NovelToon NovelToon
Wanita Janda Istri Sang Dokter

Wanita Janda Istri Sang Dokter

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Janda
Popularitas:25.4k
Nilai: 5
Nama Author: indah yuni rahayu

Fahmi yang sudah bertunangan dengan Sesil terpaksa harus menikahi Saras yang seorang janda. Bukan karena cinta melainkan karena rasa kasihan dan kepeduliannya terhadap janda miskin beranak satu.

Lantas bagaimana dengan Sesil setelah tahu tunangannya sudah menikah lebih dulu ?

Lalu bagaimana dengan Saras yang telah menjadi istri seorang dokter itu, akankah ia mendapatkan cinta yang tulus darinya ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah yuni rahayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sebuah Tamparan

Sesil tampak gusar sampai - sampai ia menyela ucapan Fahmi.

"Apa yang ingin kamu sampaikan Fahmi, sampai - sampai kamu datang kemari? Wajahmu juga tampak begitu berkeringat dingin."

Fahmi menelan ludahnya kasar, lalu ia mengucapkan kalimat basmallah untuk memperlancar niatnya. "Sebenarnya aku sudah menikah."

Semua orang yang ada di ruangan itu sangat shock dengan kabar yang keluar dari mulut Fahmi. Sesil sampai membelalakkan matanya lebar.

"Apa! Menikah! Kapan?" Sesil sangat murka, semua janji - janji manis yang Fahmi ucapkan hanya bualan semata ternyata. Tangannya mengepal kuat sampai tak terasa jika kuku - kukunya telah menancap ke kulit.

"Aku bisa jelaskan rincian masalah yang menimpaku." Fahmi mencoba untuk meluruskan keadaan yang terasa mencekam. Setyo tampak berdiri menghampiri Fahmi lalu melayangkan sebuah bogem mentah tepat di wajah sang dokter.

"Pa!" pekik dua wanita yang berdiri dibelakang Setyo.

Fahmi sampai tersungkur ke bawah menerima serangan yang mendadak dari Setyo. Meski tergolong kategori tua, namun kekuatan mantan petinju itu tak berubah. Ia meringis merasakan jika mukanya kini telah bengkak akibat jotosan yang begitu kuat menghantamnya.

"Aku bisa jelaskan ini Om Setyo!" Fahmi lalu menatap Sesil yang mulai menangis.

"Mengapa kamu begitu tega padaku Fahmi, kita sudah 5 tahun pacaran dan tinggal beberapa hari lagi akan menikah. Tapi, apa yang kamu katakan ini sangat melukai hatiku. Tidak sabar kah kamu menunggu, sampai harus menikahi wanita lain.

"K3parat kamu, aku tidak sudi melihat wajahmu lagi!" umpat Setyo begitu murka nya dan hendak melayangkan tinju lagi.

Fahmi mengangkat kedua tangannya agar Setyo berhenti untuk memukulnya lagi. Lalu ia mengatupkan kedua telapak tangannya dan memohon dengan sangat. "Aku mohon beri aku kesempatan untuk menjelaskan ini semua."

Sania menghampiri sang suami, "Pa, biarkan dia menjelaskan bagaimana bisa menikahi wanita lain padahal sudah bertunangan."

Setyo menarik nafasnya kasar lalu kembali duduk.

Sesil mengusap kasar air matanya sambil berjalan mendekat, "Mengapa, mengapa kamu begitu tega padaku, Fahmi!"

Dan " Plak!"

Sebuah tamparan mendarat di pipinya, belum kelar rasa nyeri yang dihadiahi Setyo tadi kini bertambah satu lagi.

Fahmi menoleh seketika, ia pantas mendapatkan. Meski rasa nyeri dan sakit tidak akan mampu mengimbangi rasa sakit yang didera sang tunangan.

"Wanita itu bernama Saras. Dia seorang janda dan memiliki seorang anak. Kala itu ...."

Dan Fahmi mulai bercerita bagaimana ia bisa menikahi Saras.

Mimik muka seorang mantan petinju itu tampak berubah, rupanya ia sedikit iba mendengarkan kisah Saras. Begitu pula dengan Sania, ia tidak bisa membayangkan jika itu terjadi pada anak perempuannya. Tapi tidak bagi Sesil, baginya Saras adalah duri yang harus dilenyapkan.

