Setelah setahun menjalani pernikahan Palsu, Rendi tidak tahu jika Devi mengandung putranya. Lalu bagaimana kelanjutan hubungan Dev dengan Rendy setelah kelahiran putranya itu??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Zahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kenyataan Pahit
Hari itu aku hanya melakukan bimbingan skripsi, jadi aku tidak perlu berlama-lama di kampus.
Saat jam istirahat akupun bergegas menuju ruang kerja Mas Rendi. Seperti biasa aku harus memastikan apakah dia sudah makan siang atau belum.
Setibanya diruang kerjanya aku terkesiap melihat Darius.
Ternyata ia ada di sana untuk mengantarkan makan siang untuknya. Aku segera membalikkan tubuhku, namun sialnya ia melihat ku dan langsung menarik ku masuk.
"Sekarang ayo kita makan bersama?" ajaknya
"Aku sudah makan kak jadi aku mau lanjutin pekerjaan ku saja," ujarku
"Jangan bohong, memangnya kamu makan apa??" jawab Darius begitu ketus
Terpaksa aku tak bisa menolak ajakannya. Kami bertiga menikmati makan siang bersama dengan begitu lahap.
"Apa hari ini masih ada yang membully kamu?" tanya Darius mulai membuka percakapan
Aku menggeleng.
"Syukurlah," jawab Darius lega
Pria tiga puluh tahun itu bangkit dan duduk di belah ku.
"Apapun yang terjadi padamu sabar ya, aku yakin semuanya akan indah pada waktunya," ujar Darius memberikan nasihat kepada ku.
"Iya abang, terimakasih banyak supportnya," jawabku lirih.
Selesai makan akupun pergi meninggalkan ruangan itu.
Ya sepertinya aku sudah menikmati semuanya.
Sore itu aku begitu lelah saat hendak menunggu bus, tiba-tiba sebuah mobil sedan berhenti di depan ku.
Seorang pria keluar dan menghampiri ku.
"Darius??" aku sedikit terkejut saat melihat Darius dengan wajah dan penampilan berbeda
"Kenapa kamu terkejut??" tanyanya sambil tersenyum.
"Tidak papa, aku hanya mengira jika kamu oray lain," jawabku
Darius tertawa, "Bisa saja kamu,"
Ia kemudian masuk kedalam mobil dan melajukan kendaraannya.
Benar-benar berbeda. Darius melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Padahal biasanya ia tidak pernah seperti itu.
Aku terus memandanginya. Kenapa ia begitu bebeda. Sesekali Darius menoleh kearah ku dan tersenyum.
"Are you ok?" tanyanya dengan bahasa asing
"Ya,"
Setibanya di rumah, ia segera membukakan pintu dan mempersilakan aku turun.
"Terimakasih mas," ucapku lirih
Darius hanya tersenyum, ia kemudian masuk dan merebahkan tubuhnya di sofa.
"Sepertinya kemarin ada tamu spesial, bagaimana perasaan mu bertemu dengan ibu mertua mu?" tanyanya
"Biasa saja Mas," jawabku
"Hmm, really??"
"Iya," jawab ku
"Ok, sepertinya kamu akan terbiasa menghadapinya," jawabnya sambil tersenyum menertawakan aku
"Hmm," Aku segera masuk ke kamar ku untuk berganti pakaian.
Sepertinya mamah sudah pulang, karena aku tidak mendengar suaranya. Syukurlah, setidaknya hidupku lebih aman hari ini.
Rasanya lelah sekali hari ini hingga aku ingin berendam, tapi sayangnya ada Darius. Aku gak bisa me time dulu selama ada tamu.
Aku segera keluar untuk membuatkan minuman dan camilan untuknya. Namun entah kemana dia, tiba-tiba dia menghilang seperti debu.
Tapi gak masalah juga, aku malah seneng jadi bisa menikmati waktu sendirian.
Segera ku kembali ke kamar untuk berendam. Baru saja aku akan mencelupkan kaki ke bathub tiba-tiba seseorang mengetuk pintu kamarku.
"Dev, Dev!" Ku dengar suara Darius memanggilku
"Ah sial!"
Aku segera memakai pakaian ku lagi dan keluar untuk menemuinya.
"Ada apa?" tanyaku ketus
"Kita jalan yok?" jawabnya
"Kemana?"
"Terserah kamu maunya kemana?"
"Ok, wait aku mandi dulu,"
"Silakan sayang, jangan lupa dandan yang cantik ya," tandasnya
Aku langsung mengacungkan jempol membuat ia langsung mengerlingkan matanya.
Setengah jam kemudian aku sudah siap dan menghampiri Darius yang duduk di ruang tengah.
