Ami terlahir dari keluarga yang miskin,diam - diam mencintai Wisnu kakak dari sahabatnya yang sudah mempunyai istri.
Gayung bersambut terjadilah hubungan terlarang di antara Ami dan Wisnu. Hubungan terlarang itu berantakan saat hubungan itu terbongkar.
Ami terpaksa mengalah dan memilih pergi menjauh. Awalnya ia tidak tahu jika di dalam rahimnya ada benih Wisnu yang telah tumbuh disana.
Beberapa tahun kemudian Ami kembali ke kota kelahirannya dengan membawa seorang anak laki - laki yang berwajah tampan. Wajah itu membuat semua orang mengira - ngira siapa ayah dari anak tersebut.
Apakah Ami akan mengakui bahwa anak laki - laki itu adalah benih yang pernah wisnu tinggalkan dulu dirahimnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ima Susanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10
" Bagaimana keadaan kamu,dek?" tanya Wisnu tapi sudut matanya melihat Ami sekilas.
Ami cuma menunduk,ia malu melihat kearah Wisnu karna teringat kejadian beberapa hari yang lalu di Bandung.
"Kamu sudah makan?" tanya Wisnu duduk di tepi ranjang tidak jauh dari Ami.
"Sudah,baru juga selesai di suapin sama Ami." jawab Diva.
"Obatnya udah di minum?" kembali Wisnu bertanya.
"Belum,ini juga mau minum." Diva memperlihatkan obat yang sudah ada ditanganya.
"Anak pintar." Wisnu mengacak rambut adiknya lalu pergi meninggalkan Diva dan Ami tanpa menegur Ami sama sekali.
Ami merasa kesal karna Wisnu bersikap cuek pada dirinya.
"Ayo minum obatnya." suruh Ami.
"Bentar biar nasinya turun dulu." jawab Diva.
"Ga ada entar - entar minum sekarang. " perintah Ami.
Tidak lama setelah minim obat rasa kantuk menyerang Diva,ia tertidur dengan nyenyak. Lalu Ami bergegas mandi dan menganti seragamnya dengan baju milik Diva. Ami sudah biasa memakai baju Diva dan Diva pun demikian. Rumah Diva sudah seperti rumah kedua bagi Ami.
Karna merasa haus Ami berjalan keluar menuju dapur. Rumah terlihat sepi tidak ada sesiap pun. Ami bergegas kembali ke kamar setelah mengambil air minum. Tak sengaja ia bertabrakan dengan Wisnu yang mau terpaut juga. Rasa canggung kembali mendera Ami.
"Diva sudah minum obatnya belum?" tanya Wisnu.
"Sudah,mas." jawab Ami mencoba bersikap biasa saja.
"Terimakasih karna kamu sudah mau menemani Diva." ucap Wisnu.
"Sama - sama, mas." jawab Ami singkat.
" Ngomong - ngomong kapan - kapan kamu mau ga jalan lagi bareng ,mas." tanya Wisnu. Ami menatap Wisnu yang tengah tersenyum manis padanya.
"Boleh." Jawab Ami riang.
Perempuan mana yang sanggup menolak pesona Wisnu yang sangat tampan. Setelah mendengar jawaban dari Ami Wisnu berjalan begitu saja meninggalkan Ami.
Ami memegang dadanya,jantungnya berdebar tidak karuan. Lalu ia mengkhususkan diva untuk mengerjakan pekerjaan sekolah mumpung Diva sedang tidur dan tidak lupa mengabari kedua orang tuanya jika ia ada di rumah Diva dan menginap.
Sedang asik mengerjakan pekerjaan sekolah tiba - tiba ada tangan kokoh memeluknya dari belakang. Ami langsung menoleh kebelakang.
"Eh,mas wisnu."ujar Ami kaget melihat kenekatan Wisnu memeluknya di depan Diva yang tengah tertidur.
"Kamu lagi apa?" tanya Wisnu.
"Ngerjain tugas sekolah,mas. " Jawab Ami.
" Mau dibantuin." tanya Wisnu tepat disamping kuping Ami,membaut Ami memang kena hembusan nafas Wisnu.
"Ha usah,mas .Ini juga udah kelar." Ami menutup bukunya dan bangun dari duduknya mencoba melepaskan pelukan Wisnu.
Bukanya lepas malah Ami ditarik kedalam pelukan Wisnu. Entah kenapa Ami tidak bisa menolak perlakuan Wisnu. Ia begitu menikmati sentuhan Wisnu. Wajah Wisnu makan lama makin dekat kewajah Ami,lalu bibir Wisnu sudah mengulum bibir Ami lembut. Ami menikmati ciuman dari Wisnu ada sensasi yang sulit ia ungkapkan.
"Bibir kamu bikin mas candu." ujar Wisnu saat melepaskan aturan bibir mereka. Ami tersipu mendengar penuturan Wisnu. Wajahnya merona menahan malu.
Ide jahil muncul dikepalanya. Ia berjinjit dengan sengaja mengigit bibir bawah Wisnu dan membaut Wisnu menjerit menahan sakit.
"Nakal...udah pintar ya." lirihnya dan itu membuat Ami tertawa namun tiba - tiba tawa Ami hilang karna mulutnya sudah dibungkam dengan bibir Wisnu.
Ciuman keduanya semakin panas dan harus terhenti saat terdengar suara Nia memanggil dari luar. Mereka berusaha bersiap normal kembali.
"Mas sedang apa disini?" tanya Ina dan memandang Ami sinis.
" Mnegcek keadaan Diva." ujar Wisnu pergi begitu saja tanpa satu patah kata pun . Nia mengekor dari belakang.
Ami menarik nafas lega saat keduanya sudah menghilang dibalik pintu.
kasian si raja kalau Ami SM Wisnu g bersatu....