NovelToon NovelToon
Story My Life

Story My Life

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Nikahmuda / Mafia / Berbaikan / Lari dari Pernikahan / Pembaca Pikiran
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Ria qomara

Menceritakan Fera seorang wanita yang keras kepala, yang selalu membuat orang tuanya seperti naik darah. Ada saja yang wanita itu lakukan. Hingga pada suatu hari papanya menjodohkan dia dengan pria muda yaitu rekan bisnis papanya tapi Fera menolak. Lalu bagaimana kisah selanjutnya tentang keseharian dan kehidupan Fera ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ria qomara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bertemu Winda

Sepulang dari kantor ia bertemu dengan Winda di pinggir jalan, ia kemudian menepikan mobilnya dekat dengan Winda. Namun gadis itu tak menyadari jika ada mobil berhenti di dekatnya.

"Winda," ucapnya, lalu Winda menoleh ke arah Fera.

"Fera!" Serunya pelan dengan wajah yang terkejut, karena dirinya bertemu dengan Fera di waktu yang tidak tepat. Dalam hatinya Winda menggerutu kenapa dia bisa bertemu dengan Fera padahal dia ingin menghindar dari Fera.

"Win, kamu kemana aja sih. Kenapa dihubungi tidak aktif nomornya," ucap Fera.

"I..itu karena aku sedang sibuk," ucap Winda dengan perasaan yang gugup.

"Ngapain sih aku harus ketemu sama dia sekarang," ucap Winda dalam hati.

"Bagaimana acara ulang tahun Clara, apa semuanya berjalan lancar terus kamu ngasih amanahku ke dia kan," ucap Fera.

"E...i..itu pasti Fer, yaudah ya aku mau pulang dulu," ucap Winda.

"Kalau begitu aku antar, soalnya banyak yang ingin aku tanyakan sama kamu. Mau kan?"

Winda terlihat bingung mendengar tawaran Fera, ia terus berpikir bagaimana caranya agar bisa pergi dari hadapan Fera sekarang atau beralasan agar Fera tidak menawarkan untuk mengantarnya pulang.

"Tidak usah Fer, aku naik taksi aja," ucapnya.

"Naik taksi kan harus bayar, ikut aja tidak apa-apa kok," ujar Fera.

"Udahlah Fer tidak usah memaksaku terus, apa kamu mau kalau aku terus-terusan menjadi sasaran amarah Papa kamu. Lebih baik kamu fokus saja sama kesibukan kamu, aku_" Winda menjeda kalimatnya.

"Apa? Win aku minta maaf atas nama Papaku tapi aku beneran mau mengantarmu pulang," ucap Fera.

"Tidak usah, itu taksinya udah ada!" Serunya, Fera pun tidak bisa memaksa Winda untuk ikut dengannya.

Fera merasa aneh dengan sika Winda, tidak seperti biasanya dia bersikap seperti tadi.

Dia tidak tau harus berbuat apa, sekarang dia mulai bingung dengan sikap Winda dan teman-temannya, masa karena hanya tidak datang ke acara ulang tahun Clara semuanya seakan menjauhi dirinya. Dia harus cari tau apa yang terjadi pada teman-temannya.

"Ngapain kamu berhenti di sini, apa karena mobil kamu tidak hidup lagi?" Tanya Reza yang ternyata menghampirinya.

"Kamu ngapain ngikutin aku, memangnya tidak puas apa seharian ini kita bertemu," ucap Fera.

"Bukan begitu, bukankah ini jalan umum lagian setiap aku pulang kantor aku selalu lewat sini," ucap Reza.

Fera kemudian menuju mobilnya tanpa memperdulikan Reza, ia melajukan mobilnya dengan cepat untuk sampai ke rumahnya.

\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*

Di tempat lain Winda menemui Clara, ia bercerita jika barusan bertemu dengan Fera, tapi ia sengaja bercerita buruk soal Fera agar Clara semakin membenci wanita itu.

"Fera sudah mulai sombong sekarang, karena Papanya seorang bos dia seenaknya memperlakukan kita seperti ini," ucap Clara.

"Iya aku juga tidak menyangka jika ia menghinaku tadi," ucap Winda.

"Menghina?"

"Iya, dia menghinaku padahal dulu dia sangat denganku ternyata cepat banget dia berubah," ucap Winda.

"Keterlaluan banget sih tuh anak, kita harus bikin dia celaka, biar dia menanggung akibatnya." Clara berdiri dari tempat duduknya.

Winda sangat terkejut saat Clara berucap seperti itu, ternyata Clara memiliki rencana untuk mencelakai Fera.

"Apa kamu punya rencana itu, lagian kalau kita mau mencelakai wanita itu resikonya besar Clara. Kamu tau kan dia itu siapa," ucap Winda.

Kedua perempuan itu diam seperti sedang berpikir, mereka memang tau siapa Fera tapi jika Clara terus mendiami Fera maka wanita itu akan semakin menjadi-jadi untuk menghina.

"Besok aku akan menemuinya dan menanyakan semuanya," ucap Clara.

"Apa? Kamu yakin,"

"Iya, biar dia sadar kalau kita itu bukan orang yang lemah yang bisa ia hina seenaknya. Mentang-mentang punya rumah mewah dia membuang kita layaknya benda tak berharga," ucap Clara pada Winda.

