NovelToon NovelToon
The Crazy Kultivator

The Crazy Kultivator

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Fantasi Timur / spiritual
Popularitas:5.9k
Nilai: 5
Nama Author: Ancilarry

Saat umur ku sangat muda, aku dikurung di tempat yang sangat gelap oleh seorang wanita jahat. Setiap hari wanita jahat datang untuk melampiaskan amarahnya padaku. Dia membawa algojo yang siap untuk menghukumku yang bahkan tidak melakukan kesalahan apapun.

Makanan sehari hariku adalah makanan basi dan tikus yang menyelinap masuk. Dan makanan paling mewah bagiku adalah makanan sisa.

Suatu hari wanita jahat itu menawarkan kebebasan untukku. Seperti mimpi yang menjadi kenyataan. Itu tidak gratis. Aku tahu itu karena dia juga gila. Dia meminta sesuatu yang tidak masuk akal… tubuhku.

Tapi kau tahu? aku adalah seseorang yang lebih gila darinya.

'The Crazy Kultivator'

Ini hanya perubahan dari novel pertama 'Return to being the mad antagonis'

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ancilarry, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9. Perjalanan didalam kereta

Beberapa hari telah berlalu setelah penyerangan di Desa yang Zhen tidak tahu namanya. Mereka bertiga kembali ke keluarga mereka masing masing, dan Zhen melakukan perjalanannya sendiri. Saat Akan pergi Qin Ruyi meminta maaf padanya. Dia bilang maaf karena berkata buruk padanya. Ya, dia memang pantas meminta maaf.

Berani sekali dia berkata Zhen orang gila yang bicara sendiri. "Dia yang gila dan seluruh keluarganya juga gila!? Benar kan Qiu?!" seru Zhen.

"Sudahlah, dia juga sudah minta maaf. Jangan diungkit ungkit lagi."

"Hmph!?" dengusnya kesal.

Geruduk geruduk geruduk

Kasir kuda yang membawa kereta kuda melirik ke belakang tempat Zhen bicara sendiri. Dia hanya bisa menggeleng gelengkan kepalanya melihat keadaan Zhen. 'Kasihan sekali anak muda itu.' pikirnya melas.

Zhen tidur di dalam kereta kuda yang akan menuju Kota Luxiang. Ia akan ikut seleksi perburuan besar. Itu adalah kompetisi berburu di pulau awan. Yang mengikuti perburuan itu dari beragam golongan. Ada yang dari lima sekte besar maupun kecil, keluarga keluarga besar bahkan kultivator luar. Dan jika masuk sepuluh besar maka akan mendapatkan hadiah.

Tapi tentu saja untuk mengikuti perburuan harus mengikuti seleksi lebih dulu. Tidak semua orang bisa ikut. Bisa dibilang hanya yang kuat yang bisa mengikutinya.

Alasan Zhen ingin mengikutinya tentu saja untuk bersenang senang melihat seperti apa pulau awan itu. Sekaligus mencari uang untuk membeli cincin penyimpanan. Sekarang ia tahu kalau didunia ini ada yang namanya cincin penyimpanan.

"Paman!? Apa kita masih jauh?" tanya Zhen sudah ada di samping Pak kusir.

"Hw waa!?" teriak Pak kusir kaget. "Nak, kau mengagetkanku!?" ujar Pak kusir sembari mengatur nafasnya pelan pelan. Untung saja jantungnya masih sehat. Jika tidak mungkin sekarang dia sudah kaku. "Kau tidur saja, perjalanan kita masih jauh. Aku juga harus mengistirahatkan kudanya nanti." ujarnya.

Zhen mengerucutkan bibirnya sebal mendengar kalau perjalanan mereka masih jauh. "Apa sejauh itu?"

"Apa kau tidak pernah keluar rumah? Ini kota Luxiang!? Melewati tiga desa, tentu saja jauh. Menempuhnya dalam satu hari saja sudah termasuk cepat. Kau juga harusnya menaikkan ongkos perjalanan kalau ingin lebih cepat!?"

"Heh, dasar penipu!?" gerutu Zhen, ia masuk ke dalam kereta. Tidur seperti yang Pak kusir katakan.

"Dasar bocah!?"

Masuk kedalam kereta Zhen melihat penumpang lain selain dirinya.

Seorang penumpang lain yang terlihat sangat muda, menengadah tangannya menangkap daun jatuh. "Sepertinya sebentar lagi musim gugur." ujarnya sembari membuang daun di tangannya.

Zhen melirik pemuda itu. Dia lebih pendek darinya, rambutnya pendek coklat kemerahan, matanya biru jernih dan memakai seragam suatu sekte berwarna ungu. Ada beberapa bekas memas yang membiru pada wajah dan lehernya. Zhen tebak pasti masih ada banyak lagi yang lainnya jika pemuda itu membuka bajunya. Sayangnya ia tidak tertarik.

Namun yang paling menarik perhatiannya adalah, tatapan putus asa pada tatapannya yang kosong. Seakan tidak memiliki hari esok. Jatuh ke dalam kehampaan yang panjang.

"Apa itu musim gugur? Apa mungkin nama makanan enak?" tanya Zhen. Ia bertanya karena benar benar tidak tahu.

Pemuda itu menatap tak percaya ada seseorang yang tidak tahu musim gugur dan menganggapnya makanan. 'Apa apaan pria ini? Dia tidak tahu musim gugur? Dan lagi dia sangat pucat, apa dia beneran hidup?' pikirnya. "Itu bukan makanan. Tapi cuaca setelah musim panas. Daun daun akan mulai berguguran, karena itulah disebut musim gugur." jelasnya, merasa seakan menjadi guru dadakan.

