Hanum seorang wanita cantik berhijab berusia 24 tahun memilih pergi meninggalkan suaminya karena rasa sakit hati telah di khianati
keluarga sang suami pun tidak begitu suka Hanum karena hanum mereka anggap sebagai benalu yang selalu menyusahkan mereka
keluarga Dimas selalu menghina keluarga Hanum yang berasal dari keluarga sederhana dari desa
Dimas pria berusia 26 tahun yang sudah mengikat hanum dengan tali pernikahan selama dua tahun ini
akan kah hanum mempertahankan rumah tangganya bersama Dimas? atau Hanum menyerah dan pergi
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummy phuji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10 tujuh bulanan
"mamamamama" celoteh baby Nata merangkak dengan dengkulnya
"eh sayang mau apa!?" tanya hanum oada putrinya yang tiba-tiba sudah berdiri disamping kursi kerja tempatnya duduk
"au num ma au num" ucap baby Nata
"dedek mau apa sayang !? "Tanya hanum sekali lagi karena belum paham apa yang putrinya itu katakan
"de au num ma" jawab baby nata lagi sambil memegang lehernya
"oh dedek mau minum!?" tanya hanum terkekeh geli melihat putrinya yang semakin hari semakin pintar
mendengar pertanyaan inunya baby nata mengangguk anggukkan kepala dan tersenyum pada ibunya memperlihatkan giginya yang baru tumbuh empat
"dede mau minum susu!?" tanya hanum dan baby nata mengangguk lagi
" ya Allah sayang kamu pintar banget sih sayang, tunggu ya
dedek tunggu mama di boks kamu aja ya jangan kemana-mana
Mama buatkan susu dulu okey!!?"ucap hanum lalu mengangkat tubuh mungil putrinya dan memasukkannya kedalam boks
Setelah itu hanum keluar dari dalam kamarnya dan menuju dapur untuk membuat susu untuk putrinya
Sedangkan baby nata duduk didalam booksnya memainkan boneka beruang kecilnya
Tak berselang beberapa menit hanum datang dengan botol susu di tangannya
Melihat kedatangan hanum di sambut gembira oleh baby nata dengan bertepuk tangan kegirangan
"mamaci mama" ucap beby nata saat hanum memberikan botol susu untuk putrinya itu
"sama-sama sayang " jawab hanum
Baby nata pun merebahkan tubuh mungilnya dan mulai meminum susunya
Setelah susu dalam dotnya habis Baby nata tertidur sendiri sambil memeluk boneka beruang kesayangannya hadiah dari Damar
Hanum melihat putrinya yang sudah tertidur kembali melanjutkan pekerjaannya
"Alhamdulillah akhirnya selesai juga" ucap hanum meregangkan otot-ototnya
ting ting Ting
Ponsel hanum berdering pertanda ada pesan yang masuk
Hanum meraih ponselnya dan segera membuka pesan
"Jelita !?" gumam hanum menyebutkan nama salah satu temannya yang satu kantor dengan Dimas
jelita Mengirimkan tiga buah foto dan jelita juga menuliskan sebuah pesan di bawah foto yang terakhir di bukanya
"Num kamu yang sabar ya say,aku yakin kamu wanita yang kuat
Acara tujuh bulanan siska istri dimas mantan sekretarisnya" tulis jelita
Hati hanum kembali teriris pilu saat Melihat suaminya begitu mesra merangkul pundak siska istri simpanannya
Disamping mereka ada kedua orang tua dimas dan dua orang pasangan paruh baya yang hanum yakini adalah orang tua Siska
Istri mana yang tak merasa sakit hati jika lelaki yang masih sah menjadi suaminya bersama wanita lain
Sekuat-kuatnya hanum tapi hatinya pun masih rapuh
Dengan kasar hanum menghapus air matanya yang tanpa permisi mengalir membasahi pipi hanum
"tertawalah kalian diatas luka hatiku aku yakin Allah tidak tidur Allah tau sakit yang hambanya rasakan
Aku yakin hukum alam berlaku dan kalian akan merasakan pembalasan itu semua " ucap Hanum memegang dadanya yang terasa nyeri
Biar bagaimanapun dimas laki-laki yang pernah Sangat di cintainya dan dimas juga adalah ayah dari putrinya
Hanum sakit hati melihat penghianatan dimas dan keluarganya
Saat hanum melamun ponselnya kembali berdering dna itu panggilan dari Damar
"assalamualaikum mas" jawab hanum
"waalaikumsalam ,wah gercep banget num" ucap Damar terdengar terkekeh
"iya dong siapa tau aja ada kabar gembira " jawab hanum
"benar num,kamu hebat banget ya bisa langsung menebaknya" ucap Damar
