NovelToon NovelToon
Penghangat Ranjang Mafia

Penghangat Ranjang Mafia

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:20.6k
Nilai: 5
Nama Author: Lusica Jung 2

Jessica, seorang korban broken home yang terjebak dalam labirin kehidupan yang keras, dipaksa menjadi kuat oleh situasi, keluarganya yang retak. Dia memegang peranan sebagai tulang punggung keluarga untuk menyokong adik dan neneknya yang sakit-sakitan. Namun, dalam perjuangannya, Jessica terperangkap dalam dunia gelap yang tak pernah dikenalnya sebelumnya, dia harus terjerat dalam lingkaran pellacuran.

Di tengah kehidupannya yang rumit, dia bertemu dengan Zayne, seorang pria misterius di sebuah klub malam, yang membawanya masuk ke dalam pusaran kekacauan yang lebih dalam. Di tengah badai itu, Jessica dihadapkan pada pilihan sulit: bertahan atau menyerah.

"Jangan coba-coba untuk kabur dariku. Ingatlah, Jessica, kau hanya milikku!" (Zayne Zhang)

"Aku bukanlah mainanmu. Kau tak bisa mengendalikanku hanya karena sudah membayarku di atas ranjang!" (Jessica)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lusica Jung 2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bujukan Zayne

Zayne mendekati Jessica dan berbisik pelan di telinganya. "Bunuhh saja mereka berdua. Bukankah mereka yang sudah membuat hidupmu menderita. Buat mereka merasakan apa yang kau rasakan, tunjukkan pada mereka bagaimana kejamnya neraka dunia."

Jessica menatap Zayne yang berdiri di belakangnya. Matanya terkunci pada mata kiri pria itu. Seringai yang ditunjukkan oleh Zayne membuatnya merinding, itu adalah tatapan seorang psikopat.

"Apa yang kau ragukan. Aku akan mengajarimu bagaimana cara memegang senjata dengan benar," bisik Zayne sambil mengajarkan Jessica bagaimana memegang pistol dengan benar. "Kenapa tanganmu gemetar, Sayang, bayangkan saja yang ada di hadapanmu adalah bintang," imbuhnya.

Jessica menggigit bibirnya, merasa ragu. "Tapi, aku tidak yakin bisa melakukannya. Mereka adalah nenek dan adikku," ujarnya dengan suara gemetar.

Zayne menatapnya tajam. "Mereka tidak layak dipanggil dengan sebutan itu. Mereka hanyalah pengkhianat yang harus dihukum. Kita hanya memberikan mereka apa yang mereka layak terima," katanya meyakinkan Jessica.

Jessica terdiam sejenak, berusaha meredakan kebingungannya. Akhirnya, dengan wajah yang pucat dan gemetar, Jessica mengangguk perlahan, menerima keputusannya.

Leon dan Nenek Maria menggeleng. "Jessica, jangan coba-coba melakukannya atau kau ingin membusuk di penjara," ucap Nenek Maria. Ketakutan terlihat dari sorot matanya. Dia terus menggeleng, mencoba membuat Jessica tidak terpengaruh oleh Zayne.

"Jangan dengarkan ucapannya. Tidak akan ada yang berani menyentuhmu hanya karena kau menghabisi dua benalu. Selama ada aku di sisimu, semua akan baik-baik saja. Jangan ragu sayang, tarik pelatuknya perlahan-lahan dan lepaskan amunisi yang ada di dalam senjata ini," bisik Zayne lagi, dia terus meracuni pikiran Jessica agar dia menghabisi nyawa Maria dan Leon.

Leon terus menggeleng. "Kak, jangan dengarkan dia. Kita adalah keluarga, apa kau lupa hal itu? Jangan dengarkan bisikannya, dia itu setan yang ingin memecah belah keluarga kita. Kita adalah keluarga, dan kau tetaplah kakakku yang aku sayangi. Kau tahu itu," ujar Leon.

"DIAM!!" teriak Jessica dengan suara meninggi. Matanya menatap Leon dengan tajam. "Keluarga? Jangan pernah menyebutku sebagai keluargamu, karena aku tidak memiliki keluarga seperti kalian. Dan kau, jangan pernah memanggilku kakak, karena aku bukan kakakmu!" geram Jessica dengan nada tajam.

