NovelToon NovelToon
Stole My Rain

Stole My Rain

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta
Popularitas:5.3k
Nilai: 5
Nama Author: Ega Endrawati

Aku Revina.

Aku adalah orang yang tidak pernah menyangka jika perjalanan cinta ku akan berjalan seperti ini.

Aku kira, cinta itu hanya menyenangkan saja, ternyata cinta juga ada sedih nya. Di dalam cinta ada marah nya, ada kecewanya, ada kebohongan nya, bahkan ada pengkhianatan yang amat sangat menyakitkan.

Kenapa tidak pernah ada orang yang menceritakan sisi buruk dari rasa cinta ?

Kenapa mereka hanya menceritakan sisi bahagianya saja ?

Jika tau akan serumit ini, aku tidak akan pernah coba-coba untuk main-main dengan rasa cinta,sampai pada akhirnya aku akan siap menerima segala konsekuensinya.

Aku sudah terlanjur masuk kedalam sebuah perangkap yang hanya akan menenggelamkan ku di dalam kekelaman nya. Aku harus mencari jalan sendiri, mencari jalan terang untuk terbebas dari rasa cinta ini

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ega Endrawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10

Esoknya aku bertemu dengan David di perpustakaan. Tempat dimana teman-teman ku tidak pernah menginjakan kaki disana. Aku sedang membereskan buku yang baru saja aku pinjam beberapa hari lalu.

David berdiri di samping ku begitu tegap. Aku menatap dia sebentar karena sedikit terkejut melihat nya ada disana,lalu kembali membereskan buku buku berusaha untuk tidak memperdulikan nya.

“Jadi ini alasan kamu minta aku berhenti jatuh cinta sama kamu ?” Tanya nya.

Aku terus menutup mulutku dan tidak memperdulikan dia yang ada di sampingku. Tangan ku terus saja sibuk menata buku buku di setiap rak yang ada di sana. David menahan tangan ku dengan cengkraman yang begitu kuat. Aku menatapan nya dengan takut,dan dia menatap ku dengan tajam.

“Jawab” tanya dia begitu menakutkan.

Aku menghempaskan tanganku dari cengkraman nya.

“Aku udah bilang,kamu akan tau sendiri alasan nya”

“Tapi kenapa harus gini ? Kenapa alasan kamu ga masuk akal kaya gini ?”

“Ga masuk akal gimana?”

“Kamu korbanin perasaan kamu hanya untuk orang lain?”

“Dia bukan orang lain vid. Dia sahabat aku,sahabat dekat aku. Aku ga mau dia sakit hanya karna tahu ternyata orang yang dia suka malah di dekati sama sahabatnya sendiri”

“Terus aku gimana? Kamu ga mikirin perasaan aku?”

Aku menghela nafas dan tetap berjaga menatap sekitar karena takut ada orang yang menguping pembicaraan kami berdua.

“Kalo kamu kaya gini,berarti kamu korbankan perasaan kita berdua hanya untuk orang lain”

“Cukup Vid. Aku udah anggap kita selesai. Anggap kita ga pernah sedekat ini,lupain semuanya”

David melemparkan pandangan nya ke arah lain dengan wajah yang sudah begitu kesal. Dia terlihat begitu muak sekali denganku.

“Oke..oke. Kalau ini yang kamu mau,aku akan ikutin semua permainan nya. Aku akan turutun semua yang kamu mau,tapi jangan salahin aku kalau suatu saat nanti terjadi sesuatu sama teman kamu itu?” Ujar David berhasil membuat ku terpatung dan terdiam.

Dia pergi meninggalkanku dengan emosi yang tertahan. Sementara aku masih berdiri di tempatku dengan ketakutan yang mulai menyerangku.

Apa maksudnya akan terjadi sesuatu?

Apa David akan menyakiti Stevi? Atau apa David akan mengatakan yang sejujurnya tentang kita selama ini ?

Aku mulai takut. Aku khawatir apa yang di ancamkan David akan terjadi,aku harus bersiap,aku harus berjaga jaga.

Minggu berganti menjadi bulan. Dan ini adalah hari kelulusan David dan angkatan nya. Hubungan David dan Stevi selama 3 bulan ini berjalan dengan baik. David selalu mengajak Stevi makan di kantin bersama,mengantar dia pulang,bahkan mereka beberapa kali keluar untuk dating. Ada rasa cemburu di dalam hatiku selama ini,namun aku tidak bisa berbuat apapun. Aku tetap bahagia melihat Stevi bahagia seperti itu.

Hari kelulusan pun tiba. David dan angkatan nya merayakan kelulusan di tengah lapangan dengan bahagia. Ada persembahan penampilan terakhir dari masing-masing kelas nya. Ada yang mempersembahkan dance,ada yang bernyanyi dengan band, bahkan ada yang membaca puisi untuk seluruh angkatan sampai semua orang yang mendengar menangis bersama. Kelas angkatan ku dan adik kelas ku masuk sekolah hanya di minta untuk menonton perpisahan mereka saja,jadi tidak ada kegiatan belajar dan mengajar hari itu. Ini menjadi kesempatan ku dan ke empat teman ku untuk kumpul di kelasku.

“Eh bentar gue ke toilet dulu”

Aku pergi ke toilet yang ada di beberapa lorong jarak nya dari kelas ku.

Saat keluar toilet, aku mendapati David sudah bersandar di tembok balkon menatap lurus kepadaku. Dia sedang menungguku.

Aku melirik kanan kiri ku. Disekitarku tidak terlalu ramai,mungkin hanya ada beberapa orang yang melewat dan tidak terlalu memperhatikan David yang menungguku disana. Aku tahu David ingin berbicara dengan ku,namun aku tidak bisa berjalan di lorong di mana orang-orang banyak bisa melihat kami.