"Sudah cukup dramanya?" Sesil menyebik.

"Saras telah merestuiku untuk tetap menikahimu. Aku dan dia hanya sebatas suami istri dalam hukum Allah, tapi aku hanya mencintai satu wanita, yakni kamu Sesil."

Sesil seolah merasakan pisau belati yang tadi sempat menikam hatinya kini tercabut. Ia pun menyampaikan pemikirannya. "Mengapa tidak kamu ceraikan saja dia jika memang tidak mencintai."

"Saras juga meminta hal tersebut padaku. Aku menolak untuk menceraikan dia, bukan karena sebuah rasa cinta melainkan hanya sebuah kepedulian semata."

"Aku sangat mencintai kamu, Sesil. Ku mohon maafkan aku dan beri aku kesempatan untuk kita tetap bersama menuju mahligai pernikahan."

Setelah Setyo dan Sania rembukan dengan tindakan Fahmi yang menikahi janda lantaran hanya untuk menolong saja, pernikahan akan tetap dilanjutkan. Setyo dan Sania memberi privasi pada mereka berdua untuk saling bicara.

"Apa wanita bernama Saras itu cantik?" iseng Sesil sekedar bertanya. Dan jika saja dia lebih cantik darinya bisa saja lambat laun karena sering bertemu Fahmi menjadi cinta.

"Ya, sebagai wanita dia cantik." jawaban Fahmi menusuk hatinya Sesil. "Masa ganteng, cowok dong!" imbuh Fahmi yang hanya candaan saja.

Sesil mencubit perutnya hingga membuat Fahmi memekik.

Fahmi merasa lega sekarang, berkat izin dan doa istri pertama lah usaha menyakinkan keluarga Setyo berhasil meski dengan luka sedikit lebam.

Setelah menyelesaikan urusan dan makan siang bersama dengan tunangan, Fahmi pamit undur diri.

Fahmi kembali ke rumah sakit, ia mendapat kabar jika ada pasien yang baru saja tiba dan harus dilakukan operasi.

Fahmi mengganti pakaiannya dengan seragam medis lalu memasuki ruangan operasi.

Orang dengan tato bergambar ular di dada itu tengah merintih merasakan sakit akibat tabrakan dengan sebuah truk.

Dan setelah mendapatkan bius, pasien mulai terlelap dan segera dokter Fahmi beserta tiga teman ahlinya melakukan operasi.

Operasi berjalan sekitar dua jam lamanya. Ia harus segera pulang untuk menyampaikan pada keluarganya termasuk Saras juga, jika pernikahannya dengan Sesil tetap berlanjut.

Fahmi tiba di rumah sekitar pukul 4 sore, ia lantas mandi dan berganti pakaian. Ditemuinya hanya Ambar karena Amira sedang pergi belanja ditemani Bik Yem dan sopir.

Ambar ikut bahagia mendengarnya. "Tapi, Fahmi ada satu hal yang harus kamu ketahui."

"Apa ?"

"Saras hampir saja diusir dari rumah oleh mama. Sepertinya kamu harus mencarikan rumah untuk Saras tempati." usul Ambar yang membuat Fahmi berpikir ulang.

Bagaimana nanti dengan Sesil jika tahu kalau ia membelikan sebuah rumah pada Saras, pasti Sesil akan minder dan mengira ia telah pilih kasih.

"Aku akan bicara dengan Mbak Saras, dimana dia sekarang ?"

"Di kamar."

Fahmi bergegas menemui Saras. Fahmi mengetuk pintu kamarnya dengan mengucap salam dengan santun.

Saras menjawabnya lalu membuka pintu, "Mas Fahmi sudah pulang?"

Saras meraih punggung tangan suaminya untuk ia salami seperti halnya tadi pagi saat Fahmi pergi bekerja.

Ada getaran tersendiri di hati saat tangannya dikecup. Seolah dunianya mengambang.

"Mbak Saras, tadi aku sudah menemui Sesil." Fahmi memberi tahu.

"Lalu?" Saras sangat penasaran dengan hasil pertemuan mereka.

"Sesil memaafkanku dan mau menerimaku kembali. Pernikahan kami akan tetap berlanjut."

Saras merasa lega sekarang, semenjak Fahmi meminta izin akan menemui Sesil, ia tidak berhenti berdoa pada Illahi agar suaminya diberi kemudahan.

