NovelToon NovelToon
The Second Wife

The Second Wife

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda / Poligami / Cinta setelah menikah
Popularitas:13.7k
Nilai: 5
Nama Author: Gilva Afnida

Pergi dari rumah keluarga paman yang selama ini telah membesarkannya adalah satu-satunya tindakan yang Kanaya pilih untuk membuat dirinya tetap waras.

Selain karena fakta mengejutkan tentang asal usul dirinya yang sebenarnya, Kanaya juga terus menerus didesak untuk menerima tawaran Vania untuk menjadi adik madunya.

Desakan itu membuat Kanaya tak dapat berpikir jernih hingga akhirnya dia menerima tawaran Vania dan menjadi istri kedua.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gilva Afnida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10

Keadaan rumah menjadi sepi kembali saat Vania dan Adnan pergi ke rumah sakit menggunakan ambulans. Kanaya tidak diperbolehkan ikut ke ambulans oleh Adnan. Dia disuruh olehnya untuk menjaga rumah saja.

"Ck, emangnya aku satpam rumah apa, malah disuruh jaga rumah," gerutunya sambil memasukkan baju-baju kotor ke dalam mesin cuci. Seperti biasa, jika dia merasa kesal dia hanya akan melampiaskannya dengan bersih-bersih.

Setelah beres memasukkan pakaian ke dalam mesin cuci, Kanaya bergegas mengambil vacum cleaner lalu membersihkan seluruh lantai satu dengan cermat. Tak lupa dia mengelap semua perabotan beserta kaca-kaca jendela. Seharusnya dia sudah berada di dalam kamar untuk istirahat, namun mengingat kejadian Vania yang dibawa ambulans membuat matanya sama sekali tak mengantuk.

Perutnya yang keroncongan membuatnya pergi ke arah dapur untuk membuat sesuatu. Tadi saat mereka keluar, Vania mengajaknya berbelanja ke supermarket untuk membeli kebutuhan memasak Kanaya. Berbagai sayuran, bumbu-bumbu masak serta daging-dagingan membuat Kanaya kalap hingga membuat satu kulkas milik Vania terisi penuh oleh bahan-bahan tersebut.

Sadar akan energinya yang telah terkuras banyak akibat bebersih rumah, Kanaya memilih memasak nasi goreng sosis yang sederhana.

Celemek sudah melekat di tubuhnya, gegas dia mengambil nasi yang berada di freezer untuk dia keluarkan. Mengambil bumbu-bumbu dan memasukkannya ke dalam chopper agar lembut. Tak lupa sosis yang berada di kulkas dia keluarkan dan dipotong-potong kecil. Kanaya melakukannya dengan cepat karena memang sudah terbiasa. Tangan kecilnya begitu lihai mengaduk-aduk nasi di atas panci dengan asyiknya hingga tak tersadar ada sepasang mata yang sedari tadi fokus menatapnya.

Kanaya menata nasi goreng tersebut di atas piring bulat dan menaburi bawang goreng di atasnya. Untuk minumannya, Kanaya tiba-tiba saja ingin minum es kopi susu yang sudah lama tidak dia nikmati selama beberapa hari ini.

"Boleh minta dikit gak?"

Suara bariton berat membuat Kanaya terperanjat. "Astaga!"

Adnan yang melihat reaksi Kanaya pun tersenyum geli. "Sekarang impas karena giliran kamu yang terkejut ketakutan."

Kanaya memegangi dadanya yang naik turun akibat terkejut dengan kedatangan Adnan secara tiba-tiba. "Kenapa tiba-tiba udah ada di sini? Bukannya tadi ikut ke ambulans?" Kanaya memeriksa sekitaran Adnan.

"Mana Mbak Vania? Kok gak ada?" tanyanya.

"Masih di rumah sakit." Adnan menarik piring berisi nasi goreng buatan Kanaya dan menyuapnya satu sendok.

Sedang Kanaya menatap heran pada Adnan yang malah terus menerus memasukkan suap demi suap nasi goreng ke dalam mulutnya sendiri hingga habis dalam hitungan detik saja. "Kok dihabisin sih?" protesnya.

Seketika Adnan tersadar jika dia memakan nasi goreng milik Kanaya. "Eh, iya. Maaf ya, habisnya enak sih, lagi laper juga." Mulut Adnan bahkan masih penuh dengan nasi goreng.

Dengan wajah kesal, Kanaya membalikkan badan untuk membuat es kopi susu. Nasi gorengnya telah lenyap, mau tak mau dia mengganjal perutnya dengan segelas es kopi susu saja.

Saat es kopi susunya sudah jadi, Kanaya melirik Adnan yang menatapnya dengan penuh harap. "Kenapa?"

"Kayaknya enak. Boleh minta gak?"

Namun Kanaya memilih menghabiskan segelas es kopi susunya dengan cepat. "Enggak."

Dengan wajah tertekuk, Adnan melipat wajahnya seraya beranjak dari kursi. "Dasar pelit!"

