Dealova William gadis cantik mahasiswi seni rupa yang akan mengadakan pameran lukisan. Dia bersikeras akan ikut memamerkan lukisan almarhum Nenek Buyut nya. Namun Sang Mama melarangnya dan terjadilah saling rebut lukisan itu.. lukisan itu pun terjatuh dan menimpa tubuh Dealova menyebabkan dia tidak sadarkan diri..
Akan tetapi di saat Dealova membuka kedua matanya dia melihat tempat dan orang orang yang sangat asing baginya.. Dia pun juga sangat asing dengan tubuhnya sendiri.. jiwa Dealova terperangkap masuk ke dalam tubuh kurus petani perempuan yang punya tiga orang anak dan suami yang kasar.
Bagaimana kisah Dealova apakah dia bisa bertahan dari kehidupan mewah nya menjadi petani miskin yang tertindas? Apa Dealova bisa mengubah takdir perempuan miskin itu? Dan apa ada hubungannya dengan lukisan Nenek Buyut dengan fenomena kejadian yang dialami Dealova ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arias Binerkah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 9.
Setelah sampai di rumah mereka yang kehausan langsung minum air putih banyak banyak, memakan ketela rebus tersisa lalu mereka bertiga memanen hasil kebun pekarangan rumah.. panas nya terik mentari tidak mereka hiraukan.. Dealova yang bertemu dengan sosok Dokter tampan yang sudah dia kenal sebelum nya begitu bersemangat menjalani hidup baru nya dengan raga yang lain. Sedangkan Anjel begitu bersemangat karena mereka akan mendapat uang dan akan membeli daging makanan yang begitu istimewa buat anak itu. Jendro pun juga terlihat bahagia bibir nya terus tersenyum lebar dan berlari lari sempoyongan ke sana kemari sambil berceloteh..
“Mammm.... mammmm... mammmm ... nak... nak.. nak...”
“Mammm... mammm... mammm... nak.... nak... nak....
Aura bahagia meliputi ketiga orang itu...
Sesaat kemudian Kakak pun sudah pulang dari sekolah..
“Mama.. Anjel.. Jendro.. kalian terlihat sangat senang dan memanen banyak hasil kebun, mau dijual kah?” teriak Kakak sambil berlari masuk ke halaman rumah yang lumayan luas itu.
“Iya Kakak, kami akan menjual ke rumah Dokter Anthony .. Dokter tampan yang baik hati yang namanya seperti nama Kakak itu.. “ suara imut Anjel dengan lantang sambil menatap Sang Kakak
“Benarkah? Aku nanti harus ikut ke sana. Aku besok kalau sudah besar juga ingin jadi Dokter macam Dokter Anthony.. nama kan sudah sama ha.... ha... ha....” suara Kakak sambil tertawa bahagia.. terus berlari menuju ke dalam rumah, menaruh buku tulis dan pensil nya. Melepas kemeja seragam, dan tanpa memakai baju lagi, hanya memakai celana pendek berwarna merah itu dia kembali berlari ke luar rumah, ikut memanen hasil kebun..
Waktu pun terus berlalu sore hari pun telah tiba.. di sebuah rumah berdinding tembok, bercat putih bersih...kaca kaca jendela pun terlihat bersih dengan kusen kayu yang dicat putih pula.. seorang pemuda nan tampan membuka pintu rumah yang juga bercat putih bersih..
Dia lah Dokter Anthony yang menepati rumah dinas nya seorang diri karena belum berkeluarga dan hanya ditemani satu asisten rumah tangga seorang perempuan setengah baya.
“Ixora kenapa Ibu Regina mengenal Ixora, aku sudah akan melupakan Ixora, orang itu malah mengingatkan lagi...” gumam Dokter Anthony di dalam hati sambil masuk ke dalam rumah nya. Ixora William adalah kakak kandung Dealova William, cinta pertama Dokter Anthony namun dia terlambat mengungkapkannya..
