Dia telah disewa untuk memberinya seorang bayi—tetapi dia mungkin akan memberikan hatinya sebagai gantinya.
Dheana Anindita tidak pernah membayangkan dirinya sebagai ibu pengganti, dan menjadi seorang perawan membuatnya semakin tak terduga. Namun adik perempuannya yang tercinta, Ruth Priscilla, membutuhkan pendidikan terbaik yang bisa dibeli dengan uang, dan Dheana tidak akan berhenti untuk mewujudkannya. Agen ibu pengganti yang dia ikuti memiliki permintaan unik: mereka menginginkan seorang perawan, dan Dheana memenuhi syarat.
Zachary Altezza, playboy miliarder yang sangat seksi dan terkenal kejam, dan istrinya yang seorang supermodel, Catrina Jessamine, mempekerjakan Dheana. Mereka memindahkannya ke rumah mewah di Bali untuk memantau kehamilan dan kesehatan Dheana. Namun semuanya tidak seperti yang terlihat pada pasangan ini, dan Dheana dan Zach memiliki chemistry yang tak terbantahkan. Dapatkah Dheana menolak daya tarik Zach, atau akankah dia jatuh cinta pada ayah dari bayinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Afterday, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10. Ruang GYM
Inilah mengapa aku di sini sekarang. Dheana mengingatkan dirinya sendiri.
Ini semua tentang Ruth, bukan dirinya. Kebahagiaannya bisa menunggu sampai Ruth dewasa dan hidup sendiri. Dhea tidak harus menyukai cara Catrina Altezza; dia hanya perlu menanggungnya.
Dan dia bisa melakukannya untuk Ruth.
Lagipula, konyol sekali jika Dhea mengeluh tinggal di rumah mewah di tepi pantai yang indah, dengan koki yang memasak semua makanan untuknya. Sambil bersandar di dinding, dia melihat ke luar jendela dan melihat daun-daun palem yang bergoyang tertiup angin, airnya berkilau karena pantulan sinar matahari sore.
Saatnya untuk melakukannya, Dhea.
Jam tangannya berbunyi lagi, mengagetkan dirinya. Ada apa sekarang? Dhea melirik ke bawah untuk melihat “Latihan dengan pelatih” yang dimulai lima belas menit lagi di gym.
Tentu saja, mereka memiliki gym di rumah.
Mengenakan pakaian olahraga, Dhea merasa seperti menjadi karakter video game dan Catrina yang memegang kendali controller.
Ayo minum teh!
Tidur siang!
Bangun!
Pergi berolahraga!
TANPA GULA!
Dengan waktu lima menit untuk berolahraga, Dhea berjalan cepat melewati rumah, kembali ke ruang besar karena dia sudah tahu bahwa itu tidak terlarang.
Dia memasuki sebuah area di mana sebuah pintu terbuka dan memperlihatkan kolam renang dalam ruangan yang indah, dengan ubin marmer berwarna biru tua dengan berbagai pola yang menutupi dinding dan lantai. Berdiri di depan pintu, dia terpesona.
“Ada yang bisa saya bantu, Nona Dhea?”
Itu Andi, tepat di belakangnya di lorong. Dhea mulai bertanya-tanya apakah dia benar-benar robot, dan mereka memiliki selusin robot yang tersebar di seluruh rumah.
“Maaf, aku tersesat,” katanya, ragu-ragu.
Andi tersenyum lembut. “Ah. Itu bisa dimengerti. Kamu akan segera menguasai denah rumah.” Andi mengantar Dhea ke gym, yang memang tidak jauh dari kolam renang, lalu pamit.
Saat Dhea masuk, dia terpana lagi dengan skala yang dia lihat. Ini adalah gym yang sebenarnya. Seperti sebuah gym yang sangat besar, lebih besar dari Planet Fitness yang biasa dikunjungi Candra.
“Kamu pasti Dheana.,” Dhea menoleh ke arah suara ceria itu dan melihat seorang wanita muda yang sama cerianya, tidak lebih tua darinya. “Aku Michelle, pelatih kamu.”
Dhea menyapa, mencoba menyembunyikan rasa takutnya di tempat raksasa ini.
Michelle mencondongkan tubuhnya ke arah Dhea. “Merasa kewalahan? Tentu saja, ini hari pertamamu dan banyak hal yang harus kamu pelajari! Aku masih merasa seperti itu kadang-kadang. Sesekali, aku harus mencubit diri sendiri untuk memastikan bahwa aku tidak hanya bermimpi bahwa aku bekerja di sini.”
Dhea langsung menyukai wanita ini. Akhirnya, seseorang yang bisa dia ajak bicara di rumah besar ini. Mungkin waktu latihannya akan menjadi tempat pelarian, bukannya tugas lain yang ditentukan oleh Catrina.
“Dan… mengapa kita tidak mulai dengan peregangan dasar?” Michelle menyarankan. “Lemaskan tubuhmu sedikit sebelum kita membicarakan rutinitas yang dibuat Catrina untukmu.”
Mereka berjalan melewati deretan mesin dan angkat beban, melewati beberapa treadmill, elips, dan mesin dayung. Mengapa ada enam treadmill untuk dua orang?
Dheana mendengar suara pria dan menoleh untuk melihat Zach dan seorang wanita yang sangat menarik. Namun, bukan Zach yang biasa dilihat, ini adalah Zach yang bertelanjang dada.
Zach yang terpahat, berkilau karena keringat.
Dadanya terlihat seperti diukir dari batu dan otot-otot perutnya terlihat jelas, tanpa ada satu ons lemak pun yang menutupi. Dia memiliki bahu yang indah yang menarik perhatian saya dari yang lainnya. Tidak ada yang lebih baik dari bahu yang kuat dan tegap untuk membuat darah Dhea terpompa.
Dhea begitu sibuk memandangi bahu Zach sehingga dia tidak langsung melihatnya saat Zach menoleh ke arahnya dan tersenyum. Pipinya langsung memerah karena malu.
Dia berbalik ke arah wanita yang bersamanya dan mengatakan sesuatu, lalu meletakkan tangannya di punggung wanita itu sambil mendekat. Dia cantik, dengan bentuk tubuh yang sempurna yang terlihat dari pakaian atletisnya yang ketat. Wanita itu terkikik, lalu memberikan Zach sebuah senyuman lebar dan seksi.
Wanita ini menggodanya. Dan lebih parahnya lagi, Zach membalas godaannya!
Mungkin Zach belum berubah. Dia sepertinya masih tetap pemain miliarder seperti yang diklaim oleh para media.
Dia sama sekali tidak bertingkah seperti pria beristri yang menginginkan seorang bayi. Jadi sebenarnya apa yang aku lakukan di sini?
^^^To be continued…^^^
