NovelToon NovelToon
Only Focused On You

Only Focused On You

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:11.7k
Nilai: 5
Nama Author: s_m

"aaakhhhhhh"teriakan arlita menggema diseluruh penjuru kamar

mata arlita melotot tak percaya mendapati seseorang tidur disebelahnya dengan santainya melingkarkan tangannya keperut arlita.
Bryan masih mengumpulkan kesadarannya
iya..dia adalah Bryan yang tak lain bos arlita dimana arlita bekerja.
"dek,ini masih pagi lho,kenapa teriak-teriak?"protes Bryan dengan entengnya.
"mas bee???"arlita bak tersambar petir dipagi hari mendengar suara yang sangat dikenalinya itu.
bagaimana bisa bosnya yang dia tahu sedang pergi ke china untuk melanjutkan studi S2 nya,tiba-tiba muncul dikamarnya.
dunia arlita seperti bak dongeng yang berubah 180°dalam semalam.arlita yang belum bisa membuka hatinya untuk seseorang lagi karena terlalu trauma dengan cinta pertamanya.tiba-tiba menyadang status istri dari Bryan arseno yang tak lain bosnya sendiri.
lhooooo kok bisa??
bagaimana kelanjutan kisah mereka??
ayoo gaes..baca novel pertama ku
tolong sampaikan kritik sarann

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon s_m, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 10

Arlita terus saja berlari mencari ruang UGD yang tadi sudah di tunjukan oleh suster.arlita menengok ke kanan dan ke kiri,dari arahnya berdiri tampak beberapa orang berdiri di depan ruangan yang tertulis kan UGD..tanpa ragu lagi arlita mendekat.disana ada sang ibu yang tampak cemas dan khawatir,bajunya pun penuh dengan darah.mulutnya tak henti-hentinya melantunkan zikir.disebelah ibunya ada sang kakak ipar,ratih.yang terus mengelus pundak sang mertua.mencoba menguatkan beliau.tak kalah cemasnya sang Abang yang tak henti-hentinya mondar-mandir didepan ruang UGD . bajunya pun tampak ada bekas darah,mungkin darah bapaknya menempel di bajunya waktu dia mengangkat tubuh bapaknya tadi.

"gimana keadaan bapak?."ujar arlita saat tiba disana.

Semua orang yang ada disana menoleh kearah arlita.

"bapak masih ditangani dokter didalam."jawab Ardan menatap sang adik sendu

arlita melangkah mendekati sang ibu yang masih terlihat syok.arlita memegang tangan sang ibu.diusapnya Air mata yang tak henti mengalir di pipinya.

"bapak pasti baik-baik saja buk.ibu tidak usah khawatir."ucap arlita menenangkan sang ibu, walaupun dirinya sendiri juga merasa tak karu-karuan sekarang.tapi dia harus tegar didepan sang ibu.

"ini salah ibu.harusnya ibu tak menyuruh bapakmu membenarkan lampu kamar mandi.padahal tadi bapakmu sedang tak enak badan."kata sang ibu menyesal.

"jangan bicara seperti itu terus,bu.ini semua sudah takdir.lebih baik kita semua sekarang banyak-banyak berdoa agar bapak tidak kenapa-kenapa."sela sang Abang berusaha menguatkan sang ibu.

"bener omongan mas Ardan,bu.lebih baik kita banyak-banyak berdoa sekarang.semoga bapak tidak kenapa-napa."kata arlita sambil mengelus tangan sang ibu.

Dari kejauhan terlihat 3 orang sedang berjalan menuju arah ruang UGD juga.arlita mengangkat alisnya heran.

Bang Ardi tahu dari mana kabar soal bapak?batin arlita bertanya-tanya.

Bu Endah,pak Rudi dan Ardi, manager arlita dikantor perlahan mendekat.

"gimana keadaan pak Harso,dan."tanya pak Rudi pada Ardan

"bapak masih ditangani dokter didalam.kami masih belum tahu keadaanya."jawab Ardan menghembuskan nafasnya perlahan.

