Cerita ini tentang seorang gadis bernama Ruby yang berusia 18 tahun,seorang gadis yang baik dan ramah pada siapapun,selalu membuat orang di sekitarnya merasa bahagia bila dekat dengannya.
Tapi siapa sangka,kebahagian dan keceriaan yang ia miliki harus sirna,saat kedua orang tuanya tega menikahinya secara paksa dengan orang yang sangat di takuti dan berpengaruh di dunia bisnis dan dunia bawah.
seperti apa ceritanya,baca yuk dan kasih saran serta komen,jangan lupa kasih bintangnya yah...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abel Liya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pernikahan paksa,Episode 10
Ruby belum ada tanda-tanda akan bangun dari masa keritisnya,ia sudah satu minggu memejamkan matanya,bahkan setiap saat hendrik selalu menemuinya dan tetap membicarakan hal tempo lalu dengan kalimat yang sama,yang tak akan pernah mengakui anak itu adalah darah dagingnya.
"Bangunlah istriku,apa kau tak mau mengetahui hal bahagia ini":Ucap Hendrik yang berada di sebelah branka Ruby.
"Kau masih harus melakukan banyak pekerjaan,dan aku masih belum puas untuk menyiksamu":Bisik Hendrik di telinga ruby.
Entah keajaiban apa sehingga kedua mata itu perlahan terbuka,ruby melihat langit-langit ruangan bernuansa putih dan ia mencium aroma bau obat-obatan,dan ruby dapat menebak saat ini dirinya berada di rumah sakit.
"Akhirnya kau sudah sada istri ku,kau harus tau bahwa saya masih belum puas untuk membuat mu menderita,jadi jangan mati dulu":Ucap Hendrik tanpa memeprdulikan ruby yang baru saja siuman,ruby meneteskan air matanya,disaat seperti ini Hendrik masih membahas hal itu,tanpa memeprdulika. dia,tapi apa yang harus di harapkan monster seperti Suaminya ini tak akan belasan kasihan.
"Jangan menangis,kau tau disini,ada bayi yang tengah kau kandung":Ucap hendrik sembari menunjuk perut ruby yang sedikit terlihat menonjol.
Ruby membelak,detak jantungnya berdetak begitu cepat saat Hendrik mengatakan itu,mengandung,berarti saat ini ia tengah mengandung anak dari monster di sampingnya ini,sungguh penderitaan apa lagi yang akan ruby rasakan,ia bahagia bilang ada nyawa di perutnya,tapi ia juga takut jika hendrik membahayakan janinnya.
"saya tau wanita sepertimu pasi tengah memikirkan bagaimana saya akan menerima anak itu bukan?tapi sayangnya saya tak sudi mengakui anakmu itu darah daging saya,karena yang saya butuhkan penderitaan mu,ingat itu":Setelah mengatakan itu hendrik bangkit dari kursi,dan berjalan meninggalkan ruby tanpa merasa bersalah.
"Mama akan menjaga kamu sayang,walau papa kamu gak mengakui kamu,masih ada mama yang akan berusaha keras untuk menjaga kamu,walau nyawa mama taruhannya":Batin ruby sembari mengusap perutnya itu.
...
Setelah melakukan perawatan tiga hari akhirnya ruby di bolehkah pulang dengan catatan harus banyak istirahat dan tidak boleh melakukan pekerjaan yang berat-berat karena akan berakibat pada kehamilannya.
Ruby memandang lurus punggung kokoh itu,panggung pria yang sudah membuat hidupnya selalu berada di gelapan tanpa cahaya,bahkan tanpa ada belas kasihan,ruby selalu bertanya dimana letak kesalahannya apa yang sudah ia perbuat sampai monster di hadapannya ini melakukan hal keji terhadapnya,ruby saat ini berada di kursi roda dengan lusi yang mendorongnya,lalu ada erik yang membawa barang-barang ruby,sedangkan Hendrik hanya berjalan begitu saja tanpa memeperdulikan dirinya.
Dalam perjalanan tidak ada obrolan apapun hanya keheningan yang melanda di dalam mobil,sampai mobil itu tiba dirumah mewan nan menggah milik Hendrik,mereka keluar dari mobil dan lagi-lagi hendrik tak membantu ruby ia hanya berlalu begitu saja,perasaan ruby semakin sakit dengan perlakuan bodo amat milik Hendrik.
"Nyonya istirahat lah,nanti saya akan bawah kan makanan buat nyonya":Ruby hanya diam tak menjawab perkataan lusi.
"Kalau begitu saya permisi nyonya":Ruby menganggu perlahan,melihat itu lusi pun berlalu dan meninggalkan ruby tak lupa menutup pintu kamar itu.
cklek
Hendrik terlihat memasuki kamar dengan kedua tangan yang ia masukan ke kantong saku celananya,langkahnya membawa kearah ruby,ia mengangkat dagu ruby yang tadinya menunduk.
"Ingat,saya akan memberimu waktu tiga hari untuk istirahat,setelah itu lakukan pekerjaan mu,jangan karena hamil itu menjadi alasan untuk bermalas-mqlasan":Ucap hendrik dingin,sedangkan ruby matanya sudah berkaca-kaca dengan perlakuan hendrik padanya.
srett
Tanpa perasaan hendrik menghempaskan wajah ruby kasar.
"Jangan merasa paling tersakiti,ingat baik-baik,urusin kandungan mu itu,saya tak akan pernah memperdulikan anak itu":Tangan ruby mengepal kuat,jika memang tak ingin mengapa harus memaksanya melakukan hubungan suami istri,apa tak cukup semua penderitaan yang dia alami.
dan Ruby semoga kuat menghadapi cobaan ini