NovelToon NovelToon
Satu Atap Dua Isteri

Satu Atap Dua Isteri

Status: tamat
Genre:Poligami / Selingkuh / Pelakor / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga) / Tamat
Popularitas:264.1k
Nilai: 4.9
Nama Author: LaQuin

Pernikahan karena perjodohan nyatanya membuat Rani harus merasakan penderitaan. Suami yang tidak mencintainya ternyata menikah lagi dengan kekasih pilihan hatinya. Hidup Rani bagai neraka setelah suaminya menikah lagi. Bahkan ia harus tinggal seatap dengan madunya.

Ikuti cerita ini, bagaimana Rani menjalani hari-harinya yang menguras emosi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LaQuin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18. Curang

Bab 18. Curang

POV Author

Kedatangan Bu Kemala untuk makan bersama di rumah itu membuat Rani dan Laura kembali terlibat dalam persaingan ketat untuk mengambil hati Ibu mertua mereka maupun Damar.

Rani membuat masakan yang di sukai Ibu mertuanya. Sedangkan Laura mau tidak mau membuat masakan terbaiknya yang di anggap paling enak dari semua masakan yang pernah ia masak untuk Damar.

Dapur pun mendadak riuh dan berantakan bagai kapal pecah. Bayangkan saja dua orang yang sedang bersaing apa lagi bermusuhan di tempatkan pada satu dapur yang sama dan bersaing untuk mengolah makanan yang akan di nikmati suami dan ibu mertua mereka.

Rani memasak dengan tenang tanpa memperdulikan Laura. Sedangkan Laura kerap kali melirik sinis Rani saat mereka saling berdekatan.

Dua jam kemudian Rani selesai memasak dan di sajikan ke meja makan. Merasa waktu masih cukup untuk bersih-bersih diri, Rani pun meninggalkan dapur menuju kamarnya untuk mandi.

Di ruang tamu, Ibu Kemala dan Damar sedang terlibat obrolan tentang perusahaan mereka.

"Jangan kasih biarkan Rudy terus memegang proyek besar perusahan kita. Dia kan tidak berada di semua divisi. Biar saja kepala divisi terkait yang menangin tender yang menjadi penanggung jawab itu proyek yang di menangkan. Memangnya dia pemilik perusahaan? Baru punya saham sedikit saja ngelunjak. "

"Iya Bu. Aku sedang memproses pembukaan devisi baru untuk periklanan. Dan rencananya, aku akan mengajak Laura bekerja di perusahaan kita sebagai kepala divisi baru nanti."

Bu Kemala terkesiap dan langsung menatap anaknya.

"Kamu akan membiarkan dia bekerja di perusahaan kita? Wanita yang tidak tahu apa-apa itu?!"

"Laura menempuh pendidikan yang sama dengan ku Bu, bahkan di jurusan dan universitas yang sama di luar negeri. Sayang, jika pendidikannya itu tidak di gunakan sebaik-baiknya." Ujar Damar menjelaskan.

"Kamu memercayainya Damar? Apa dia pernah bekerja sebelumnya?"

"Belum, tapi aku yakin dia bisa belajar." Ujar Damar membela.

"Perusahaan kita bukan tempat uji coba Damar. Kalau terjadi apa-apa, posisi mu itu di incar banyak pemegang saham disana. Jangan buat jerih payah Ayah dan Ibu ini sia-sia oleh satu kesalahan kecil dengan coba-coba!" Tegas Bu Kemala.

Damar membuang napas berat. Apa yang di katakan ibunya tidak lah salah mengingat bagaimana perjuangan kedua orang tuanya selama ini mempertahankan perusahaan dan membesarkan perusahaan itu.

"Kalau begitu, ijinkan dia menjadi bagian dari karyawan di kantor kita. Biar dia punya pengalaman sebelum naik ke temaota yang lebih tinggi, ya Bu?"

"Terserah! Tapi ingat Damar, karyawan yang tidak becus bekerja akan ibu di berhentikan. Karena yang masih banyak yang rajin serta berkemampuan menunggu untuk bisa bekerja di perusahaan kita." Kata Bu Kemala.