"loe yang sabar,dan..pak Harso pasti baik-baik aja.om aryo juga ikut nanganin bapak harso"sambung Ardi sambil menepuk pundak Ardan.

"makasih atas bantuan kalian."balas Ardan berterima kasih.

Tidak lama berselang dokter yang menangani pak Harso keluar ruang UGD.

Semua orang langsung menoleh kearah dokter tersebut.

"gimana keadaan bapak saya dokter?."tanya Ardan tak bisa menyembunyikan khawatirnya dia pendam dari tadi.

"pak Harso banyak kehilangan darah.ditambah lagi beliau punya riwayat penyakit paru-paru.itu memperburuk kondisinya.sekarang ini pak Harso masih kritis.kami akan terus berusaha semaksimal mungkin untuk perawatan beliau."kata dokter menjelaskan keadaan pak Harso.

Cessss...mendengar penjelasan sang dokter,kata"kritis"terdengar menyakitkan ditelinga.

"enggak .bapak pasti gak kenapa-kenapa, bapak saya pasti akan sembuh kan,dok?."tanya arlita tak percaya mendengar penjelasan sang dokter.

"katakan dokter.bapak saya pasti sembuhkan?."serang arlita sambil mendekati sang dokter.

"arlita.kamu tenang dulu."Ardan memegangi arlita yang sudah tak terkontrol.

"kami akan terus berusaha.tolong banyak-banyaklah berdoa."jelas dokter

"saya permisi dulu."pamit dokter

ibu arlita terus menangis tak karuan ditenangkan sang menantu,Ratih dan Bu Endah.

"bapakmu pasti baik-baik saja kan,dan?."ujar sang ibu lirih dan begetar.ardan pun langsung memeluk sang ibu.

"ibu tenang ya.semua pasti baik-baik aja."kata Ardan menenangkan sang ibu.sekarang Ardan harus kuat dan tegar untuk sang ibu dan adiknya.

tiba-tiba suster keluar menghampiri mereka.

"siapa diantar kalian yang bernama arlita?."tanya sang suster

arlita menoleh kearah suster tersebut."saya suster."

"pak Harso ingin bertemu dengan anda."ujar sang suster

arlita menatap sang Abang dan sang ibu bergantian.sang abang dan sang ibu pun mengangguk mengiyakan.

Lalu arlita mengikuti sang suster masuk kedalam.disana arlita melihat sang bapak sudah berbaring lemah ,dibadannya sudah terpasang banyak alat medis .ngilu rasanya melihat orang yang sangat disayanginya itu berbaring tak berdaya.perlahan arlita mendekati bangkar sang bapak.

"pak..ini arlita."kata arlita sambil mengelus tangan sang bapak.

Perlahan sang bapak membuka matanya.menatap sang putri satu-satunya itu.dengan tatapannya yang sendu pak Harso berlahan menggerakkan tangannya mengelus pipi sang putri.dengan tangannya ini pak Harso membesarkan sang putrinya itu.dengan tangannya ini dia berharap bisa menikah kan sang putri dengan laki-laki baik.

"tugas bapak udah selesai ya nduk."ujar pak Harso lirih.

"pak,jangan banyak bicara dulu.bapak istirahat ya.arlita disini kok nunggu in bapak.hmm."sekuat tenaga arlita tak menangis didepan sang bapak.

"ba-pak.su-dah baha-gia menye-rah-kan mu pa-da di-a."suara pak Harso semakin terbata-bata kesulitan untuk bicara

"pak.jangan banyak bicara dulu."suara semakin bergetar melihat keadaan sang bapak

"ba-pak su-dah ga-k ku-at nduk."lanjut pak Harso.

nafas pak Harso makin naik turun.dilayar monitor menunjukan penurunan kesadaran sang bapak.arlita panik lalu bergegas memanggil suster

"suster...tolong sus!."teriak arlita sekencang-kencangnya.

"suster...!."teriak arlita

arlita menggenggam tangan sang bapak erat.tapi perlahan tangan sang bapak melemah.

