da Lang mengangguk menyetujui,"kamu tidak perlu ikut, cukup dirumah bersama Siniang."

"Kalian sangat rajin,"Xiao Ping mencoba berbicara, dia menoleh kearah Huang Ji,"anak-anak sangat rajin, seperti nya anda berhasil mendidik mereka."

Lelaki itu tersenyum lebar, dia merasa bangga saat mendapatkan pujian. Li Hua mengernyit bingung, seharusnya Huang Ji sekarang marah padanya karena masalah siang tadi. Nyatanya seakan lelaki itu melupakan hal itu, Siniang menarik sedikit baju Li Hua.

Dia malu untuk mengambil lauk,"Hua Niang, aku menginginkan potongan daging besar itu."

Bisikan pelan Siniang masih bisa terdengar jelas oleh semua orang, belum sempat Li Hua ambilkan. Xiao Ping terlebih dahulu menaruh potongan daging besar, di dalam mangkuk nasi Siniang.

"Makanlah yang banyak, kamu sangat kurus. Daging ini akan memberikan banyak nutrisi untuk tubuh mu."Xiao Ping tersenyum lembut.

Gadis kecil itu mengangguk kecil, dia malu Ibu sambung keduanya mendengar bisikan nya. Sentuhan lembut dipunggung nya, membuat gadis kecil itu tersentak kaget. Menatap Li Hua penuh pertanyaan, Ibu sambungnya menatap penuh arti. Menunduk dan berbisik pelan, sangat pelan dan bisa didengar oleh nya saja.

"Tidak perlu malu, kamu tidak berbuat salah. Malu lah saat kamu melakukan kesalahan."

Bisikan itu menghangatkan hati Siniang, bulu matanya bergetar. Ini pertama kalinya ada seseorang memberikan nasihat kecil dalam hidupnya. Sepenuhnya terdengar tulus tidak ada nada ejekan ataupun makian, dia mengangguk cepat. Memakan dan terus makan tanpa merasa malu.

Tidak perlu malu ketika tidak berbuat kesalahan, malu lah saat berbuat salah. Tetap menjaga sopan santun dan etika meskipun berbuat kesalahan. Paling utama meminta maaf dengan benar, dan tidak melakukan kesalahan serupa di masa depan

Sanlang menaruh potongan daging kedalam mangkuk milik Li Hua, Da Lang ikut memasukkan brokoli dan Wortel. Jangan lupakan potongan telur dadar, datang dari sumpit milik Erlang.

Mereka tidak mengatakan sepatah kata pun, Huang Ji merasa anak-anak tidak berpihak padanya sama sekali. Mereka semua berpihak pada Li Hua, sedikit marah. Bahkan mereka tidak bersimpati pada nya ataupun khawatir sedikitpun. Setelah mendapatkan luka di kepala belakang dan, Lihat saja setelah Li Hua dia usir. Mereka pasti akan memilihnya, memohon-mohon untuk makan setiap hari. Pemandangan lucu itu, sangat dinantikan oleh Huang Ji.

Makan malam itu terasa begitu canggung, saat selesai. Huang Ji dan Xiao Ping buru-buru masuk kedalam kamar. Menguncinya rapat-rapat, meninggalkan mangkuk-mangkuk kosong tanpa sisa sedikitpun.

"Mereka sangat tidak sopan, bahkan tidak membantu membereskan,"gerutu Da Lang pelan.

"Fu Qin begitu menyukai wanita itu, aku tak percaya dia melupakan ibu kita."Erlang membawa mangkuk-mangkuk kotor ke dapur.

Li Hua terlihat tengah membereskan sisa-sisa kayu bakar di kompor sederhana. Da Lang dengan cekatan mencuci semua mangkuk dan gelas kotor tanpa banyak bicara, Erlang kembali ke ruang utama.

Mengajak Siniang dan Sanlang masuk kedalam kamar,"Apa Hua Niang akan tidur bersama kita?"