Kanaya yang mendengar gumaman Adnan, menatap kepergiannya dengan geram. "Hiihh, pengen deh rasanya aku gigit tu orang!"

"Nay! Buatin aku nasi goreng lagi ya, mau aku bawa ke rumah sakit soalnya. Thank you..." Adnan sedikit berteriak saat berada di anak tangga.

"Emang aku pembantu mu apa?" kesal Kanaya tak kalah dengan berteriak.

Meski dirinya kesal akan kelakuan Adnan, namun pesan Adnan tetap dibuatkannya juga. Bagaimanapun dia menyukai kegiatan memasak, apalagi ada seseorang yang menghargai masakan buatannya. Sudah pasti Kanaya akan membuatnya lagi dengan bangga. Seumur-umur memasak, baru kali ini dia berulang kali di puji akan hasil masakannya. Selama di rumah Toni, semua penghuni rumah diam saja saat Kanaya memasakkan makanan apapun untuk mereka. Seolah memang hal itu bukanlah hal istimewa untuk mereka.

Beberapa menit kemudian, Kanaya yang sedang menyantap nasi gorengnya pun melihat Adnan yang sudah nampak segar mengenakan pakaian kasualnya dan membawa tentengan tas jinjing besar.

"Mana nasi gorengnya?" tanya Adnan sambil memeriksa barang bawaan.

"Nih." Kanaya menyerahkan tas bekal yang sudah dia isi dengan sekotak nasi goreng beserta segelas tumbler berisi es kopi susu.

"Gimana keadaan Mbak Vania?"

Adnan mengambil tas bekal yang disodorkan Kanaya. "Masih diobservasi tapi semoga dia segera bisa pulang. Oh ya, pulang jam berapa kalian dari mall tadi?"

"Emm, mungkin menjelang petang? Aku tidak melihat jam tadi."

Adnan meraup wajahnya yang nampak lelah meski sudah diguyur oleh air mandi. "Baiklah. Kamu tunggu aja di rumah, besok pagi kamu harus gantiin aku untuk jaga."

"Baiklah."

"Oh ya." Langkah Adnan terhenti saat sudah membuka pintu. "Bawakan aku sarapan lagi saat kamu ke rumah sakit."

Tanpa menunggu jawaban Kanaya, Adnan sudah menghilang dari pandangan lalu terdengar suara pintu mobil yang terbuka.

***

Dinginnya pagi kembali menerpa tubuh Kanaya yang kurus. Dia merapatkan kembali jaket yang dia kenakan saat angin semakin berhembus kencang. Pepohonan bergoyang-goyang, daunnya meliuk-liuk sesuai dengan perputaran arah angin. Seharusnya Kanaya masih meringkuk di dalam kamar dengan selimut tebalnya yang hangat, namun dia teringat akan permintaan Adnan yang menyuruhnya untuk bergantian jaga di rumah sakit sambil membawakan sarapan.

Saat matahari masih bersembunyi dari langit bumi, Kanaya sudah terbangun dan menyiapkan bahan-bahan masak untuk sarapannya. Kanaya memasak sederhana namun dengan jenis lauk pauk yang banyak. Seperti tempe goreng, tahu goreng, naget sayur dan perkedel kentang. Untuk sayurnya Kanaya hanya membuat sop daging sapi. Tak lupa dia juga menyiapkan nasi hangat yang diberi taburan bawang goreng.

Kanaya memeriksa kembali nama ruangan yang dipakai Vania melalui pesan yang dikirim oleh Adnan kemarin malam. Kamar VVIP berada di lantai sepuluh, membuatnya harus menaiki lift lalu mencari nama pasien yang tertempel di samping pintu kamar.

Perasaan lega terasa saat Kanaya menjumpai nama Vania Larissa di sebuah kamar bertuliskan ruang anggrek. Saat Kanaya mendekat, pintu kamar sedikit terbuka hingga dia bisa melihat Vania dan Adnan yang tengah berbincang serius.

"Gak mau, Sayang."

Suara Adnan yang penuh dengan intonasi penekanan membuat Kanaya mengurungkan niat untuk mengetuk pintu. Dia melirik Adnan dari celah pintu, memperhatikan ekspresinya yang nampak mengeras tak seperti biasanya.

"Ayolah, Say. Demi kebahagiaan rumah tangga kita." Suara Vania terdengar lembut dan lirih, namun Kanaya masih dapat mendengarnya karena suasana yang sepi disekitar.

"Mana nafsu aku melihat dia yang badannya kurus kering, wajah pucat dengan rambut panjang yang menyeramkan seperti dia." Adnan bersungut-sungut. "Aku gak selera, Sayang. Lain kali kalau mau nyari perempuan, setidaknya yang penampilannya setara denganmu."

1
Muhammad Malvien Laksmana
Luar biasa
Muhammad Malvien Laksmana
Biasa
Endah Windiarti
Luar biasa
Jessica
ceritanya bagus penulisan nya juga tertata g bikin jenuh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!