Di saat Dokter Anthony akan menutup kembali pintu rumah nya, dia melihat sosok Ibu Regina Jelita bersama ketiga orang anak nya.. semua tangan mereka membawa barang bawaan kecuali Jendro yang digendong perempuan kurus itu. Di belakang mereka pun ada seorang laki laki yang memikul satu karung besar..
Dokter Anthony tersenyum dan membuka lagi pintu rumah dinas nya lebih lebar..
“Mereka benar benar datang untuk menjual hasil kebun nya.. meskipun mereka miskin tetapi sangat semangat.. kasihan ibu Regina kalau benar dia ditipu oleh Ibu Tirinya.. terus siapa laki laki di belakang mereka? Apa suami Bu Regina? Kalau benar bisa aku beri nasihat ke dia agar tidak melakukan tindak kekerasan pada istrinya.” Gumam Dokter Anthony yang masih berdiri menyambut kedatangan Ibu Regina Jelita dan keluarga nya..
“Selamat sore Dok....” ucap Dealova yang jiwa nya berada di raga Ibu Regina Jelita itu dengan sangat lantang dan nada suara sangat bersemangat wajah nya pun terlihat sangat ceria dan bahagia..
“Selamat sore... silakan masuk..” ucap Dokter Anthony sambil tersenyum ramah.
Akan tetapi tiba tiba Pak Dokter Anthony mengeryitkan keningnya saat melihat sesuatu di arah bawah mereka..
Dealova dan kedua anak nya pun merasakan pandangan mata Pak Dokter yang tertuju ke arah sandal mereka..
“Di luar saja Pak Dokter takut kami mengotori rumah Pak Dokter yang sangat bersih.” Ucap Dealova yang merasa sandal mereka semua sangat kotor karena ada beberapa ruas jalan yang mereka lalu sangat becek. Kotorannya pun sampai di kaki kaki mereka.
“Tidak apa apa.. dan bawa masuk apa yang akan kalian jual itu.” Ucap Pak Dokter Anthony lagi dengan senyuman tulus, dia begitu terharu melihat perjuangan Ibu dan ketiga anak nya itu. Apalagi tadi mendengar cerita dari suster jika Ibu Regina Jelita sebenarnya anak orang kaya tapi ditipu dan diusir oleh Ibu tirinya.
“Oo iya ya Pak terima kasih.. ayo Kak, Njel kita bawa masuk.. “ ucap Dealova dengan penuh semangat..
“Iya Ma, aku lepas sandal ku dulu ..” suara imut Anjel yang agak kesulitan melepas sandal jepit nya yang sudah kekecilan. Ahhh mungkin Pak Dokter mengernyitkan kening karena melihat sendal Anjel yang sudah kekecilan dan sendal perempuan kurus itu yang sudah tipis..
“Ayo Pak dibawa masuk itu karung nya..” ucap Dealova pada laki laki yang memikul karung nya berisi dua tandan pisang dan ketela pohon.
“Saya bayar kalau sudah mendapat uang dari Pak Dokter ya.. dua puluh ribu kan.” Ucap lirih Dealova pada laki laki itu.
“Iya.. saya masukkan karung karung ini.. saya tunggu di teras saja..” ucap laki laki itu yang sudah biasa membantu Regina Jelita karena rasa kasihan nya pada perempuan itu dan ke tiga anak yang masih kecil kecil.
Dealova dan ke tiga anak kecil itu duduk di kursi tamu Pak Dokter Anthony. Ketiga anak itu tampak pandangan mata nya mengitari ruang tamu rumah dinas Pak Dokter, dengan tatapan mata penuh kekaguman.. karena ruang yang bersih rapi dan bagus sangat berbeda dengan rumah mereka.
“Itu Pak Dokter, kami membawa ketela, daun ketela, pepaya, pisang sudah matang itu Pak.... “ Ucap Dealova selanjutnya sambil menatap Pak Dokter yang masih berdiri.
