NovelToon NovelToon
My Husband Is Not Mine

My Husband Is Not Mine

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Tunangan Sejak Bayi / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Teen School/College / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:36.6k
Nilai: 5
Nama Author: Zaenab Usman

Menikah karena perjodohan orang tua, tidak menghalangi cinta antara Farrel dan Anastasya. Namun, hubungan yang tadinya sudah indah harus hancur berkeping-keping karena pemuda itu lebih mementingkan sahabat, daripada Tasya istrinya sendiri. Sehingga tidak tahu bahwa istrinya mengidap penyakit mematikan. Segalanya terbongkar setelah Tasya mengalami kecelakaan bermotor yang hampir menghilangkan nyawa gadis itu. Hal itu pula membuat Tasya koma hingga bertahun-tahun lamanya.

Bagaimanakah kisah rumah tangga pasangan remaja tersebut? Akan kah Farrel dan orang tua Anastasya menyesal sudah mementingkan hal lain daripada gadis malang tersebut? Jangan lupa tinggalkan jejak biar Mak Autor semagat nulisnya ya🥰🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zaenab Usman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tidak Ada Bedanya.

🍁🍁🍁🍁🍁🍁

...HAPPY READING......

.

.

Kleek!

Suara pintu ruang ganti yang ditutup oleh Anastasia. Dia berjalan mencari keberadaan suaminya tapi tidak ada. Lalu mata gadis itu mengarah pada pintu balkon yang terbuka lebar. Tanpa melihat sedang apa suaminya di sana, dia sudah tahu jawabannya.

"Pasti Renata lagi." 

Gumamnya tidak bisa mencegah Farrel untuk tidak menghubungi sahabat lamanya. Karena meskipun sudah mengungkapkan perasaannya pada Tasya, pemuda itu seperti menjaga jarak diantara mereka berdua dan Tasya menyadari hal itu.

"Huh!" Tasya menghela nafas dalam. Dengan berat hati dia mengambil ponsel dan bermain game seperti biasanya. Tidak ada niat sedikitpun untuk menguping pembicaraan Farrel.

"Mine... Elo sudah selesai," ucap Farrel yang kembali ke kamar mereka. Semenjak hubungan keduanya membaik, mereka berdua memutuskan untuk menghuni kamar yang ada di lantai atas.

"Iya, gue sudah selesai. Sana ganti seragamnya dengan baju santai," sedikitpun tidak ada riak kecewa di wajahnya, Tasya masih terlihat santai dan biasa-biasa saja.

"Hemm!" Farrel pun berdehem dan langsung pergi menganti pakainya dengan celana jeans panjang, serta baju kaos lengan panjang pula. Tidak lama setelahnya diapun keluar dari ruang ganti.

"By, Lo mau---" Tasya langsung berdiri dari sofa begitu melihat Farrel sudah keluar dari ruang ganti dan terlihat seperti mau pergi, karena bukan memakai baju santai seperti yang Tasya suruh.

"Gue mau pergi sebentar ya. Gue janji tidak akan lama," sela Farrel lebih dulu. "Elo nggak apa-apa kan gue tinggal sendirian?" tanyanya memastikan.

"Apakah Elo mau bertemu Renata lagi?" tebak gadis itu yang mengabaikan pertanyaan suaminya.

"Ya, tapi gue tidak lama hanya menemuinya sebentar saja. Tolong jangan berpikiran yang macam-macam ya," Farrel berjalan mendekati Tasya, lalu mengelus pucuk kepalanya. "Saat ini Renata benar-benar membutuhkan gue, "

"Oke, pergilah! gue akan menunggu Elo di rumah," meskipun hatinya terasa perih, tapi Tasya masih tetap tersenyum. "Elo hati-hati ya, Rel, " pesannya yang membuat Farrel langsung menarik tubuhnya untuk dipeluk.

"Thanks ya... Karena sudah memberi gue izin," ucap Farrel yang nyaris seperti bisikan. Gadis itu hanya mengangguk kecil. Setelah Farrel melepas pelukannya yang sesaat, diapun langsung pergi. Lalu Tasya berjalan kearah jendela dan melihat suaminya pergi mengunakan motor sport bukan mobil.

"Fuck!" umpat gadis itu kasar. Tapi dia tersenyum disertai air matanya. "Apakah gue tidak berhak bahagia? Kenapa semua orang yang gue harapkan selalu menjadikan gue sebagai sampingan. Apakah mereka tidak tulus menyanyangi gue? Jika iya, kesalahan apa yang sudah gue perbuat di masa lalu?" seperti biasanya gadis itu menangis sendirian. Karena jangankan untuk bercerita pada orang lain, pada sahabat baiknya pun tidak mau. Tasya selalu menyimpan masalahnya sendirian.