Zhen tersenyum tipis karena penjelasan pemuda itu yang sangat teliti. Padahal cukup mengatakan itu cuaca saja sudah membuatnya mengerti. "Jadi begitu, ya?" Zhen bangun dari tiduran santainya, "Siapa namamu?" tanya Zhen.

"Jiang Jimi."

"Aku Zhen, panggil.saja Zhen. Dan disampingku Qiu, ah, kau tidak akan bisa melihatnya karena hanya aku yang bisa melihatnya!?" ujar Zhen dengan tangan melipat depan dada. Ia juga tersenyum bangga karena hanya dia yang bisa melihat Qiu.

Jiang Jimi menatap aneh pemuda itu. Dilihat dari tingginya pemuda itu beberapa tahun lebih tua darinya. Tapi anehnya ia terus bicara sendiri dari tadi. 'Kenapa aku harus bertemu dengan orang gila? Hah, hari yang sial.' pikirnya meratapi nasib sendiri. "Huff…" hari ini ia banyak menghela nafas. Lebih baik dia tidur menunggu kereta berhenti.

Tuk

"Ah? Ini…" Jiang Jimi memungut sebuah lipatan kertas yang tak sengaja jatuh dihadapannya. Dia membuka lipatan itu. Didalamnya ada lukisan wajah seorang wanita yang sangat cantik. Dirinya bahkan sampai terpesona. Tapi tunggu, wajahnya seperti…

"Dimana tadi, ya? Qiu, apa kau lihat?"

Lukisan itu tampak mirip dengan pemuda gila didepannya. Tapi bedanya yang dilukisan ini perempuan. "Apa, ini punyamu? Maaf, tadi aku melihatnya." ujar Jiang Jimi merasa bersalah melihat tanpa izin.

"Ah, benar!? Aku hampir kehilangan kertas itu!? Terima kasih." Zhen mengambil kertas nya dari Jiang Jimi.

"Apa itu ibumu? Dia sangat cantik."celetuk Jiang Jimi.

"Aku tidak tahu." jawab Zhen dengan wajah polos dan senyumnya yang datar.

"Eh? Lalu dia siapa?"

"Aku juga tidak tahu."

"Haah?? T terus, kenapa kau menyimpannya?"

"Hmm, kenapa ya? Aku juga tidak tahu!?"

Percuma. Jiang Jimi merasa bicara dengan batu. Hampir semua jawaban Zhen 'aku tidak tahu'. Itu seperti ia menyimpan barang yang dia sendiri tidak tahu kenapa harus disimpan. "Lalu kenapa kau tidak membuangnya saja kalau kau tidak tahu?"

Seketika ekspresinya jadi kesal mendengar kertas itu dibuang, "Tidak boleh. Aku harus menyimpannya!?" balasnya dengan bibir mengerucut.

"Terserah kau saja." ujarnya. Jiang Jimi sadar kalau dia bisa bicara dengan seseorang sepanjang ini. Biasanya dia hanya akan bicara sepatah dua kata saja. Apa mungkin karena lawan bicara tidak waras? Itu bisa jadi.

Jiang Jimi melirik Zhen yang masih melihat lukisan di kertas itu bahkan tanpa berkedip. 'Jelas jelas wanita di lukisan itu mirip dengannya, Kenapa dia malah bilang bukan keluarganya? Dasar pria aneh.'

Setelah kenyang menatap wanita dalam lukisan Zhen melipatnya kembali dan memasukkannya ke saku bajunya. Ia membaringkan tubuhnya dan perlahan tidur.

...***...

Zhen membuka matanya setelah cukup lama tidur. Ia merasa keretanya berhenti, Apa mereka sudah sampai? Tapi apa apaan fluktuasi energi di sekitarnya ini. "Paman? Apa kita sudah sampai?" tanya Zhen.

"……"

Tidak ada jawaban. Ada yang aneh disini. Bibirnya tersenyum licik, "Kik kik kik kik, ada yang ingin bermain main denganku." Zhen melirik Jiang Jimi yang masih enak tidur.

Duk

"Aduh!?" rintih bocah itu kesakitan.

Zhen menendang lutut bocah itu tanpa peringatan. "Bangun!? Kita diserang!?"melipatnya

"D diserang? Oleh siapa?"

"Mana aku tahu. Coba cek keluar!?"

"K kenapa aku? Kenapa bukan kau saja?"

"Keluar!?" Zhen melotot tidak senang.

"I iya iya!?" ujar Jiang Jimi berjalan keluar kereta. "Dasar orang gila." gerutunya pelan. Dia mendongak dal melihat sekitarnya. Matanya terbelalak kaget melihat keluar, "I ini kan!?"

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Firman Hidayat
up 50 bab dong
Yohan_Ge: gak papa kak gak 50 yang penting authornya selasu up
Happy alone: Maaf, author kagak kuat kalau sampe 50 bab 😵 entar yang ada jalan ceritanya jadi berantakan lagi.
total 2 replies
Yohan_Ge
dari semua novel yang ku baca ini yang paling seru
Yohan_Ge
zhen ini lucu banget😂😂

lanjut kak ceritanya seru

semangat
Firman Hidayat
up lagi Thor yang banyak
Firman Hidayat
knp GK diper**sa dulu itu, sayang banget
Firman Hidayat
ceritanya bagus,
mc op
Firman Hidayat
Lanjutkan thor...Thor...Thor....
Firman Hidayat
bagus
Happy alone: Makasih ya, gak nyangka langsung dapet tanggapan padahal baru update 😶😶😶
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!