Zayne terus meracuni pikiran Jessica, membujuknya untuk melanjutkan niatnya. "Jessica, jika kau tidak melakukannya, mereka akan terus memanfaatkanmu. Mereka tidak peduli padamu, jadi kenapa kau masih peduli pada mereka? Bunuh mereka, buktikan bahwa kau bisa bebas dari belenggu mereka," bisik Zayne lagi, mendorong Jessica lebih jauh ke dalam ambisinya.

Jessica merasa putus asa. "Tapi..." Bibirnya bergetar, dia merasa terperangkap di antara dua pilihan yang sulit. Di satu sisi, dia ingin membalas dendam atas semua penderitaannya, tetapi di sisi lain, dia masih terikat oleh ikatan keluarga, meskipun keluarga itu telah mengkhianatinya.

"Jessica, dengarkan aku," bisik Zayne dengan lembut, namun suaranya penuh dengan kebusukan."Mereka tidak pantas mendapatkan belas kasihanmu. Mereka hanya akan memanfaatkanmu lagi dan lagi. Buatlah keputusan yang tepat untuk dirimu sendiri."

"Sica, tolong, jangan lakukan ini," pinta Nenek Maria dengan mata berkaca-kaca. "Kita masih keluarga, ingatlah itu. Jangan biarkan dirimu terjerumus lebih dalam karena dendam."

"Nenek, Leon. Kalian telah mengkhianatiku, dan aku ingin kalian mendapatkan balasan yang setimpal," ujar Jessica penuh kebingungan. "Tapi..."

"Tidak ada tapi-tapian, Jessica!" potong Zayne, suaranya tajam dan penuh desakan. "Mereka telah membuat hidupmu menjadi neraka. Sekarang, waktunya untuk membuat mereka merasakan apa yang telah mereka perbuat."

Jessica terpaku, hatinya berkecamuk di antara kebencian dan belas kasihan. Dalam kebimbangan yang mendalam, dia memegang erat senjata di tangannya, merasakan getaran dingin dari logam yang mengancam untuk merenggut kehidupan.

"Jessica, dengarkan aku," bisik Zayne dengan nada memaksa. "Kau harus melupakan belas kasihanmu. Mereka hanya akan memanfaatkanmu lagi dan lagi. Jangan biarkan kelemahanmu membuatmu semakin lemah di mata mereka."

"Kak, aku mohon, jangan lakukan ini," pinta Leon dengan suara gemetar. "Kau jangan dengarkan dia!! Kita adalah keluarga, ingat itu."

Jessica memandang senjata di tangannya, getaran dingin senjata itu terasa menusuk hatinya. Dia merasa terombang-ambing antara kebencian dan kebaikan hatinya.

"Tidak ada yang salah dengan membalas dendam, Sica," desak Zayne dengan suara berbisik, namun tajam. "Mereka pantas mendapatkan hukuman atas apa yang telah mereka perbuat padamu."

"Tapi aku tidak bisa, Zayne," sahut Jessica, suaranya gemetar. "Aku tidak bisa membunuh nenek dan adikku, biarpun mereka telah membuat hidupku menderita."

"Jessica, kelemahanmu akan membuatmu semakin diinjak-injak dan direndahkan oleh mereka," tegas Zayne. "Jangan biarkan mereka mengendalikanmu. Sekarang, tunjukkan pada mereka siapa yang sebenarnya memegang kendali."

Jessica memejamkan matanya dan menghela nafas panjang. "Kalau begitu, lakukan untukku. Ambil kembali senjata ini dan bunuh mereka untuk diriku. Aku memang tidak mampu melakukannya, bukan karena aku tidak ingin, tapi aku tidak ingin mengotori tanganku dengan darah orang-orang seperti mereka berdua," tukas Jessica dengan suara lemah.

Zayne menyeringai. "Dengan senang hati, Sayang. Tentu saja aku akan melakukannya untukmu. Kau benar. Tidak seharusnya kau mengotori tanganmu sendiri dengan darah orang-orang seperti mereka. Buka matamu lebar-lebar dan lihat bagaimana aku menghabisi mereka."