Lelah menangis membuatnya tertidur di sofa sambil mengenggam ponsel. Berharap Farrel memberi kabar. Namun, hingga malam hari pukul 7:14. Pemuda itu belum pulang ataupun mengirimnya pesan singkat. Sejak tadi Tasya mondar-mandir seperti mana setrikaan yang sedang digunakan. Dia gelisah menunggu kedatangan suaminya.

"Farrel kemana sih? Kenapa tidak mengangkat panggilan telepon dari gue? Tadi katanya cuma sebentar." Ucap Tasya gelisah. Akan tetapi tidak lama setelahnya orang yang dia tunggu-tunggu balas menghubunginya.

"Farrel, Elo lagi dimana? Kenapa belum pulang juga?" 

Tanya gadis itu karena selain menaruh rasa cemburu, dia juga khawatir.

"Mine, sorry baru bisa menjawab telepon dari Elo. Tadi kami masih di jalan." 

Jawab Farrel yang terlihat melepas helm dari kepalanya. Sedangkan di belakang tubuhnya ada seorang wanita yang mukanya tidak terlihat oleh Tasya. Soalnya Farrel menelepon istrinya mengunakan video call, jadi Tasya bisa tahu pemuda itu lagi bersama siapa.

"Memangnya Elo mau pergi kemana?"

Tanya Tasya mengulangi pertanyaannya yang belum dijawab. Hati gadis itu semakin terasa sakit mendengar Farrel mengatakan habis jalan-jalan.

"Sekarang gue mau bertemu Edo dan teman yang lainya. Tadinya gue mau pulang dulu untuk menjemput Elo, tapi... Renata butuh hiburan juga, karena dirumahnya tidak ada siapa-siapa. Dia lagi banyak masalah dan gue mau menghiburnya agar tidak putus asa." 

Jawaban Farrel yang jujur membuat Tasya langsung mengepalkan tangannya erat. Dadanya bergemuruh pada detik itu juga. Sakit! Itulah yang dia rasakan. Diibaratkan luka yang disiram oleh air garam. Pedih tidak ada tandingannya.

"Tasya, Elo baik-baik saja kan?" 

Tanya Farrel khawatir. Namun, sambil berbicara dengan sang istri, matanya melirik kearah Renata yang diam saja. Satu bulan lalu gadis itu memang sudah diberitahu oleh Farrel bahwa dia dan Tasya sudah menikah gara-gara. Sehingga Renata pun mengucapkan kata selamat padanya.

"Ya, gue baik-baik aja kok, Rel." 

Hati Tasya semakin sakit mendengar kata sayang yang Farrel ucapkan. Namun, dia harus berpura-pura tegar.

"Syukurlah! Sebentar lagi ada seseorang mengantarkan makanan untuk Elo, jangan lupa untuk makan malam. Gue minta maaf karena benar-benar---"

"Ya, terima kasih sudah ingat sama gue. Sudah dulu ya, gue mau mengambil makanannya yang sudah datang. Babay..." 

Tasya yang sudah tidak tahan langsung menutup sambungan telepon mereka lebih dulu. Air mata yang sudah kering sekarang kembali menetes deras.

"Apa bedanya Elo sama mereka, Rel?" lirih Tasya yang merasa sesak untuk bernafas karena terlalu banyak menangis. Namun, disaat bersamaan bel rumahnya berbunyi. Dia cepat-cepat menyeka air matanya. Gadis itu turun membawa ponsel, dompet dan kunci mobilnya.

"Iya, Pak?" ucapnya saat pintu sudah terbuka.

"Mau mengantar pesanannya, Nona," jawab laki-laki setengah baya tersebut.

"Baiklah! Terima kasih," Tasya pun menerimanya karena sudah tahu jika itu makanannya yang dibelikan oleh Farrel untuknya. Setelah kurir tersebut pergi dia kembali masuk untuk menyimpan paketan makanan tersebut.

"Padahal gue sudah masak untuk makan malam kita, Rel. Ya, walaupun rasanya hancur, tapi setidaknya gue sudah berusaha semampu gue kan," dia tersenyum getir menatap hidangan diatas meja makan yang belum tersentuh sama sekali. Tadi sore sambil menunggu kepulangan suaminya, gadis itu memasak bahan-bahan yang ada di lemari pendingin. Karena tidak tahu bahwa Farrel lebih mementingkan Renata daripada dirinya.

Tidak ingin bertambah stres, gadis itu memilih untuk pergi. Namun, kali ini dia tidak datang ke club malam seperti biasanya. Dengan rasa kecewa, marah dan sedih yang telah bercampur menjadi satu dia pergi tanpa arah dan tujuan.

