Tetesan-tetesan air hujan meninggalkan jejak basah kilau bening di pucuk-pucuk daun mahoni ditambah semburat cahaya mentari yang mulai meredup bak permata.... indah itulah dipengelihatanku.
Kumengadah ke atas kelabu itu sudah beranjak pergi berganti cahaya kemerahan di sana....kuhirup perlahan aromanya sambil memejamkan mata masih terasa segar....
Ku buka mata....masa itu... kenapa tiba-tiba menyergap ku....kuraba hatiku....masa yang selalu menghantui hidupku....apakah jejak kelabu dihatiku kan berganti ataupun sudah terkikis? kata hatiku berkata....aku rindu
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lili, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9 Flashback 7 Tahun Yang Lalu: Selalu Tentangnya POV Liona Haura
...•...
...•...
...•...
...~Selamat Membaca~...
...°°...
^^^24 Jumat November 2016^^^
...Dia...
Dia
Seperti matahari yang menyinari hatiku
Begitu elok dan gagah dimataku
Yang membuatku resah saat aku memikirkannya
Cahayanya masuk kedalam sukmaku
Hangatnya mendamaikanku
Bila dia tidak ada
Ku selalu mengharapkannya
Membayangkan masa depan
Tersenyum di bawah lamunan
Bisa hidup bahagia
Bersama dirinya
Apa aku bisa memilikinya...
Matahariku...
Aku hanya bisa melihatmu dari jauh
Aku hanya bisa merasakan hangatmu
Tanpa bisa menggapai mu
Dia yang selalu aku pikirkan selama ini
Tapi apa dia tahu
Isi di dalam hati ini
Mungkin ku tak sempurna
Untuk menyukaimu
Bulir-bulir air yang menetes di hari
Mengingatku memendam rasa ini
Ini mungkin sebait kata
Untuknya matahariku
...----------------...
Benih daru rasa kagum berubah jadi suka dan rasa suka berubah menjadi rasa cinta. Benih yang kian lama bersemi dan terus tumbuh berkembang biak di hati.
Benih bisa tumbuh menjadi tanaman dan menumbuhkan bunga-bunga yang mekar menunggu kumbang untuk datang untuk menghirup aromanya.
Itulah aku dengan perasaanku. Hatiku bagaikan benih yang haus ingin hadirnya embun dan angin segar.
Ingin ku merasakan dan mengungkapkan serta kutunjukkan dan aku bilang aku menyukaimu. Sangat-sangat menyukaimu. Berharap kamu hadir dalam mimpiku dan ada di aku ada di mimpimu.
Saling mengasihi saling menyayangi dalam mimpiku maupun mimpimu. Aku berharap bisa memelukmu.
Aku berharap itu menjadi nyata. Berdua dengan denganmu. Kamu tahu aku selalu memandangimu dan memperhatikanmu selama ini dan maafkan aku jika aku menjauh darimu.
Aku jauh darimu agar rasa sukaku cukup sampai di sini aku tak mau berharap lebih darimu.
Aku menutup buku khusus tentang dirinya. Beberapa puisi dan catatan didalamnya. Sesuatu yang hanya bisa aku ungkapkan melalui goresan tangan. Kesimpan dengan hati-hati di tempat rahasia di kamarku.
Mengusap bukuku itu dengan pelan membayangkan seperti mengusap lembut kepalanya. Ku tepuk-tepuk pipiku untuk menghilangkan pikiran senonohku. Segera kuletakkan dibawah rak lemari tempat aku menyimpan dokumen-dokumen penting lalu kukunci kembali.
Aku kembali duduk di tempat aku menulis sesuatu tentangnya. Tempat aku mengeluarkan keluh kesah.
Hari ini adalah hari libur semester. Libur panjang aku tidak bisa bertemu dengannya. Mungkin waktu liburnya ini dia pulang ke rumahnya. Tempat tinggalnya berada di beda pulau dengan tempat kuliah kami. Aku berharap dia sana dalam keadaan baik-baik saja.
Mengenang kembali tentangnya. Dia menurutku orangnya sangat pintar, cerdas, suka berpendapat dan aku ajungkan jempol untuknya.
Menurutku juga dia berwajah sangat imut dan lucu dengan tubuh tinggi tegapnya. Di kelasku dia adalah orang yang paling tinggi.
Selama ini aku belum pernah berbincang-bincang dengannya. Jujur sebenarnya aku sangat ingin berbincang, berbagi lelucu, hingga tertawa bersama teman lainnya.
Tapi kata Farika dia sudah memiliki kekasih. Farika pernah melihat dia makan berdua dengan seorang perempuan.
Perempuan itu adalah teman satu kelas kami katanya. Ingin bertanya siapa aku tidak berani itu membuatku sedih sebenarnya. Hanya aku suka dengannya itu sudah cukup aku tidak mau berharap lebih dengan dia membalas perasaanku. Entah aku merasa kepedean atau berhalusinasi dia memiliki perasaan yang sama.
Aku merasa dia selalu mencari perhatianku. Ketika aku bersama Farika, dia mendekat dan hanya berbicara suatu hal dengan Farika tanpa melibatkanku karena apa yang dibahas mereka aku tidak paham. Tatapan matanya ketika mengonbrol dengan Farika tertuju kepadaku saat aku tidak sengaja menoleh kepadanya.
Ketika aku berusaha membalas tatapannya tanpa mengatakan apa-apa. Mengetes diriku sekuat apa aku bisa bertatapan dengannya. Ternyata aku tidak sekuat itu. Aku segera menunduk.
Apa jangan-jangan dia suka dengan Farika. Farika memiliki kekasih juga. Kekasihnya juga kuliah tapi beda kampus dengan Farika. Farika tidak memiliki perasaan pada Lionel dan dia pernah berbicara secara gamblang kepada Lionel apakah dia suka padanya langsung dia bantah dengan serius bahwa dia suka dengan orang lain bukan Farika. Dia memberitahu bahwa orang yang disuka adalah orang yang Farika kenal. Yang mungkin kekasih yang pernah disebutkan oleh Farika itu.
Aku dan Lionel memiliki sifat yang berkebalikan. Meskipun begitu aku sangat suka padanya. Dia adalah salah satu idolaku. Jika dia ada hatiku selalu berbunga-bunga.
Saat hanya melihat punggungnya saja itu sudah membuat hatiku senang.
Benarkah aku jika masih memiliki perasaan padanya ini walaupun kutahu dia memiliki kekasih. Aku tidak ada niatan sama sekali untuk merebut dia dari kekasihnya.
Mungkin belum sekarang tapi aku usahakan mulai bisa. Tuhan mohon tunjukkan kepadaku bagaimana cara menghilangkan rasa ini.
Bukan karena cepat puas. Justru karena tujuanku besar yah aku belajar menikmati apa yg aku punya hari ini sambil berjuang untuk mimpi-mimpi berikutnya.
Rasa cukup ini yang bikin hati semakin luas.
I have everything I need to be happy right now. Walau belum sesukses orang lain, tapi cukup kok.
Bukan karena cepat puas. Justru karena tujuanku besar yah aku belajar menikmati apa yg aku punya hari ini sambil berjuang untuk mimpi-mimpi berikutnya.
Rasa cukup ini yang bikin hati semakin luas.