Evelyn Arasely adalah seorang gadis manis yang periang.putri tunggal Bapak Walikota Sofyan Martadinata. kehidupannya yang serba berkecukupan menjadikannya seorang putri di istana sang Ayah. suatu ketika di kampus yang bergengsi tempat dia mengenyam pendidikan, kedatangan seorang Mahasiswa yang tadinya nonaktif namun kembali melanjutkan kuliahnya satu jurusan dengan Evelyn Arasely di Fakultas Hukum dan Tata Negara. Evelyn Arasely sangat tertarik dengan Seniornya itu. Sagara Abhiseva nama sang Senior pria yang sangat pendiam,dingin dan terkesan angkuh,dengan pesona wajah tampannya,kulitnya yang putih dan postur tubuh yang tinggi menjulang, membuat Sagara Abhiseva sangat menarik perhatian kaum hawa di kampus itu,termasuk Evelyn Arasely. hingga suatu saat Evelyn Arasely berhasil merebut perhatian dan hati Sagara Abhiseva. mereka pun menjadi sepasang kekasih yang nampak bahagia hingga terjadi sesuatu kepada keluarga Evelyn Arasely yang membuat mereka terpaksa harus terpisah jauh.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon snow white, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 10
Sagara Abhiseva pun menatap Evelyn Arasely dengan sedikit terkejut.
"Ohhh... dia Evelyn Arasely, kameraman yang bertugas memotretku Kak,hasil bidikan kameranya tidak pernah mengecewakan" ucap Cyra Sachikirani seraya menunjuk Evelyn Arasely dengan dagunya.
Evelyn Arasely hanya mematung saling bertatapan dengan Sagara Abhiseva.
"Mari kita pulang" ucap Sagara Abhiseva seraya menarik tangan Cyra Sachikirani untuk naik keatas mobilnya
Mobil itu pun berlalu.
"Jadi tunangan Cyra seorang pengacara kelas A itu Kak Saga" gumam Evelyn Arasely lagi
Ada rasa perih dihatinya,ada rasa cemburu yang tiba-tiba menyelusup ke relung hatinya. namun tak mampu bagi Evelyn Arasely mendeskripsikan apa itu.
"Eve,maaf aku tadi ke kamar mandi sebentar,ayo kita pulang" ucap Olivia Natassia yang datang dari arah belakang
Melihat Evelyn Arasely hanya diam mematung.
"Hei,ada apa denganmu Eve? kau habis melihat hantu?" tanya Olivia Natassia
"Eh...ha... tidak... tidak apa-apa,ayo kita pulang, kita makan malam dulu ya,baru balik ke apartemen,hari ini Nona Brenda sedang berbaik hati memberiku bayaran lagi" ucap Evelyn Arasely berusaha menetralkan hatinya yang bergemuruh
berkali-kali dia menarik nafas panjang.
Mobil Sagara Abhiseva
"Ganti kameraman mu itu" ucap Sagara Abhiseva tiba-tiba
"Ha... maksud Kak Saga? Evelyn Arasely?" ucap Cyra Sachikirani terkejut
"Hhhmmm" ucap Sagara Abhiseva
"Akan kubicarakan dengan Nona Brenda nanti" ucap Cyra Sachikirani lagi
Mobil mereka pun tiba di Kediaman Arthur Hasibuan
"Selamat malam Pa,apa kabar Papa?" ucap Sagara Abhiseva seraya menyalami Pak Arthur Hasibuan
"Malam Saga,kabar baik,masuklah,kau sendiri apa kabarmu?" tanya Pak Arthur Hasibuan
"Seperti yang Papa lihat" ucap Sagara Abhiseva seraya tersenyum
"Kak Saga silahkan nikmati waktu sebentar bersama Papa,aku ganti baju dulu" ucap Cyra Sachikirani
Sagara Abhiseva hanya mengaguk pelan.
Sagara Abhiseva dan Pak Arthur Hasibuan pun duduk di ruang kerjanya
"Bagaimana kondisi Firma Hukum akhir-akhir ini?" tanya Pak Arthur Hasibuan
"Baik Pa,kami mendapat banyak kasus-kasus besar dan juga beberapa kasus probono,para pengacara muda kami juga cukup gesit dan handal dalam penyelidikan mandiri mereka,oh ya Pa,ada satu hal yang ingin saya tanyakan,saat Papa masih di Firma Hukum,apakah Firma Hukum kita yang menangani kasus Pak Sofyan Martadinata mantan Walikota 2018?" tanya Sagara Abhiseva
Pak Arthur Hasibuan nampak grogi saat itu.
"Hhhmmm... sepertinya iya Saga,Papa sedikit lupa juga,nanti Papa coba cari-cari di arsip Papa ya" ucap Pak Arthur Hasibuan gelagapan
"Lupa? bukan kah itu kasus lumayan besar saat itu?" batin Sagara Abhiseva seraya menelisik gestur Pak Arthur Hasibuan yang semakin terlihat panik
"Hei... kalian berdua,ini waktunya family time,bukan waktu kerja ya,ayo makan malam sudah siap,segera ke meja makan ya" ucap Nyonya Rosalie Casandra yang tiba-tiba muncul di pintu
"Ohhh oke sayang,kami akan segera keluar,ayo Saga" ucap Pak Arthur Hasibuan seraya bangkit lebih dulu
Sagara Abhiseva pun ikut bangkit.
"Saga,maksud kami mengundangmu makan malam ini untuk menanyakan bagaimana dengan rencana pernikahanmu dengan Cyra?" tanya Nyonya Rosalie Casandra
Sagara Abhiseva sedikit tertegun.