"pak...bangun pak..bapak pasti kuat..!."ujar arlita terus menggoyangkan tangan sang bapak.

Namun tak ada respon

"bapak."

"pak ."

"bapak....."panggil arlita lirih ,air matanya perlahan jatuh membasahi pipinya.

dokter dan suster berlarian menuju bangkar pak harso.arlita mematung tak percaya . genggam tangannya pun terlepas begitu saja.dia mundur perlahan menatap sang bapak yang masih di tangani dokter dan suster.

tuuuuutttttt...tuuuutttttt...tuuuuttt

suara layar monitor menyadarkan lamunan arlita

dokter dan suster menggelengkan kepalanya pasrah.mereka sudah berusaha menolong pak Harso tapi sayang pak Harso harus menyerah.menit itu juga pak Harso dinyatakan meninggal dunia.

Deg....jantung arlita seketika berhenti berdetak.dunianya seperti berhenti berputar.arlita mendekati bangkar sang bapak,menangis sejadi-jadinya

"bapak..bangun pak."teriak arlita terus menggoyangkan tubuh sang bapak.

"pak ..ini arlita pak.. ayo kita pulang pak.bapak jangan tinggalin arlita.pak bangun pak."arlita menangis sejadi-jadinya.

Arlita memeluk tubuh sang bapak dan terus menangis tak karuan.

Dokter dan suster mengabari keluarga pak Harso yang ada diluar.bahwa pak Harso baru saja menghembuskan nafas terakhirnya.

"maaf kan kami.kami sudah berusaha semaksimal mungkin tapi pak harso telah berpulang ke Rahmatullah dengan tenang."kata dokter sedih

ibu arlita langsung ambruk tak sadarkan diri .Ardan,pak Rudi dan Ardi berlari menuju kedalam ruangan.disana arlita sudah meraung-raung tak karuan.ardan langsung memeluk sang adik berusaha menenangkannya.

"mas.. bangunin bapak mas.ini udah malem ayo kita pulang."ujar arlita menyayat hati

Ardan memeluk erat sang adik .Air matanya yang sudah disimpannya dari tadi tumpah begitu saja.begitu sesak rasanya kehilangan orang yang sangat disayanginya dengan begitu tiba-tiba.

suasana haru biru menyayat hati menyelimuti keluarga besar pak Harso .

1
arni j
kok g lanjut kenapa bagus loh ceritanya semangat
Ita Putri
😭😭😭😭
Ita Putri
Luar biasa
S_M: terimakasih udah mampir Thor 🙏
total 1 replies
Ita Putri
ouwalaaahhh.....gitu too
Ita Putri
euphoria nya Sampek sini thor ....
Ita Putri
Bryan kah
AbhiAgam Al Kautsar
tunggu kisah selanjutnya
AbhiAgam Al Kautsar
oooowh seperti ituuuu?
aca
lanjut donk
aca
dasar jalang hana
aca
oalah amnesia
aca
kok aneh bukannya Aelita baru tau pas bapaknya meninggal aneh
aca
q kasih bunga karena cerita bagus
aca
kasian arlita
aca
qm istrinya arlita/Curse/
S_M
good
S_M
terima kasih ya telah membetulkan tulisan saya.saya sudah memperbaiki tulisan saya dan maaf atas kelalaian saya sebagai.sekali lagi terima kasih atas sarannya 🙏
Sholikhah Mawardi
bukannya hana itu WO yah, kok disini dokter?
Sunshine🤎
Hai thor aku mampir.
Ijin koreksi sedikit ya.
Sebaiknya dalam penulisan kalimat, awalnya harus di dahului dengan huruf kapital aku lihat disini author masih campurin hurufnya.
mungkin kedepannya bisa lebih di perhatikan karena kalau di revisi bab sudah terlalu banyak.
Salam dari pemula /Smile/
S_M: terima kasih sarannya kak..aku akan perbaiki lagi tulisannya.. suwun 🙏
total 1 replies
S_M
tau aja nih mbak nya🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!