Jessica membuka matanya perlahan-lahan. Dalam keadaan bingung dan berat hati, dia menyerahkan senjata itu pada Zayne. Tatapan matanya kosong, terhanyut dalam konflik batin yang begitu berat. Zayne mengambil senjata itu dengan senyuman jahatnya, siap untuk melaksanakan perintah Jessica.

Leon dan Nenek Maria berlutut di depan Jessica, memohon agar Zayne tidak menghabisi mereka.

"Jessica, maafkan kami, tolong beri kami kesempatan untuk memperbaiki semua kesalahan kami. Kami menyesal atas semua yang telah kami lakukan. Kami tahu, tidak ada kata yang bisa menghapus semua penderitaan yang telah kau alami karena ulah kami. Tapi tolong, beri kami kesempatan untuk menebus kesalahan kami," ujar Nenek Maria sambil menangis.

Leon menambahkan, "Kak, maafkan aku. Aku tahu aku telah membuatmu menderita. Aku akan melakukan apapun untuk memperbaiki semuanya. Tolong beri aku kesempatan untuk membuatmu bahagia lagi."

Namun Jessica hanya diam, matanya kosong, tidak menunjukkan tanda-tanda penyesalan atau belas kasihan. Baginya, sudah cukup penderitaan yang dia rasakan selama ini karena ulah mereka berdua.

Dia telah mengorbankan segalanya, termasuk masa depannya, hanya untuk mereka berdua. Namun, apa yang dia dapatkan hanya rasa sakit dan kekecewaan yang tidak akan pernah bisa disembuhkan dengan cara apapun.

Zayne melangkah maju, mengangkat senjata dengan dingin. Dengan cepat dan tanpa belas kasihan, dia menembakk Nenek Maria dan Leon hingga keduanya terkapar tak bernyawa.

Setelah menghabisi Nenek Maria dan Leon, Zayne membawa Jessica pergi dari sana, meninggalkan rumah yang penuh dengan kehancuran dan kesedihan. Sesekali, sorot mata dingin Zayne menyapu rumah yang kosong, seperti mencari tanda-tanda keberadaan seseorang yang mungkin menyelinap ke dalam bayangan. Namun, tiada yang ditemukan. Hanya kehampaan yang menyelimuti rumah yang ditinggalkan begitu saja.

🌺🌺🌺

BERSAMBUNG

1
U_Lee
makanya bang gak usah sok2an menganggap si Jessica itu adek angkat elu toh elu juga udah pernah bobok bareng ama dia... cemburu karena si Jessica deket ama si Vincent... daripada lu entar menyesal si Jessica direbut ama pria lain mending pikir ulang deh elu menganggap Jessica apa di hidup elu...😅
sella surya amanda
lanjut
Radya Arynda
menikah saja zayne dengan jessica,,,,biar kalian selalu ber sama....jangan ke duluan orang lain lho nanti nyesel
sella surya amanda
lanjut
sella surya amanda
next
sella surya amanda
lanjut
sella surya amanda
next
sella surya amanda
lanjut
Bunda HB
Lho....lho...lho...mba thor udh tamat to piye iki...tulisan tamat
Ellnara: gak kak, masih lanjut kok. Ini lagi nulis buat bab barunya
total 1 replies
sella surya amanda
lanjut
sella surya amanda
next
sella surya amanda
lanjut
Bunda HB
Lama gk update kak thor,tk pikir udah END..😃
Ellnara: belum kak, masih lama . lagi sibuk aja sama si bocil
total 1 replies
yumna
sabr ya daniel ga boleh kecewa ya....
Sumawita
zayne kamu harus bisa mw jaga jesica sama Daniel, jngan sampai kamu lemah zayne,,
yumna
kau mnkn mulai mencintai jesi zayn
sella surya amanda
lanjut
Sumawita
mereka pantas mati
Radya Arynda
mantap,,,,benalu busuk seperti mereka memang pantas mendapat kan nya....semangaat jesica
sella surya amanda
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!