"Pernikahan?" ucap Sagara Abhiseva bingung
"Iya Saga,kan sudah lama hubunganmu dengan Cyra,sepertinya sudah saatnya kau meresmikannya ke jenjang yang lebih lagi" ucap Pak Arthur Hasibuan
"Hubungan seperti apa yang Papa maksud? Papa dan Mama sudah mengangkat aku sebagai anak, tentu saja sudah seharusnya aku menganggap Cyra sebagai adikku sendiri,mana mungkin aku berharap lebih dari itu Pa" ucap Sagara Abhiseva dengan santai
Mendengar itu,Cyra Sachikirani langsung cemberut. Nyonya Rosalie Casandra pun terdiam.
"Tapi Saga,tidak ada salahnya jika kau mulai mempertimbangkan Cyra..." ucapan Pak Arthur Hasibuan terputus
Cyra Sachikirani meletakkan sendoknya dengan keras lalu berdiri.
"Cukup Pa" ketus Cyra Sachikirani lalu beranjak pergi
"Cyra sayang..." panggil Nyonya Rosalie seraya mengejar sang putri
"Saga... tidak kah kau..." ucap Pak Arthur Hasibuan lagi
"Cukup Pa,Papa dengar sendiri bukan Cyra bilang cukup" ucap Sagara Abhiseva seraya meminum airnya lalu beranjak
"Maaf Pa... aku harus pulang" ucap Sagara Abhiseva seraya menunduk sedikit kepada Pak Arthur Hasibuan lalu melangkah keluar
Pak Arthur Hasibuan menatap punggung Sagara Abhiseva dengan tatapan tajam seraya menggenggam kain lap dengan kuat.
"Sagara Abhiseva awas kau..." gumam Pak Arthur Hasibuan
Cafe Happy Weekend
Evelyn Arasely nampak meminum b*r dengan semangat.
"Hei Eve,cukup... kau sudah meminum lima gelas b*r dari tadi,lihat wajah mu itu nampak merah sekali,ingat besok kau harus mulai bekerja di Firma Hukum" ucap Olivia Natassia
"Kau... sungguh kejam... kau menciumiku di siang hari,dan malam harinya kau menemui tunangan mu membicarakan pernikahan kalian... dasar mesum" sarkas Evelyn Arasely seraya menatap gelas b*r yang sudah kosong itu
"Siapa yang menciumimu Eve?" tanya Olivia Natassia dengan tatapan tajam kearah Evelyn Arasely
"Hahaha... monster itu... ya itu... hahaha..." Evelyn Arasely mulai kacau
"Hhhdddeeehhh... sebaiknya kita pulang Eve,ayo berdiri kuantar kau pulang sekarang" ucap Olivia Natassia seraya mengangkat tubuh Evelyn Arasely
Sepanjang jalan Evelyn Arasely terus mengoceh tentang pria mesum dan monster. Olivia Natassia hanya menggelengkan kepalanya.
Saat tiba didepan gedung apartemen,dengan susah payah Olivia Natassia membantu Evelyn Arasely untuk turun dan memapahnya masuk kedalam gedung.
"Awas kepalamu..." ucapan Olivia Natassia terputus
*Bughhh... cukup keras kepala Evelyn Arasely terjedot didinding
"Aduh... Oliv tua kau sengaja mendorongku bukan?" sungut Evelyn Arasely
"Hahaha... kau yang kurang hati-hati,ayo masuk diluar sangat dingin Eve" ucap Olivia Natassia seraya menarik tangan Evelyn Arasely
Tanpa mereka sadari,sepasang mata mengawasi mereka.
"Mengapa kau semabuk itu Eve" gumam Sagara Abhiseva
Entah apa yang membawanya hingga kembali ke apartemen Evelyn Arasely
Keesokkan harinya
Gedung Firma Hukum A & E Partner
Evelyn Arasely buru-buru masuk ke kamar mandi
*hhuuaaahhh... dia memuntahkan isi perutnya.
"Aduhhh... kepalaku sakit sekali" gumam Evelyn Arasely seraya memijit kepalanya
"Oliv tua,apa kau meracuniku semalam? mengapa kepalaku terasa sakit sekali dan aku muntah sekarang" tulisnya dalam pesannya kepada Olivia sang sahabat
"Hahaha... kau menghabiskan lima gelas b*r gentong Eve ditambah kepalamu terbentur semalam, wajar saja kau sakit kepala" balas Olivia Natassia meledek
"Awas kau Oliv tua" ancam Evelyn Arasely
Olivia Natassia hanya membalas dengan emoticon menjulurkan lidah.
Evelyn Arasely hanya tersenyum lalu keluar dari kamar mandi.
"Hei... Nona Evelyn,dari mana saja kau?" sebuah suara menghentikan langkah Evelyn Arasely
"Hei Paul,selamat pagi" ucap Evelyn
"Pagi... bagaimana pagi ini,kau sudah siap bekerja?" tanya Paul Wilson menatap Evelyn Arasely
"Aku kacau pagi ini Paul,semalam aku sedikit mabuk dan barusan aku muntah,apa kau punya permen,mulutku terasa pahit Paul" ucap Evelyn Arasely
Paul Wilson pun tersenyum kecil.
"Ini,makanlah permen ini" ucap Paul Wilson seraya membuka bungkusan permen itu dan menyerahkannya kepada Evelyn Arasely
Sagara Abhiseva melihat mereka dengan tatapan tajam.