“Biasanya Ibu jual berapa?” tanya Pak Dokter selanjutnya.
“Haduh Pak .. maaf saya lupa.” Ucap Dealova sambil menepuk jidatnya sendiri.
“Berapa Kak, Njel, kalau Mama jual di pasar?” tanya Dealova sambil menunduk menatap kedua anak kecil itu..
Pak Dokter Anthony mengernyit kan keningnya menatap perempuan kurus itu yang terlihat bingung tidak tahu harga barang yang akan dijual..
“Tidak tahu pasti nya Ma, tapi dapat uang banyak. Coba tanya sama Pak Sius itu yang biasa membantu kita.. mungkin dia tahu harga harga itu..” ucap Kakak dengan suara pelan.
Dealova pun segera bangkit berdiri dan melangkah ke teras untuk menemui laki laki yang membantu membawa dua karung nya..
“Pisang satu tandan seratus ribu, pepaya itu satu nya sepuluh ribu, ketela satu kilo tujuh ribu, itu sepuluh kilo ada..” ucap laki laki yang bernama Pak Sius itu..
“Oooo iya iya terima kasih Pak..” ucap Dealova dan segera kembali melangkah masuk rumah Pak Dokter Anthony.
“Pak Dokter itu kata Pak Sius.. pisang seratus ribu an, itu ada dua tandan, pepaya satu nya sepuluh ribu itu ada tiga, terus ketela satu kilonya tujuh ribu itu ada sepuluh kilo kata Pak Sius. Pak Dokter kasih tiga ratus ribu saja, daun ketela nya gratis Pak Dokter, bisa dimasak rendang itu...” ucap Dealova sambil tersenyum lebar.
“Baiklah. Saya ambilkan uang nya dulu.. kalian mau minum apa? Biar dibuatkan Ibu ART.” Ucap Pak Dokter sambil menatap Ibu dan anak anaknya itu..
“Apa saja Pak Dokter, Ehmmm tolong dikasih uang Dua puluhan ribu ya Pak untuk upah Pak Sius yang membantu membawakan.” Ucap Dealova lagi, Pak Dokter Anthony hanya tersenyum dan melangkah menuju ke kamar nya untuk mengambil uang.
“Ma, nanti kita beli daging ya.. aku mau dagingnya dimasak kayak yang dibawa Tante Fani kemarin bau nya sangat lezat..” suara imut Anjel.
“Dimasak gulai nama nya Njel. Tapi pasar kios daging sudah tutup kalau sore. Besok pagi pagi kamu dan Mama pergi ke pasar.” Ucap Kakak Antony.
“Ah kelamaan nantI kalau laki laki menyebalkan itu datang dia mengambil uang hasil panen kita, buat mabok mabok. Habis uang kita kita tidak lagi bisa makan daging..” ucap Dealova
“Terus gimana Ma?” tanya Kakak Antony kepo
“Kalian tunggu saja nanti aku punya ide.” Ucap Dealova sambil tersenyum lebar..
“Ide a...” suara imut Anjel tidak berlanjut.. dan keempat orang itu pun langsung terdiam di saat mereka melihat sosok yang melangkah masuk namun bukan Pak Dokter..
yahhhh miga aja agak jera lah si yudas nya
dannn kenapa sih rajin sekali mendalak me delik kiiii hadehhh opo g wedi lak motone glinding opo yoooo🤔
Wkwkwk makanan dipesta habis ya stef kasian😁
ayoo kk thor lakukan sesuatu gitu
suruh si guguk gigit kek atau kasih gandol di celana akhirnya celananya ketarik dan buahahaaaaaaa.... 🤔🤔🤔🤔
tp ngaruh g tuhhhh nnti
liat aja apa yg di lakuiin sm otornya kira2 🤔
yaaa mgkin ada jalan rahisa khusus badan m3lebar kali
hahahaaaa
Ayo pak pol.Tangkap mereka.Jaring mereka pake jaring ikan saja biar ndak lari & berulah mereka 🤭