"Alhamdulillah, aku ikut senang mendengarnya. Mas Fahmi tetap bisa menikah dengan Sesil."

Fahmi tampak menilik wajah Saras yang sepertinya begitu tenang.

"Apa kamu tidak mempersilahkan aku untuk masuk?" Fahmi sedikit pegal berdiri.

Saras baru tersadar, "Ah, iya, masuk Mas Fahmi !" Saras sedikit bergeser dari posisinya.

Fahmi kemudian duduk di sofa.

Saras menawarkan kopi, Fahmi pun tak menolak. Saras ke dapur sebentar lalu kembali ke kamar dengan sebuah nampan berisi kopi hitam panas. Ambar juga berbagi sedikit tadi tentang minuman kesukaan Fahmi.

"Ini Mas Fahmi, kopimu!"

"Ah, iya. Terimakasih!" kemudian Fahmi menyeruput kopi hitam buatan Saras. Rasanya pas dan begitu nikmat. "Tahu saja mbak Saras dengan seleraku." batinnya.

Fahmi menimba aduan Ambar terhadapnya tentang sikap mamanya yang mau mengusir Saras.

"Mbak Saras betah tinggal di sini?" tanyanya bermaksud untuk tidak menyinggung.

"Alhamdulillah, betah." Sahut Saras singkat.

"Apakah Mbak Saras mau dibelikan rumah sendiri ?"

" Selama Mas Fahmi meridhoi, aku ikut saja kemana Mas Fahmi akan membawaku."

"Kak Ambar bilang, mama mau mengusirmu. Jadi, aku berinisiatif akan membawamu pergi dari rumah ini. Maafkan atas sikap mama yang sepertinya belum bisa menerimamu."

1
Ma Em
Alhamdulillah akhirnya Saras hamil juga semoga kandungannya baik baik saja jgn sampai terjadi hal yg tak diinginkan dan semoga saja anaknya kembar.
Ma Em
Fahmi kamu jgn terlalu percaya sama Sesil dia itu mau agar kamu membenci Saras, jgn sampai nanti kamu menyesal karena telah membuat Saras sakit hati sama kamu Fahmi
Ria Nasution
selalu emosi yang dominan terbawa
🌻⃟M€nTa_Ry🌞⃠
Yg sabar ya Saras
Lagian di rumah ada CCTV tinggal lihat aja
DinDut Itu Pacarku Mampir
sella surya amanda
lanjut
🌻⃟M€nTa_Ry🌞⃠
Begitulah kalau Poligami
Susah suami utk bs adil sama kedua istrinya
DinDut Itu Pacarku Mampir
Yati Susilawati
istri dua.. serumah.. ?
🌻⃟M€nTa_Ry🌞⃠
Kyknya Saras juga hamil
Toker mah Pak dokter
Dua istri nya Hami5
Ria Nasution
kapok. sesil tunggu aja kabar bahagia juga dari Saras pasti akan terbakar api 🔥🔥🔥 cemburu yang lebih....
muna aprilia
lnjut
🌻⃟M€nTa_Ry🌞⃠
Fahmi harus mendidik Sesil krn itu tugas Suami
DinDut Itu Pacarku mampir
🌻⃟M€nTa_Ry🌞⃠
betul itu Saras jgn di bebaskan penjahat
DinDut Itu Pacarku Mampir
🌻⃟M€nTa_Ry🌞⃠
Kira2 Siapa nih
DinDut Itu pacarku Mampir
sella surya amanda
lanjut
🌻⃟M€nTa_Ry🌞⃠
Bentar lagi Riko bakal tertangkap dan masuk Hotel Prodio
🌻⃟M€nTa_Ry🌞⃠
Sebentar lagi Riko pasti tertangkap
DinDut Itu pacarku mampir
Ma Em
Semoga Bagas segera ditemukan dan selamat dari Riko, segera tangkap dan penjarakan Riko
🌻⃟M€nTa_Ry🌞⃠
Semoga Bagas bisa selamat
DinDut Itu Pacarku Mampir
sella surya amanda
lanjut
🌻⃟M€nTa_Ry🌞⃠
Jadi Cinta pertama Rehan itu saudara Saras ya
DinDut Itu Pacarku mampir
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!