Sedangkan di kafe favorit anak-anak muda. Farrel lagi berkumpul bersama teman-temannya. Di sana wanitanya bukan hanya ada Renata saja, tapi juga ada gadis lainnya. Mereka menghabiskan waktu sambil bersanda gurau.

"Rel, gue kira Elo mau mengajak Tasya juga biar seru," kata Doni di sela gelak tawanya.

"Nggak, gue hanya bersama Renata. Mungkin dia sibuk memiliki acaranya sendiri," jawab Farrel dengan nafas berat karena tahu istrinya ada di rumah.

"Mau seperti apapun sibuknya Tasya, tapi Elo jangan pernah lupa memberikan dia perhatian lebih, Rel. Hati seseorang kan nggak ada yang tahu, gue sih cuma mengingatkan saja. Jangan Lo pikir diamnya Tasya, dia nggak merasakan cemburu dengan kedekatan kalian." sambung Edo yang tidak pernah menyukai Renata. Tasya adalah gadis yang dia cintai, jadi tentu pemuda tersebut tidak suka bila Farrel menyakitinya.

...BERSAMBUNG......

1
dewi yunita
lanjut thor
Ira Tri puspita
ini gak update lg y thor
Fera Susanti
masih sebel sama farel
Harun Gayam
lemot athornya g niat up seminggu srkali kadang sebulan sekali lucu
Harun Gayam
aithornya banyak bngt alasan klo g up bilang aj g up tp jgn salahkn readers klo ngasih rate rendah pake marah² lg lucu.
Yeni Astriani
farel..farel udh jelas klo renata itu pelakor berkedok sahabat, dn jgn byk berjanji krn tak satupun janji mu itu kau tepati, dosa
JC
biarin tasya di urus sama dokter thorr sapa tau dokternya punya anak yg jg berprofesi dokter bisa sembuhin tasya biar kapok si ikan sarden makarel biar gigit jari sono sama si rere rere lanjutt thorr semangatt
Nofita Sari
betul urus saja bisnis mu jngan peduli'in tasya dn farel urus saja renata sono...biar tasya d urus dokter...
klo udh begini semua pada nyesel..
kmarin² kmana aja d saat tasya butuh perhatian udh nggk ngasih perhatian malah d katain anak gk berguna kna tampar pula..
Mrs.Riozelino Fernandez
😭😭😭😭😭😭😭
Mrs.Riozelino Fernandez
good papa 👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
Thavyra
janji" mulu tp ngk pernah di tepati, jadi kalp tasya ngk sadar lo bakal sama renatai donk...
rachma yunita
makan itu penyesalan rel.. semoga aja klo pun selamat, tasya bakal hilang ingatan ttg Farel dan ortu nya.. memori ttg orang yg nyakitin hilang aja..
Neneng Dwi Nurhayati
bagus
holipah
omong kosong lu farel waktu dia d dekat mu kamu g perduli & d turunin d jln skrng udah ky gini nyesel bt apa
Nasira✰͜͡ᴠ᭄•§¢•
up bnyak"🤣🏃🏃
Ulfah Putri
sukurin nyesel juga dah gak guna makarel.
amilia amel
biarkan Tasya lupa dengan Farrel dan orang tuanya, yang diingat hanya mertuanya...
biar Farrel merasakan mengejar cinta Tasya, dan orang tuanya pun sama
Yasmin Titik
ok. di tunggu kelnjutanya
Ira Tri puspita
kalaupun farel kmbali dengan tasya ,biar pelakornya gak menang gpp thor,tp tolong buat farel tersiksa dulu ,,setidakny dengan lupa ingatannya si tasya
Mrs.Riozelino Fernandez: bener banget...atau bisa di pisahkan dulu la,biar Tasya diurus mertuanya.tinggalkan Farel yang bodoh.
tapi aku klo bisa gak balikan lagi.biar Tasya dapat yang lebih tulus mencintainya
Thavyra: harus berjuang dulu, soalnya kalau gampang baikan nanti kelakuan farrel ngk berubah", kalo bisa bikin farrel bucin angkut, sampek alergi sama cewek yg bukan istrinya
total 3 replies
Thavyra
udah pernah liat surat dokter lu malah ngk nanya ke tasya, malah lebih milih meduliin sahabatlu yg mukanya dua...
sekarang waktunya buat lu nyesel atas semua perbuatan lu, dah punya istri malah di abaiin demi cewek yg bukan tanggung jawablu rel
lo marah letika tasya sama sahabat Cowoknya tp lo ngk sadar sikap lo lebih parah... walau sahabatlo mau bunuh diri itu bukan urusan lo, bisa kan minta tolong org lain...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!