Hasrat Cewek Introvert

***

Gelsi melajukan motornya saat lampu sudah berwarna hijau

setelah sampai disana, gelsi menitipkan motornya pada satpam yang berjaga disana

Dia menyusuri satu persatu bangunan petak, yang berjejer 7petak itu

5 petak sudah terisi dan semuanya diisi oleh orang yang sudah berkeluarga..

Melihat pemilik kontrakan datang, beberapa penghuni yang ada disana langsung menyapa gelsi dengan sopan..

"Halo neng gelsi, kemana aja? Kok jarang main kesini?" Salah satu penghuni disana menyapa gelsi dengan ramah..

"Saya sibuk sekolah buk" Gelsi bicara dengan ramah tidak lupa senyum manis ia sertakan..

"Oh iya ya neng, kok ibuk bisa lupa kalo neng gelsi masih sekolah! Adiknya neng gelsi gak ikut? " Ibu itu heran, biasanya gelsi akan selalu membawa adiknya gio ikut bersama nya..

"Adik saya lagi jalan kerumah temennya buk, gimana keadaan disini amankan? " Gelsi segera mengalihkan pertanyaan..

"Aman neng, kontrakan juga gak ada masalah"

"Kalau ada yang salah langsung kasi tau saya ya buk"

"Beres itu neng" Setelah berbasa-basi sedikit, rasya berkeliling sebentar di kawasan kontrakan yang dibangun ayah nya dulu. Tapi sekarang itu semua menjadi miliknya..

"Neng gelsi" Suara seorang wanita menghentikan langkah gelsi..

"Iya buk marni? " Ibu warni adalah orang yang bertugas mengatur kontrakan milik gelsi itu..

"Bisa bicara sebentar neng"

"Bisa, dimana? "

"Kerumah saya aja neng" Rumah bu warni memang tidak jauh dari kontrakan, maka gelsi dan ibu warni memutuskan untuk berjalan kaki..

Setelah sampai, bu warni mengajak gelsi untuk berbicara dalam rumah saja

ternyata bu warni ingin melaporkan tentang kontrakan..

"Jadi ada apa bu? " Gelsi bertanya setelah meminum teh yang disuguhkan bu warni tadi..

"Saya cuma mau menyerahkan uang bulanan, ini hasil pembayaran dari kelima keluarga pe ngontrak itu neng" Bu warni menyerahkan amplop yang lumayan tebal pada gelsi..

"Saya Terima ya bu" Gelsi meraih dan menghitungnya, tidak lupa dia mengeluarkan gaji bu warni..

"Ini gaji ibu bulan ini" Gelsi menyodorkan uang yang langsung diterima bu warni, wanita yang mulai menginjak usia paruh baya itu menghitung uang yang diberikan gelsi..

"Ini kelebihan atuh neng" Bu warni menyerahkan kelebihan uang yang diberi gelsi..

"Gapapa, bonus buat bu Warni. Kalau gitu saya pamit dulu ya bu" Gelsi berdiri dan mulai beranjak meninggalkan rumah bu Warni..

"Makasih atuh neng"

"Sama sama bu"

***

Saat sampai di kawasan kontrakan, wanita yang berbicara pertama kali dengannya tadi langsung menghampiri gelsi..

"Neng gelsi itu ada temennya yang nyariin"wanita itu tergesa-gesa memberi tau gelsi..

" Siapa buk? " Gelsi heran, Teman? Teman yang mana?

"Teman neng gelsi, orang nya kasep pisan euy" Wanita itu sempat terpesona pada orang yang mengaku temannya gelsi itu..

"Sia-

" Ayok neng ke kontrakan ibu, orang nya saya suruh tunggu disana "wanita itu menarik tangan gelsi menuju kontrakan nya..

"Orang nya yang ma- lo ngapain disini? " Gelsi bertanya tanya apa yang dilakukan cowok itu disini?..

"Nyariin lo lah! "

"Ada urusan apa lo sama gue? "

"Gak ada cuma mau ketemu lo aja"

"Jangan berca-

" Neng gelsi, ini pacarnya ya? "Sepertinya wanita itu sudah salah paham..

" Nggak dia bukan pacar saya, kalau gitu kami pergi dulu ya bu"sebelum wanita itu menjawab gelsi sudah lebih dulu menarik tangan kean pergi dari sana..

***

Gelsi segera menghempaskan tangan kean, setelah mereka sampai di dekat motor laki-laki itu..

"Ngapain lo ada disini? "Alih alih emosi gelsi malah bertanya dengan nada yang tenang..

" Nyariin lo lah" ia sempat terperangah dengan nada bicara gelsi, laki-laki itu segera membenahi ekspresi nya..

"Alasannya? " sebelah alis gelsi naik

" Temenin gue keliling kota ini. " permintaan itu terdengar konyol

"Gue ga mau, cari orang lain" gelsi langsung menolak

" Gue baru tinggal di kota ini gel, jadi gue gak kenal siapa siapa disini" itu bohong

"Darimana lo tau gue disini!? " ia lebih penasaran soal itu

" Gue ngikutin lo lah" Kean memang mengikuti gelsi

"Kapan? " Alih alih marah, gelsi malah bertanya kapan?

"Dari lampu merah. " Kean sungguh tidak habis pikir dengan cewek yang ada dihadapannya ini..

"Gue sibuk, jadi cari yang lain aja" ia tetap tidak mau

"Gue udah bilang, gue ga ken-

" Itu bukan urusan gue!" ada nada penekanan dalam suara gelsi

"Ayolah, lo kok pelit banget sih! Lo gak kasian sama gue?" cowok itu berekspresi se menyediakan mungkin

" Gak! " Jlebb sakit tapi tak berdarah epribadeh..

"Temenin gue ya, gue cuma kenal lo aja dikota ini" Bohong part2

"Gu-

" Oke deal, lo udah setuju! Ayok"kean menarik tangan gelsi dan menuntun nya menaiki motor sport nya..

"Gu-gue bilang gak mau kean! " Gelsi sempat terbengong, tapi segera sadar setelah kean menarik tangannya..

"Ck parah sih lo, ga mau temenin gue" Kean memasang ekspresi memelas, membuat wajah tampan nya itu menjadi sangat imut. dan gelsi tidak tahan dengan yang imut imut seperti itu..

"Okedeh, tapi dengan syarat ki-

" Apa syarat nya? Gue pasti bakalan turutin!!" Ucapan kean dengan nada meyakinkan..

"Lo serius?

" Iya gue seri-

"Kita pake motor gue" Gelsi memotong ucapan Kean..

"Us, yang bener aja? Pake motor gue aja, lebih keren tau" Kean tidak bisa membayangkan, dirinya yang tinggi ini menaiki motor matic gelsi. akan terlihat seperti apa dia nanti?

"Iya atau gak sama sekali! " gelsi tidak mau merubah keputusan nya

"Okedeh oke, ntar gue mau Nelpon dulu" Setelah kean selesai menelpon seseorang, akhirnya mereka berdua pergi berkeliling menggunakan motor gelsi.

jika teman teman kean tau! Maka mereka semua pasti akan menertawakan dirinya.