"Wow, cantiknya!" pujinya dengan mata membelalakkan
"Biasa aja kali!" seruku tersenyum tipis padanya
Jujur sebenarnya aku yang terkejut saat melihat Darius. Meskipun ia hanya memakai pakaian casual tapi ia terlihat begitu keren hingga membuat ku minder saat harus jalan bersamanya.
Sore itu Darius mengajak ku berbelanja di mall, dia membelikan ku beberapa pakaian lengkap dengan sepatu dan tas.
Tak lupa ia juga membelikanku kosmetik lengkap dengan perhiasannya. Awalnya aku menolak namun ia selalu bilang jika suatu saat aku membutuhkannya.
Selesai berbelanja ia mengajakku dinner di sebuah kafe.
Aku tak berpikir macam-macam saat itu, aku pikir mungkin dia melakukan semua itu karena kasian padaku hingga saat kami makan Darius pun menceritakan sebuah cerita yang membuat aku shock.
Dia menceritakan hubungannya dengan Mas Rendy. Sepertinya berita tentang mas Rendi seorang guy itu benar adanya. Darius adalah kekasih Mas Rendi. Lalu kenapa ia begitu baik padaku jika memang ia adalah kekasih mas Rendi.
"Itu karena aku tidak ingin menyakiti mu Dev, aku tahu kamu menikah dengan Rendy untuk menolongnya. Kamu menyelamatkan Tante Rahayu kamu juga menyelamatkan reputasi Rendy, jadi mana mungkin aku bisa jahat padamu. Justru aku ingin berterimakasih karena berkat dirimu aku dan mas Rendi masih bisa berhubungan," tegasnya sontak membuat aku shock.
Rasanya dadaku begitu sakit saat mendengar ucapan Darius. Jadi ia menikahi aku selain untuk menyelamatkan ibunya juga untuk menutupi skandalnya dengan Darius.
*Deg!
Aku tidak bisa berkata-kata lagi saat itu. Hatiku hancur, sehancur-hancurnya. Ku ambil segelas air di depan ku untuk membasahi kerongkongan ku yang terasa kering hingga rasanya seperti tercekik.
"Uhuukk!" aku bahkan sampai tersedak hingga Darius buru-buru membantu ku
"Pelan-pelan Dev," ucapnya kemudian membantuku membersihkan bibirku
Waktu itu, rasanya aku benar-benar muak padanya. Bagaimana bisa ada orang seperti mereka di dunia ini. Benar-benar menjijikan!.
Dadaku semakin sesak saat melihat kenyataan jika Darius benar-benar peduli padaku yang sudah jelas menjadi madunya.
"Maafkan aku Dev, jika sudah membuat mu seperti ini. Tapi jujur saja aku tidak bisa menyembunyikan semua ini dari mu. Aku tidak mau terus-menerus membohongi mu. Aku tahu ini pasti menyakitkan bagimu tapi akan lebih menyakitkan lagi jika kau tahu dari orang lain Dev. Kalau kamu mau membenciku atau menghajar ku untuk melampiaskan amarahmu padaku silakan, aku tidak akan keberatan,"
Seketika air mataku tumpah. Aku tak bisa menahan lagi kesedihanku. Dari awal aku memang tahu jika mas Rendy tak pernah mencintai ku dan menikahi aku hanya untuk menyelamatkan ibunya. Tapi aku tidak menyangka jika alasan lainnya adalah agar ia tetap bisa berhubungan dengan pasangan guynya.
"Hiks, hiks, hiks!" pertahankan ku mulai runtuh aku tidak bisa menahan rasa pedih ini
Aku bahkan harus memukul-mukul dadaku yang terasa sangat sakit ini. Darius yang tidak tega melihat ku langsung memelukku. Namun aku langsung mendorongnya.
"Jangan pura-pura peduli padaku, aku sudah muak denganmu!" ucapku
"Dev, aku tidak pernah pura-pura padamu, selama ini aku tulus padamu!"
"Kamu bohong!" seruku kembali mendorongnya saat ia hendak mendekati ku dan berlari pergi
Darius merasa di cuekkan oleh Rendy dan intinya, Darius cemburu jika kasih sayang Rendy kembali padamu
padahal aslinya seeeh.......
kayaknya kamu gak usah bersandiwara lagi deeh, percuma seeh
kapan Rendy siapinnya yaaak ??
karena biasanya saat orang koma kemudian tiba-tiba dia bisa tersadar dan kayak orang normal lagi maka beberapa hari kemudian akan ngedrop dan langsung innalilahi begitu
lebih baik terlambat daripada gak bisa terucap sama sekali