"Baiklah Bu."

Tidak terasa waktu berbincang-bincang mereka sudah cukup lama sampai Rani muncul dengan tampilan casual namun segar dan tetap cantik.

Aroma wangi dari tubuh Rani yang segar itu sering kali membuat Damar merasa tenang berada di dekatnya.

"Bu, sudah hampir lewat jam makan malam. Ayo, kita makan, Bu, Mas..." Ajak Rani.

Bu Kemala mengangguk, lalu beranjak dari duduknya dan melangkah ke meja di ikuti Damar dan juga Rani.

Banyak menu tersaji di sana. Ada yang tampak menarik untuk di cicipi ada juga yang terlibat sedikit berantakan meski tampilannya di hias semenarik mungkin.

Rani menarik kursi sang Ibu mertua untuk mempersilahkannya duduk. Sedang Damar menarik kursinya sendiri berseberangan dengan sang Ibu.

Rani duduk di sebelah ibu mertuanya. Dan tiba-tiba saja, Laura juga datang dan langsung duduk di samping Damar. Laura juga telah membersikan diri. Namun karena wangi parfumnya sedikit menyengat, udara di sekitar sana serasa begitu tipis untuk di hidup.

"Mau makan kok pakai parfum sampai sebotol begini?! Membuat orang kehilangan selera makan saja!" Sarkas Bu Kemala.

"Kamu kenapa pakai parfumnya berlebihan sayang?" Bisik Damar di dekat Laura.

"Aku sudah mandi, tapi rasanya bau masakan masih terus menempel. Makanya aku semprot parfum lebih banyak dari biasanya." Balas Laura berbisik pada Damar.

"Ehem!!"

Bu Kemala berdehem, merasa tidak suka melihat pasangan di depannya itu saling berbisik. Sedangkan menantunya yang lain hanya diam dan menunduk tanpa bicara sambil melayaninya mengambil makanan dan meletakkannya di piring.

Damar dan Laura lalu kembali menjaga sikap mereka. Laura pun melayani Damar mengambilkan makanan dan minuman untuk suaminya itu.

"Bu, coba juga masakan ku ya? Siapa tahu Ibu suka." Ujar Laura menyerahkan masaknya di dekat piring Ibu mertuanya.

"Eh...!"

Suara Rani tertahan. Ia terkejut melihat Laura meletakkan salah satu jenis masakan yang ia masak tadi.

Tidak mungkin dia lupa itu masakkan ku kan? Apa dia sengaja dan ingin mengambil simpati dengan cara curang begitu?! Batin Rani bertanya-tanya dan mendadak kesal dibuatnya.

"Kenapa Rani?" Tanya Damar.

"Mmm... Tidak Mas." Jawab Rani menunduk dan kembali duduk di tempatnya setelah melayani Ibu mertuanya.

Semuanya pun mulai menikmati masakan yang ada. Rani mencuri lirik sekilas mengamati Ibu mertuanya dan Damar yang merasakan masakan yang di akui Laura sebagai masakannya itu.

"Wah, enak sayang! Kamu semakin pintar masak sekarang." Puji Damar antusias.

"Makasih sayang, ayo tambah lagi sayang, Ibu..." Ujar Laura sambil tersenyum senang namun ketika melirik Rani sekilas dengan sinis.

Bu Kemala hanya diam menyantap makanannya. Lalu setiap mengambil lagi lauk, ia hanya mengambil yang sama seperti yang Rani berikan sebelumnya padanya.

Makan malam pun selesai. Kembali dua Isteri Damar bersaing membersihkan meja makan sedangkan Damar dan sang Ibu sudah kembali ke ruang tamu.

"Urungkan niatmu untuk mempekerjakan wanita itu di perusahaan kita!"

"Tidak bisa begitu Bu. Tadi Ibu sudah setuju, tapi kenapa tiba-tiba jadi berubah Bu?!" Protes Damar dalam kebingungannya.

"Kamu ingin mempekerjakan maling di perusahaan kita?!" Sarkas Bu Kemala dalam tanya.

