SUAMI IDAMAN BOCAH SMA

Kepergian mira yang masih marah padanya, membuat adit hanya bisa menghela nafasnya ia benar-benar harus memikirkan cara lagi supaya dirinya bisa berbaikan dengan sang istri, Aditpun dengan tidak semangat kini langsung keluar dari ruang osis dan menunggu di perpustakaan.

Jam istirahatpun tiba, hari ini adit tidak mengikuti jam pelajaran sama sekali, karena jika dia sudah di usir oleh gurunya diapun benar-benar tidak akan masuk lagi kedalam kelas sampai jam pelajaran telah usai, atau lebih tepatnya sampai pulang sekolah.

Adit yang merasa perutnya kini sudah keroncongan, kini langsung bergegas pergi ke kantin, dan setelah sampai kantin iapun melihat ketiga temanya yang sudah ada dikantin, mereka sedang makan bersama dengan mira dan kedua temanya yaitu vanya dan cesi.

Dab cesi merupakan pacarnya bima, mereka sudah berpacaran sejak duduk dibangku smp, dan cesi merupakan sahabatnya mira, sekaligus anggota osis yang dipimpin oleh sahabatnya, dan hal itu juga alasan bima untuk masuk dan bergabung sebagai anggota osis.

" eh iyah, kemana si adit, biasanya makan bareng sama lo bertiga?." tanya vanya.

" biasalah diamah, kayak gak tau kelakuan dia aja." jawab jerry.

Dan vanya hanya menggelengkan kepalanya sebagai jawabannya karena ia sudah hapal dengan kelakuan adit.

" tapi kenapa yah si adit semenjak di bangku sma dia jadi berubah kayak gitu, padahal waktu smp gak kayak gitu deh." tutur cesi merasa heran dengan perubahan sikap dari adit.

Dan cesi sendiri sudah tau adit semenjak smp karena kebetulan mereka satu sekolah meskipun tidak satu kelas.

" yah, namanya juga manusia, beb, pasti akan dimana waktu akan berubah-ubah sikapnya." jawab bima.

" iyah bener sih, hmmm....awas aja kalau sikap kamu nanti sama berubahnya dengan sikap adit yang tiba-tiba nakal!." ancam cesi.

" iyah gak bakalan kok, kan ada kamu yang selalu ngingetin aku, ditambah kalau sikap aku berubah sama kayak adit ngapain aku harus masuk menjadi anggota osis sama kamu kan?." ucap bima sembari menggoda pacarnya tersebut.

Sedangkan mira sedari tadi hanya mendengarkan saja obrolan mereka membicarakan adit entah kenapa hatinya merasa sakit plus panas, walaupun mira belum menerima adit seutuhnya tetap saja dia akan merasa sakit jika semua orang membicarakan keburukan suaminya tersebut.

" ehmm...guys gua balik ke kelas duluan, yah." pamit mira.

" loh, kenapa cepet amat mir?, waktu istirahat aja masih lama."

" iyah tadi gua baru ingat ada tiga yang belum gua kerjain." bohong mira.

Sebenarnya alasan kepergianya, karena tidak kuat mendengar pembicaraan teman-temanya yang terus membicarakan keburukan dari Adit.

Tanpa berlama lagi mirapun segera pergi dari kantin, dan kepergian mira menjadi tanda tanya dari kedua sahabatnya.

" si mira kenapa?, perasaan gak ada tugas, deh." ujar cesi yang merasa heran kepada mira.

" iyah, apa jangan-jangan dia gak suka kita ngomongin adit?." tanya vanya yang mulai menebak-nebak.

" lah, emang apa hubungannya apa antara adit sama mira?." timpal jerry.

" yah gak tau juga sih, gua cuman merasa heran aja soalnya dia tadi baik-baik kala kita gak ngomongin adit, tapi begitu kita ngomongin adit dan ngatain keburukannya keliatanya dia kayak yang sedih." ucap vanya yang sejak tadi memperhatikan wajah dan eskpresi mira.

" hmmm...apa mungkin mereka punya hubungan dekat?." kini giliran cesi yang mulai menebak.

" nah, itu bisa jadi sih." ucap jerry yang setuju dengan ucapan cesi.

Bima yang sedari tadi memperhatikan pembicaraan mereka, mengenai perubahan sikap dari adit dan mira yang memiliki hubungan setuju dengan ucapan mereka, namun ia tidak mau mengambil cepat kesimpulan bahwa adit dan mira memiliki hubungan lebih sekadar teman, ia benar-benar harus menyelidikinya sendiri.

TO BE CONTINUE.