"iya dong hanum" jawab hanum dengan sombongnya lalu terkekeh geli melupakan sejenak rasa sesih yang tadi dirasakannya
"Hehehe iya deh iya Rehanum Khumaira putri "ucap damar
"Num kebun kamu yang di kampung ibu mertuamu sudah terjual dan satu lagi rumah dan mobil kamu itu sudah ada yang tawar " ucap damar dengan suara cerianya
"Alhamdulillah ya Allah, semua urusanku begiti di permudah oleh Allah dan semoga kedepannya kehidupan baruku bersama putriku pun selalu di berikan kemudahan dan keberkahan !! Aamiin ya Allah " jawab hanum dan di balas oleh Damar
"aamiin ya rabbal alaamiin,ini buah dari kesabaran dan ketaqwaanmu num
Kamu wanita Sholehah dan ibu yang kuat,aku berharap kamu selalu kuat dalam menjalani kehidupan ini apalagi sebentar lagi kamu akan menyandang status janda dan itu ujiannya pun semakin banyak dna besar
Aku selalu mendoakan semoga kamu bisa melewati semuanya dengan kemudahan dan kesabaran "jawab damar
"iya mas damar Alhamdulillah, terimakasih karena selalu ada untukku, selalu membantuku" jawab hanum dengan suara bergetar
"iya num iya, jangan mewek dong malu dengan umur sudah tuir masih saja cengeng " ucap damar bercanda mencoba menghibur hanum
Wanita yang diam-diam di cintainya
"apaan sih kamu mas,biar usiaku tua tapi masih cantik loh" ucap hanum narsis
"cih narsis, penyakit lamanya kambuh " jawab damar dan itu berhasil membuat hanum tertawa
"iya num kamu memang selalu cantik Hingga hatiku tak bisa berpaling darimu " ucap damar dalam hatinya
"Num kapan kamu punya waktu untuk bertemu dengan calon pembeli rumah dan mobilmu!?" tanya damar
"kalau untuk pembeli rumah besok juga bisa mas tapi kalau bisa datangnya pagi saat mbok nah belanja kepasar" jawab hanum
"memangnya kenapa jika mbok ada!?" tanya damar bingung dengan ucapan Hanum
"aku nggak mau mbok nah keceplosan mengatakan semuanya pada papanya Nata "jawab hanum dan damar manggut-manggut walaupun Hanum tidak melihatnya
"oke baiklah kamu atur aja waktunya " ucap damar
"trus untuk mobilmu !?" tanya damar lagi
"kalau mobil nanti aja mas karena papanya nata memakainya kerumah gundiknya
Biar nanti aku usahakan mobil itu di bawa pulang dulu olehnya " jawab hanum
"sekarang panggilan kamu berubah ya num biasanya kalau manggil dimas pakai kata mas dimas tapi sekarang papanya Nata " ucap Damar terkekeh
"lah kan memang mas,dia itu papa nya Nata masa akinya nata" jawab hanum dan ucapannya itu sukses membuat dimas tertawa
"sudah dulu ya num aku masih ada klien " ucap damar
"iya mas, sekali lagi makasih ya atas segala bantuan nya "jawab Hanum
"iya num, sekali lagi kamu ucapkan terima kasih akan aku kasih hadiah piring cantik loh" ucap damar dan mereka tertawa bersama dan setelah itu panggilan telepon mereka terputus
"ya Allah semoga semua berjalan lancar dan tidak ada hambatan sedikit pun dari papanya Nata aamiin
""ucap hanum berbicara dengan dirinya sendiri
Malam hari menjelang
Setelah makan malam hanum duduk di ruang keluarga menemani putrinya untuk bermain sejenak sebentar mereka masuk kembali ke kamar mereka untuk beristirahat
Dimas sudah tiga hari ini belum juga pulang tapi hanun sudah tidak perduli lagi
"nak hanum apa mbok bisa mengganggu waktunya sebentar !?" tanya mbok nah
"oh silahkan mbok,sini duduk mbok" panggil hanum dan menepuk karpet yang ada di sampingnya
"nak hanum apakah bibi bisa meminta cuti selama sebulan ini nak!?" tanya mbok nah ragu-ragu
"memangnya kenapa mbok mau cuti selama itu!?" tanya hanum
"anak mbok baru selesai melahirkan dan katanya di cecar Terus dia punya bayi kembar
Dia akan kerepotan mengurus kedua bayi kembarnya apalagi saat ini dia masih kesulitan Bergerak karena bekas operasinya " jawab mbok nah
Lama hanum terdiam hingga akhirnya memberikan izin pada mbok nah
"trus kapan mbok nah mau berangkat !?" tanya hanum
rencana sih nanti subuh nak Hanum,biar Nanti sampainya agak siangan " jawab mbok nah
"ya sudah mbok sekarang peaking,,dulu ucap Hanum " iya baiklah