"Iya, aku setuju tapi besok aku ada urusan jadi tidak bisa menemani kamu bertemu Fera," ucap Winda.

"Iya tidak apa-apa, terimakasih sudah memberitahuku tentang kelicikan Fera yang aku tidak ketahui," ucap Clara.

Winda tersenyum sinis, dia harus menghindari Fera untuk masuk ke grup pertemanannya kembali. Dia memang sengaja membuat cerita seolah-olah Fera sudah benci dengan dirinya dan teman-teman yang lain.

\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*

Pada malam hari Fera duduk di teras rumahnya, memandang langit yang gelap gulita tanpa adanya bulan dan bintang yang biasanya bersinar menyinari langit di malam hari. Berulang kali ia melihat ponselnya tapi tidak ada apa-apa, biasanya banyak sekali notifikasi masuk disana.

"Fer, kok masih belum tidur," ucap bu Hamdani karena melihat putrinya yang masih berada di luar.

"Masih belum ngantuk Ma," ujarnya.

"Apa kamu ada masalah,kok dari tadi mukanya kayak sedih begitu," ucap bu Hamdani.

"Tidak ada Ma, Fera lagi_" ucapnya menjeda kalimatnya karena ia bingung harus bicara apa.

"Tidak ada apa-apa, Mama kenapa belum tidur," ucap Fera.

"Belum ngantuk!"

"Jika kamu ada masalah tidak ada apa-apa tidak cerita tapi kamu harus ingat tidak ada masalah tanpa bisa dilalui, jangan sampai kamu menyerah hanya karena ada satu masalah yang menyerang tapi hadapi masalah itu dengan tenang," ucap bu Hamdani. Fera tersenyum ke arah mamanya, sejak ia kecil sosok Mamalah yang selalu mendukung apa yang ia mau tanpa protes sedikitpun begitupun saat papanya yang selalu suka mengatur hidupnya, Mamanya lah yang selalu menyuruhnya untuk terus bersabar.

"Iya Ma, apapun yang Mama ucapkan pasti Fera akan ikuti," ucap gadis itu menatap ke arah mamanya.

"Kalau kamu sudah mengantuk lebih baik tidur jangan di paksakan begadang," ucap bu Hamdani.

"Iya nanti Fera masuk kok ke dalam, Mama masuk aja dulu Fera masih mau di sini," ucap Fera.

"Yasudah Mama ke dalam ya," ucap bu Hamdani ia pun mengangguk.

Walaupun matanya sudah terlihat mengantuk namun ia tidak bisa tidur, karena pikirannya selalu mengarah pada teman-temannya. Sebelumnya ia tidak pernah seperti ini.

"Kemana Fera?" Tanya pak

Hamdani.

"Diluar!" Jawab bu Hamdani.

"Ngapain dia diluar," ucap pak Hamdani.

"Aku tidak tau Mas, mending kamu jangan ganggu dia tidak baik berdebat pada waktu malam begini," ucap bu Hamdani.

Namun pak Hamdani tidak mendengarkan ucapan istrinya, dia menyusul Fera di depan. Rupanya Fera masih betah duduk di kursi seraya memandang langit.

"Kamu ngapain sih melamun, ingat melamun itu tidak gunanya hanya membuang-buang waktu. Udah sana ke kamar apa mau tidur diluar," ucap pak Hamdani. Fera menoleh ke arah Papanya kemudian dia beranjak masuk ke dalam rumah melewati Papanya menuju kamar.

Pak Hamdani pun mengunci pintu utama.

"Kamu bisa tidak sehari saja jangan terlalu keras sama anak kamu, kasihan dia," ucap bu Hamdani.

"Lalu aku harus bagaimana? Membiarkan dia kemanapun dia pergi begitu, kamu kan tau kalau aku ingin anakku meneruskan bisnisku," ucap pak Hamdani.

Bu Hamdani hanya menggelengkan kepalanya, tidak tau lagi harus bersikap bagaimana pada suaminya.

1
eka siti N
efeknya gini, kalau ayah mau A eh s ibu milih B. jadi ke anaknya bingung 😁✌️
ditampung dulu Thor. . semangat
eka siti N
pemikiran bocah emang 😅
eka siti N
bener loh fer, kasian tuh papa nya hehe
eka siti N
ngakk aku tuh 😅✌️
eka siti N
Fera ternyata anak mami ni ya 😁
eka siti N
imajinasi ku langsung menerka", gimana kalu si Fera tiba" dianterin Sama pria yg mau dijodohkan. secara tidak sengaja ya 🤭 aduh udah nebak kmna aja, maaf kan ya Thor.
eka siti N
pasti pria itu 🤭✌️
eka siti N
dari sini aku mikir ada maksud lain dari papanya. apakah tentang perjodohan itu?
eka siti N
tokoh utamnya Fera ya... duh nona muda
eka siti N
semangat
eka siti N
mampir juga ya kak "Mata Batin"
eka siti N
semangat
eka siti N: aku tampung dulu ya buat Baan bacaan ,ditandai dulu hehe ..
Ria qomara: terimakasih kak
total 2 replies
eka siti N
mampir juga ya kak☺️
Rina Zulkifli
semangat kak ❤️
Ria qomara: insya Allah kak, terimakasih 🙏
total 1 replies
Ria qomara
Hallo kak! Mampir yuk ke cerita ini
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!