Aku beranjak menjauh darinya dan pergi lewat belakang gedung sekolah dengan David mengekor di belakangku. Memang masih ada beberapa orang yang berkeliran disana,tapi bisa aku pastikan tidak akan ada teman-teman ku yang akan melintas disana.

“Kenapa ?” Tanya ku dengan sinis.

Sebenarnya aku merindukan David. Karena sudah lebih dari 2 bulan aku hanya bisa mencuri curi pandang kepadanya dari jauh.

“Ga ada ucapan selamat untuk aku?” Tanya nya membuat ku merenyitkan dahi.

Aku menyodorkan tangan ku di depan nya,dan David menyambut tangan ku dengan bahagia.

“Selamat karena udah lulus” ucap ku masih saja dengan tatapan yang sinis.

“Bukan itu aja,kamu juga harus ucapin selamat sama aku,karena akhirnya aku bisa terbebas dari siksaan yang kamu kasih”

Aku semakin merenyitkan dahi ku menatap dia dengan bingung.

“Apa maksud kamu ?”

“Aku udah keluar dari sekolah ini,dan aku mau akhiri hubungan aku dengan Stevi sesegera mungkin”

Aku menarik tangan ku dari genggaman nya dengan kasar dan menatap dia dengan penuh amarah.

“Udah gila kamu. Stevi lagi sayang-sayang nya sama kamu Vid,bisa-bisa nya kamu ngomong kaya gini”

“Loh. Aku kan udah bilang sama kamu sejak awal. Aku mau nurutin kemauan kamu tapi jangan salahin aku kalau suatu saat Stevi kenapa napa,ya kalo dia sakit hati harusnya kamu sadar dong,sejak awal ini ulah kamu? Bahkan kamu udah sakitin aku juga”

Aku mengusap kasar wajah ku dengan gelisah.

“Kamu juga minta aku untuk jauh2 dari kamu kan ? Aku juga akan lakuin itu,aku ga akan pernah lagi ganggu kamu mulai sekarang,semoga semua ini buat kamu bahagia Rev. Aku sayang sama kamu” ujar David lalu dia pergi meninggalkan ku sendiri di belakang gedung.

Dia berhasil kembali membuat ku gelisah. Dia selalu tahu cara agar aku gundah seperti ini. Aku takut dengan apa yang dia katakan. Apakah Stevi akhirnya akan tahu ?

2 hari kemudian,di hari liburan sekolah,Stevi meneleponku.

“Hallo Stev” sapa ku di balik telepon yang aku selipkan antara kepala dan bahuku,karena tanganku sedang sibuk menyisir bulu Nicko.

“Gue di luar” ucap nya singkat.

Aku langsung menatap luar pintu kamarku,dan berlari keluar kamar menuju balkon untuk mencari sosok Stevi di bawah.

Dia sedang di luar gerbang dengan handphone di telinga nya dan menatap kamar ku dengan wajah yang sembab.

Tiba-tiba jantungku berdebar hebat,perasaan ku tidak karuan. Aku takut apa yang aku takutkan tentang dia terjadi.

Aku berlari kebawah menuruni anak tangga dengan cepat,membuka pintu ruang tamu dan langsung berlari ke gerbang untuk membuka gerbang rumah agar Stevi bisa segera masuk ke dalam rumah ku. Begitu gerbang di buka Stevi langsung memeluk ku sambil menangis.

“David Rev David” ujar nya sambil terus menangis di dalam pelukan ku.

“Kenapa dia ?” Tanya ku dengan perasaan yang tak tentu.

“David mutusin gue Rev,dia mutusin gue tadi”

Mataku langsung terbuka lebar,akhirnya apa yang aku takutkan benar-benar terjadi.

“Kenapa bisa?”

“Dia bilang dia cuma mau fokus dulu ke kuliah nya,dan dia ga akan ada waktu buat gue”

“Ya udah ngobrol nya di dalem yuk”

Aku membawa Stevi masuk ke dalam rumah.

Matanya begitu sembab,seperti dia sudah di hajar oleh puluhan orang. Suara dia pun sudah begitu serak seperti sudah banyak teriak.

Aku membawa dia ke kamar dan memberikan dia coklat panas.

“Nih udah minum dulu”

“Gue ga habis fikir David bisa setega itu Rev di saat gue lagi bener-bener sayang sama dia,dia malah mutusin gue Rev. David jahat banget”

“Mungkin emang bener dia mau fokus kuliah Stev”

“Ya tapi kan ga harus putusin gue Rev,kenapa harus secepat ini ?“

“Ya udah. Lupain aja Stev,mau gimana lagi”

“Gue gamau Rev,gue sayang sama dia,gue cinta mati sama dia. Gue ga pernah jatuh cinta sama cowo kaya gini,gue rela kehilangan apapun asal jangan David,Rev”

Aku mengusap kening ku yang mulai pusing ini.

“Ya terus gimana ?”

“Gue ga tau.. gue ga mau hidup tanpa dia” ujarnya dengan masih terus menangis dengan terisak.

“Udah dong Stev,kasian diri lo kalo nangis terus kaya gini”

Lalu dia menjatuhkan diri di kasur dan membenamkan wajah nya di bantal lembutku.

“Gue ga mau pulang Rev,gue ga mau Mami tahu kalo gue nangis nangis gini”

“Iya ya ya udah lo nginep aja disini gapapa”

1
vivian
Support up thor semangattttt
tyan_01
Up thor
vivian
Love you thor
venna
Terusan nya gimanaa ???
Anonymous
Bagus thor😇
Ms. No name
Ayo up thor upp
venna
Lanjut thor semangat 🤩
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!