"Maksud Ibu apa?!" Tanya Damar yang sepertinya tidak menyukai Laura di tuduh demikian.

"Dia berbuat curang! Hal kecil untuk membuat Ibu senang saja dia tidak bisa!"

"Curang bagaimana Bu?!" Tanya Damar yang masih belum paham.

"Masakan yang di sodorkan tadi masakan Rani karena Ibu yang mengajarkannya."

"Ah, Ibu terlalu berlebihan. Laura itu sudah banyak berubah dalam kemajuan. Bisa saja Laura benar-benar belajar dan bisa membuat masakan seperti Rani." Bantah Damar.

"Tapi tidak dnegan jenis masakan itu. Karena masakan itu hanya di ajarkan turun temurun dalam keluarga kita!" Bantah Bu Kemala, mematahkan argumen Damar.

Seketika Damar pun tak terdiam. Ia tidak lagi bisa berkata apa-apa jika sang ibu sudah berkata demikian yang berarti ibunya tidak mungkin berbohong.

Bersambung...

Jangan lupa like dan komen ya, terima kasih 🙏😊

1
Soraya
luar biasa
Soraya
org jahat akan menemukan pembalasnnya. y u d a.
Soraya
ya Allah damar ter yata benalu, nggak malu mar? 🙃
Soraya
woilah rani😒😒
Soraya
setuju rani. glow up terus. beruntung mertuanya baik🤭
Soraya
pelakor manja, nggak bisa apa". hadeuh🙄
Soraya
yakali🙄🙄
Soraya
btul bu rani💪
Jeni Safitri
Ooalah jgn" kematian mantam laura itu krn laura sendiri dan damar jadi kambing hitamnya
Jeni Safitri
Laura pasti
Jeni Safitri
Aq jadi kesal sama rani awas aja kalau endingnya kamu menangis krn damar
Jeni Safitri
Semakin besar kepala ajalah si damar jadi rebutan 2 wanita, kamu rani lebih baik terima perhatian pria lain dan abaikan damar jadilah wanita mandiri kalau ingin damar jadi milik mu krn dia cemburu sendiri nanti
Jeni Safitri
Makanya rani kamu itu harus berubah sikap bukan hanya tampilan aja yg di rubah ngak perlu kamu menggoda suami yg tidak mencintai mu skrg ini yg penting jadilah wanita mandiri dan jual mahallah atau acuhkan aja suami mu itu buat dia cemburu dgn menerima perhatian pria yg lebih kaya dari dia, kan kamu skrg sdh cantik skrg belajar buka usaha entah itu usaha catering atau resto perluas pergaulan dna pengetahuan hasilnya sdh dipastikan suami mu akan datang sendiri ke kamunya
Jeni Safitri
Bodohnya kamu rani segitu ngak berharganya kamu atau kamu mmg tidak berpendjdikan atau tidak bisa apa" hingga takut hidup di luar sana, seharusnya kamu perbaiki tampilan kamu hingga cantik dan cari pekerjaan tunjukan ke damar tanpa dia kamu bisa berdiri sendiri tanpa perhatiannya kamu bisa dapatkan perhatian prka lain dijamin pasti dia akan lgsg kepencut dan menyesal mengabaikan mu melibat kamu dapat perbatian dari pria lain
Jeni Safitri
Sepertinya perusahaan mrk itu pakai dana orangtua rani dan di kelola ayah damar dgn perjanjian pernikahan anak" mrk makanya ibu damar berpura" marah saat damar mau nikah lagi padahal dia setuju dan hadiah" utk rani itu hanya peralihan aja deh kayaknya
Jeni Safitri
Ibu mertua mendukung menantu tapi juga tidak melarang keras anaknya yg mau menikahi selingkuhannya
Nuriyani
dari sini kok saya mulai curiga, sepertinya Ibu Damar mengetahui sesuatu 🤭
mami kece
Widia bermain cantik utk selingkuhannya Yuda, dia sendiri selingkuh 😂😂
mami kece
KL dah di tangan informan, pasti dpt bukti KL itu anak yuda
mami kece
jelas Laura ga bakal mau, secara takut bodynya melar
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!