MAGIC LOVE CHEF CHRYSTAL

Gian Sangat semangat sekali kala bertemu dengan Chef Vio yang sangat dia idolakan itu.

Apalagi saat itu dia diajak mempersiapkan makanan bersama chef Vio.

" Gian apakah kamu sungguh sungguh mau membantu saya dalam keadaan apapun Gian?"

" ya pasti saya akan selalu menjadi penolong anda jika anda butuh saya chef Vio?"

" Apakah kau adalah laki laki yang bisa saya pegang Janji dan kata katanya?"

" jangan kuatir chef Vio. Saya pasti bisa diandalkan dan saya juga pasti bisa jaga rahasia anda di tangan saya. Jadi anda tidak akan pernah takut say khianati."

" ah kamu sungguh laki laki tipe idaman saya Lo Gian."

" astaga. Apakah begitu?"

" jelas. Jadi saya ingin selalu dekat kamu lo. Maafkan keterusterangan saya. "

" ini sebuah kebanggaan saya sendiri Lo bisa dekat dengan chef Vio dan bisa bekerja di keluarga chef Vio juga untuk mencari pengalaman kerja juga."

" baiklah mungkin nanti saya akan meminta bantuan kamu secara pribadi. Apakah kamu mau?"

" baiklah. Saya akan selalu siap untuk chef Vio."

" baguslah. Jika masakan kamu hari ini dapat pujian dari papa dan mama aku. Maka aku akan selalu ada dan dekat sama kamu chef Gian yang tampan dan pandai.."

Sebuah ciuman kilat tiba tiba mendarat di pipi Gian. Membuat Gian langsung kaku dan diam seakan tak percaya. wanita yang selama ini diam diam dia sukai dan berharap dia bisa cintai itu tiba tiba saja mencium pipi kanannya. Sambil tersenyum meninggalkan Gian yang masih tak percaya.

Vio sungguh memanfaatkan Gian yang dia tahu tertarik pada dirinya sejak setahun yang lalu itu untuk melancarkan semua rencana dia ke depannya dan masa depannya.

Vio tahu. Pasti Gian Tidak akan tahu jika Vio akan memanfaatkan laki laki itu nantinya. Vio tersenyum devil. wajah cantik itu tiba-tiba menyeringai licik.

Gian yang seakan mendapatkan bintang jatuh merasa sangat bahagia dan melayang. Dia menjadi tambah semangat untuk menarik perhatian dan ras simpati keluarga Vio padanya nanti.

Tepat pukul satu siang , keluarga Vio datang.

Mereka langsung berkumpul di meja yang sudah disediakan.

Vio datang dengan senyuman lebar dan mencium kedua pipi mama dan papanya.

" mama papa kenapa tidak jadi datang pagi tadi? Masakan kamu malah jadi dibagikan ke semua pegawai disini."

" ah maafkan papamu ini yang sibuk ya sayang. Papa lup kalo tadi ada rapat penting. Sehingga papa dan mama tadi tidak bisa datang sarapan sayang."

" baiklah sekarang kamu bahagia. Mama dan papa sungguh datang ya sekarang "

" baiklah mana makanan kami sayang?"

" Ini mama papa semua sudah kami siapkan dan baw kemari. "

Vio menghidangkan semua masakan yang disiapkan oleh Gian dan Vio sendiri.

Lengkap sudah sajian makan siang mereka. Mama dan papa vio hari itu ingin sekali menikmati masakan khas Nusantara yang terkenal di dunia.

Jadi semua coba Gian dan Vio sajikan. semua masakan Nusantara Indonesia tercinta.

" hah sayang masakan kamu ini sungguh enak sayang. Kamu semakin pandai saja masaknya ya. Tidak rugi papa berikan kamu restoran ini. "

" papa mama hari ini vio tidak masak sendiri. Ada teman vio yang banatu masak Lo . Ini dia chef Gian. Dia adalah chef yang juara dua sama sama vio tahun lalu."

" wah kamu tak menyangka. Sungguh masakan kamu sangat lezat Lo. Kamu masak yang mana tadi?"

" masakan khas Padang dan Aceh tadi tuan dan nyonya besar?"

" wah enak sekali. kamu suka. Bagaimana Vio kamu jadi mau kembangkan masakan Nusantara di restoran ini?"

" Iya dong papa mama Vio kan sudah janji sama papa dan mama tahun lalu."

" Bagus dan jangan lupa kau harus menang dari tunangan kamu itu. "

Gian yang mendengar langsung syok. Dia merasa ada petir yang menyambar dia siang itu.

" Apa jadi dia sudah tunangan?" gunam dalam hati Gian.

Vio yang tahu akan hal itu langsung mendekati Gian dan berbisik.

" jangan kuatir aku tidak cinta sama tunangan aku itu. Aku ingin pisah. Jadi apakah kau mau bantu aku?"

Gian langsung menatap mata vio lekat lekat dan akhirnya mengangguk cepat. Vio langsung tersenyum manis dan membuat jantung Gian tak karuan.

Saat Gian akhirnya kembali ke dapur. Kembali Vio mengecup pipi kanan Gian cepat sebelum akhirnya dia ke dalam kantor pribadinya.

Gian semakin salah tingkah dan jantung dia tak aman rasanya.

" oh God... Apakah aku mimpi?" gunam dalam hati Gian.

Apakah rasa diam diam cinta yang Gian rasakan akan bersambut? Hanya Vio yang tahu jawabannya...😄😅✌️tany vio yuk?😉😊