Pertanyaan Siniang membantu Sanlang dan ErLang teringat sesuatu,"tidak tau."

"Akan lebih baik kalau dia tidur bersama kita."Sanlang terlihat bersemangat.

Dia menatap dua kasur jerami menjadi satu hingga terlihat luas. Tapi itu cukup untuk 4 orang,"kurasa tidak akan cukup, mungkin salah satu dari kita akan tidur dilantai."gumam Erlang.

Da Lang menoleh kebelakang, Li Hua tengah duduk memperhatikan nya."Ada apa?"

"Tidak,"geleng Da Lang.

Dia penasaran Li Hua tidak terlihat menunjukkan emosi apapun saat bertemu Huang Ji, berpikir Ibu tirinya memiliki pemikiran luas dan berlapang dada.

"Tidurlah di kamar kami,"ucap Da Lang tiba-tiba.

"Itu tidak muat,"tolak Li Hua secara tidak langsung.

Kedua tangan Da Lang di bilas dengan air bersih begitu selesai mencuci mangkuk. Dia mengelapnya dengan kain kering, hingga benar-benar tidak ada air tertinggal di telapak tangannya.

"Mari, aku tidak mau membiarkan mu tidur diruang utama."Da Lang tersenyum tipis,"bisa jadi wanita itu akan menertawakan mu."

Sejak kapan Da Lang terlihat peduli, Li Hua menjadi heran. Dia mengikuti Da Lang dari belakang. Masuk kedalam kamar, Siniang melompat dan memeluk Li Hua senang. Dia akan tidur bersama Ibu sambungnya malam ini.

Da Lang akan tidur di lantai kayu dengan dua selimut dan bantal tipis berisikan potongan jerami kering. Saat tertindih oleh kepala, akan terdengar suara gemerisik jerami kering bergesekan.

1
Yurniati
tetap semangat terus thorr
Yurniati
terus lanjut update nya thorr
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuuuutttt, semangat sehat ya...
RJ 💜🐑
ceritanya bagus, semangat buat karyanya thor 🤗🤗❤
Lismawati
trimakasih update nya thor ,selalu di tunggu lanjuuuuutanya seeeemaangaaaaaaaaaat ...💪💪💪💪💪🌹🌹
end
Mc lemah jadix q malas baca beda cerita lain
Sarifah Sarifah
thorn yg hanya upnya
Yurniati
double update thorr
Yurniati
terus lanjut update nya thorr
RJ 💜🐑
ceritanya sangat bagus, semoga Li Hua dan anak anak sambung nya dapat uang yang banyak
Lala Kusumah
rejeki tak kan kemana... semangat Lin Hua.....
trie
mungkin terasa aneh dgn buah buahan yg banyak mangfaat ny
trie
dagangan laris manis
Ita Xiaomi
Moga rejeki mereka lancar dan bs hidup berkecukupan dan bahagia.
Ita Xiaomi
Da lang sibuk nyari lapak kosong sedangkan jualan udah laku semua😁.
Enah Siti
Gak jdi di gantung di pohon tomat🤭🤭🤭🤭🤭😘😘😘😘🙏🙏🙏🙏🙏mksih thor
Enah Siti
thor gak up lgi 🙏🙏🙏🙏🙏
Enah Siti: oke ku tunggu awas klau gak ada ku gantung di pohon tomat thor 💪🏿💪🏿💪🏿💪🏿🤭🤭🤭🤭🤭🤣🤣🤣🤣🤣😘😘😘😘🙏🙏🙏🙏🙏🙏👍👍👍👍👍mksih
Carrot: Hari ini up kak, baru dikirim untuk di review. Tunggu ya kak paling satu jam lagi baru tayang/Pray/
total 2 replies
RJ 💜🐑
semangat buat karya nya thor, ceritanya bagus 🤗🤗👍🏻❤
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuuuutttt
Erha Print
semangat berkarya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!